Share

aku kembali

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-04 17:36:40

Aku kembali ke rumah bersama Mas Hamdan dengan mobil yang sama. Setelah kubuka pintu aku langsung melampiaskan kemarahan. Kujatuhkan semua foto dengan bingkai-bingkai cantik yang tertata di bufet dekor ruang tamu dengan emosi yang sudah tak terkendali.

"Kupikir kita sudah bahagia dan utuh sebagai keluarga yang tidak akan terpisahkan, namun kenyataannya hatimu terbagi dua!"

Prang!

"Katamu, Mas tak akan meninggalkan atau menduakan cintaku!"

Prang!

Mas Hamdan yang kaget melihat kemarahanku dan terpana melihat perabotan yang bergulir dipecahkan, langsung mendekat dan menangkap kedua tangan ini, dia berusaha merangkulku tapi aku sudah muak dengannya.

"Tenang Aisyah!"

"Bagaimana aku bisa tenang, bagaimana aku meredam gejolak emosi cemburu melihatmu melindungi wanita itu, aku merasa kecil, rendah dan dicampakkan oleh sikapmu, Mas."

"Itu hanya sudut pandangmu, kau tak pernah tahu isi hatiku!"

"Kau sudah menunjukkannya. Kau sudah memperlihatkan padaku hatimu condong kemana! Kau bilang kau akan Adil, itu mustahil!" jawabku berapi-api.

"Aku janji untuk memuliakan istriku, aku janji akan menjadi suami yang baik. Asal kau merestui hatiku makin kuat jadi milikmu Aisyah!"

"Cukup! Jangan melempar omong kosong! Simpan saja puisimu untuk wanita itu. Kau sudah menikam jantung dan mencabik hatiku, Mas. Kau sudah meruntuhkan kepercayaan dan cinta ini," jawabku sambil menangis.

"Mari duduk dan tenangkan dirimu," ujarnya sambil menguncang bahuku.

"Tidak, maaf, aku mau pergi saja."

"Aku mohon, Aisyah, aku mohon, hanya kamu yang kumiliki," pintanya sambil menjatuhkan diri dan memegang lututku.

"Jika kau tahu hanya aku yang kau miliki, lalu kenapa kau ingin menjauhkanku darimu?!" teriakku.

"Aku hanya .... Maaf, Aisyah... Maafkan aku, kupikir aku bisa melelehkan hatimu dengan permintaan itu. Kupikir aku bisa melakukan pendekatan dan meyakinkan bahwa tidak ada yang berubah setelah itu."

"Ya Allah ...." Lututku gemetar dan aku langsung terjatuh di ke atas sofa dengan pandangan mata terbelalak.

"Dengar Aisyah Aku tidak mau terjebak dalam hubungan gelap di mana istriku tidak mengetahui apapun tentang perasaan yang kupendam. Aku ingin jujur agar kau menerimanya. Aku jatuh cinta pada gadis itu, sungguh," ucapnya dengan pandangan mata tegas padaku, aku tahu, dia tidak sedang bercanda dengan ungkapannya. Dia serius.

"Aku keberatan Mas, itu yang coba kusampaikan. Jika kau berbagi hati maka akan ada hati yang selalu merasa sedih. Bayangkan kau ingin menyatukan kami, coba kita bertukar posisi, sanggupkah kamu melihatku bermesraan dengan pria lain di dalam rumah ini, sementara kita akan bersama selamanya, kau sanggup?"

Pria itu terdiam, tak sanggup menjawab, bibirnya mengatup rapat dan pandangan matanya menunduk ke bawah. Dari bola mata hitam pekat itu, aku bisa melihat gumpalan lelehan bening yang siap meluncur. Aku tak tahu emosi apa yang sedang ia gambarkan, entah sadar dengan kata-kataku atau sedih karena memikirkan kekasih hatinya tak bisa ia rengkuh dalam pelukan. Yang pasti aku hanya mengutarakan ketegasan, bahwa aku menolak tegas poligami.

"Jadi, kau sama sekali tak mau memberiku kesempatan? Kenapa kita tidak coba saja dan kalau tidak cocok maka aku akan meninggalkannya?"

tanyanya setelah mengusap air mata.

"Mas Hamdan pikir aku bodoh? Kurasa Mas tidak senaif itu! kurasa kamu paham betul bahwa pernikahan bukanlah hal yang bisa dipermainkan. Setelah bahagia dengan pengantin barumu, jika aku tak suka, kau akan menceraikannya? Kupikir itu tak akan terjadi karena daun muda lebih renyah dibanding daun kering," jawabku menggeleng tegas.

"Aku akan berusaha bersikap bijak, tak condong pada satu cinta."

Karena tak tahan dengan segala ungkapan permintaan yang tak tahu kapan ujungnya akhirnya aku memutuskan untuk mengambil ketegasan.

"Bukan tentang cinta saja Mas. Uang, perhatian dan waktu juga harus dibagi rata. Sikapmu juga tak bisa berbeda, Dan ya, tentang uang .. belakangan kebutuhan keluarga kita melonjak, anak-anak yang punya banyak kegiatan dan bimbingan belajar. Biaya sehari-hari, belum lagi cicilan, uang saku dan tabungan. Jika kemarin-kemarin aku berusaha untuk berhemat dan mencukupi pengeluaran dari nafkah yang kau berikan, maka sekarang aku harus bagaimana? Jika uang itu pas-pasan bahkan kurang untuk keluarga kita, bagaimana itu akan dibagi dua, haruskah kami makan sekali sehari agar gajimu cukup dimakan sebulan?!"

"Hah?!" Suamiku melongo, entah baru sadar bahwa selama ini aku prihatin dan mengencangkan ikat pinggang demi cicilan mobil impiannya, atau bagaimana? Aku tak tahu.

Yang pasti ucapanku langsung membuat Mas Hamdan mendongak terkejut, dia yang tadinya memelas dengan segala harapannya tentang cinta seakan ditampari dengan pukulan menyakitkan.

"Jadi, pikirkanlah! bukan siksa batin saja yang akan kau berikan pada kami semua, tapi derita diatas segala derita."

. Aku langsung bangkit dari tempat duduk dan beralih ke dalam kamar, kuturunkan cover dari atas lemari dan mengisinya dengan pakaian pakaian serta barang berharga milikku.

Dia yang tahu gelagat istrinya berniat pergi langsung mendekat dan merebut pakaian itu dari tanganku.

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku akan pergi, akan kubawa serta anak-anak bersamaku!"

"Tidak bisa!"

"Kenapa tidak? melihat penyiksaan sudah di pelupuk mata mengapa aku harus bertahan seperti orang bodoh? hidupku sangat berharga Mas, Aku tidak akan membuang sedeti pun hanya untuk menyaksikan kau melukaiku!"

"Ini bisa dibicarakan baik-baik ...." Dia terus mengejarku yang berada di kamar anak-anak dan mengisi koper dengan pakaian mereka.

"Kalau begitu katakan dengan tega, kau pilih aku atau Maura! katakan!" bentakku dngan nada tinggi, tak peduli tetangga dengar atau tidak, yang jelas wajahku panas menahan murka.

"Ini tak bisa ...."

"Kenapa tak bisa ... atau, kau memang pilih dia kan?"

"Tidak, aku mencintaimu!"

"Kalau begitu perdebatan usai. Kau tidak akan menemui gadis itu dan kita akan bahagia lagi seperti dulu. Mungkin berita bahwa kau menyukai wanita muda akan tersebar di seluruh desa ini dan membuat dirimu dicibir, tapi seiring berjalannya waktu semua kisah itu akan terlupakan. Lupakan dia dan aku juga akan melupakan bahwa peristiwa hari ini tak pernah terjadi."

Seketika saja suamiku langsung lemas dan melungsur terduduk ke lantai, dia terguncang bungkam, sedang tubuhnya merapat ke dinding.j

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Andi Cory
seruh untuk dibaca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   sejak

    Sejak aku mengutarakan semua keberatan itu suamiku tidak pernah lagi membahas tentang Maura dan keinginannya untuk menikah lagi. Kami menjadi dua orang asing yang berdiam di dalam perang dingin.Kami memang tinggal dalam satu atap namun rasa benci yang berkelindan di dalam hati sangat sulit dinetralkan hingga aku dan Mas Hamdan bisa kembali berhubungan normal seperti semula.Aku dan dia tidur di ranjang dan makan di meja yang sama, tapi tanpa bicara, kami lebih sering sibuk dengan pikiran masing-masing. Anakku yang bungsu tidak merasa terganggu tapi aku tahu bahwa kakaknya, Raihan, merasakan permusuhan tersebulung yang terjadi pada kami orang tuanya.Aku tidak hendak menyapanya dan dia pun terlihat sungkan untuk mengajakku bicara. Kami habiskan waktu hanya untuk mengerjakan kegiatan masing-masing, kadang saling memandang tapi itu hanya beberapa detik saja.Kutunggu permintaan maaf dan kata-kata yang biasa merayu membujukku agar aku bisa kembali tersenyum dan tenang, namun itu tida

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kian

    Kian hari kian jauh aku dengannya, kebungkaman yang seolah membangun sebuah dinding pembatas di antara kami berdua. Belakangan teman-temannya juga menelpon untuk mengungkapkan protes bahwa kinerja kerja Mas Hamdan tidak lagi seperti dulu."Apa beliau sakit karena saya lihat setiap harinya lesu dan sedikit bicara," ucap salah seorang pekerja di tempat Mas Hamdan."Tidak juga, mungkin suami saya memang sedang banyak pikiran."Saya yakin beliau sakit, pekerjaannya banyak yang tertunda, sering terlihat bingung di meja kerja juga tubuhnya mulai kurus dan wajahnya pucat," sambung karyawan yang posisinya di bawah suamiku itu.Aku tahu persis bahwa sakit yang diderita Mas Hamdan adalah sakit rindu yang tidak tersampaikan dia terluka karena aku dan segenap anggota keluarganya menentang rencana poligaminya itu.Dia memang kehilangan berat badan karena jarang makan dan selalu termenung sedih, kadang melihatnya membuatku kesal, aku gemas dan ingin sekali berteriak agar dia sadar dan berhenti t

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   anakku dirawat

    Aku bawa anakku ke Puskesmas terdekat dan langsung ditangani oleh tim medis.Tubuhnya yang sudah dingin dan gemetar membuatku panik dan takut, dan bukannya apa ... bisa saja hal-hal yang tidak diinginkan terjadi karena Putri sudah berjam-jam terkena hujan dan cuaca dingin."Nak, Bunda sudah bawa kamu ke puskesmas, sekarang dokter akan memberi obat dan kita akan ganti pakaianmu," ucapku sambil menggenggam tangannya dengan tanganku yang gemetar cemas. Aku tetap bersaha tegar menyalin pakaian anakku dengan selimut hangat yang diberikan perawat."Maafkan saya sekali lagi, Bu. Saya sungguh mengira bahwa dia pulang bersama teman-temannya dan sudah dijemput ayahnya," ucap gurunya dengan raut bersalah."Itu bukan salahnya, Bu guru," jawabku tersenyum tipis. Meski aku coba menenangkan diri tapi perasaanku masih saja galau dan takut.Kucoba meraih ponsel tapi ternyata benda itu mati karena terkena air dan habis batrainya. Hendak menghubungi Mas Hamdan dari ponsel Guru Putri tapi wanita itu juga

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   apa.artinya

    Sepanjang malam aku tak mampu memejamkan mata, pikiran dalam benakku saling tumpang tindih, bertumpuk tidak karuan. Tekanan di kepalaku menghimpit antara cemas dengan keadaan putri dan memikirkan suami yang kini tidur lelap dalam selimut tebalnya."Bisa-bisanya dia tak datang untuk melihat keadaan kami, tega-teganya dia tidak datang kemari lantaran berlindung dibalik rasa malu padaku, dasar pria bejat!" Aku meninju dinding di mana aku bersandar. Kupandangi anakku yang tertidur pulas, juga detak jam dinding yang bergulir lambat, rasanya tak sabar menunggu esok, mengeluarkan putri dari rumah sakit dan pulang melampiaskan kemarahanku pada ayahnya yang tak peka."Ah, ya Allah, andai bisa, tolong berikan aku ketenagan pikiran, keluasan hati dan keikhlasan agar aku tak gelisah seperti ini," gumamku dalam hati. Aku tak tahu cara membuat hati ini berhenti berdebar selain mengucapkan istighfar."Bund ...." Tiba tiba anakku tersadar."Iya, Nak ...?" kuhampiri dia di tempat tidurnya lalu mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   tegas

    Setelah percakapan semalam keesokan harinya suamiku menggigil demam. Entah apa yang telah terjadi padanya tapi dia jatuh sakit wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar.Ketika ku bangunkan dia tidak menjawabku hanya rintihan pelan yang terucap dari bibirnya bahwa dia kesakitan.Aku heran padahal kemarin akulah yang berjibaku dengan hujan lebat, beberapa saat menunggui Putri dengan baju basah, tapi tidak terjadi apa-apa. Tapi kenapa dengannya."Kamu kenapa?" tanyaku Yang penasaran dengan keadaannya."A-aku sakit, dingin, a-ambilkan selimut," pintanya merintih.Aku hanya mendengkus mendengarnya, kesal sekaligus iba, bagaimana pun dia suamiku, tapi aku kecewa padanya. Kuraih selimut bulu dari dalam lemari lalu meletakkan benda itu menutupi tubuhnya. "Di saat seperti ini, istrilah yang paling berguna, kamu tidak bisa pergi ke tempat kekasihmu dan meminta dia memelukmu," rutukku dengan kesal."Ma-maaf, Aisyah.""Hah, maaf lagi," gumamku sambil menjauh." ... jangan sekeluarga sakit, aku suda

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   bingung

    "Tidak, meski aku terlihat egois dan kejam, berbagi suami adalah pilihan yang tak sanggup kulakukan, berilah aku hukuman lain, tapi jangan menuntutku untuk menyerahkan Mas Hamdan pada Maura."Kuhampiri ibu mertua lalu bersimpuh di hadapannya, aku menangis, memohon pengertian agar wanita itu tidak merestui keinginan anaknya."Saya sudah lama bersamanya, inikah balasan untuk semua pengabdian saya, haruskah sepahit ini, Bu?""Aku tidak setuju, tapi aku juga mempedulikan kesehatan anakku, bagaimana jika setelah ini sakitnya semakin parah?""Aku akan merawatnya dengan baik, aku berjanji bahwa dia akan pulih dan melupakan impiannya," jawabku bersungguh-sungguh."Jika kau sanggup, aku tak bisa mencegahnya, biarlah ayah mertuamu yang akan bicara pada Hamdan," jawab Ibu."Terima kasih," balasku lirih.Setelah kedua mertua dan ayahku pamit, kini tinggal aku dan Ibu yang duduk berhadapan dan membisu di ruang tamu.Mas Hamdan Mash tertidur, juga anak anak sudah berada di kamar mereka masing-

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   dia di jendela

    "Tolong jelaskan padaku, jelaskan dengan kata-kata yang kira-kira tidak akan membuatku berteriak marah!" ucapku dengan urat leher yang sudah menegang.Sekuat tenaga kutahan dorongan untuk tidak memukul orang. Bayangkan dia menghianatiku membelikan wanita itu sebuah kalung emas sementara gaji pekerja tidak dibayarkannya, dia mengabaikan kami dan lupa segalanya."Aku minta maaf," ucapnya sambil menelan ludah."Baiklah, aku menerima permintaan maafmu, tapi tolong katakan, kau kemanakan uang untuk gaji pekerja, aku yakin jika kau berani memberikan wanita itu perhiasan, kurasa kamu juga punya cadangan untuk aku, anak-anak dan juga para buruh tani.""Maafkan aku," ucapnya lemah. Andai tak sakit akan kubotaki kepalanya."Apakah permintaan maaf itu artinya kau mengakui semua perbuatanmu dan membenarkan bahwa kamu sudah tidak punya uang lagi?!""Aku memang lalai .....""Baik, terima kasih, akan kutahan emosiku, aku akan ambil wudhu, salat Dhuha dan meminta agar Allah mencabut nyawamu!" ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   mundur atau bertahan

    Pada akhirnya, luka dan sakit yang terakumulasi di hati menimbulkan rasa bosan, muak dan lelah. Rasanya, tak percaya hati ini mengapa sampai Mas Hamdan rela menukar nyawa demi cinta. Sampai sakit dan tidak bertenaga karena merindukan kekasihnya.Dibanding aku terus terus makan hati berulang jantung, lebih baik, aku menyerah pada keinginan terbodohnya. "Ibu, aku ingin menyerah," ucapku pada Ibu di rumahnya."Menyerah bagaimana?""Membiarkan dia menikah.""Bolehkan saja dia menikah, tapi rumah dan semua aset harus jadi milikmu. Juga sebagian besar gaji Hamdan," ucap ibu dengan tatapan lurus ke depan."Sungguhkah ibu tidak peduli dengan perasaanku?" tanyaku sedih."Kesedihan Ibu melebihi dari apa yang kau bayangkan, tapi Ibu berusaha tegar agar kau juga bisa berpikir luas dan realistis. Membawa emosi pergi jauh dengan luka hati tanpa memikirkan masa depan dan kelanjutan hidup bukanlah jalan yang bijak Aisyah," ucap ibu meraih tanganku dengan lembutnya."Jadi, aku harus bagaimana Bu.""

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04

Bab terbaru

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   164

    Mungkinkah sikap arogan Mas Irsyad ditengarai oleh kecemburuannya yang begitu besar kepada Hamdan atau mungkinkah karena dendamnya padaku karena sudah menyakiti Elsa, entahlah, aku tak tahu, yang jelas aku merasa sangat sakit dan tersinggung. Air mataku berurai pedih dan menyesal. "Andai aku tidak termakan kata kata manis dan bujukan sejak awal, mungkin aku tidak akan pernah menikahi pria busuk seperti Irsyad. Dia hanya baik di awal dan kejam di akhir, dia benar benar membalikkan persepsiku tentang perilaku dan sifatnya."Pagi menjelang, matahari menyapa, tapi aku enggan menatapnya. Diri ini masih terbaring di ranjang meski waktu sudah menunjukkan pukul tujuh."Kamu tidak bangun untuk menyiapkan sarapanku dan anak-anak?""Aku sedang tidak enak badan dan kalian bisa beli makanan di drive thru, anak anak akan senang," jawabku dari balik selimut."Aneh sekali sikapmu hari ini Aisyah," gumamnya."Memangnya aku tidak boleh sakit memangnya sesekali aku tidak boleh libur dari rutinitas rum

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   163

    "Berani sekali istrimu memukulku, aku kesakitan Mas, aku kesakitan ...." Wanita itu meraung dan menjerit kesakitan sambil berusaha melindungi dirinya di belakang Mas Irsyad.Saat itu yang aku rasakan tidak ada lagi kewarasan, hanya sakit, panas hati dan amarah yang menggelegak. Saking tak tahannya aku dengan kekesalan, rasa-rasanya ubun-ubun ini ingin meleleh."Beraninya kau mengusik suamiku, menghapus ketentraman rumah tangga dan membuat hidupku tidak nyaman!" Aku melesat ke belakang Mas Irsyad, tanpa bisa dicegah aku langsung mencekik leher wanita itu sampai dia terdorong dan terdesak tepat di depan tangga rumah."To-tolong... Akh ... akkk ...." Wanita itu meronta "Aisyah, stop, ya Allah, Aish, please, lepasin Elsa." Mas Irsyad berusaha menengani tapi sia sia saja.Nafas wanita itu mulai sesak dan megap-megap, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Aku yang seakan dirasuki sebuah kekuatan besar terus menekan lehernya hingga nyaris saja wanita itu meregang nyawa dengan bola

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   162

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   161

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   160

    Tak mau terus menyiksa batinku sendiri dengan terus menguping pembicaraan Mas Irsyad dan mantan istrinya akhirnya kuputuskan untuk turun saja mengambil air minum dan kembali ke kamar.Namun sebelum aku melanjutkan langkah, kembali perasaan marahku meronta-ronta. Haruskah aku melabrak dan meneriakinya, lalu mencecarnya dengan banyak pertanyaan mengapa dia berani sekali menelepon wanita lain di tengah malam dan memberinya kata-kata yang indah. Oh Tuhan, hatiku dilema.Ingin kutahan diri tapi rasa haus seakan menusuk tenggorokan sehingga aku tidak punya pilihan.Dengan gaun tidur yang masih menjuntai ke lantai, aku berjalan ke dapur. Melihatku tiba-tiba datang pria itu terkesiap dan kaget. Dengan salah tingkah dia segera mematikan ponsel dan menyembunyikan benda itu di bawah dudukannya. Tapi sayang, aku melihatnya.Aku yang pura-pura tidak tahu apa-apa hanya berjalan dengan cuek lalu mengambil gelas dan memencet dispenser lantas kuteguk air sambil berusaha menahan diriku."Kok belum tid

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   159

    Hal yang baru saja dia katakan memantik sebuah keheranan di hatiku. Di satu sisi dia ingin aku membiarkannya untuk berhubungan baik dengan Elsa namun sebaliknya ketika aku dan Mas Hamdan berkomunikasi dan hendak menjalin hubungan baik lagi, dia seakan sangat keberatan dan benci."Mungkinkah suamiku adalah penganut pernikahan terbuka di mana dia bebas melakukan apa saja dengan dunia dan teman wanita, sementara aku akan terjerat dan harus mematuhi semua aturan yang dibuat. Bukankah itu tidak adil?!"Alangkah arogan dirinya ketika mengatakan bahwa aku tidak boleh turut serta dalam acara aqiqah yang diselenggarakan Mas Hamdan sementara dia terus malah padaku agar bisa menemui mantan istrinya dengan berbagai alasan kurasa jika aku sudah jengah sendiri dan bosan, dia akan kutinggalkan.Kadang timbul kesesakan tersendiri di dalam hatiku, keheranan entah mengapa aku selalu gagal menjalin tali pernikahan. Apakah aku memang harus ditakdirkan punya suami ajaib yang tidak pernah sesuai dengan

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   158

    Mungkin aktivitas romantis yang kami lakukan semalam yang membuat moodku membaik di pagi hari. Aku bangun, menyibak tirai jendela membiarkan matahari menghangatkan setiap sisi ruangan rumah. Aku beranjak ke dapur untuk menjerang air dan membuat sarapan keluarga. Selagi menunggu air mendidih luperiksa ponsel yang Alhamdulillah tidak ada notifikasi apa apa. Ya, bagiku kehadiran notifikasi selalu membuat diri ini berdebar dan cemas. Selalu, setiap kali ada yang menghubungi pasti ada masalah atau apa saja yang berkemungkinan merepotkan diri ini."Ah, andai setiap hari hidup kita seperti ini, pasti akan menyenangkan sekali," gumamku sambil menakar bubuk kopi dan gula ke dalam cangkir suami."Bunda ...." Anak anak turun lebih pagi, mereka terlihat sudah rapi degan seragam dan sunggingan senyum yang ceria. "Bagaimana malam tadi, apa kalian tidur dengan nyenyak?""Tentu, kami tidur dengan nyaman dan pulas sekali, Icha tidur bersamaku dan kami sempat membaca buku cerita dan dongeng. Oh ya

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   157

    "Tidak perlu harus sedramatis itu, Aish, wanita itu sudah demikian tersakiti," ujar Mas Irsyad sambil menutup pintu mobilnya."Jadi kau membelanya?""Bukan begitu?""Mas ... Kalau kamu memang merasa kasihan dan sayang pada wanita itu maka tinggalkan aku dan pilihlah dia, aku tidak akan keberatan sama sekali.""Aisyah, kamu hanya salah paham.""Cukup, jangan mengulur pembicaraan dan mengulang situasi yang sama. Situasi yang pernah aku rasakan bersama Mas Hamdan, aku sudah bosan, demi tuhan, aku ingin menghindarinya," jawabku sambil beranjak masuk ke dalam rumah."Bisa kita pura pura baik baik saja setidaknya di depan Icha, kasihan anakku, dia pasti bingung ....""Aku juga tidak mau membuat anakmu bingung tapi dia pun harus diberi pengertian dan harus tahu seperti ini kondisi orang tuanya sekarang, anak itu harus menyadarinya, Mas.""Jangan terkesan memaksa " Mas Irsyad memburuku di tangga."Lebih cepat tahu lebih baik. Anak anak harus diajari dari sekarang contoh bahwa kita tidak boleh

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   156

    Akhirnya aku dan anak tiriku berkendara satu mobil menuju rumah ibunya. Aku sebenarnya punya rencana sendiri untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi. Besar keyakinanku bahwa wanita itu hanya pura pura amnesia untuk meraih perhatian semua orang.Sepuluh menit kemudian kami sampai di rumah bercat cream dengan taman kecil dan pohon palem di depannya. Elsa terlihat menunggu di depan teras, senyumannya terkembang saat melihat Fortuner milik Mas Irsyad. Meski tertatih namun semangat dan visual ceria terlihat sekali di wajahnya. Melihat ibunya mendekat, Aisyah membuka pintu dan menyambut, mereka berpelukan dan hendak masuk. Alangkah terkejut Elsa saat mendapati diri ini duduk di kursi depan di dekat mantan suaminya. Raut wajahnya berubah syok dan tidak nyaman."Hai, Elsa," sapaku sambil melambai kecil, bahagia sekali melihat wanita kesal."Siapa dia Mas?"Mas Irsyad nampak ragu, tapi aku yang tidak suka mengulur waktu segera memberi tahu bahwa aku istrinya. Biasanya reaksi orang yang

DMCA.com Protection Status