Share

6. Mulai Curiga

Author: NadraMahya
last update Last Updated: 2023-10-07 16:46:46

Atmosfir udara terasa berbeda, Noah tahu ada suatu hal yang tidak baik akan terjadi antara dia dan Gilsha jika mereka terus berdekatan seperti ini. Pikiran Noah sudah jalan kemana-mana saat dia membaringkan tubuh Gilsha. Bentuk tubuh wanita itu sudah tercetak jelas dalam balutan dress yang ia gunakan. Noah menghembuskan napas mencoba mengatur sesuatu yang memprovokasinya. "Gilsha maaf, aku harus kembali ke rumah. Aku sudah salah mengambil langkah semalam dan sore ini, aku minta maaf." Noah pergi begitu saja setelah dia mengatakan hal yang tidak ingin Gilsha dengar. Gilsha melengkungkan senyuman, menertawakan dirinya sendiri karena sudah berbuat sejauh ini dan Noah tetap tidak tergoda olehnya.

Ya, benar dia memang sengaja jatuh kedalam kolam untuk menggoda Noah menyentuh tubuhnya, dia tidak perduli jika akan dikatakan menginginkan suami orang. Memang itulah kenyataannya dan dia tidak akan berhenti sebelum Noah jatuh kedalam pelukannya. Noah memang seharusnya milik dia, buktinya pria itu masih begitu memperdulikannya. Semalam juga Noah berjanji akan membantu Gilsha melunasi hutang kepada Dika. Gilsha ingin mendapatkan kebahagiaannya sendiri, seperti yang orang lain rasakan. Dia juga ingin merasakan hal itu, memiliki pasangan yang akan menyayangi  serta melindungi dirinya.

Noah pasti akan sangat sulit mengabaikannya, dia cantik dibandingkan dengan istri Noah yang tidak ada apa-apanya. Mengenai istri Noah itu, akan dia pikirkan nanti saja setelah Noah berhasil dia dapatkan. Gilsha menekan nomor Lina, dia meminta managernya itu mencarikan asisten baru yang bisa diandalkan. Tidak seperti yang dulu, tidak becus mengurus konstum dan riasannya, alhasil   Gilsha harus turun tangan sendiri membuat dia sangat kewalahan. Satu lagi yang Gilsha ingin Lina kerjakan, yaitu membawa di ke salon kecantikan malam itu juga. Dia ingin melakukan perawatan wajah dan juga tubuhnya.

***

Noah menutup mata saat dia nyaris saja melakukan kesalahan, dia sangat bodoh sempat berpikir untuk memulai sebuah hubungan dengan Gilsha lagi. Di tatapnya Wilya yang sedang menyiram tanaman, istrinya itu menggunakan rok biku berwarna biru muda dengan atasan kaos polos berwarna putih, rambut hitamnya diikat dengan hiasan kain berbentuk pita. Wilya terlihat manis, meski tidak secantik Gilsha istrinya itu sudah sempurna.

Noah turun dari mobilnya, dia menyempatkan membeli oleh-oleh untuk istrinya itu. "Sayang," panggil Noah kemudian Wilya menggelengkan kepala sambil tersenyum karena Noah menunjukkan bungkusan makanan yang dia bawa.

"Kamu katanya ada urusan kerja? kenapa cepat sekali kembali, aku pikir sampai malam."

"Ya kerja ini namanya, kerja untuk menyenangkan hati istri." Wilya tertawa bahagia kemudian memeluk Noah. Satu kecupan dibibirnya diberikan Noah, membuat Wilya malu. "Ayo, kita makan sama-sama. Aku juga membelikan untuk mbok Tuti." Wilya benar-benar bahagia mendengarnya. Dia tidak tahu kalau suaminya tercinta itu nyaris saja melakukan kesalahan yang akan menghancurkan bahtera rumah tangga mereka.

Baru mereka masuk ke dalam rumah, tamu datang berkunjung. Wilya membuka pintu rumah dan langsung memeluk sahabatnya. "Riska, astaga sudah lama kita gak ketemu. Ayo masuk,"  ajak Wilya membuat Noah bertanya siapa yang datang. "Sayang ini sahabat ku Riska, kamu ingatkan?" tanya Wilya kepada Noah yang sudah duduk di meja makan, letak ruang tamu dan meja makan memang tidak jauh dan tidak ada pembatasnya.

"Oh..iya, tentu aku ingat. Kalau begitu ini kamu makan saja dengan Riska, aku ke kamar dulu." Wilya sebenarnya tidak enak dengan Noah, tapi mau bagaimana lagi. Riska juga sesekali datang, dia membuka makanan yang dibawa oleh Noah tadi diatas meja makan, tidak lupa Wilya juga memanggil mbok Tuti. Wanita paruh baya itu mengucapkan terima kasih, kemudian berlalu masuk kedalam kamarnya meninggalkan Wilya dengan Riska saja berdua.

"Aku senang melihat kamu dan Noah bahagia seperti ini Wil," kata Riska mengusap telapak tangan sahabatnya itu. Dia sempat khawatir karena Wilya menikah dengan Noah akibat perjodohan. Saat itu Wilya baru lulus meraih gelar Sarjana dan pamannya langsung menjodohkan Wilya dengan anak sahabatnya. Wilya sudah tidak memiliki kedua orang tua, dia yatim piatu sejak usianya masih sepuluh tahun. Riska adalah satu-satunya sahabat yang ia miliki dari SMA hingga saat ini.

"Aku juga tidak menyangka kalau rumah tangga kami akan berjalan baik-baik saja, hanya saja kadang aku merasa Noah tidak mencintaiku."

"Cinta itu bisa datang kapan saja, dan ditunjukkan dengan cara yang kadang tidak kita duga."

"Iya kamu benar, selama kami menikah aku jelas melihat kalau dia berusaha agar aku bahagia. Kadang aku jadi merasa bersalah karena tidak bisa melayani dia dengan baik." Riska mengerti maksud Wilya ini. "Kamu bagaimana? apa setelah bercerai menjadi lebih bahagia?" Wilya menuangkan minuman untuk Riska.

"Aku jauh lebih baik, meski belum sepenuhnya bisa melupakan semua rasa sakitnya." Riska dan suaminya bercerai enam bulan lalu, Wilya yang menemani semua proses Riska pada saat itu. Penyebab kandasnya rumah tangga sahabat Wilya itu tidak lain karena hadirnya orang ketiga. "Kamu harus jaga baik-baik Noah, jika dia mulai berubah sikapnya kamu harus segera menyadari dan mencari tahu, jangan sepertiku. Terlalu sibuk kerja sampai aku buta melihat perselingkuhan suamiku dengan rekan satu kantornya itu."

"Sudah...jangan di ingat lagi, nanti kamu jadi semakin tidak bisa melupakan masa-masa itu."

"Iya Wil kamu benar. Kamu tahu, setiap melihat anakku, aku jadi merasa sangat bersalah karena tidak bisa mempertahankan keluarga yang utuh untuknya." Wilya mendengarkan keluh kesah sahabatnya itu. "Oh...ya aku sampai lupa. Aku tadi sebenarnya melihat Noah dari daerah Pondok Indah, apa dia dari rumah temannya?" pertanyaan Riska ini membuat Wilya bingung. Kata Noah dia hanya pergi untuk membeli makanan saja. Namun, Wilya mencoba tetap tersenyum dengan menjawab benar kalau Noah tadi pergi mengunjungi temannya. Wilya dan Riska akhirnya berbicara panjang lebar, dengan Wilya yang menahan seribu pertanyaan untuk Noah.

Setelah Riska pamit pulang, Wilya langsung menaiki anak tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada. "Sayang boleh aku tanya sesuatu?" tanya Wilya dan Noah yang masih memegang ponselnya itu mengangguk.

"Apa teman kamu yang artis bernama Gilsha itu tinggal di daerah pondok indah?" tanya Wilya hati-hati.

"Ya benar, dia tinggal di sana. Ada apa?" Bukannya menjawab tetapi Wilya diam, Noah sampai bingung melihatnya.

"Kamu tadi dari rumahnya kan?" tanya Wilya langsung, tetapi tidak memperlihatkan raut wajah marah ataupun curiga.

Bersambung...

Aku menantikan komentarnya ya...šŸ˜˜

Related chapters

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 7. Sebuah Rahasia

    Pandangan mata Wilya yang terlihat tenang itu, seperti menusuk Noah. Untung saja pandangan mata Wilya beralih saat ada dering telpon rumah. Wilya berjalan mendekati tempat telpon rumah yang juga terhubung ke telpon yang ada didalam kamar mereka. "Halo," jawab Wilya sementara Noah mengambil napas dalam-dalam. Ternyata telpon itu berasal dari Mamanya, saat ini Wilya sedang tersenyum lebar dan berbicara panjang lebar dengan Mamanya. Salah satu alasan Noah menikahi Wilya dan tidak mencari Gilsha adalah wanita yang sudah melahirkannya itu. Seruni tidak menyukai pekerjaan Gilsha, dan Noah juga saat itu tengah dibakar api cemburu melihat banyaknya Pria yang dekat dengan Gislah juga sering dia mendengar berita kalau Gilsha memiliki seorang kekasih.Selama Wilya dan Mamanya berbicara panjang lebar, Noah memilih untuk pergi ke ruang kerjanya yang berada di lantai bawah rumah. Hari yang sudah malam membuat keadaan rumah itu terasa sepi. Baru Noah duduk di kursi kerja, bunyi dari benda hitam dal

    Last Updated : 2023-10-07
  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 8. Kesalahan

    Dalam suatu hubungan akan ada yang namanya jenuh, merasa bosan, tetapi mencoba untuk tetap bersikap seperti biasanya. Hal ini juga yang tiga bulan ini Noah rasakan sebenarnya, Wilya tidak pernah ada salah dalam keadaan serta situasi itu, hanya Noah saja yang paham apa yang sedang terjadi kepadanya. Hingga ketika dia kembali bertemu dengan Gilsha, hatinya kembali merasakan ada yang ingin dia dapatkan, kemudian tersadar lagi jika keadaan tidak sepantasnya membuat dia bersama dengan wanita itu.Puncaknya saat sisi brengsek dalam diri Noah semalam terus memikirkan isi pesan Gilsha, wanita yang sempat ingin ia miliki. Wanita yang memenuhi kriteria seorang pendamping untuknya, yang menurutnya sempurna baik fisik dan karakternya. "Apa yang kamu lakukan Noah? akan banyak yang melihat hal ini, dan aku tidak mau sampai ini jadi bahan berita yang di konsumsi publik.""Apa kamu malu jika ketahuan dekat denganku?" tanya Noah masih belum sadar dengan apa yang dia ucapkan. Gilsha menyunggingkan seny

    Last Updated : 2023-10-07
  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 9. Bukan Teman Biasa

    Noah tahu dia sudah melanggar alur yang harus dia pertahankan, nyatanya wanita dari masa lalunya yang bernama Gilsha Alyne ini masih terus membuat jantungnya berdegup kencang dan selalu membuatnya bersemangat ketika mereka bersama. Wilya, di dalam hatinya dia mengucapkan beribu maaf untuk wanita yang mungkin saat ini menunggu dia pulang.Ya, setelah pagutan kerinduan yang Noah lakukan dengan Gilsha siang tadi, Noah mengatakan keinginan gilanya kepada Gilsha. "Aku ingin terus merasakan kebahagiaan seperti dulu saat bersamamu," katanya siang itu kepada Gilsha. Wanita yang menjadi cinta pertama Noah itu tidak menjawab, hanya sebuah senyum manis yang dia berikan. Kemudian Noah mengantarkan Gilsha kembali ke rumahnya, sore menjelang malam Noah masih betah melihat semua kegiatan Gilsha di rumah itu. Gilsha memang memiliki janji temu dengan tim yang akan membuatkan kostum untuk judul film yang akan dia mainkan, setelah itu Gilsha masih harus berolahraga ringan di halaman belakang rumahnya un

    Last Updated : 2023-10-07
  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 10. Semakin Menjadi

    Pov WilyaAku yang merasa tidak enak badan, seharian ini memang hanya bergulung dalam selimut di tepat tidur. Sehingga meski suamiku belum pulang, aku tetap menunggunya sambil berbaring di atas tempat tidur yang biasa kami pakai untuk beristirahat dari rutinitas kehidupan ini.Belakangan ini aku merasa ada yang tidak wajar dengan Noah, karena kebiasaannya pulang tepat waktu ke rumah sudah berubah. Aku ingin bertanya, tapi aku tahu Noah tidak suka kalau aku bertanya yang menyinggungnya. Aku jadi serba salah, apalagi tadi sudah bertanya kepada Aldi.Deru mesin mobil membuat hati ini lebih tenang, meski air mata ingin jatuh begitu saja. Aku memaksa kaki ini terulur menyentuh lantai, hanya diam di depan pintu kamar menanti suami yang jam satu pagi baru kembali.Ketika pintu terbuka, aku menatapnya dengan perasaan tidak berdaya. Sementara dia tersenyum seperti sangat menyesal. "Maaf, aku terlambat pulang. Ponselku juga kehabisan daya," katanya kemudian memeluk tubuhku. Aku tidak tahu harus

    Last Updated : 2023-10-07
  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 11. Rencana Kebohongan

    "Aku tahu kamu berpikir apa yang aku dan Gilsha lakukan ini salah, dan aku tidak akan membela diri karena itu. Jika kamu bisa aku ajak bekerjasama dengan semua ini, aku akan menaikkan gaji dan tidak akan memecat mu, tapi jika kau tidak ingin menolongku maka kebalikannya.""Pak maaf, bagaimana dengan Bu Wilya?""Aku belum tahu, jika aku yakin ingin melanjutkan hubungan dengan Gilsha aku akan memberitahu Wilya secepatnya."Aldi dengan berat hati mengangguk, dia tidak setuju dengan apa yang Noah lakukan, tapi dia tidak bisa berhenti bekerja. Ada istri dan juga kedua orang tuanya yang bergantung hidup kepadanya, belum lagi dua adik perempuannya."Baiklah kalau begitu, kau bisa pulang hari ini dan besok akan aku hubungi. Ingat yang aku katakan, jika Wilya bertanya maka beritahu kalau kita ke luar kota mendadak." Noah pergi setelah mengatakan hal itu, tersenyum lebar karena rencananya berjalan sesuai yang dia inginkan."Kamu kenapa lama sekali?" tanya Gilsha yang sudah berada di parkiran mo

    Last Updated : 2023-10-07
  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 12. Gairah Terlarang

    Lokasi tempat syuting sangat ramai, Gilsha sedang duduk di kursi santai karena bagian dirinya baru saja selesai. Tiga jam dia bekerja, dan sutradara akhirnya puas dengan semua adegan hari itu. Sebelum ke lokasi syuting, Gilsha sudah mengantarkan Noah ke sebuah Vila yang jaraknya berada di dataran yang lebih tinggi, dibandingkan dengan lokasi syuting dirinya.Asisten baru Gilsha, yang bernama Rini membawakan dia air putih sesuai yang Gilsha pinta. "Terima kasih," kata Gilsha seraya tersenyum. "Lina sudah datang?" tanya Gilsha kepada Rini."Belum mbak Gil, dia tadi katanya akan langsung ke Jakarta kalau sudah selesai mengurus kontrak yang akan datang untuk Mbak Gilsha." Mendengar itu Gilsha mengangguk, dia berharap pekerjaan akan terus datang kepadanya.Sutradara mendekati kursi tempat Gilsha beristirahat bersama satu orang aktor, yang menjadi lawan main Gilsha. Mereka mengajak Gilsha untuk pergi minum melepas lelah, tapi dengan sangat sopan Gilsha menolaknya. Alasannya dia sangat lelah

    Last Updated : 2023-10-07
  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 13. Permintaan Gilsha

    "Jangan dilanjutkan Noah," kata Gilsha masih berusaha tidak terbawa gairahnya yang sudah memuncak. Dari ruang makan Noah menggendong tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar. Noah memang sudah melihat semua yang ada pada diri Gilsha, membuainya lembut. Hanya saja tidak sampai kepada tahap yang lebih, Noah menuruti apa yang Gilsha inginkan. Dia berhenti, karena jika tidak berhenti sekarang, maka pertahanan Gilsha dan dirinya akan runtuh. Noah tentu tak masalah, tapi bagi Gilsha itu merupakan sebuah masalah.Noah berbaring sambil memeluk tubuh polos Gilsha, mengecup pundaknya kemudian dia teringat untuk melihat jam. "Astaga aku harus kembali ke Jakarta," katanya membuat Gilsha kesal."Kau tidak ingin tinggal bersamaku malam ini?" pertanyaan itu tidak bisa dijawab oleh Noah. Dia ingin tinggal, tapi tidak bisa membuat Wilya menunggunya. "Noah...aku pikir kita akan bersama malam ini sampai besok." Gilsha memeluk Noah dengan manja. Rencana gila masih Gilsha siapkan andai Noah ingin kembali ke ru

    Last Updated : 2023-10-07
  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 14. Diantara Dua Pilihan

    Malam tiba, Wilya tidak habis pikir karena Noah belum juga kembali ke rumah. Dia dengan hati yang terluka menanti kedatangan suaminya. Tepat pukul dua belas malam, deru mesin mobil Noah memasuki pekarangan rumah. Wilya memilih duduk di tempat tidur sambil berpura-pura membaca buku.Pintu kamar terbuka, dia tersenyum menatap Noah. Wajah lelah di perlihatkan Noah untuk Wilya, dia mendekat dan mencium kening Wilya. "Kamu belum tidur?""Belum, aku membaca buku sambil menunggumu.""Maaf karena semalam aku tidak bisa pulang." Wilya hanya mengangguk melihat Noah sudah masuk ke dalam kamar mandi. Tak berapa lama, dia sudah keluar dengan piyama tidur. Wilya meletakkan bukunya, mencoba memeluk Noah. Dia bahkan sudah menggunakan piyama yang menurutnya seksi dimata suaminya ini. Sayang sekali Noah tidak tertarik melihatnya."Sayang kamu tidak merindukanku?" tanya Wilya manja, dia mencoba mencium Noah dan pria itu membalasnya."Aku rindu, tapi sekarang aku lelah. Kita tidur saja ya," kata Noah men

    Last Updated : 2023-10-07

Latest chapter

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 22. Bagaikan Simpanan

    Dua minggu berlalu...Wilya sibuk melihat pakaian apa yang akan dia kenakan di acara ulang tahun perusahaan Noah malam ini, dia tersenyum bahagia karena Noah memintanya untuk mendampingi bukan Gilsha. Wanita yang menjadi madunya itu belakangan jarang terlihat, cerita Noah karena Gilsha sibuk dengan kegiatan artis yang wanita itu miliki. Wilya tidak perduli, yang terpenting Noah selalu kembali ke rumah dan tidur dengannya. Wilya berharap agar dia segera hamil, supaya Noah lebih mementingkannya daripada Gilsha si pelakor itu.Disaat Wilya sibuk memilih gaunnya, Gilsha sedang melakukan pemotretan untuk sampul majalah. Noah juga ada disana menunggunya, sudah dua minggu ini Gilsha jarang kembali ke rumah. Jika pulang juga larut malam, hanya pesan yang Gilsha kirimkan kepada Noah, memberitahu apa saja kegiatannya dan juga mengingatkan Noah untuk makan. Namun, setiap pesan Noah tidak wanita itu balas, bahkan pintu kamar Gilsha selalu terkunci sehingga Noah tidak dapat untuk masuk.Noah tahu

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 21. Cemburu

    Dari balik pintu kamar Noah dan Wilya, dia mendengarkan semuanya. Isak tangis Wilya, dan juga permintaan maaf Noah. "Apa yang kau inginkan lagi dariku Noah? kenapa kau ingin aku bertahan menjadi istrimu sementara kau mengatakan mencintai wanita itu?""Aku menyayangi mu Wilya, aku mencintai Gilsha itu benar. Namun, setelah dua tahun ini aku bersama denganmu aku juga menyayangimu, aku tidak bisa melepaskanmu. Lagi pula aku sudah setuju untuk tidak mencatatkan pernikahan kami, apa lagi yang kau mau? bukankah itu syaratmu agar kau menyetujui pernikahanku dengannya?" Mendengar hal itu Noah ucapkan Gilsha berang, dia melangkahkan kaki untuk masuk menuju kamarnya sendiri. Di sana ia berusaha menahan tangisnya, Noah setuju tidak mencatatkan pernikahan mereka? apa maksudnya semua ini. Apakah Noah akan membuat dia seperti istri simpanan begitu?Tubuh Gilsha bergetar hebat, dia tidak terima jika harus diperlakukan seperti itu. Bagaimanapun dia adalah wanita yang Noah cintai, Wilya tidak bisa mem

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 20. Kau Tetap Salah

    Teriknya panas Kota Jakarta tidak membuat Wilya gerah menunggu kedatangan Riska di warung soto betawi yang terkenal di daerah jalan menuju pantai Ancol. Wilya memang sengaja memilih tempat itu, selain dia suka masakannya tempat itu juga sangat nyaman untuk Wilya. Dulu dia dan Riska sering ke warung soto ini untuk sekedar beristirahat setelah pulang kuliah."Wil maaf, tadi aku harus ketemu sama klien dulu.""Iya aku ngerti kok," jawab Wilya tersenyum. Riska langsung menatap sendu wajah Wilya, dia tahu sahabatnya ini baru saja menangis atau mungkin sudah dari kemarin Wilya menangis."Wil, ada apa? kamu sama Noah baik-baik aja kan?" tanya Riska langsung, hal itu membuat Wila menarik napas berat. Dia mencoba tenang dan tidak lagi menumpahkan air mata ditempat umum seperti ini. Dengan berkaca-kaca Wilya menyuruh Riska untuk memesan makan serta minuman lebih dulu. Riska benar-benar cemas melihat Wilya, dia tahu ada yang sangat berat menimpa sahabatnya.Sambil makan Wilya menceritakan apa ya

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 19. Madu Beracun

    Gilsha sudah bangun pagi-pagi sekali seperti biasa, bedanya bagi dia saat ini ia berada di rumah Noah. Gilsha turun ke bawah masih gelap, dia kemudian menghidupkan lampu. Mencari dimana sapu dan alat kebersihan lainnya, mungkin apa yang dia lakukan itu membuat pelayan dirumah tersebut bangun. Dia melihat wanita yang sudah tidak lagi muda itu."Maaf, anda siapa?""Saya Gilsha Bu, saya istri baru Noah." Wanita itu melihat penampilannya, tapi Gilsha tidak menghiraukan. "Bu letak peralatan kebersihan ada dimana ya," kata Gilsha hingga pelayan itu terkejut."Biar saja saya yang kerjakan Nyonya.""Aduh tidak perlu Bu, saya bosan dan memang biasa olahraga lagi saya itu bersih-bersih rumah. Nanti juga kasih tau saya letak peralatan masak ya, Ibu tidur aja lagi. Kalau sudah Mbak Wilya bangun, akan saya bangunkan." "Jangan begitu Nyonya.""Aduh...jangan panggil Nyonya. Panggil saya Gilsha saja, atau Nak Gilsha. Dan saya beri perintah untuk tidak mengganggu saya pagi ini juga selanjutnya, setel

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 18. Satu Atap

    Cinta memang tidak salahHanya waktu dan tempatnya yang terkadang menjadikannya salah salah****Selama tiga hari Wilya menata hati dan pikirannya, dia mencoba menerima segala yang terjadi. Rumah tangga yang dia kira sempurna, ternyata hanya awalan saja. Wilya belum bercerita kepada siapapun mengenai semua ini, dia memendam kecewa itu seorang diri.Hari keā€“empat, dia mulai kembali beraktivitas seperti dulu, yang berbeda hanyalah gairah dalam menjalani kesehariannya. Noah belum pulang selama empat hari itu, tidak juga menelpon menanyakan kabarnya. Wilya tidak berharap, pasti pria itu sedang menikmati hari-hari yang indah bersama istri barunya.Kehidupan sunyi Wilya itu berakhir tepat satu minggu, karena di hari sabtu malam Noah kembali ke rumah dengan membawa Gilsha. Rasanya Wilya ingin membakar wajah wanita yang suaminya bawa itu. Dia hanya diam menatap Noah dan Gilsha yang sudah masuk ke ruang tamu rumah mereka. "Wilya aku sudah meminta Gilsha untuk tinggal di rumah ini. Aku harap ka

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 17. Kau Istriku

    Pantai Kuta, Bali 1997.Gilsha menikmati deburan ombak yang menyapa telapak kakinya. Keinginan ingin bermain air disana ia urungkan karena di hatinya yang sedang menunggu seseorang. Dua hari yang lalu dia menunggu Noah untuk datang ke rumah orang tuanya di Bali, tapi pria itu tak kunjung datang. Mungkin Noah lebih memilih Wilya, istrinya yang sudah menemani pria itu selama dua tahun ini.Hati Gilsha sesak jika mengingat kegilaan yang ia lakukan, tapi sungguh Gilsha tidak menyesalinya. Suasana hati yang buruk itu berubah ketika menyadari ada tangan seseorang yang melingkar di pinggangnya, dia memejamkan mata saat pipinya di kecup dengan sangat lembut. "Maaf aku terlambat datang, tapi setelah ini aku tidak akan pernah membuatmu menunggu terlalu lama lagi Gilsha." Mendengar itu, jiwanya yang tadi mulai layu kembali mekar dan berbunga-bunga.Dia memutar tubuhnya, wajah tampan Noah Oliver dengan rahang yang di tumbuhi bulu-bulu halus itu di sentuh Gilsha. Pria di hadapannya ini nyata, dan

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 16. Ingin Menikah Lagi

    Lina menarik lengan Gilsha, menatap tajam netra coklat terang yang wanita itu miliki. "Apa kau gila? Kau menarik lenganku sangat kuat.""Kau yang sudah gila! Kau merebut suami orang? Kau selama ini sengaja menggodanya bukan?" Gilsha diam saja, kepalanya terasa mau pecah saat ini. "Gilsha jika kau melanjutkan hubungan dengan Noah karir mu akan hancur, berita mengenai kau merebut suami orang akan mencuat dimana-mana.""AKU TIDAK PERDULI!" teriak Gilsha dengan napas yang memburu "Selama ini juga mereka semua tidak pernah perduli apa yang aku alami, dan apa yang aku rasakan. Aku hanya ingin kebahagiaan dengan orang yang mencintaiku dan aku juga mencintainya, kau tahu bukan perasaan yang aku rasakan ini sudah sejak awal. Lagi pula aku tidak tahu apakah Noah akan benar-benar menikahi ku atau tidak."Lina menggelengkan kepala mendengarnya, dia tahu Gilsha berusaha sangat kuat bertahan dengan semua yang ia hadapi ketika merintis perjalanan menjadi seorang bintang. Apalagi Dika, pria yang tida

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 15. Wanita Itu

    Satu Minggu berlalu...Lina dan bagian promosi sedang berdiskusi dengan Noah di ruangannya. Beberapa foto Gilsha yang menawan dapat Noah lihat. Wanita itu memang sungguh cantik, Gilsha juga dia dengar baru saja melakukan kegiatan amal untuk membantu anak-anak jalanan dan juga yatim piatu. Hal itu dia baca dari majalah berita yang khusus meliput kehidupan artis-artis ternama."Gilsha tidak ikut denganmu?" tanya Noah sambil menandatangi cek pencairan gaji Gilsha."Tidak, dia dirumah. Dia tidak bisa ikut kesini, semalam Dika datang." Lina sengaja memberitahukan hal itu kepada Noah, jelas wajah Noah terlihat gusar. Dia mengerti maksud dari ucapan Lina.Setelah semua urusan selesai, Noah langsung berlari menuju mobilnya. Dia ingin pergi ke rumah Gilsha, melihat apakah wanita itu baik-baik saja. Wilya ada disana, dia meminta supir taksi membuntuti kemana Noah pergi. Arah yang Noah tuju sudah jelas, satu Minggu Noah memberikan kesan kalau rumah tangga mereka baik-baik saja seperti dulu. Namu

  • Maaf, Merebut SuamimuĀ Ā Ā 14. Diantara Dua Pilihan

    Malam tiba, Wilya tidak habis pikir karena Noah belum juga kembali ke rumah. Dia dengan hati yang terluka menanti kedatangan suaminya. Tepat pukul dua belas malam, deru mesin mobil Noah memasuki pekarangan rumah. Wilya memilih duduk di tempat tidur sambil berpura-pura membaca buku.Pintu kamar terbuka, dia tersenyum menatap Noah. Wajah lelah di perlihatkan Noah untuk Wilya, dia mendekat dan mencium kening Wilya. "Kamu belum tidur?""Belum, aku membaca buku sambil menunggumu.""Maaf karena semalam aku tidak bisa pulang." Wilya hanya mengangguk melihat Noah sudah masuk ke dalam kamar mandi. Tak berapa lama, dia sudah keluar dengan piyama tidur. Wilya meletakkan bukunya, mencoba memeluk Noah. Dia bahkan sudah menggunakan piyama yang menurutnya seksi dimata suaminya ini. Sayang sekali Noah tidak tertarik melihatnya."Sayang kamu tidak merindukanku?" tanya Wilya manja, dia mencoba mencium Noah dan pria itu membalasnya."Aku rindu, tapi sekarang aku lelah. Kita tidur saja ya," kata Noah men

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status