Home / Pernikahan / Maaf, Aku Pantang CERAI! / Kehancuran Awal Citra Dan Ibunya.

Share

Kehancuran Awal Citra Dan Ibunya.

Author: Winarsih_wina
last update Last Updated: 2022-12-19 18:11:39
Maaf, Aku Pantang Cerai! (64)

"Apa! Ibu di tangkap polisi?" Pekik Citra sembari berlari menuju ke rumahnya.

Gadis itu baru saja turun dari ojek online, ketika seorang wanita menghampirinya lalu memberi kabar tentang penangkapan ibunya. Dia tak habis pikir apalagi masalah yang di buat oleh sang ibu.

"Aku heran pada kalian berdua Cit. Tak bisakah bertingkah sebagai manusia normal, hidup kalian penuh masalah yang sialnya membuat nama kampung ini tercemar. Kasihan Wisnu, seharusnya kalian membuat tahlil dan mendoakannya bukan membuat masalah terus-terusan."

Citra mengepalkan tangannya dengan kuat. Dia geram mendengar ucapan Bu Neneng yang terkenal pedas dan tajam. Entah untuk apa dia mengurusi masalah setiap orang di kampung itu.

"Sebaiknya Bu Neneng tidak perlu terlalu mengurusi masalah kami. Bukankah masalah ibu juga tak kalah banyaknya."

Citra meninggalkan Bu Neneng yang mulutnya komat-kamit. Dia kesal mendengar ucapan telak dari Citra, gadis kurangajar yang sangat dia benci.

"Dasar gad
Winarsih_wina

Terima kasih karena mengikuti cerita ini. Yuk klik tanda vote ya kak. agar bisa tetap eksis di aplikasi, jangan lupa baca juga cerita saya yang lainnya. 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku (Tamat.)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kedatangan Citra Untuk Mempermalukan Alea.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (65)Pria itu menunjukkan foto kopi perjanjian hutang Bu Wastika pada Citra. Membuat gadis itu terkejut setengah mati, bagaimana bisa ibunya meminjam uang sebanyak itu. Sedangkan dia sama sekali tak mengetahuinya sama sekali."Ini tidak mungkin kalian pasti bohong!"Citra berteriak sembari menarik rambutnya. Gadis itu terlihat hancur menyadari kalau sebentar lagi dia akan menjadi gelandangan tanpa rumah.Citra menatap para pria anak buah rentenir tempat sang ibu mengadaikan rumahnya. Mereka benar-benar mengusir Citra, tanpa berniat memberi waktu untuk mencari rumah kontrakan terlebih dahulu.Kini gadis itu berjalan tanpa tujuan, membawa dua tas besar berisi baju miliknya dan juga milik sang ibu yang sekarang di penjara. Citra mengutuk Alea, karena menuduh kakak iparnya sebagai penyebab kemalangan yang menimpa dia dan juga ibunya."Terkutuk kau Alea, semoga kau mati sekarang juga. Cukup hidupmu, kalau hanya untuk menyusahkan aku dan ibu."Gadis itu mengomel semb

    Last Updated : 2022-12-21
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Keresahan Alea.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (66)"Apa kita tak keterlaluan, Lang? Ibu sudah tua, kasihan juga kalau harus mendekam di penjara. Aku jadi merasa bersalah pada mas Wisnu."Alea menatap Erlangga yang sibuk mengupas buah dan memotongnya kecil-kecil. Pria itu tak menjawab, hanya meletakkan piring berisi buah di atas meja samping ranjang Alea."Kau tenang saja, mertuamu itu hanya akan mendekam di penjara sampai kau dan bayimu keluar dari rumah sakit. Aku tak ingin terjadi sesuatu padamu, wanita itu cukup mengerikan. Dia bisa berbuat hal yang mengerikan demi ambisinya menyakitimu."Alea menarik napas panjang, meski dia merasa kasihan pada mertuanya, tapi dia juga tak bisa menyalahkan Erlangga. Dia juga takut ibu mertuanya bertindak keji dan menyakiti anaknya meski itu cucunya."Setelah keluar dari rumah sakit kau langsung tinggal di apartemenku. Sampai kau siap untuk menikah denganku."Alea mendesah kesal, dia belum memikirkan untuk memenuhi permintaan Wisnu. Apalagi dia baru saja melahirkan anak

    Last Updated : 2022-12-27
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Awal Belum Akhir.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (67)"Tenang saja aku bisa mengatasi mama dan juga yang lainnya. Aku hanya minta kau diam dan jangan dengarkan apapun yang mereka ucapkan."Mendengar ucapan Erlangga hanya membuat Alea menarik napas panjang. Dia tau masalah yang sama akan dia hadapi sekali lagi, hubungan yang tak di restui mertua."Jangan coba berpikir macam-macam, Al. Kalau tidak kau akan menyesal," ancam Erlangga."Untung belum nikah jadi aku bisa berpikir ulang untuk menuruti wasiat mas Wisnu. Belum apa-apa udah main ancam, pergi sana aku mau istirahat."Alea mengusir Erlangga namun pria itu tak bergerak dari tempatnya. Justru dia mendekat dan menatap wajah Alea dari dekat."Ulangi sekali lagi apa yang kau katakan tadi, Al."Mendengar suara Erlangga yang begitu dekat. Membuat Alea terkejut, dia membalikan tubuhnya lalu buru-buru bangun, itu membuat kepalanya terantuk dengan kepala Erlangga. Membuat mereka meringis kesakitan, Alea sampai mengeluarkan airmata karena benturan itu sangat keras.

    Last Updated : 2022-12-28
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Citra Bertemu Mucikari.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (68)"Sudahlah Bu, aku sudah tak tau mau bicara apalagi dengan ibu. Aku kemari mengantar baju ibu, sekarang aku akan pergi menjalani hidupku sendiri, terserah ibu mau berbuat apa kita pisah jalan dulu."Citra segera pamitan pada sang ibu. Dia tak perduli meski wanita yang melahirkannya berteriak seperti orang gila, dia hanya berpikir bagaimana caranya untuk melanjutkan hidupnya."Akhirnya kau datang juga ke tempat ini anak cantik?" Ucap seorang wanita bermake-up tebal dan mengenggam rokok di tangannya.Matanya menatap tubuh Citra dengan tatapan senang. Sedangkan Citra terlihat menundukkan kepala sembari menarik napas panjang, entah apa yang ada di otaknya saat ini karena semua orang tau siapa wanita yang dia temui."Mamie Tami," lirih suara Citra menyebut nama wanita itu."Iya sayang, ini Mamie Tami. Mendekat kemari biar bisa mamie lihat wajah cantikmu."Wanita itu tersenyum lebih tepatnya menyeringai. Dia senang karena bakal mendapat anak asuh baru, anak asuh

    Last Updated : 2022-12-29
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!    Senyumku Hanya Karena Kau.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (69)"Lang, nanti aku pergi sebentar untuk imunisasi ya."Alea mengikuti langkah Erlangga menuju ke meja makan. Bayinya masih anteng di gendongan Erlangga, pria itu akan segera pergi ke kantor seperti biasa."Jam berapa?"Tanya Erlangga datar dia terlihat kesal. Pasti karena Alea meminta ijin di saat-saat akhir, Alea bukan tak tau Erlangga kesal. Dia hanya tak mau pria itu ikut seperti biasanya dan akhirnya menjadi cemoohan orang-orang."Jam sembilan," jawab Alea lirih."Dan kau baru bilang sekarang. Sana ganti baju ikut ke kantor sebentar, lalu kita pergi imunisasi."Erlangga semakin kesal membuat selera makannya hilang. Dia membawa bayi Alea turun ke bawah tanpa mau sarapan dulu, tentu membuat Alea kalang-kabut mempersiapkan diri."Memang enak."Sinis suara Erlangga mengejek, dia tau Alea bakal kalang-kabut. Mana mungkin dia mau meninggalkan bayinya bersamanya untuk di bawa ke kantor."Sepuluh menit harus sudah turun!"Erlangga berteriak sebelum menutup pintu

    Last Updated : 2023-01-01
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kedatangan Mama Erlangga.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (70)"Menjijikan, jadi kau sudah membawanya tinggal bersama. Wanita seperti apa yang ingin kau nikahi Erlangga!"Wanita itu meraung lalu mengeluarkan amarahnya yang terpendam. Sejak mengetahui anaknya telah tinggal bersama dengan wanita yang di cintainya, level yang tak sederajat kini di tambah dengan akhlak yang menurutnya tak baik, semakin membuatnya tak rela memiliki menantu seperti Alea."Jangan berlebihan Ma, selain kami berdua ada bibi yang juga tinggal di sini. Alea bukan wanita jalang yang mudah menyerahkan tubuhnya, aku rasa mama lebih paham seperti apa wanita jalang itu, jangan coba menyakiti Alea karena aku tak akan diam."Erlangga berkata dengan pelan namun matanya melirik wanita di samping sang mama. Sejak melihat kedua wanita itu berdiri di lobby menunggunya, Erlangga sudah merasa muak, namun tetap menghormati sang mama seperti permintaan Alea."Jaga bicaramu, Lang. Tolong jangan terpancing hingga menyakiti hati mamamu."Alea berbisik di telinga E

    Last Updated : 2023-01-01
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Ada Apa Dengan Erlangga.

    Maaf, Aku Pantang CERAI! (71)"Jangan terlalu ikut campur, agar kau tak terlalu pusing dengan masalah orang lain, Al." Ucapan lirih Erlangga namun cukup menusuk hati Alea.Alea tersenyum walau hatinya merasa sakit saat mendengar ucapan Erlangga. Untuk pertama kalinya dia merasa ada tirai tipis memisahkan dirinya dan Erlangga."Kau benar, tak seharusnya aku terlalu ikut campur. Maaf karena telah lancang padamu."Alea berdiri dari duduknya, lalu meninggalkan Erlangga sendiri di ruang tamu. Dia tak perduli meski terdengar helaan napas Erlangga."Duduklah jika kau masih mau mendengar ceritaku."Alea berhenti melangkah saat mendengar permintaan Erlangga. Namun dia segera sadar dari situasi yang telah ada, dia sudah tak berminat mendengar masalah Erlangga, setelah apa yang pria itu katakan tadi."Istirahatlah selagi libur kerja, aku akan melihat Aska."Alea kembali melangkah meninggalkan Erlangga. Sudah cukup kelancangannya tadi dia tak mau terulang lagi, ikut campur urusan Erlangga itu tak

    Last Updated : 2023-01-02
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Sentuhan Pertama Yang Mendebarkan.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (72)"Kau yang melakukannya sendiri, Lang?"Alea semakin lemas saat melihat Erlangga mengangguk. Airmata tumpah membasahi pipi Alea, dia semakin ingin tau beban yang selama ini di sembunyikan Erlangga."Tapi kenapa, Lang? Kau punya segalanya yang tak aku dan Wisnu miliki. Harta, tahta dan wanita semua ada dalam gengamanmu, meski untuk wanita kau sendiri yang menolaknya. Kenapa masih ada rasa tak puas hati, hingga kau menyakiti diri sendiri?"Alea menatap Erlangga yang kini memejamkan mata. Entah apa yang dia pikirkan saat ini, sedangkan Alea masih menunggu pria itu membuka mulutnya."Cinta dan kasih sayang. Itu yang tak aku miliki, Al. Hidupku seperti milik orang lain, tak ada hak untuk menikmatinya, tapi sejak mengenalmu aku ingin di cintai dan di sayangi. Meski akhirnya kau juga memilih pria lain untuk kau cintai."Alea terpaku mendengar ucapan Erlangga. Jauh dalam hatinya dia masih bingung dengan semua yang di katakan oleh Erlangga."Sejak umur sepuluh tahun

    Last Updated : 2023-01-03

Latest chapter

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Ending.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (156)"Mama pasti tidak lupa di mana tempat itu? Lihat kain yang di kenakan Aino. Mama tidak lupa kan dengan hadiah istimewa itu?"Erlangga tertawa puas hingga menangis. Alea semakin mengeratkan pegangan tangannya, dia tau Erlangga tengah kembali ke masa paling menyedihkan dalam hidupnya."Siapa jalang yang sebenarnya, Ma. Aku kasihan melihatmu tapi kau sendiri yang menginginkannya, gadis yang kau puja setinggi langit justru wanita mainan suamimu. Dia di puaskan sebelum memuaskan dirimu, mereka bahkan bercinta di tempat tidur yang kau persiapkan untuk acara ulang tahun mu, bahkan mengunakan baju yang sama seperti milikmu. Saat kau mengerang di atas tubuh pria ini, dia tengah membayangkan bercinta dengan Aino buka dengan wanita tua sepertimu."Erlangga menuding jarinya pada sang mama. Terlihat kurang ajar jadi Alea menarik tangan itu dan mengecupnya, membuat Erlangga segera mengusap wajahnya dengan kasar."Rekaman ini yang suamimu minta sebelum mengirim ku ke pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Membuka Rahasia Kelam Masa Lalu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (155)"Apa yang kau lakukan perempuan sialan? Kau menghancurkan perusahaan papaku!"Jennie berteriak seperti orang gila. Dia berusaha menyerang Alea, namun di saat yang tepat seseorang mendekap erat Alea."Jangan berani menyentuh istriku. Kalau tidak kau akan bernasib sama seperti perusahaan papamu, coba saja jika kau ingin membuktikannya."Jennie terkejut mendengar suara dingin di depannya. Dia tak menyangka Erlangga akan datang tepat waktu, dia sudah merencanakan penyerangan pada Alea, tapi tetap saja ketahuan."Dia hanya seorang janda beranak satu, Angga. Kenapa kau begitu mencintainya bahkan mengabaikan aku dan Aino."Jennie benar-benar tak habis pikir pada otak Erlangga. Dia sudah begitu lama berada di sisi Aino, tapi tak membuatnya ingat pada dirinya yang selalu ada ketika Erlangga bertemu Aino."Kau pasti tak bisa melihatnya karena matamu sudah buta. Wanita itu tak hanya cantik wajahnya tapi juga hatinya, sesuatu yang tak kau miliki begitu juga dengan Ai

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Hubungan Jennie Dan Aino

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (154)"Selamat siang Bu Alea, bisakah kita bicara sebentar. Saya ada hal penting untuk dibicarakan dengan Bu Alea."Alea menatap wanita yang ada di depannya. Wanita yang baru-baru ini membuatnya pusing, sekarang dengan berani dia mengajak bicara. Apakah pelakor memang tak takut lagi dengan kuasa istri sah."Apa yang ingin anda katakan? Silakan saya akan mendengarkan."Alea memberi kesempatan pada Jennie untuk bicara. Dia ingin tau apa yang wanita ini inginkan, dia juga ingin tau sampai mana kebohongan Erlangga."Sebelumnya saya minta maaf, karena telah membuat Bu Alea dan pak Erlangga menjadi salah paham. Sebenarnya saya memang tak mengenal pak Erlangga sebelum saya pergi ke kantornya, kebetulan saat itu kami bertemu dan satu lift."Alea tersenyum tak menyela penjelasan Jennie. Jari tangannya mengetuk pelan meja, membuat Jennie sedikit gelisah. Ketukan jari Alea berhenti saat pelayan kafe datang membawa pesanan mereka."Silakan nikmati dulu minuman yang anda pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Siapa sebenarnya wanita itu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (153)Erlangga mendesah kesal, sembari menatap ruangan sang istri yang terlihat kosong. Wanita itu benar-benar marah hingga tak mau bicara dengannya, bahkan dia rela pindah ke kantor agar ayah dan ibunya tak curiga. Kalau anak dan menantunya sedang ribut, tapi begitu di kantor dia menutup ruangannya dan menghabiskan waktu dengan kedua anaknya. Pintu semua terkunci, jadilah Erlangga tak bisa masuk. Kalau Erlangga tidur di kamarnya, Alea dan kedua anaknya tidur di ruangan Alea, mengunakan tilam lantai."Bos, makan siang sudah siap."Dani berkata pelan sembari menatap kaca pembatas ruangan yang sudah tertutup gorden. Kemudian dia berbalik dan menatap si Bos yang terlihat kacau, jangankan makan, minum saja si bos tak mau."Dan, aku tunggu di ruanganku. Tetap di tempatmu." Melihat Alea muncul di pintu ruang istirahat. Erlangga hendak menemuinya, tapi Alea segera memberinya peringatan untuk tidak bergerak.Dani hanya bisa menggaruk kepalanya. Setelah melihat pintu

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gadis itu Jennie?

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (152)"Selamat siang Bu Alea, saya perwakilan dari perusahaan Samudra Jaya. Saya ada janji dengan pak Erlangga, tapi di arahkan untuk bicara dulu dengan anda."Alea menjabat tangan wanita yang baru saja menemuinya. Sepertinya wanita ini belum tau prosedur di perusahaan Erlangga."Iya silakan duduk, mohon maaf kalau boleh tau nama anda ....?"Alea bertanya karena sejak tadi wanita ini belum memperkenalkan dirinya. Dia melihat wanita ini sering melirik ke arah ruangan Erlangga, walau suaminya tak bereaksi tapi dia sedikit tak menyukainya."Di perusahaan ini memang seperti prosedurnya. Tamu pria bertemu dengan pak Erlangga sedangkan tamu wanita bertemu istrinya. Pria di sana itu suami saya jadi jangan tergoda dengannya."Alea tertawa seolah ucapan hanya bercanda. Wanita di depannya juga tertawa walau terdengar garing. Alea heran karena sampai sekarang wanita ini belum menyebut namanya sama sekali."Maaf sekali lagi saya harus memanggil nyonya atau nona?" tanya Ale

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Lepas Tangan Dengan Urusan Mantan Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (151)"Assalamualaikum Bu," ucap Alea."Mau apa kau kemari? Mau menertawai kemalanganku ini," tanya Bu Wastika."Bu, sekali saja jangan berpikir buruk padaku. Sejak awal menikah dengan mas Wisnu ibu tau pasti, kalau aku berusaha keras berbakti padamu, karena saat itu aku tak tau masih memiliki orang tua. Jadi aku menganggap ibu sebagai orang tuaku sendiri, apa yang tak ku lakukan untuk kalian semua. Jadi pembantu gratisan aku juga rela, tapi apa pernah kalian menganggap ku? Tidak sama sekali.Ibu terus membenci dan memfitnahku, di depan tetangga bahkan di depan suamiku sendiri. Seolah senang aku diam ibu terus berulah, hingga akhirnya menikahkan suamiku dengan wanita lain. Jika wanita itu baik mungkin aku bisa terima bermadu, tapi wanita itu seorang pelacur yang hamil bukan anak mas Wisnu. Katakan Bu, tidakkah ibu yang telah begitu kejam padaku dan mas Wisnu?"Alea menyeka airmatanya dia sudah tak tahan lagi. Semua yang dia pendam selama ini akhirnya keluar dar

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Mengurus masalah mantan mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (150)"Ada apa? Aku lihat melamun aja daritadi."Erlangga merentangkan tangannya agar sang istri tidur beralas lengannya. Sejak kembali dari beli makanan bersama ibunya, Alea terus diam seolah memikirkan sesuatu."Ini soal ibunya mas Wisnu. Tadi tak sengaja aku melihatnya sedang memulung, apa begitu parah nasibnya, Yank. Apa kau tak ada cara untuk membantunya tanpa berurusan soal uang?"Erlangga menarik napas setelah mendengar ucapan istrinya. Dia memang sudah tau tentang ibunya Wisnu tapi dia belum tau cara untuk membantunya."Kalau kita beri uang pasti nanti dia akan terus meminta. Satu-satunya cara kita memang harus tega padanya, tapi hati ini juga tak kuat melihatnya seperti itu."Kembali Erlangga menarik napas panjang. Masalah Bu Wastika memang susah di selesaikan, karena wanita ini keras kepala dan juga serakah."Hentikan Lang, geli ih."Tiba-tiba Erlangga mengecup leher Alea karena melihat wanita itu mulai melamun lagi. Dia memang tak bisa membuat sang i

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Nasib Mantan Ibu Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (149)"Ini benar-benar luar biasa. Aku akan punya cicit lagi," ucap tuan Dirga."Iya Kek, kemungkinan anak kami ini perempuan. Doakan saja agar kelak ada lagi perempuan terlahir dari rahim Alea, jadi keturunan anak perempuan bisa lebih banyak," ujar Erlangga.Plak ...."Ini saja belum lahir tapi kau sudah bermimpi punya anak lagi."Alea memukul pelan tangan sang suami. Dia tak habis pikir dengan apa yang Erlangga inginkan."Kita harus punya rencana, Yank. Bunda anak perempuan satu-satunya, kau juga begitu jadi kita harus berjuang untuk punya anak perempuan lebih banyak."Lang, kau mau aku mutilasi gak itu mu. Enak aja kalau ngomong, lahir kan dulu anak ini baru kita pikirkan yang lainnya," ucap Alea lagi."Yakin mau dimutilasi? Ingat kalau itu tak ada kau tak punya pegangan kalau tidur."Erlangga tertawa saat melihat wajah sang istri yang memerah. Untung mereka bicara berbisik kalau tidak bisa makin malu Alea."Kalau boleh kakek minta. Bisakah acara tujuh bulan

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Rupanya Salah Paham.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (148)"Yank, syukurlah aku sudah bangun. Tolong jangan membuatku takut."Alea terpaku melihat Erlangga memeluknya sembari menangis. Dia masih tak mengerti apa yang terjadi, hanya saja tadi dia bermimpi tentang Wisnu. Membuatnya percaya kalau dia adalah pendosa yang sebenarnya."Tolong pergilah, Yank. Aku minta maaf kalau selama ini bersalah padamu, katakan pada Jenie aku juga minta maaf. Sekarang kembalilah padanya aku akan mengurus perceraian kita."Alea sudah menguatkan hatinya untuk berpisah dengan Erlangga. Dia sudah tau apa yang terjadi memang salahnya, jadi dia rela kehilangan pria sebaik Erlangga."Apa kau dengar sayangku Jennie. Cepatlah datang papi dan mami menunggumu."Alea tersentak mendengar ucapan Erlangga di depan perutnya. Dia masih tak mengerti tapi Erlangga tak mau menjelaskannya, dengan kesal dia menarik rambut sang suami membuatnya mengangkat kepalanya."Apa maksudmu memanggil nama Jennie di depan perutku. Memangnya perempuan itu ada di sana,

DMCA.com Protection Status