Share

26. Keluarga Arion

"Aku mau pulang dulu, liat keadaan papa sekalian izin. Nanti papa nyariin, khawatir aku nggak pulang."

"Tidak perlu. Saya sudah bicara sama papa kamu."

Airyn menatap Arion. "Bapak serius? Apa kata papa?"

"Tidak banyak protes seperti kamu. Bahkan sekarang saya lihat papa kamu lebih menurut. Mungkin sadar jika dia punya hutang nyawa pada saya?"

"Apa gitu sebutannya?" Airyn senyum, tapi sorot matanya seketika redup. "Aku nggak lupain kok kebaikan Pak Arion, aku juga udah cerita ke papa. Dia bilang makasih."

Arion terdiam, giliran dia yang merasa bersalah. Airyn ini hebat sekali mempermainkan perasaannya. Tadi Arion tidak seserius itu, tapi rupanya kalimat dia sedikit menyinggung.

"Ayo, sudah siap belum? Sudah waktunya pergi."

"Iya."

Airyn mengenakan gaun ketiga, duduk manis di samping Arion seperti biasanya. Bagas menyetir, mereka saling diam sepanjang perjalanan. Airyn sibuk menatap jalanan yang basah, sementara Arion sibuk memikirkan cara mencairkan suasana.

Benar, Airyn sedang dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status