Ruang rapat lantai 10..
Raline bersama dengan Anita, sekretaris nya. .
Mereka sedang mengadakan pertemuan dengan salah satu pemilik pusat perbelanjaan terbesar di Eropa.
Perusahaan DM Company And Coorporation akan bekerja sama dengan perusahaan ini untuk memasarkan produk elektronik mereka di beberapa outlet yang ada di seluruh Eropa.
Karena selama ini produk elektronik Perusahaannya hanya di pasar kan di beberapa pusat perbelanjaan yang sudah menjalin kerjasama dengan dengan perusahaan nya.
Hal ini Demi mempromosikan produk elektronik mereka lebih luas lagi di pasaran Eropa, untuk itu Raline sebagai direktur utama membuat pertemuan dengan Pimpinan perusahaan ini saat mereka berada di Indonesia.
Raline mendengarkan apa saja yang akan menjadi target promosi pusat perbelanjaan ini. Dengan Fokus Raline menatap Layar besar di Ruang rapat dan memperhatikan presentasi dari Direktur operasional perusahaan tersebut.
Tiba-tiba saja Raline mera
Kanaya tersenyum menyapa anak tiri dan menantunya ini.Tristan menatap Kanaya dengan tatapan yang dingin,ia sudah tidak bersimpati lagi dengan sahabat kecilnya ini. Saat ia sudah mengetahui obsesi Kanaya terhadap dirinya masih sama seperti 5 tahun yang lalu."Raline bagaimana keadaanmu?" Tanyanya dengan senyum penuh kepalsuan.Kemudian Kanaya menunjukan Rantang berisi makanan yang baru saja ia bawa.Raline membalas sapaan Kanaya dengan senyum tipis. Ia tidak ingin perang dingin lagi dengan Ibu tirinya ini.Tetapi ia belum mengetahui maksud dibalik sikap ramah Kanaya kepadanya.Tristan mengambil Rantang yang ada di tangan kanaya,lalu menyuruh mertua nya ini untuk segera pulang."Kau bisa pulang sekarang,Terimkasih perhatiannya" Ucap Tristan.Kanaya tersenyum,Lalu merangkul Tangan Raline dengan erat."Aku ingin menyuapi anak ku ini" Ucap Kanaya.Raline yang masih terlihat lemas, tidak banyak berbicara.Mereka
Setelah menerima pesan dari Kanaya, Tristan langsung menutup layar ponselnya dan memeluk Raline yang masih tertidur pulas dalam pelukannya. Tidak lama kemudian, Raline terbangun. Raline lalu beranjak dari ranjang,lalu menuju ke kamar mandi. Tristan ikut masuk ke dalam kamar mandi,ia usap-usap punggung istrinya ini. Raline terus muntah di wastafel,hingga tubuhnya tergolek lemas dipelukan Tristan. "Hari ini kita tidak ke kantor"Ucap Tristan. "Tapi..."Jawab Raline, belum sempat menjawab ucapan Tristan. ia kembali muntah. Raline kembali memeluk Tristan. "Tristan, aku ingin Tidur"Gumamnya. Tristan lalu menggendong Raline. ia berjalan menuju Ranjang besar mereka lalu ia rebahkan tubuh Raline di kasur. "Tristan usap perut ku,agar anak kita jangan nakal" Gumam Raline dengan suara lemah nya. Tristan memasukkan tangannya di gaun Raline,lalu ia usap-usap Perut Raline dengan lembut. "Nak,jangan nakal. Kasiha
Raline terus memandangi poster besar yang sudah terpajang di depan Ranjang.Ia terus mengusap perutnya sembari mengucapkan kalimat pujian untuk lelaki tampan yang ada didepannya ini."Kalau anakku laki-laki,pasti mirip dengan oppa"Gumam Raline.Tristan tertegun sejenak,saat mendengar anaknya akan mirip aktor yang menurut nya jelek itu.Ia lalu merengkuh tubuh Raline yang sedang berada disampingnya."Coba katakan lagi,anak ku akan mirip siapa?" Ucap Tristan dengan wajah dingin nya.Raline meneguk Saliva nya lalu menjawab pertanyaan Tristan dengan senyuman palsu."Nanti kalau anak aku laki-laki,pasti Ganteng seperti Papa nya"Jawab Raline.Tristan tersenyum Simpul. Kemudian Spontan menciumi bibir istrinya ini dengan intens.Hingga nafas Raline terdengar terengah-engah."Trist..an.."Desah Raline saat bibir Tristan terus mencumbui Bibirnya.Tristan melepaskan bibirnya yang sedari tadi mengunci bibir Raline
Tristan bersama dengan Raline memasuki Ballroom hotel,tempat di mana perayaan penyambutan CEO baru dari TC Group. Dengan mengenakan Gaun berwarna hijau tosca,lengan panjang,dan juga Block Heels berwarna hitam yang merupakan sepatu wanita yang tidak terlalu tinggi dengan hak yang tidak runcing, sehingga membuat Raline nyaman berjalan disaat ia sedang hamil. Sedangkan Tristan mengenakan Jas hitam dengan dasi berwarna hijau tosca yang cocok di padu padankan dengan gaun milik Raline.CEO TC Group yang baru,Robert Smith yang merupakan anak dari pimpinan perusahaan ini menyambut kedatangan Pimpinan dan wakil pimpinan Dari DM Coompany and Coorporation."Selamat datang Mr. and Mrs. Handoko" Sambut lelaki yang berusia sekitar 30 tahunan ini. Wajahnya yang khas orang Amerika tersenyum Ramah kepada Raline dan juga Tristan. mereka bukan baru pertama kali bertemu, Raline bahkan sudah beberapa kali bertemu dengan Robert disaat ia masih menjadi mahasiswa di Amerika serikat."C
Raline Langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tristan mendekati istrinya yang tampak lelah. Ia pijat kaki Raline, lalu ia pijat bagian tubuh lainnya."Lain kali pakai sepatu flat saja"Gumam Tristan."Ehmm.."Jawab Raline.Tristan meneruskan pijatan nya hingga Raline tertidur."Sayang..ganti baju dulu"Ucap Tristan.Raline terlihat enggan untuk beranjak,ia lalu memeluk guling yang ada di Sampingnya.Tristan tidak ingin istrinya tidur dalam keadaan tidak nyaman.Lalu ia membuka resleting di Gaun Raline, Kemudian ia balikan tubuh Raline Dengan pelan. Lalu ia lepaskan Gaun Hijau ini dari tubuh Raline.Tristan Kemudian mengambil Gaun tidur Raline yang ada di lemari. Ia Pakaikan di tubuh istrinya.Lal ia selimuti Raline dengan selimut putih yang ada di atas kasur ini.Setelah selesai memakaikan Gaun tidur Tristan beranjak ke kamar mandi.Ia mengambil handuk kecil,ia basahi kemudian ia peras. Tristan kembali ke
Raline sedang meringkuk di lantai.. Ia pegangi perutnya yang terasa sangat sakit. Ia sedang mencoba meraih ponselnya yang tergeletak di depannya. Tetapi, Raline sudah tidak sanggup untuk meraihnya,hingga ia berteriak memanggil Anita yang ada di luar pintu itu. "Anita..!" Teriaknya terdengar parau "A...nit..a..!" Teriak Raline sekali lagi. Hingga pintu terbuka.. Anita melihat atasannya sudah terbaring di lantai, dengan panik Anita memapah Raline yang terus memegang perutnya. Di rebahkan tubuh Raline di sofa, setelah itu Anita meraih ponselnya untuk memanggil ambulance. ia bahkan lupa mengabari Tristan,atasannya. "Ibu Tahan ya, nita sudah panggil ambulance" Ucap Anita yang terlihat khawatir dengan suara bergetarnya. Tidak lama kemudian.. Tristan yang tidak tahu apa yang sudah terjadi masuk dengan santai ke dalam ruangan. betapa terkejutnya dia saat melihat Raline sudah terbaring di sofa dengan wajah yang pucat Pasi.
"Selamat pagi ibu Raline"Sapa seorang dokter kandungan.Dokter wanita yang bersama dengan satu perawat wanita dan satu orang Dokter magang laki-laki ini, sedang memeriksa Raline sebelum pulang.Ia memeriksa dengan teliti hingga yakin bahwa Raline sudah lebih sehat."Ibu Raline sudah Boleh pulang hari ini, tapi ingat jangan sampai stress. Karena Kalau ibunya stress, maka akan ikut berdampak pada janin yang ada ada di dalam rahim" Ucap dokter ini sembari memegang stetoskop nya di tangan kanan.Perawat bergerak untuk melepaskan Infus yang ada di ditangan Raline."Ahh.."Celetuk Raline.Tristan langsung melihat tangan Istrinya yang baru saja di lepaskan dari jarum infus."Sakit..?"Gumamnya sembari Mengusap kepala istrinya."Tidak apa-apa, Aku hanya terkejut" Jawab Raline.Tristan lalu berbincang sebentar dengan dokter ini sebelum mereka bersiap akan pulang ke Apartemen.Setelah pemeriksaan Selesai, Tristan membantu Ral
"Tristan.. Ini semua mau diletakkan dimana?"Celetuk Raline.Perlengkapan Bayi yang sudah dibeli oleh Tristan ini hampir memenuhi ruang tamu Apartemen mereka.Raline bahagia sekaligus pusing karena harus memikirkan akan diletakkan dimana. Sedangkan kamar Tamu di apartemen ini masih menjadi gudang, dan belum dibereskan.Raline menghela nafas,lalu duduk di sofa yang sudah penuh dengan Beberapa Boneka, Mainan bayi, dan juga Baju bayi.Tristan tertawa melihat Raline diantara tumpukan Itu.Raline mengernyitkan dahi nya,Ia diamkan saja Tristan yang tidak berhenti tertawa.Setelah beberapa menit kemudian..."Sudah tertawanya?"Tanya Raline,Ia lalu beranjak dan meminta Tristan untuk memandikan nya."Dengan senang hati Ratuku.."Jawab Tristan dengan wajah sumringah.Ia lalu masuk ke kamar mandi untuk mengisi air di dalam Bathtub,dan menuangkan Aroma Aloe Vera di dalam air."Sayang sudah selesai.."Panggil Tristan.