Beranda / CEO / MY BAD BOSS / Lantai 10 Tower Robotic Tech

Share

Lantai 10 Tower Robotic Tech

Penulis: Erl
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-04 12:50:21

Hana terdiam beberapa saat dengan tatapan menerawang. Sedangkan, Neo menunggunya dengan sabar.

“Zan bekerja sama dengan orang-orang jahat itu. Dan jika mereka menginginkan salah satu orang yang melakukan kesalahan mati, Zan menyelamatkannya tanpa sepengetahuan mereka.” Hana kembali terdiam ketika teringat pengakuan orang-orang di The Hidden Slope.

“Apa Kamu dibawa ke tempat penyelamatan itu?” Neo menatap penuh selidik.

Hana mengangguk.

“Tapi, di lain pihak, jika orang lain menginginkan mereka celaka, Zan juga berusaha melindunginya.” Kepala gadis itu sedikit meneleng dan raut wajahnya mencerminkan keheranan. “Sesungguhnya, apa yang diinginkan Ducan itu?”

“Wah!” Neo menggeleng-nggelengkan kepala. “Ternyata Mr. Ducan adalah orang yang sangat menarik. Kita nggak tahu alasan personal apa dibalik tindakan-tindakannya, bukan?”

“Drrt!”

Telepon genggam Neo bergetar ketika Hana hendak menjawab pernyataan itu.

Ia mengambil gadget itu dan melihat nama sekretaris pribadinya terpampang di layar. “
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MY BAD BOSS   Aku Mengenalinya

    “Silakan!” balas Hana enteng.“Aku akan langsung pada inti masalah. Di sini, aku akan menuduhmu sebagai otak dari kebangkrutan mendadak dari Teta Tech, Blacksteel, Tencez dan beberapa korporasi yang mengalami nasib sama.” Zan menjeda tuduhannya.Hana diam.“Kamu nggak bisa mengelak karena korporasi-korporasi itu terkait dengan kasus informan ganda yang dilakukan oleh Henry Gail,” desak Zan tegas.Hana tersenyum. “Tepat. Aku memang melakukan itu.”Seketika Zan menoleh dengan cepat. Ia terkejut ketika gadis itu begitu saja mengakui itu.Hana melirik sinis. “Dan aku juga punya tuduhan yang sama. Kamu dan korporasi-korporasi brengsek itu ada dibalik penyerangan di dekat Hotel Majestic, termasuk penembakan yang mengakibatkan kematian ayahku!”Zan mengembuskan napas dalam. “Itu karena aku terlambat datang menolongmu. Seseorang telah menyadap informasi penjemputan itu.”“Apapun itu, sekarang ayahku sudah meninggal,” sesal Hana lirih.“Aku turut berduka cita. Aku sudah berusaha semampuku untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • MY BAD BOSS   Pemilik Alat Pengendali

    Hana tak kunjung menjawab pertanyaan itu. Ia malah menatap wajah Zan selama beberapa saat.“Aku tahu aku seganteng itu. Kamu nggak perlu terlalu mengagumiku. Jawab saja pertanyaanku!” Zan mengerling.“Ihh!” Hana menyengirkan hidung. “Kamu benar-benar mengenal pembuat pengendali itu?” Ia masih tak percaya.Zan mengambil telepon genggamnya, lalu mengutak-atik layarnya. “Ini.” Ia memperlihatkan gambar seorang laki-laki berambut putih yang mengenakan kaca mata. “Theo.”Hana mengamati wajah dalam layar menyala itu. “Ha!” Ia mengenalinya.Zan seolah menikmati keterkejutan di wajah Hana. “Dia adalah Theodoric Ducan.”“Du-”“Ducan?!!” seru Hana tak percaya.“Kenapa? Kamu nggak percaya jika ia seorang Ducan?” tanya Zan penasaran.Hana mengangguk mengakui itu. “Namanya hanya Theo tanpa Du-”Tapi, ia terdiam ketika ingatannya menayangkan satu peristiwa ketika Theo pertama kali datang ke rumahnya di bangunan Halle.Ketika itu, Theo datang dengan luka-luka di tubuhnya. Dan ayahnya menolongnya dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • MY BAD BOSS   The Ancient Athena

    Waktu berlalu.Sore datang menggantikan pagi.Hana masuk ke ruang kerja Neo.Laki-laki itu sedang merawat tanaman indoornya yang berada di dekat jendela kaca berukuran besar.“Aku nggak setuju dengan rencanamu, Nak,” ucap Neo tanpa menoleh ke arah Hana.Gadis yang semula memperhatikan apa yang dilakukan Neo itu berjalan ke arah kursi yang ada di depan meja kerja Neo.“Jadi, apa yang Kamu sarankan?” tanya gadis itu seraya duduk di kursi itu.“Kita bisa menunggu. Orang-orang yang saat ini sudah tertangkap itu akan diproses. Dan penyidikan itu akan membuat mereka mengaku siapa orang yang menjadi otak penembakan ayahmu,” ucap Neo tegas.“Itu akan terlalu lama.” Hana bersungut-sungut. “Dan lagi, belum tentu mereka akan mengungkap itu. Bukankah mereka masih memiliki orang yang melindungi mereka?”“Pengacara-pengacara yang kita sediakan untuk menuntut mereka akan mengupayakan itu,” dalih Neo mempertahankan pendapatnya.“Neo ...,” rengek Hana seraya menggoyang-nggoyangkan kakinya. “Rencanaku

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • MY BAD BOSS   Aku Cemburu

    Hana mengulang nama Dans dengan penuh penekanan.“Kenapa Kamu memintanya? Kamu menyukainya? Nggak mungkin! Apa yang terjadi selama ia ikut bersamamu?” cerocos Zan kesal.Zan meletakan sendok di tangannya dengan kasar. Sendok itu berdenting ketika mengenai pinggiran piring.“Aku mengkhawatirkannya,” balas Hana singkat.“Khawatir?” Zan tak percaya. “Dia adalah salah satu dari orangku. Kamu juga nggak tahu siapa sebenarnya Dans. Bagaimana mungkin Kamu bisa mengkhawatirkannya? Kamu hanya mengenalnya selama beberapa saat.”Alih-alih segera menjawa kekesalan Zan, gadis itu justru mengernyit. “Kamu nggak membuatnya dalam kondisi setengah mati, bukan?”“Ah ....” Zan mendesah lelah.“Sudah?” sahut Hana cepat ketika membaca raut wajah Zan. “Kamu hanya mencurigainya sebagai pengkhianat, dan dengan itu Kamu membuatnya dalam kondisi setengah mati?”Hana menatap tajam. “Atau memang dia sudah mati?”Zan menghela napas dalam. “Dia orangku, apa pun yang kubuat dengannya, itu nggak ada hubungannya deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • MY BAD BOSS   Cemburu Membabi Buta

    “Eh?!” Hana pura-pura terkejut. Tanpa melepas tangannya dari menggenggam tangan Zan, ia menoleh ke arah Melanie. “Ada yang salah?”“Hentikan kekurangajaranmu, Brengsek!” umpat Melanie dengan wajah membesi.Hana menyipitkan kedua mata, raut wajahnya membentuk ekspresi heran. “Kurang ajar? Yang mana? Ini?” Ia sedikit mengangkat tangan Zan.Melanie menggemeretakan gigi.Tapi, Hana justru berpaling ke arah Zan. “Zan, apa menurutmu ini kurang ajar?” Pun ia sama sekali nggak melepaskan genggaman tangannya.“A- em- tidak. Tentu saja tidak,” balas Zan dengan sedikit tergagap.“Ah ... syukurlah.” Lalu, Hana berpaling ke arah Melanie dan tersenyum. “Kamu dengar itu, bukan? Aku nggak kurang ajar.”“Tapi ....” Hana sedikit menelengkan kepalanya ketika menelisik wajah marah Melanie. “Jika makan malam ini terlalu mengganggu matamu, aku akan mengakhirinya.”Hana beranjak, tapi tanpa melepaskan tangan Zan. Gadis itu berjalan ke arah Zan dan berhenti di antara kursi Zan dan Melanie.Lalu, ia mendekatk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • MY BAD BOSS   Menemukan Kejanggalan

    Hana tersenyum penuh arti ketika berjalan meninggalkan Zan dan Melanie.Ia berhenti di satu sudut restoran itu dan berbalik memperhatikan sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang bersitegang karena ulahnya.Gadis itu menekan earpiece berbentuk bintang berkilau yang ada di telinganya. “Misi selesai.”Seketika suara tertawa riang Xenon terdengar. “Wuu! Keren banget! Aku nggak bisa membayangkan jika aku menjadi pemilik Teta Tech itu.”“Kenapa?” Hana terus melayangkan pandangannya ke arah meja yang baru saja ia tinggalkan.“Apa rasanya ketika gadis yang kita sukai tiba-tiba menggenggam tangan kita dan mengatakan bahwa ia menyukai kita?” jelas Xenon riang.Hana mengernyit. “Tapi ... benarkah Ducan yang itu menyukaiku?” Ia ragu.“Hm, aku laki-laki, dari caranya menatapmu saja sudah ketahuan jika dia ada hati untukmu,” balas Xenon tanpa ragu.“Begitu?” Tapi, keraguan di hati gadis itu tak terkikis. “Ah, Xenon, kita harus pikirkan apa yang lebih penting.”“Siap!” balas Xenon cepat.“Aku a

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • MY BAD BOSS   The Black Poisson

    “Eh! Tunggu!” Dengan cepat Max mengambil telepon genggamnya. “Apa milikku juga kembali?”“Jangan mimpi!” sahut Zan cepat.Dan Max kecewa ketika ucapan Zan itu terbukti. Hasil pengecekan di layar telepon genggam itu masih belum menunjukan perubahan.“Jadi, ini kejanggalan itu. Hanya aset milik Melanie yang kembali seperti semula. Dan hanya dia yang kembali bisa beraktivitas seperti sebelumnya,” ungkap Max kesal.“Bukan hanya itu,” timpal Zan dengan cepat. Lalu, ia diam sejenak. “Sambungkan dengan manajer Melanie!”Dengan cepat Max melakukan perintah Zan. Lalu, ia meletakan telepon genggamnya di atas meja setelah menekan tombol speaker-nya.“Halo.” Suara seorang laki-laki terdengar.“Zan ingin bicara.” Max membuka percakapan.“Bagaimana akhirnya Kamu bisa menjemput Melanie dan membuatnya kembali di karir keartisannya?” tanya Zan tergesa.“Gosip-gosip yang membicarakan keterlibatannya dengan bisnis papanya mereda. Tak lama dari itu, semua miliknya kembali bisa diakses. Dan aku juga menda

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • MY BAD BOSS   Memilih Cara Mati yang Indah

    “Ah ....” Hana mengeliat.Lalu, ia mengambil remote control di atas nakas dan menekan satu tombolnya. Tirai jendela besar di salah satu dinding kamar itu bergerak pelan.Sinar matahari yang seketika membanjiri ruangan membuat kamar hotel mewah itu terang benderang. Ujung sinar matahari itu pelan-pelan menghangatkan permukaan ranjang empuk itu.“Ternyata sudah siang.” Gadis itu kembali teringat bagaimana semalam ia susah tidur karena memikirkan apa yang telah ia lakukan untuk Zan pada makan malam itu. Juga, perlakuan-perlakuan lembut Zan yang selama ini diterimanya.Ia menatap langit-langit dan kemudian mengembuskan napas panjang. “Beginilah perempuan, bisa jatuh cinta ketika jauh,” gumamnya lirih.Lalu, ia berjalan ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas setelah bangun tidur dan beberapa saat kemudian ia keluar dari kamar menuju Aphrodite Restaurant. Ia membawa sebuah kamera.Hana mengecek earpiece berbentuk bintang di telinganya dan menutup benda kecil itu dengan topi baret yang dim

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09

Bab terbaru

  • MY BAD BOSS   Sistem Keamanan Terbajak

    “Zan, para pengunjung adalah orang-orang penting yang juga pemeganga saham Teta Tech Corporation. Apa Kamu nggak khawatir jika mereka menganggap Victory ini salah kelola?” Melanie duduk di sofa tunggal yang ada di samping Zan.Zan diam, sedangkan pendapat itu direspon oleh Max dengan tawa sinis.“Melanie, meskipun Victory terkait dengan Teta Tech, tapi klub ini sepenuhnya ada dalam pengelolaanku. Siapa di antara pengunjung yang berani menghujatku sebagai si salah kelola.” Max menunjukkan telunjukanya dari tangan yang sedang memegang gelas.Melanie mengedikan bahu. “Kalau begitu, bisakah dijelaskan kenapa klub dengan pengelolaan top ini bisa mati lampu.”“Itu karena kesalahan teknis,” sahut Zan dengan cepat.Dan dengan cepat juga Max menoleh ke arah Zan, ia ternganga tak percaya dengan apa yang didengarnya karena ia yakin lampu mati itu berkaitan dengan penggerudukan yang dilakukan oleh gadis bernama Hana itu. “Zan!”“Ah ... Max.” Zan sedikit menelengkan kepala seraya menatap penuh art

  • MY BAD BOSS   Semua Mendapatkan Balasan

    Kenangan itu membuat mata Hana merebak dan air mata mengalir tanpa bisa ditahan lagi.Ia terisak.“Hana ....” Zan meregangkan pelukannya dan melihat wajah Hana dengan bingung. “Apa yang membuatmu menangis?”Hana menatap mata Zan. Kesedihan menggayut di wajahnya. “Kamu tahu? Bahkan, Henry bukan ayah kandungku.”“Ah, itu kenapa catatan tentang hubungan darah kalian nggak ditemukan oleh orang-orangku,” ucap Zan dalam hati di tengah keterkejutannya.“Tapi, lihat apa yang ayah lakukan untukku!” Hana menangis.Zan memeluk gadis itu.Hana mengusap air matanya. “Setelah menemukanku, ia berusaha mencari orang tuaku. Tapi, karena cinta yang ia berikan, aku meminta ia menghentikan itu dan memilih untuk menjadi anaknya.”Zan mempererat pelukannya.“Dan setelah aku dewasa, ia nggak hanya berjuang untuk membuat aku meraih cita-citaku, tapi juga mengorbankan nyawanya untukku.” Hana kembali menangis.“Meskipun fakta bahwa Kamu bukan anak biologis Henry, tapi sekarang aku paham kenapa Kamu merobohkan

  • MY BAD BOSS   Mengetahui yang Tersembunyi

    Hana bergeming ketika pintu ruang operasi terbuka.Petugas medis mendorong ranjang yang membawa Zan yang masih belum sadar.Max menyambut Zan dan mengikuti para petugas medis itu ke bangsal rawat yang akan ditempati laki-laki itu.Hana menatap wajah Zan yang masih terlihat seperti sedang tertidur pulas dan bahu yang dibebat perban ketika ranjang itu lewat di depannya.Max berhenti dan menatap Hana yang masih bergeming di tempatnya.Gadis itu sadar dan segera mengikuti para petugas medis yang membawa Zan. Dan ia harus menahan diri untuk mengatakan apa yang ia tahu karena suaminya itu belum sadar.Gadis menunggu di sofa dengan memeluk lututnya. Sedangkan, Max duduk di samping ranjang pasien.Menit berlalu.Zan tersadar.Max menyambutnya dengan senyum. “Apa karena sekarang sudah punya istri jadi satu peluru saja membuatmu terlihat lemah?” Ia tersenyum mengejek.Zan tersenyum. Ia mengedarkan pandangan untuk mencari Hana. Dan ia tersenyum ketika melihat gadis itu sedang duduk seraya menatap

  • MY BAD BOSS   Menjadi Perisai Hidup

    Zan melihat Max yang berusaha mengejar mobil yang kedua daun pintu bagian belakangnya belum itu.“Zara, kita selesaikan urusan kita nanti!” Zan menjatuhkan diri seraya mengambil pistol di lantai. Dan ia menodongkan pistol itu ke arah Zara.Zara yang kembali hendak menerjang mengurungkan niat.“Aku nggak punya waktu untuk main-main.” Zan beranjak dan berjalan dengan tergesa.“Set!”Sebuah pisau melesat ke arah Zan. Pisau itu menyasar punggung laki-laki itu.Dengan cepat Zan menoleh, merunduk dan-“Dor!”Peluru dari pistol Zan menyasar dada Zara.“Agh!”Zara menghindar, tapi peluru itu menembus bahunya.Zan tahu jika luka tembak itu nggak akan menghentikan mantan pembunuh bayaran itu.“Dor!”“Dor!”Zan menembak kedua paha Zara.“Agh!”Mantan kepala The Bodyguard itu ambruk.“Orang kita akan segera mengurusmu Zara.” Dan Zan bergerak ke arah mobil anak buahnya yang semula membawa Hana ke tempat itu.Ia melarikan mobil itu dengan kecepatan penuh.Dan sekian meter dari gedung terbengkelai i

  • MY BAD BOSS   Mengirimmu Ke Neraka

    “Dor!”Tembakan dari orang-orang yang menghindar dengan panik itu mengenai kaca depan mobil Zan.Kondisi tanpa pembatas itu justru dimanfaatkan Max untuk menghabisi para penyerang yang berada dalam jangkauan tembaknya.“Dor!”“Dor!”“Agh!”Beberapa penyerang itu roboh di jalan ketika peluru-peluru Max menembus kepala mereka.“Dor!”“Agh! Setan!” Max mengumpat ketika sebuah peluru mengenai bingkai jendela mobil di dekatnya.Dan sisi lain, Zan juga menyasar beberapa penyerang yang berada dalam jangkauan tembaknya.“Dor!”“Agh!”Peluru-peluru Zan tidak terbuang sia-sia. Mangsa-mangsanya bertumbangan di jalan.Dan-“Brak!!”Mobil Zan menabrak sebuah mobil penyerang yang merintangi jalan tanpa ampun. Mobil itu bergeser ke samping jalan.Dan mobil Zan berhasil lolos dari rintangan.“Kejar!” Perintah pengejaran itu terdengar dari arah belakang.Zan mempercepat laju mobilnya.Max menekan earpiece-nya. Lalu, “Orang-orang kita sudah dekat.”“Bagus!” Tapi, kekhawatiran di wajah Zan makin pekat.

  • MY BAD BOSS   Kami Terjebak!

    “Segera, Mr. Ducan. Dan saya meminta Anda terhubung secara khusus dengan saya dan tim untuk perkembangannya,” balas Neo tegas.Zan menyanggupi itu.Max mengamati ketegangan di wajah Zan. “Apa yang terjadi?”“Zara menghilang bersama dengan hilangnya Hana.” Zan menjelaskan itu seraya berjalan keluar ruangan. Langkahnya tergesa menuju lift.Max mengejarnya. “Aku agak bingung. Zara bukan jenis orang yang memiliki dendam pribadi.”“Tapi, dia jenis orang yang akan menjalankan apa yang diperintahkan oleh penyuruhnya dengan sempurna,” timpal Zan cepat.Lift bergerak pelan ke lantai dasar.Zan berharap lift itu bisa lebih cepat bergerak.Lalu, keduanya masuk ke mobil tanpa bicara.Zan memacu mobil itu dengan kecepatan penuh.“Kita akan ke mana?” Max yang berada di samping kemudi menatap Zan yang mengemudi dengan tegang.“The Bodyguard. Aku nggak tahu apa mungkin kita dapat sesuatu di sana. Hanya saja aku nggak tahu harus ke mana kita untuk menemukan titik awal mencari Hana.” Mendung menggelap

  • MY BAD BOSS   Sinyal Tak Terlacak

    Wanita berwajah dingin itu berdiri tepat di hadapan Hana. Ia menatap sinis. “Kali ini kupastikan nggak akan ada lagi yang menolongmu,” sumbarnya dengan penuh keyakinan.Hana mencoba tetap tenang.Tapi-“Hat!” Mendadak tendangan sabit wanita itu menyasar kepala Hana.Dengan cepat Hana mengelak.Wanita itu tak membiarkan serangannya tanpa hasil. Ia terus melancarkan serangan pada titik-titik kritis di tubuh gadis itu.Hana terus berusaha mengelak tanpa bisa membalas serangan bertubi-tubi itu. Ia tak mampu mengimbangi kecepatan serangan maut itu.Gadis itu harus mengakui bahwa perkelahian itu cukup membuatnya ketar-ketir karena ia sama sekali tak memiliki back up seperti perkelahian sebelumnya.Hana terus berusaha bertahan. Tapi, wanita yang memang bukan tandingannya itu menghabiskan energinya dengan cepat. Dan-“Aaa!” Hana menjerit ketika satu tendangan membobol pertahanannya. Tendangan itu membuatnya terlempar beberapa langkah.Gadis itu menahan sakit ketika tubuhnya mendarat di lantai

  • MY BAD BOSS   Ada Dibawah Perintahku

    Hana menahan keterkejutannya. Ia makin mencondongkan badannya ke depan untuk lebih memastikan temuan itu.Tapi, berapa kali pun ia memastikan itu, gadis itu makin yakin kalau pengawal yang sedang membawa mobil mewah itu adalah wanita yang dokter Ann sebut sebagai The Black Poisson.Hana kembali menyandarkan tubuhnya dengan tegang. Ia mulai bertanya-tanya dalam hati apakah pengawal Zan yang duduk di depannya mengetahui fakta itu atau ia juga salah satu dari kaki tangan Si Racun Hitam itu.Alarm tanda bahaya di hati gadis itu menyala.Gadis itu menyentuh layar di gelang pipihnya untuk mengaktifkan alat pelacak. Ia juga mengirim tanda bahaya pada Xenon.Mobil hitam mewah itu menambah kecepatannya hingga dalam waktu sekian menit kendaraan roda empat itu meninggalkan kota.Hana meminta sopir itu untuk membuka jendelanya begitu mobil itu memasuki kota yang berada di tepi pantai itu.Jantung gadis itu berdetak tak karuan seiring dengan angin laut yang menerpa wajahnya.Ia memperhatika bangun

  • MY BAD BOSS   Aku Bisa Membaca Pikiranmu

    Zan menelisik wajah Hana. Ia menyeringai penuh arti dan segera menarik tangan gadis itu dengan lembut.Tarikan lembut itu membuat gadis itu terpaksa berdiri.Lalu, Zan memeluknya dari belakang dan mendekatkan mulutnya di telinga gadis itu. “Jangan sekali pun berpikir untuk berlari dari pernikahan ini! Orang-orang yang mendukungmu itu jaminannya,” bisik Zan lirih.Seketika mata Hana terbelalak. Ia menoleh ke arah dengan cepat ke arah suami barunya itu. “Bagaimana Kamu tahu?!”“Aku bisa membaca pikiranmu,” seloroh Zan santai.Hana hanya bisa menatapnya dengan heran.Lalu, Zan membawa gadis itu ke arah teman-temanya. “Maaf atas ketidaknyamanan ini. Resepsi akan diadakan di Victory beberapa waktu lagi. Aku harap kalian bisa menghadirinya.”Ia mengangguk hormat.Orang-orang Hana beranjak dan membalas anggukan hormat itu.Zan menyentuh puncak kepala Hana dengan lembut. “Aku akan meninggalkan Kamu bersama dengan teman-temanmu. Ada hal penting yang harus kulakukan.”Lalu, ia mengkode Max. Tan

DMCA.com Protection Status