Beranda / Romansa / MISTERY DAGING 15O KG / 5. MENYELAMATKAN ASSET

Share

5. MENYELAMATKAN ASSET

Penulis: YATI CAHAYA HATI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sesampainya di rumah, aku menghambur ke pangkuan ibu dan menumpahkan kesedihan.bIbu terlihat sangat khawatir. Beliau mengelus rambutku.

“Ada apa, Nak?”

“Mas Radit menghianati putri, Bu.”

“Menghianati bagaimana?”

Aku menatap wajah ibu. “Mas Radit sudah membohongi putri. Dia tidak pergi ke lauar kota untuk berbisnis. Ternyata dia sedang mempersiapkan pernikahan dengan wanita lain. Mereka sudah menjalin hubungan sebelum pernikahan kami, Bu.”

“Astaghfirulloh hal’adzim. Tega sekali Radit. Kasihan sekali kamu, Nak. Yang sabar, ya.” Ibu memelukku dan ikut larut dalam kesedihan. Beliau pasti lebih terluka melihat putri satu-satunya dihianati.

Aku tak boleh melihat ibu seperti ini. Mengangkat dan menghapus airmata. Lalu menatap wajah ibu yang bersimbah airmata. “Aku tidak apa-apa. Jangan menangis, Bu. Jangan membuang airmata ibu sia-sia demi pria seperti Raditya. Airmata ibu terlalu berharga.” Sembari menghapus airmata ibu dengan jemari.

“Nak, ibu tahu hatimu sangat terluka.”

‘Tidak, Bu. Mulai detik ini rasa cintaku telah mati untuk Raditya Bagaskara. Pria penipu dan juga perampok!” ucapku sembari mengepalkan tangan. Lalu duduk di samping ibu.

“Apa maksudmu? Siapa yang ditipu dan suamimu merampok apa?”

Aku menatap mata ibu dengan tajam.”Ternyata, omset penjualan toko kita tidak pernah menurun. Akan tetapi meningkat tajam. Putri tadi bertanya kepada para karyawan. Raditya sudah menipu kita bertahun-tahun. Dia juga punya rekening pribadi atas namanya tanpa sepengetahuanku. Dia juga sudah membangunkan rumah untuk ibunya dan juga membiayai kuliah Nena. Belum lagi rumah pelakor itu yang modelnya sama persis dengan rumah ibu mertua. Putri curiga kalau rumah itu juga dibangun dari uang kita,Bu.”

“Jahat sekali Raditya. Ibu tidak menyangka. Setahu ibu dia laki-laki yang sangat baik. Maafkan ayah dan ibu yang sudah menikahkanmu dengannya. Kasihan sekali putriku. Maafkan kami.” Ibu menggenggam tanganku. Beliau sangat sedih dan menyesal.

“Sudahlah, Bu. Aku tidak apa-apa dan tak ingin dikasihani. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah menyelamatkan asset dan juga toko. Aku mau minta tolong sama ibu untuk menyimpan brankas ke rumah paman. Apa ibu mau melakukannya?”

“Iya, Nak. Kalau sampai pamanmu tahu, tamatlah riwayatmu Raditya.”

“Tolong, jangan katakan apapun kepada paman. Aku tidak mau paman bertindak brutal dan membahayakn dirinya. Biar aku sendiri yang akan membalasnya dengan caraku.”

“Baiklah. Ibu percaya padamu. Hati-hati menghadapi orang-orang seperti mereka!”

“Iya, Bu. Aku juga akan melakukan hal yang sama. Lihat saja nanti!” aku mengepalkan tangan menahan amarah.

Menatap jemariku yang terluka akibat kebodohanku tadi. Kuamati luka yang masih memperlihatkan warna merah. Bodoh, sungguh bodoh yang telah kulakukan.. Aku berjanji pada diri sendiri tak akan melukai diri. Percuma meluapkan amarah dengan melukai diri sendiri. Takkan menyelesaikan masalah. Yang ada kita yang terkena masalah dan lawan justru bersenang-senang dengan penderitaan kita. Itu takkan terjadi lagi.

“Ayo, Bu. Kita ke kamarku.”

Kami harus bergerak cepat. Sebelum Raditya kembali, harus menyelamatkan asset berharga dan meneliti satu persatu isi brankas. Untung saja aku mengganti pin secara berkala hingga suamiku tak bisa membukanya. Pernah dia memintaku untuk memberitahu, tapi kutolak secara halus. Ternyata dia punya rencana busuk untuk menguasai hartaku.

Mengambil brankas yang berada di lemari khusus dan hanya aku yang punya kuncinya. Meletakkan di atas ranjang. Lalu menekan beberapa tombol hingga terbuka. Semuanya masih utuh. Surat tanah, mobil, perhiasan dan uang tunai. Segera menguncinya kembali.

Kini aku harus mencari surat tanda kepemilikan mobil milik suamiku dan juga ibunya. Ya. Aku memang setuju sewaktu Mas Radit mau membelikan mobil untuk ibunya. Semua memakai uangku. Artinya mobil Radit dan juga ibunya milikku. Aku harus mengambilnya kembali.

Membuka lemari pakaian Radit dan membuka lacinya. Sial. Lacinya terkunci. Aku akan mencoba mencari kuncinya di laci meja kerjanya yang ada di sudut kamar. Segera berlari dan mengaduk semua barang yang ada di sana.

Usahaku membuahkan hasil. Aku menemukan segepok kunci. Mudah-mudahan saja salah satunya adalah kunci yang aku cari.

Mencoba kunci yang berukuran kecil. Satu, dua, tiga dan empat. Huch. Tak ada yang cocok satupun. Huch. Aku membuang baju Radit yang sudah tertata rapih dengan kesal.

Klenting. Terdengar suara benda yang terjatuh. Ternyata tiga kunci berukuran kecil. Mungkinkah itu yang kucari. Seandainya iya rapih sekali dia dalam menyimpannya.

Segera kuambil dan mencoba membuka laci yang terkunci. Yess. Terbuka. Ternyata usaha memang takkan menghianati hasil.

Segera mengaduk isi di dalamnya. Semoga buku tabungan Radit ada di sini. Hanya Ada satu amplop berwarna coklat berukuran besar. Segera kuambil dan melihat isinya. Ada tiga buku kepemilikan mobil. Dua bpkb aku sudah bisa memastikan kepemilikannya. Milik Radit dan ibunya. Satu lagi aku tidak tahu. Ah sudahlah. Lebih baik tetap aku simpan ketiganya dan menanyakan kepada paman siapa pemilik mobil yang satunya..

“Put. Lihat ini tas hitam milik Radit. Mungkin ada sesuatu yang bisa kau selamatkan.”

Ibu memberikan tas warna hitam seperti tas kerja yang biasa di bawa Radit. Tapi ini berbeda. Aku baru melihatnya sekarang.

Memang selama ini aku tidak pernah membongkar isi lemari suamiku. Karena terlalu mempercayainya. Ternyata aku sudah di bodohi selama bertahun-tahun.

Segera membuka isi tas. Ada dua surat kepemilikan tanah. Milik siapa ini. mencoba membuka keduanya. Yang satu merujuk kepada alamat ibu mertua. Dan yang satu lagi jalan mawar. Bukankah ini alamat rumah yang tadi aku datangi. Kurangajar. Ternyata Radit benar-benar bajingan kelas kakap. Dia juga membelikan rumah suntuk si pelakor secara diam-diam. Darahku mendidih menahan amarah yang sudah memuncak.

“Radit! Dasar penipu! Lelaki bajingan! Kau sudah merampok uangku habis-habisan! Haacchh!” aku menjerit dan menangis histeris. Tak kusangka aku sudah memelihara perampok kelap kakap di rumah ini.

“Ada apa, Nak? Tenang. Yang sabar ya?” ibu memelukku dan mencoba menenangkan. Tapi hati ini tetap saja tidak bisa tenang. Rasanya dada ini mau meledak.

“Bagaimana aku bisa tenang, Bu. Radit sudah merampok uang kita. Ternyata dia tidak hanya membeli rumah untuk ibunya, tapi juga untuk si pelakor itu! Bagaimana aku bisa tenang dan sabar, Bu.” aku menumpahkan kesedihan pada dada ibuku. Airmata bak hujan deras yang mengalir tak bertepi. Hatiku begitu lara. Bagaimanapun aku berusaha untuk kuat dan tegar, tetap saja aku seorang manusia yang punya kelemahan. Cobaan yang kujalani begitu berat. Bukti-bukti yang kudapatkan sangat menyesakkan dada.

“Putri gak kuat, Bu. Gak kuat. Lebih baik putih tulang dari pada harus menerima kenyataan seperti ini.”

“Sst, jangan bilang begitu. Kau harus kuat dan bertahan demi ibu, Nak. Lihat mata ibu.” Ibu mengangkat daguku dengan pelan dan membawa mata sembabku untuk menatap ke arahnya.

“Kau belum kalah. Surat-surat itu masih lengkap. Artinya kau bisa menguasai seluruhnya. Jadilah wanita yang cerdas dan kuat kalau kau ingin membalas kejahatan suamimu. Lakukan dengan cara yang elegan dan jenius. Pikirkan mulai sekarang. Jangan menangis lagi. Air matamu tak pantas untuk penipu seperti Radit! Menangis takkan menyelesaikan masalah! Sekarang yang harus kau lakukan, berdo’a dan minta petunjuk kepada yang kuasa.”

Benar apa yang ibu katakan. Aku tak boleh lemah. Untuk menyingkirkan para benalu itu harus dengan cara yang cerdas. Aku tak boleh main-main dan harus berfikir cerdas. Yang akan aku hadapi adalah orang-orang yang hilang akal. Mereka bisa saja memutarbalikkan fakta. Aku harus membayar orang-orang yang bekerja secara profesional. Tak peduli berapapun uang yang harus kubayarkan. Yang penting tujuanku tercapai.

Bab terkait

  • MISTERY DAGING 15O KG   6. KEGELISAHAN RADITYA

    RADITYA“Bagaimana, Nak. Kau puas dengan hasil yang kau dapatkan sekarang?” tanya ibu dengan wajah berseri.“Puas sekali, Bu. Terima kasih. Semua berkat ibu yang punya rencana sangat jenius. Akhirnya aku kini sudah mendapatkan semua yang kumau dan tidak harus berpura-pura lagi di depan wanita membosankan itu. Aku bangga pada ibu.” Memeluk ibu dengan penuh bahagia.“Aku juga dong. Kan sudah banyak bantu kakak juga.” Ucap adikku satu-satunya dengan bibir manyun.“Iya adikku Sayang. Kakak juga berterimakasih padamu. Makanya seberapapun uang yang kau butuhkan untuk biaya kuliah dan keperluan pribadimu selalu kakak penuhi. Ayo peluk kakak!” Aku melebarkan tangan sembari tersenyum menatapnya.“Idih bau pengantin baru nih.” Goda adikku saat bersandar pada dadaku. Walau usianya kini sudah dua puluh tahun, tapi masih manjanya minta ampun. Semua keinginannya harus terpenuhi. Kalau tida

  • MISTERY DAGING 15O KG   7. PERSIAPAN UNTUK HARI ESOK

    Saudara sudah berkumpul semua. Ibu memang sengaja mengundang keluarga untuk menyaksikan pernikahanku dengan calon menantu pilihannya. Ya, ibu sangat cocok dengan Neva. Aku sendiri tidak begitu tahu alasannya. Padahal kalau dilihat dari segala sisi, putri jauh lebih baik dari Neva. Mungkin saja keduanya cocok karena sama-sama licik.Yang aku khawatirkan putri sudah mengendus pernikahan keduaku ini. Perasaannya sangatlah tajam. Dulu, saat aku hanya sedikit terkena pisau saat mengajari karyawan memotong daging, dia langsung menghubungi dan menanyakan keadaanku. Feelingnya begitu kuat.Dia sangat perhatian dan pengandiannya sebagai seorang istri tidak main-main. Kepercayaan yang dia berikan untuk mengelola usaha warisan ayahnya juga sebagai bentuk kepatuhan dan juga menjaga harga diriku di depan seluruh karyawan. Dia tidak akan membiarkan suaminya menjadi bawahannya.Dan kini, aku membalas semuanya dengan penghianatan dan menipunya. Apakah yang aku lak

  • MISTERY DAGING 15O KG   8. HARI PERNIKAHAN RADITYA

    Melihat ke arah jam dinding. Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Satu jam lagi pernikahan Raditya akan dilaksanakan. Aku harus segera menuju kesana. Tak boleh terlambat walau hanya sedetik saja. Bisa kacau kalau sampai pernikahan mereka sah sebelum kedatanganku.Aku akan menghubungi orang-orang yang sudah bekerja untukku. Mereka sudah profesional dalam mengerjakan tugas rahasia. Aku mengenal salah satu dari mereka dari paman. Untung saja aku masih menyimpan nomornya.“Bagaimana, semua pekerjaan beres?” tanyaku setelah mendengar suara dari seberang.“Sudah,bu. Semua sudah berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan.”“Oke. Setengah jam lagi saya sampai di lokasi.”“Siap. Saya tunggu.”Menutup sambungan telepon. Lalu menyambar map yang ada di atas nakas dengan tergesa. Bersamaan dengan itu terdengar suara nyaring seperti pecahan gelas.Aku menoleh ke arah s

  • MISTERY DAGING 15O KG   9. IJAB KABUL

    PUTRISuara ketukan halus di kaca mobil membuatku tersentak. Ternyata salah satu orang kepercayaanku. Lalu sedikit menurunkan kaca mobil.“Bagaimana?” tanyaku padanya.“Ini buku tabungan yang ibu inginkan.” Pria itu memberikan buku tabungan atas nama Radit. Penasaran dan membuka saldo akhir. Astaga. Aku menutup mulut yang menganga lebar. Bola mata membulat dengan sempurna. Delapan ratus juta. Nominal yang cukup besar walau sudah terpakai untuk biaya resepsi semewah ini.“Haach!!” aku membuangnya dengan kesal. Lalu memukul kemudi dengan kuat.“Tahan, Bu. Jangan emosi.”“Diam! Jangan mencoba mengaturku!” aku menunjuk orang suruhanku. Dia hanya terdiam dan menundukkan kepala.Aku melihat buku tabungan yang sudah kubuang berada di tangannya.“Berikan padaku!” Aku mengulurkan tangan untuk meminta buku yang membuat emosiku memuncak.Pria itu

  • MISTERY DAGING 15O KG   1O. MEMPERMALUKAN RADIT DAN KELUARGANYA

    “Saya terima ....”“Hentikan pernikahan ini! pernikahan ini tidak sah!” aku segera bangkit dan membuang kacamata hitam dan melepas topi juga masker. Orang-orang menatap tajam ke arahku.“Pup ...putri?!” Mata Mas Radit membulat seolah tak percaya dengan penglihatannya sendiri. Dia berdiri dan terlihat raut wajah penuh kecemasan.“Iya. Ini aku, istri sahmu!” jawabku dengan penuh penekanan. Lalu melangkah mendekat ke arahnya.“Apa benar anda istri sahnya?” tanya pak penghulu sembari membaca kertas yang ada di hadapannya.“Benar, Pak! Pernikahan ini terjadi tanpa persetujuanku!”‘Tapi di sini tertera kalau Pak Radit itu duda yang istrinya meninggal.”Mendengar keterangan dari penghulu, membuat emosiku makin memuncak. Tanganku mengepal menahan amarah. Teganya dia membuat surat kematian palsu demi bisa menikahi kekasihnya.Plaak. Tanganku bergerak den

  • MISTERY DAGING 15O KG   11. KEBERANIAN SI PELAKOR

    “Nena!” Radit mencoba menolong adiknya. Terdengar juga teriakan dari ibu mertuaku yang terlihat mengkhawatirkan putri bungsunya.Darah kental mengalir dari sudut bibir adik kesayangan Radit. Apalagi pipinya juga terbentur tiang tenda. Tentunya membuat lukanya semakin sakit. Aku tersenyum sinis dan menatapnya puas.“Pergi kamu dari sini!” Si Pelakor mendorong tubuhku dengan keras. Karena aku tidak siap hingga membuatku terjatuh.Shiit. Aku melepas jas yang kupakai dan melempar ke arah wanita murahan itu. Lalu melangkah menuju ke arahnya.“Berani kau mengusirku dari rumah ini?!” tanyaku dengan gemerutuk gigi menahan emosi yang sudah mencapai ubun-ubun.“Ya! Ini rumahku dan aku berhak mengusirmu!” jawab Neva dengan angkuh.Aku menaikkan sudut bibirku. “Rumahmu?! Dengan bangga Kau menyebut rumah yang sudah di beli dengan uang hasil merampok adalah milikmu?! Dasar keluarga parasi

  • MISTERY DAGING 15O KG   12. KELUARGA RADIT SYOK

    “Kau tidak mungkin melakukan itu!”“Aku berani melakukannya! Bahkan detik ini pun kalian semua sudah kehilangan apa yang kalian miliki! Semua surat tanah dan juga mobil sudah ada padaku. Dan kalian akan segera terusir dari rumah kalian!”“Kau takkan mungkin berani melakukan itu. Dan sebelum itu terjadi aku akan menghancurkan hidupmu! Kau pasti akan menyesal wanita jalang!”Dadaku meradang kala ibu mertua yang selama ini aku hormati memanggilku dengan sebutan yang sangat menyakitkan. Aku sungguh-sungguh tidak terima. Gigi gemerutuk menahan amarah. Tanganku mengepal dengan kuat. Dan Plaak. Aku menampar wanita paruh baya itu dengan punggung tanganku hingga membuatnya terjungkal.“Aw!” Terdengar pekikan dari mulutnya. Suasana semakin kacau. Bahkan para tamu undangan ada yang membubarkan diri. Aku tak peduli. Ada atau tidak ada orang di sini itu bukan urusanku.“Putri!” Radit meng

  • MISTERY DAGING 15O KG   13. MENAGIH PEMBAYARAN DAGING DAN BAKSO

    “Dengar putri! Kau bukan saja sudah mengacaukan acara pernikahanku, tapi kau juga sudah menginjak-injak harga diriku!”“”Lalu apa yang salah?! Aku melakukannya karena kau yang memulainya! kalau kau tak melakukan kebodohan dan menghianatiku, aku juga takkan berbuat seperti ini! bagiku kau sangat menjijikkan!”“Tutup mulutmu atau aku ....”“Aku apa?! Kau akan menjatuhkan talak padaku?! Silakan! Dengan senang hati aku menerimanya! Aku tak butuh pria yang penuh kotoran sepertimu! Sangat menjijikkan!”“Kurangajar sekali kamu!”Radit sudah mengangkat tangannya tinggi dan siap mengayun ke arahku. Untung saja orang suruhanku menghentikannya dengan mencengkeram lengan Radit. Dan yang lainnya membentuk formasi melingkar untuk melindungiku.Aku sangat puas dengan kerja mereka. Tanpa harus dengan kekerasan mereka sudah sigap menjagaku.“Berani kau menyentuh Putr

Bab terbaru

  • MISTERY DAGING 15O KG   45. TERLENA DALAM BALUTAN ASMARA

    “Apa aku menolak waktu paman ... mencium bibirku?” aku menyapu bibir paman dengan jemariku, membuat paman memejamkan mata untuk menikmatinya.“Jawab paman?” tanyaku kembali masih dengan menyapu bibir sexynya dengan jemariku.“Tadi kau begitu berani. Kenapa sekarang diam? Hmm?” tanyaku kembali.“Aku ... aku .... ““Sst ... “ Aku menutup mulut paman dengan telunjukku. Menatap wajah tampan di hadapan membuatku tak tahan untuk tak menyentuh bibirnya. Tinggi badanku yang hanya sepundak paman, membuatku harus berjinjit untuk memberikan kecupan tipis pada bibirnya. Cup, satu kecupan sukses mendarat di bibir paman.Tak ada pergerakan. Kami saling diam dengan bibir saling menempel. Perlahan paman menjauhkan bibirnya dariku dan membingkai wajahku dengan telapak tangannya.“Ini rumah sakit. Kita tak boleh melakukan hal yang lebih.” Bisik paman dengan tersenyum. Aku merasakan harum

  • MISTERY DAGING 15O KG   44. KECUPAN MESRA

    Wajah paman semakin dekat. Bahkan ujung hidung kami saling bersentuhan. Oh Tuhan, benarkah ini. Apa aku sedang tidak bermimpi. Pria yang sudah menggetarkan hatiku tengah menatapku penuh hasrat.Aku memejamkan mata menandakan dari sebuah kepasrahan. Aku dikejutkan oleh benda kenyal yang menyentuh bibirku membuat jantungku memacu kian cepat. Bibir paman menyapu dengan lembut hingga membuatku terbuai.Entah mendapat dorongan dari mana hingga membuatku membalasnya dengan lebih berani. Sejenak kami saling berpagut dalam balutan rindu.Sayangnya semua keindahan itu harus terhenti karena masuknya perawat yang membawa kursi roda untukku. Kami pun saling melepas pagutan dengan perasaan malu.“Sorry,” ucap paman lirih. Dia menjauh dariku sembari menghapus jejak pada bibirnya yang basah. Lalu menyugar rambutnya dan berdiri membelakangiku. Paman masuk ke dalam toilet. Entah apa yang akan dilakukannya. Aku akan mencari tahu tentang hal itu.“M

  • MISTERY DAGING 15O KG   43. SENTUHAN

    Rasanya tubuh ini sudah sehat dan tak perlu obat apapun. Berdekatan dengan paman pasti lebih mujarab dari obat manapun.Tunggu, bukankah paman sedang marah kepadaku. Bagaimana kalau dia menolak untuk menjagaku. Atau dia mau tapi aku dicuekin. Aduuh bagaimana ini. Aku menggaruk kepala yang tidak gatal.“Put! Cepat telpon pamanmu suruh ke sini. Ibu harus berangkat sebentar lag biar bisa lihat jenazah budemu.”“Hah? Aku. Bu?” aku menunjuk ke arah diri sendiri.“Iya. Cepetan!”“Ibu saja! Nih hapenya!” aku menyerahkan ponsel kepada ibu. Tak mungkin aku duluan yang menghubungi paman.“Kamu aja! Cepetan. Ibu mau beres-beres dulu!”Duh Gusti, bagaimana ini. Ibu benar-benar tak mau mengerti perasaanku.“Cepat puuuttt!!”“Iya!”Aku mengusap layar dan membuka aplikasi berwarna hijau dan mencari nomor paman. Rasanya ragu untuk menyentuhnya. Ja

  • MISTERY DAGING 15O KG   42. BERSELISIH DENGAN PAMAN

    “Oke, Paman tahu. Tapi setidaknya kau masih punya rahim dan bisa hamil. Jangan pernah meremehkan sesuatu yang berhubungan dengan nyawa, Putri!”“Sudahlah, Paman. Aku tak butuh nasehatmu! Yang jelas aku akan memakai jasa pengacara yang hebat untuk memberikan hukuman berat kepada mereka!”“Tapi Put ... ““Tolong, keluar! Aku ingin sendiri!”“Put! Paman seperti tak mengenal dirimu lagi! Hanya karena dendam kau sampai kehiangan jati diri dan juga hati nuranimu! Paman seperti tak mengenalmu lagi!”‘Tolong keluar, Paman! Aku ingin sendiri!” teriakku dengan kesal. Tanpa terasa airmata mengalir deras pada pipiku.“Baiklah! Paman hanya ingin kau menjadi putri yang dulu, yang penuh dengan cinta, kasih sayang. Bukan putri yang memenuhi dadanya dengan api dendam!”“Keluar, Paman! Keluar!!” aku menutup telinga dan tak mau mendengar nasihat apapun dariny

  • MISTERY DAGING 15O KG   41. PERASAAN TERPENDAM

    “I ... Iya Mbak Yu. A-ada apa?” tanya Paman degan terbata. Aku tahu kalau dia masih merasa canggung dengan kejadian tadi.“Radit dan keluarganya sekarang di mana?!”“Mereka sudah di bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.”“Baguslah! Kau harus menghukum mereka seberat-beratnya!” ucap Ibu sembari mengepalakn tangan. Rupanya beliau masih terbakar emosi.“Itu bukan kewenanganku Mbak. Nanti pengadilan yang akan menghakimi mereka!” jawab Paman.“Huuch pokoknya aku mau ketemu sama mereka dan bakal tak uwes-uwes mereka nanti!” ucap ibu dengan gemas. Jelas saja dia tidak terima anaknya diperlakukan seperti ini.“Sudahlah, Mbak. Yang penting sekarang kita fokus untuk pengobatan Putri. Mereka sudah ada yang mengurusi!”“Ya sudah. Mbak mau ngurus administrasi dulu. Kamu tolong tungguin Putri dulu, ya!”‘Iya, Mbak! Tapi gak bisa l

  • MISTERY DAGING 15O KG   4O. PERTOLONGAN PAMAN

    Dan tak lama kemudian terdengar suara Radit menjerit sangat keras. Bukan sekali, tapi berkali-kali. Suara bag big bug tak ada hentinya disertai suara jeritan ibunya Radit. Sepertinya paman sedang memukuli Radit dengan brutal. Syukurlah, paman selalu datang tepat pada waktunya.‘Tangkap mereka semua!” Paman memerintah kepada anak buahnya.Sepertinya terdengar penolakan dari Radit dan ibunya. Bahkan aku mendengar suara Radit yang terus memanggil nama istrinya. Aku yakin wanita itu pasti terluka parah, hingga membuat Radit berteriak histeris.Kemudian, aku merasakan tubuhku sedikit terangkat. Rupanya paman menaruh kepalaku di atas pangkuannya.“Putri! Bangunlah!” Paman menepuk-nepuk pipiku. Dia pasti sangat khawatir. Sebenarnya aku masih sadar dan mendengar semua aktifitas di sekitar. Hanya saja aku merasa seperti tak bertenaga. Bahkan untuk membuka mata saja rasanya tidak sanggup.Aku berusaha tetap bertahan. Namun lamba

  • MISTERY DAGING 15O KG   39. MEMBALAS SI PELAKOR

    Radit tahu kemana arah pandanganku. Seketika dia memasang badan untuk istrinya. Dan wanita itu juga bersembunyi di balik tubuh Radit.Rahangku mengeras menahan amarah. Entah apa yang terjadi denganku, sepertinya ada dorongan yang menyuruhku untuk melenyapkan janin yang ada di perut wanita itu. Hati kecilku memngatakan jangan, tapi bisikan itu sangat kuat dan mengalahkan perasaanku sebagai sesama wanita.Aku juga seperti tak bisa mengontrol tubuhku yang terus mendekat ke arah si pelakor yang masih ketakutan.“Berhenti, Putri! Jangan sakiti Neva! Dia tidak bersalah! Kalau kau mau membalas dendam balas saja kepadaku!” seru Radit berusaha menghentikanku. Namun kembali bisikan itu semakin kuat dan tak bisa terbendung.“Kau pikir aku tidak tahu kalau dia juga ikut pergi ke paranormal bersama ibumu! Dan yang lebih membuatku kesal adalah dia mempercantik diri dengan uangku yang kau curi! Dan kini aku ingin melihatmu dan juga ibumu menangis darah

  • MISTERY DAGING 15O KG   38. MENGUNGKAP KEJAHATAN RADIT

    “Berani sekali kau! Rasakan ini!” aku berusaha bangkit untuk menyerang si pelakor. Namun si Radit sialan kembali mendorongku hingga terjatuh.“Jangan berani menyentuh Neva atau kau akan tahu akibatnya!”” seru Radit sembari menunjukku. Jelas saja apa yang dilakukannya membuatku kesal.“Kau pikir aku takut dengan ancamanmu?! Aku ingatkan, Kalian saat ini berada di posisi yang tidak aman. Jadi jangan bertindak bodoh atau kalian menginginkan hukuman yang lebih berat! Pintu gerbang penjara sudah di depan mata dan menanti kalian!” ancamku kepada Radit dan kroni-kroninya. Jelas saja hal ini membuatku makin kesal.“Aku tidak peduli dengan semua omong kosongmu. Sedikit saja kau menyentuh kulit Neva, kau akan menyesal!”“Aku tak takut dengan ancamanmu. Yang sangat membuatku menyesal hanya satu, yaitu pernah menjadi istrimu!”Radit mendengkus kesal. Lalu melangkah ke arah ibunya.Aku ban

  • MISTERY DAGING 15O KG   37. MENGHADAPI PARA MUSUH

    “Aaacchh!”Terdengar suara teriakan dari ibunya Radit. Hal itu membuatku penasaran dan ingin melihat apa yang terjadi di dalam sana. Namun saat aku hampir mencapai pintu, paman menarik lenganku dan membawaku untuk menjauh.Dengan kesal aku menepis tangan paman.“lepasin, Paman! Kenapa Paman menahanku?”“Jangan masuk ke sana! Itu bisa membahayakan dirimu! Di dalam sedang terjadi perkelahian!”“Iih, gak apa-apa. Lagian aku’kan cuma mau lihat ibunya Radit menjerit karena apa. Itu saja, kok!”“Kau lihat sendiri, Radit saja tidak berani masuk ke dalam! Dia berpikir untuk menyelamatkan dirinya sendiri! Jadi jangan nekad! Turuti kata-kata Paman!”Lebih baik aku pura-pura menurut saja. Tunggu saat Paman agak lengah, aku akan berlari menuju ke sana. Paman pasti takkan mampu mencegahku.Paman terlihat begitu waspada. Dia terlihat sedang menerima telpon dari seseorang dan m

DMCA.com Protection Status