Share

NGROGO SUKMO

"Di sana, kita tidak bisa berbicara dan menyentuh orang-orang yang ada di dimensi itu. Yang bisa kita lakukan hanya melihat. Tetapi kita masih bisa saling berbicara. Ingat! Jangan pernah jauh-jauh dari Mbah. Agar roh kalian dapat kembali ke jasad kasar kalian masing-masing!" pesan Mbah Waci dengan penuh penegasan di kalimat terakhir. 

Nayla menelan ludahnya sendiri. Ia tercekat dengan perkaatan Mbah Waci. 

"Paham?"

"Iya, Mbah kami paham."

"Sekarang saling bergandengan. Genggam dengan erat. Tegapkan tubuh kalian. Tarik napas perlahan dan hembuskan sebanyak tiga kali. Lalu pejamkan mata. Pikiran kalian harus rileks, sampai kalian merasakan tubuh kalian terasa ringan seperti kapas."

Baru beberapa detik, terlihat tiga sinar berwarna putih keluar dari tubuh Mbah Waci, Nayla dan Aldo. 

Membuat Angel terkejut dan bersembunyi di belakang punggung Rasti.

"Mereka sudah mulai meraga sukma," ucap Rasti. Kedua matanya masih mengikut

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status