Home / Rumah Tangga / MISTERI RANJANG SUAMIKU / MEMINTA PETUNJUK DARI TUHAN

Share

MEMINTA PETUNJUK DARI TUHAN

Author: HANDA
last update Last Updated: 2024-02-29 15:18:08

Inara mengedarkan pandangan. Gedung Anyar sudah berada di depan mata. Sekujur badan rasanya lunglai. Kalau sampai suaminya sampai menikah diam-diam, mungkin Inara bisa mati berdiri.

Namun, apa iya? Entah ini cuma ketakutan Inara saja.

Bosan menebak-nebak, ia pun menyusuri gedung yang di bagian belakangnya ada kebisingan. Inara pikir di sanalah suaminya berada.

Pikiran-pikiran jahat menyerang. Melangkah penuh keraguan dan...

"Angga?"

"Ya, Allah..."

Inara bersandar pada dinding gedung. Ia menengok sekali lagi ke arah lelaki berpeci hitam yang tengah mengamankan anak-anak tersebut. Inara lega. Rupanya Angga memang betul menjalankan tugas sebagai instruktur pesantren kilat. Terlihat ia dan beberapa bocah berbaju koko sedang melaksanakan baris-berbaris. Pasti sebentar lagi akan berangkat ke sekolah kecamatan sebelah.

Seketika rasa bersalah muncul. Akhir-akhir ini Inara mudah sekali su'udzon terhadap suaminya sendiri. Padahal ia tahu betul, kalau Angga adalah suami romantis dan setia.

De
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SEBUAH RAHASIA TERBONGKAR

    Sejak itu hubungan Inara dan Angga menjadi agak renggang. Lelaki itu memang memperlakukan istrinya dengan romantis, tetapi tak jarang bentakan-bentakan kecil terlontar dari bibir Angga, juga perlakuan kasar yang tidak ia sadari. Angga mulai jarang membawa Inara makan di luar atau hanya sekadar menikmati suasana kota pada sore hari. Apalagi menemaninya belanja kebutuhan rumah tangga seperti yang sudah-sudah. Beranjak pada persoalan intim. Lelaki penuh misteri itu setiap malam selalu kelelahan, lalu ketiduran. Katanya banyak tugas dari sekolah. Terlebih saat anak kelas 12 mulai mendekati ujian nasional. Sampai-sampai kerap mengabaikan hasrat istrinya. Inara tak mampu memaksa Angga. Pernah sewaktu-waktu ia ngambek, karena suaminya tak sudi diajak bermain bersama. Namun, Angga dengan keras menegaskan, jika dia tak suka ditekan seperti itu. Setelahnya Inara tak berani lagi meminta. Biarlah Angga sendiri yang lebih dulu menyentuhnya, jika sedang mau.Namun, anehnya; sering pula Inara temu

    Last Updated : 2024-02-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SUAMI BANYAK DRAMA

    Waktu magrib tiba. Wanita yang sedang diliputi kesedihan itu sengaja menanti hingga kamar mandi sepi penghuni, barulah ia masuk untuk berwudhu. Sebelum memulai sholat di musholla cafe, diliriknya sambungan CCTV kamar dan ternyata masih menghadirkan adegan tak senonoh itu. Lihatlah! Anak cucu Adam yang sedang dimabuk cinta tersebut, bahkan panggilan Allah tak lagi dipedulikan perkara bercocok tanam. Sebegitu menikmatinya mereka.Inara saking lemasnya sampai tak bisa sholat dalam keadaan berdiri. Dia memilih untuk duduk. Inara sepanjang beribadah masih saja meneteskan air mata. Begitu tersayatnya perasaan. Ternyata laki-laki yang kelihatan setia belum tentu baik isi hatinya. Inara mengadukan hari terburuknya kepada Sang Pencipta. Mempertanyakan kenapa ia yang sudah berusaha sesempurna mungkin di hadapan suami masih juga diduakan. Saat tak ada lagi jamaah perempuan di musholla cafe, itu menjadi kesempatan bagi Inara untuk menumpahkan isak yang sejak tadi dia tahan. Bahunya tiada henti b

    Last Updated : 2024-02-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SUAMI DOYAN AKTING

    "Umi! Astaghfirullah. Kenapa, Sayang?" Angga terkesiap, lalu merengkuh istrinya untuk didudukkan di sudut ranjang. Untuk sementara waktu tidak ia pedulikan pecahan kaca itu. Jemari tangan Inara merah semua. Air kental mengalir dan membasahi gamisnya. Sakit. Perih. Namun, semua itu tak sebanding dengan penghianatan yang Angga lakukan terhadapnya.Inara meraung hebat. Angga kebingungan, lalu berlari menuju dapur untuk mengambilkan segelas air putih. Ia dengan hati-hati membantu istrinya untuk minum. Nahas, gelas ditepis sehingga bernasib sama seperti kaca rias."Umi! Umi kenapa pulang-pulang ngamuk? Cerita dulu sama Abi. Jangan seperti wong kesetanan begini!"Angga gelagapan. Inara menjerit heboh dan meronta-ronta. Kalau ini nih bukan kesurupan. Setan saja takut melihat keberanian Inara. Suami banyak drama itu kalang kabut membuka lemari dan meraih kotak P3K. Dia mencuci bersih darah dan mulai membalut luka pada jemari tangan istrinya tersebut."Istighfar, Umi. Jangan mengikuti hawa

    Last Updated : 2024-02-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    PENCARIAN BUKTI NIKAH

    Jengkel betul saat menengok emoticon love yang terselip di sana. Nahas, baru saja hendak menolak panggilan itu, secara mendadak Aina timbul kembali. Inara mendengar derap langkah kaki dari toilet yang terdapat di dalam kantor. Cepat ia memasukkan gawai dan mengunci tasnya."Ada telepon, Ai. Nggak tahu dari siapa." Untuk mengalihkan perhatian, Inara turut bermain ponsel juga. Biar terkesan sibuk saja.Aina semula santai, ketika proses pembukaan tas. Namun, begitu dia tahu siapa penelepon tersebut, matanya menyorot Inara penuh gugup. Setengah berlari ke tempat lain. Inara mengikut dari belakang. Menguping pembicaraan yang dilakukan secara bisik-bisik itu."Sayang, kan sudah aku bilang jangan pernah telepon, kalau di sekolah. Sudah dulu, ya!"Samar-samar terdengar sahutan Aina kembali. Inara yang penasaran lantas melalukan panggilan ke nomor Angga. Benar saja. Suara perempuan alias sang operator terdengar. Katanya nomor Angga sedang sibuk."Sialan! Berarti kontak itu punya Mas Angga. Me

    Last Updated : 2024-02-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    NIKAH SIRI

    "Terima kasih banyak ya, Ra." Aina mengusap mulutnya menggunakan tisu yang terdapat di meja cafe."Eh, aku loh yang semestinya ngucapin terima kasih, karena sudah ditemenin beli obat." Inara meraup punggung tangan konconya. Senyum palsu mengembang.Sebenarnya mood Aina pasca mendengar gombalan maut Angga kepada Inara tadi kurang baik. Namun, Inara perhatikan sejak tadi ia mencoba menyeimbangkan emosional. Mungkin tak ingin membuat Inara tersinggung, sementara ia sudah syukur ditraktir makan enak di cafe tersebut."Ayo, pulang!" ajak Inara yang lagi-lagi bersikap manis dengan menggandeng tangan orang yang sudah ia anggap sebagai bekas sahabat itu. Jijik sebenarnya menyentuh Aina si pengkhianat, tetapi semua ini demi sebuah misi besar. Orang-orang yang telah dia baikin, takkan mungkin mengira kalau dia menjelma sebagai penjahat suatu hari nanti.Aina dan Inara yang tengah melintas menuju parkiran motor menjadi sorot banyak pasang mata. Mereka memandang aneh serta lucu.Awalnya Aina acu

    Last Updated : 2024-02-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    MAKAN ANGIN BUSUK

    Tangan Inara lekas menyembunyikan surat nikah siri antara suami dan mantan sahabatnya tersebut. Syukurnya, Bu Dila tidak sampai memahami tentang selebaran itu. Ia hanya fokus kepada jumlah orang yang ada di pos satpam tersebut."Kalian kelihatan akrab banget. Nggak kayak biasanya." Entah kenapa, Inara seolah menangkap adanya kecemburuan di hati Bu Dila, karena menantunya dekat dengan lelaki lain, meskipun sosok itu adalah penjaga rumah mereka sendiri."Tetapi, dia tak pernah memikirkan perasaanku yang sesungguhnya telah diduakan ini," batin Inara.Manik mata hitam itu kelihatan menyimpan rasa penasaran yang amat besar. Mungkin sudah sejak tadi ia memantau gerak-gerik Inara bersama Pak Sentot. Maklum saja, karena selama ini siapapun yang mengobrol dengan security itu, memang tak pernah awet. Cuma hal tertentu saja."Lagi nasehatin Pak Sentot supaya jangan sering ketiduran lagi, Bu." Kata-kata bullshit Inara keluar. Garis bibirnya melengkung."Oh, begitu. Kirain lagi PDKT," sindir Bu Di

    Last Updated : 2024-02-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    AYO KITA PERIKSA KESUBURAN MASING-MASING

    "Ya, Allah, Bi. Mulut Abi kenapa ndower begitu?"Perkataan itu mengakhiri permainan ponsel Inara di ranjang. Jujur, dia juga kaget sekali sebenarnya. Bibir atas dan bawah Angga membengkak, warnanya merah kebiruan. Seperti habis kena tonjok.Lelaki itu meraba mulutnya yang jelas terasa pegal. Bagaimana tidak? Bibir tipis nan seksi berubah menjadi buah tomat yang jelas bobotnya lebih berat."Abi kenapa cepet banget pulangnya? Nggak jadi ketemu kepala sekolah? Abi dilabrak preman, ya?" Deretan pertanyaan Inara belum satu pun ada yang terjawab. Manusia pemilik muka layu itu duduk bersandar pada tembok kamar."Di g- git emut, Mi.""Ha?" Inara memiringkan kepala. Suaminya antara berbicara dan berkumur-kumur."Digigit semut?" ulang Inara, begitu otaknya berhasil menerjemahkan perkataan Angga.Pria itu mengangguk. Untuk pertama kalinya Inara melihat Bebek Donal secara nyata. "Abi sudah jadi ketemu kepala sekolahnya belum?""Dah." Sekarang ini Angga tidak bisa banyak berbicara."Jadi, digigi

    Last Updated : 2024-02-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SUAMI KIKIR

    Semenjak dekat diam-diam dengan Aina, Angga tak pernah lagi memanjakan istrinya dengan sentuhan harta. Dia juga tak segan-segan meminta agar Inara berhemat. Sebagai istri pertama, jelas dia iri kepada Aina, apalagi ada oknum yang memang sengaja menyembunyikan pernikahan siri tersebut. Inara tentu juga ingin menikmati hasil jerih payah suaminya seperti sedia kala."Buang-buang duit maksudnya gimana, Mi?""Masak Abi nggak tahu, sih? Ya, kita belanja-belanja di mall. Beli baju kek, makan enak dan membeli apapun yang Umi inginkan nanti. Selama ini Umi sudah baik dengan menuruti permintaan Abi supaya hidup lebih berhemat, jadi tak apalah, kalau besok kita boros sedikit saja." Inara menatap Angga dengan pandangan memelas. Menjadikan dirinya seperti anak-anak yang memohon permen pada orang dewasa.Angga mendongak. Menyesap oksigen di kamar yang sudah menjadi ruangan bagi Aina juga. "Abi nggak mau!" tolaknya mentah-mentah. Angga menepis kepala Inara yang bersembunyi di dadanya, lalu menuju k

    Last Updated : 2024-02-29

Latest chapter

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SELESAI

    Pagi ini Angga tidak jadi membuat bakso kuah terbaru karena buku resepnya hilang. Namun, dia masih terus berusaha mencari, kali saja dia salah letak atau entah bagaimana, yang jelas dia masih berharap supaya buku itu lekas ketemu.Berbeda dari kemarin, hari ini bahkan sampai Angga sudah duduk stay di warung depan rumahnya, Ayu tak kunjung datang. Sayangnya Angga tidak mempunyai kontak wanita tersebut. Jadi, dia tak bisa menghubungi."Ke mana Ayu? Tumben lama nggak seperti kemarin," batinnya.Dia pun membereskan warung seorang diri. Mulai dari menata bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat bakso serta mengilap mangkuk-mangkuk supaya lebih kinclong.Anehnya, hingga siang menjelang, Ayu tak kunjung menampakkan batang hidung. Angga sampai berpikir kalau perempuan itu sedang sakit sehingga dia tidak bisa untuk bekerja di hari itu. Angga memaklumi. Dia berjanji akan meminta kontak Ayu setelah perempuan itu masuk nantinya. ***Sayangnya, Apa yang Anda pikirkan tidak sejalan dengan kenya

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    BISIKAN DARI RINA

    "Tahu apa, Rin?" Angga membidik wajah lawan bicaranya yang tampak serius.Rina mendekatkan tubuhnya sampai memangkas jarak antar mereka. Angga yang risih sedikit mundur, tetapi Rina malah menariknya. Telinga Angga didekatkan pada bibir Rina."Ternyata orang tuanya Ayu juga sama-sama pedagang bakso kayak kamu, Mas," bisiknya perlahan-lahan.Leher Angga sampai memendek, karena kepalanya tersentak. Dia menjauhi Rina dengan mata yang terbelah lebar."Ah, yang bener kamu? Tadi aja dia bilang, kalau ibu bapaknya seorang petani dan memiliki kebun di desa.""Beneran Mas, aku nggak bohong. Makanya dari awal aku udah curiga sama si Ayu. Kayaknya dia menginginkan sesuatu dari kamu, deh."Saat obrolan mereka belum selesai dan Rina belum menjelaskan lebih lanjut, tiba-tiba saja orang yang diceritakan datang dan langsung mendorong Rina, hingga dia mundur agak jauhan.BRUGH!"Apa maksud kamu, Rin? Kenapa kamu malah ngomong kayak begitu sama Mas Angga? Tahu apa kamu tentang orang tuaku? Orang tuaku u

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    HATI-HATI SAMA DIA, MAS!

    Panas siang hari ini sepertinya berhasil turun dan mendekam di hati Rina. Perkataan Ayu bagai petir di siang bolong yang menyambar sekujur raganya tanpa ampun.Ayu berucap sedemikian rupa dengan entengnya sambil tersenyum lebar. Sementara Angga di sebelahnya hanya terdiam."A- apa? K- kerja d- di sini?" Rina mengulang ucapan wanita di depannya tersebut."Apa kurang jelas lagi? Mulai besok aku bakal kerja di warung ini. Mas Angga juga udah izinin, kok."Tidak tahu kenapa Rina seakan terganggu oleh Ayu sejak pertemuan mereka kemarin. Dan, saat mengetahui kebenaran ini, perasaannya semakin tak menentu. Ekspresi Rina langsung berubah kecut. Dia memandang Angga dengan penuh beban."Sini, Mas!"Rina cepat-cepat menarik tangan Angga ke sudut warung, agak jauh dari keramaian dan Ayu. Dia akan membuat perhitungan kepada pria tersebut."Kamu kenapa, sih? Kenapa kamu mengizinkan Ayu bekerja di sini, Mas?" tanyanya, suara penuh kekhawatiran.Sementara itu Rina sempat melirik Ayu yang melipat kedu

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    PERMINTAAN AYU

    Hujan mengguyur kota dengan lebatnya pada malam itu. Lampu-lampu padam satu per satu, menyisakan gelap yang pekat menutupi sudut-sudut kota. Di rumah Angga, seorang pedagang bakso, situasi tidak berbeda. Hanya suara gemericik hujan dan sesekali kilat yang menyinari jendela yang menjadi sumber cahaya.Ketukan di pintu depan membuat ia semakin was-was saja. Angga, yang sudah bersiap tidur, terkejut dan bingung. Siapa yang mungkin datang di tengah malam dan dalam cuaca buruk seperti ini?Dengan hati-hati, ia mendekati pintu, membuka kuncinya pelan-pelan. Angga sudah bersiap, jika yang ada di depan pintunya tersebut adalah orang jahat, maupun makhluk tak kasat mata.Pintu pun akhirnya terbuka dan cahaya senter menyilaukan matanya sejenak.Tring!"Mas Angga, maaf mengganggu!"Degh!Suara lembut itu terdengar. Ketika mata Angga menyesuaikan dengan cahaya."Aman," pikirnya lega. Ia membuka matanya selebar mungkin.Terlihatlah Rina, guru SD yang dikenalnya, berdiri basah kuyup sambil membawa

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    MEMEREBUTKAN ANGGA

    Angga selaku pemilik warung bakso yang ramah dan populer di kalangan penduduk setempat saat ini benar-benar bingung harus memilih makanan yang mana Di samping dia tidak bisa menerima semuanya karena tidak akan muat di perutnya.Sayangnya, Angga juga tidak tega menolak salah satu diantara mereka. Angga menghargai pemberian Ayu dan Rina terhadapnya. "Biar aku bukain langsung, Mas!" tutur Rina Yang Tak sabar menanti keputusan Angga. Dia langsung meletakkan rantang di atas meja dan membongkar wadah tersebut satu persatu."Ah, aku juga!" ujar Ayu yang ternyata masih tidak mau kalah.Kedua perempuan itu berlomba-lomba membuka rantang mereka masing-masing di hadapan Angga. Membuat pria satu itu semakin kewalahan. Dia sedang diperebutkan atau bagaimana?Rina, guru SD yang bertanggung jawab dan penyayang itu ternyata membawa nasi goreng homemade, sementara Ayu yang kabarnya hanya mengikut orang tua dan tidak mempunyai pekerjaan membawa salad buah segar dan tomyam. Semua makanan yang disuguhk

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    RINA VS AYU

    Dalam cuaca yang diselimuti oleh kegelapan, warung bakso Angga masih ramai dengan suara para pembeli yang datang dan pergi. Lampu yang tergantung rendah di warung itu menambah kehangatan suasana di malam yang sejuk ini. Angga, seorang penjual bakso yang dikenal dengan keramahan dan kejujurannya, sibuk melayani setiap pembeli dengan senyuman lebar."Mas, aku tiga bungkus, ya!""Aku satu mangkuk aja makan di sini, Mas!""Mas, saya dulu, dong! Kasihan anak di rumah sudah kelaparan."Cicitan cicitan para pembeli semakin menguar. Angga merasa senang, meski satu sisi dia kelimpungan."Iya, sabar ya semuanya."Saat sedang mengaduk bakso di dalam panci besar, tiba-tiba seorang anak kecil berlari mendekat ke warungnya. Anak itu, dengan napas yang tersengal, mengulurkan sebuah kotak kecil kepada Angga. Terkejut, Angga menurunkan sendok besar dan menerima kotak tersebut."Untuk om," kata si anak kecil dengan senyum yang manis. Jemari mungilnya terulur memanjang."Eh?"Angga menghentikan aktivita

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SALAH PAHAM

    Degh!Angga yang sedang sibuk melayani pembeli di warung baksonya lantas tunggang langgang menghampiri Rina yang telah dihakimi oleh sosok tak dikenal. Nyaris saja Angga terpelanting ke tanah, karena tersandung oleh kakinya sendiri. Dia ingin cepat-cepat sampai di depan sana demi mempertanyakan Apa yang terjadi.Ia melihat seorang ibu-ibu berkaos ungu yang baru saja turun dari motornya dan tampak sangat marah entah sebab apa sambil menuding-nuding Rina. Angga belum bisa mendengar percakapan mereka sepenuhnya. Dia harus lebih cepat sampai ke sana.Tanpa berpikir panjang, Angga bergegas menyelamatkan situasi. Ia meninggalkan warung baksonya dan berlari menghampiri mereka. "Maaf Bu, kenapa ibu malah marah-marahi teman saya? Ada apa ini? Mungkin kita bisa bicarain dengan tenang," titah Angga mencoba meredakan suasana.Namun, ibu itu tak kunjung reda dan terus memarahi Rina, "Kamu ini guru atau apa, tega sekali memarahi anak saya!"Rina dengan nada cemas menjawab, "Maaf Bu, saya enggak pe

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    RINA

    Matahari sudah lama terbenam ketika Angga perlahan membuka matanya, kebingungan menyelimutinya saat dia mencoba memahami di mana dia berada. Kepalanya berdenyut dan sinar lampu yang temaram di ruangan itu tidak membantu. Sambil mencoba mengumpulkan kekuatannya, dia menoleh dan terkejut melihat sosok yang duduk dengan tenang di sisi tempat tidurnya."Mas Angga, kamu sudah sadar?" Rina bertanya dengan suara yang penuh kelegaan. Wajah cantiknya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam."Rina?" Angga berkata dengan suara serak, masih mencoba memproses apa yang terjadi. "Ada di mana kita?""Kita di rumah sakit, Mas. Tadi aku mau beli bakso, tapi pas aku mengetuk pintu rumahmu, tidak ada yang menjawab. Aku minta maaf karena sudah lancang masuk rumah kamu tanpa izin, tapi , aku melihat Mas pingsan," jelas Rina dengan detail, matanya tidak lepas dari wajah Angga.Angga berusaha mengingat kejadian sebelumnya, "Aduh, iya. Aku memang merasa pusing banget. Tapi aku nggak menyangka bakalan pingsan.

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    HIDUP TERUS BERJALAN

    Beberapa bulan berlalu, lelaki bernama Angga itu kini telah memiliki rumah sendiri dan warung bakso yang berdiri di depan kediamannya. Dia berhasil mengatur hidupnya menjadi insan yang jauh lebih baik. Angga juga masih berusaha untuk menghindari perempuan. Dia masih trauma kejadian bersama Lala dulu terulang kembali. Lagi pula, Angga juga sudah bolak-balik menikah. Angga takut pernikahannya akan gagal lagi dan gagal lagi.Dia tinggal sendiri. Memasak dagangannya seorang diri pula. Sesekali Angga sakit, tetapi dia masih bisa menahan semuanya. Angga lebih bahagia sekarang, meski tak siapapun yang dapat diajak bicara. Terkadang Angga sampai mengobrol dengan tembok mati di kamarnya. Warung bakso Angga selalu dipenuhi pembeli, dari pagi hingga malam, tak pernah sepi. Dia selalu menjaga kualitas dan keramahan dirinya sendiri selaku sang empunya dagang.Suasana hari itu pun tidak berbeda, warungnya penuh sesak dengan pembeli yang antri untuk menikmati bakso buatannya.Di tengah kesibukan it

DMCA.com Protection Status