Share

KEMATIAN YANG TERTUNDA

Mahesa akhirnya berangkat ke Papua. Hatinya sungguh pilu, meninggalkan Lila bersama keluarga Amran. Mereka bisa dipercaya tetapi sebagai orangtua tunggal, ia sedih harus meninggalkan Lila seorang diri.

Namun, sumpahnya sebagai seorang anggota yang harus mengutamakan tugas, disitulah ia harus memilih. Dan pilihan menjadi anggota sejati, membuatnya yakin jika Lila akan menjadi anak yang membanggakan saat ia dewasa.

Di dalam pesawat, ia termenung. Tak sadar mata Mahesa mengalir, ia pun berusaha menyeka. Mahesa harus menguatkan hatinya, agar Lila pun kuat berpisah sementara waktu.

Tanpa sadar, seorang kawan seperjuangannya melihat sang komandan menyeka air matanya.

"Ini pasti berat, tetapi saya yakin komandan sanggup melewati semua ini." Anak buah Mahesa itu memberinya semangat.

"Thanks!" ucapnya getir, berusaha tersenyum.

Mahesa akhirnya menatap masa depannya berusaha tersenyum. Ia yakin, suatu saat nanti kebahagiaan itu bisa diraihnya kembali.

----

Akhirnya ....

Mahesa dan rombongan sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status