Home / Urban / MIRA ANDINI / Part 5 Tempat tinggal Mas ridho

Share

Part 5 Tempat tinggal Mas ridho

last update Last Updated: 2021-08-20 20:32:42

Tak terasa sudah dua hari lamanya Aku di rumah Mama dan selama dua hari Mas Ridho tidak datang kesini pergi kemana ya Mas Ridho aah apa peduliku hari ini Aku berencana ingin pergi ke kedai cabang. 

"pagi Pah Mah!" sapaku ketika Aku sampai dimeja makan. 

"Pagi juga Kamu mau kemana Mir sudah rapih aja?" tanya Mama. 

"Mau ke kedai cabang Mah sudah lama Aku tidak kesana emm minggu ini juga belum ada laporan keuangan!" jawabku.

 

"Mama ikut ya hari ini Papamu juga lumayan padat kerjaannya pasti pulang malam dari pada Mqma di rumah kesepian sendiri mending ikut Kamu!" akhirnya Aku pun mengiyakan. 

Setelah selesai sarapan kami pun langsung menuju ke kedai jam sebelas siang kami baru sampai di kedai namun betapa terkejutnya Aku sesampainya di sini. Bagaimana tidak ternyata selama ini Mas Ridho dan gudiknya tinggal di kedai cabang, pantas saja uang minggu ini belum dilaporkan karena sudah dapat di pastikan Mas Ridho melarangnya dengan perasaan campur aduk Aku pun langsung menghampiri Sarah yang sedang duduk sambil tertawa dengan beberapa teman-temannya. 

"Oh ternyata Kamu di sini, di mana kau sembunyikan suamiku hah sampai dua hari ini tidak pulang!" tanyaku ke Sarah mukanya langsung memerah dan temannya pun langsung memandang ke arah sarah dengan tatapan bingung.

"Mangsud Mba apa yah tanya suami Mbak kok ke Saya ya mana Saya tau." jawab Sarah oh jadi para teman Sarah ini belum mengetahui kalo dia ini pelakor eemm mungkin memberi sedikit senam jantungnya menyenangkan. 

Aku pun langsung mengeluarkan gawaiku.

"Ini Kamu kan dan ini suamiku jangan pura-pura tidak tahu Kamu!" ucapku sambil melihatkan gawaiku tepat di depan wajah Sarah dan sedikit Aku miringkan agar teman yang di sebelahnya juga dapat melihat. 

"Loh iyaa ini kan si Ridho katanya suami kamu kan Dia pernah bilang waktu ketemu kita sudah cerai dari istri pertamanya kan Rah kamu ingat waktu itu kan?" ucap teman yang duduk tepat disamping.

"Ada apa ini kenapa ribut-ribut di sini?" suara bariton datang dari arah belakangku karena Aku membelakanginya pasti dia tidak tau kalo Aku ke sini ya Da Mas Ridho bisa tepat sekali dia datang ke sini sekarang. 

"Nah ini orangnya tanya saja langsung!" ucap teman yang duduk di depan Sarah.

 

"Ehh kok jadi Saya sebenarnya ada masalah apa ini yank?" tanya Mas Ridho ke Sarah. Sarah pun langsung melotot, ini sepertinya waktu yang tepat Aku pun langsung berbalik dan Aku melihat wajah Mas Ridho memucat sepertinya suamiku ini sangat terkejut. 

"Dii..Dik Ka..Kamu di sini se..sejak kapan?" tanyanya. 

"Sejak kapan kamu jadi gagap seperti ini Mas Aku baru sampai tadi ada yang ingin Aku tanyakan Mas Apa benar kamu mengaku sudah cerai denganku kepada mereka huu... huu..hu..!" Sepertinya aktingku kali ini berhasil Aku melihat dari ekor mata para sahabat Sarah mulai berbisik. 

"Masa iya sih teman kita pelakor!"

"Ihh jangan dekat-dekat lah nanti suami kita diambil lagi iih amit-amit "

"Masa sih dia selama ini sangat menjaga harga dirinya kan setelah ditinggal suami pertamanya!"

Begitulah bisik-bisik yang dapat Aku dengar dari para sahabat Sarah ini. 

"Dik akan Mas jelaskan tapi tidak di sini, sudah jangan nangis malu Dik para pelangan sudah pada lihatin Kita!" bisik Mas Ridho sambil menuntunku masuk keruangan yang ada di dalam semacam kamar. 

"Lepas Mas!" ucapku kemudian menepis tangan Mas Ridho yang masih di pundakku.

"Sekarang Aku tanya apa benar yang di ucapkan tadi di luar kalo kamu bilang sudah cerai dari istrimu?" Aku pun langsung mencecarnya dengan banyak pertanyaan Huuff menyebalkan yang ditanya hanya diam saja. 

"Dik sebenarnya waktu itu Mas terpaksa bilang seperti itu Mas hanya dipaksa untuk bilang sudah cerai darimu oleh Sarah karena dia tidak mau teman - temannya menjauh darinya!" jelasnya. 

"Mas Kamu tahu dengan sikapmu yang sekarang Aku tidak suka Kamu berbohong ke semua orang apa Kamu pernah dengar istilah sepandai-pandainya tupai melompat pasti terjatuh juga?" tanyaku.

"Aku kecewa padamu Mas " lanjutku lagi kemudian meninggalkan Mas Ridho di ruangan tadi. 

 

"Iya Mas tahu kalo ini salah mas minta maaf Mir, Mas akan lakukan apa pun untuk menebus kesalahan Mas" 

"Apa pun itu Mas?" tanyaku memastikan dan Mas Ridho mengangguk. 

"Ceraikan Aku Mas sudah tidak ada lagi yang perlu di pertahankan di pernikahan kita ini!" ucapku lantang. 

"Apa yang Kamu bilang tadi Dik, kalau itu Mas tidak mau dan tidak akan pernah aaahhh Miraaa!" jawabnya dengan muka memerah kemudian meremas rambutnya. 

"Dan Aku minta tolong juga tinggalkan kedaiku hari ini juga Mas jangan jadikan tempat ini sebagai tempat persembuyianmu!" 

Aku pun keluar di tempat tadi sudah tidak ada lagi Sarah dan teman-temannya mungkin sudah pulang.  Aku pun berjalan menuju ke kasir di sana sudah ada Mama yang sedang mengintrogasi pegawai kasir jadi Aku tidak perlu lagi biar nanti Aku tanyakan saja ke Mama. 

Aku pun berjalan menuju ke dapur dan para pekerja langsung menunduk saat Aku sampai.

"Tolong buatkan Saya makan siang ya dua porsi dan antarkan ke meja di pojok jika sudah jadi terimakasih!" ucapku kemudian Aku pun berjalan ke meja yang tadi aku tunjuk setelah kurang lebih lima belas menit Mama berjalan ke arahku. 

"bagaimana Mir urusanmu dengan Ridho?" tanya mama. 

"Huff belum selesai Ma Dia belum setuju kalo Aku minta pisah!" jawabku ke Mama, dari raut wajah mama beliau terkejut ya memang rencana ini Aku belum memberi tahu siapa pun termasuk Mama. 

"Mama hanya bisa mendukung jika itu yang terbaik untukmu Mir!" jawab Mama sambil tersenyum. 

Tak lama kemudian pegawai pun mengantarkan kami makan siang Aku pun mengehentikan percakapanku dengan Mama kemudian makan. 

Setelah selesai makan siang Aku memutuskan untuk berjalan-jalan ke taman karena kebetulan kedai ku dekat dengan taman kanak-kanak. Mama tidak mau ikut katanya ingin bertemu dengan seseorang. 

Aku pun duduk di bangku taman melihat anak-anak berlarian kesana kemari mereka telihat bahagia sekali. 

"Jangan melamun sendiri nanti ada setan bagaimana?" suara itu lagi. 

"Kamu kok bisa di sini apa kamu ngiikuti Aku yaa?" tanyaku. 

"Jangan salah paham Aku ada kerjaan di daerah sini dan tadi Aku habis makan siang melihat kamu berjalan sendiri, jadi Aku ikutin!" pipiku kurasa sudah memerah Aku salah. 

"kenapa pipimu merah?" tanyanya. 

"Hah kamu bilang apa benarkah pipiku merah haha mungkin ini make up!" jawabku sekenanya.

"Ah sudah lah tidak udah dibahas mending sekarang kita makan cilok sepertinya enak lihat itu anak-anak sedang berkumpul di tempat cilok!" sarannya ya benar dari pada berada diposisi seperti ini mending kita makan saja. 

"Boleh!" jawabku

"Oke tunggu sini ya biar Aku yang pesankan!" setelah berucap begitu Romi pun langsung berjalan menuju ke penjual cilok. 

"Bagus ya Dik, Suami Kamu biarkan kebingungan dalam masalah sedangkan kamu enak-enakkan berduaan dengan pria lain!"

Deg...

Itu suara Mas Ridho. 

Related chapters

  • MIRA ANDINI   Psrt 6 Mengusir dari kedai

    "Mas Ridho sedang apa di sini?" tanyaku sedikit ada rasa bersalah walau pertemuan dengan Romi tidak di sengaja. "Aku tadi curiga sama Kamu kenapa keluar sendiri jadi ya Mas ngikuti Kamu ternyata ini yang kamu lakukan di belakang Mas!" ucapnya dengan pandangan menyelidik. "Hemmm jangan samakan Aku denganmu Mas Aku ketemu Romi tidak sengaja tadi di sini sedangkan Romi ada pekerjaan di daerah sini!" jawabku setenang mungkin. "Benarkah yang kamu ucapkan itu Dik atau jangan-jangan Kamu ada main dengan Dia. haha iyaa Kamu minta pisah dari Mas karena laki-laki tadi kan dik?" Plaaakk.. Tanganku mendarat manis dipipi Mas Ridho maaf Mas bukan Aku tak menghormatimu lagi tapi hatiku terlalu sakit harga diriku kau injak-injak sekali. "Jangan mengkambing hitamkan orang dalam masalah kita Mas Aku minta pisah dari kamu ya murni itu karena ke salahanmu Aku terlalu sakit jika untuk bertahan lagi pula sekarang sudah ada peng

    Last Updated : 2021-08-21
  • MIRA ANDINI   Part 7 Mencari pengacara

    "Mira!" panggilan Mama mengejutkan ku yang sedang melamun melihat kendaraan lalu lalang. "Ehh Mama bikin kaget saja sudah ma?" Aku pun bertanya ke Mama. "Sudah apa Kita akan pulang sekarang?" tanya Mama. "Belum Ma Aku harus memastikan Mas Ridho keluar dari kedai ini Ma!" jawabku Mama pun mengerti yang Aku mangsud. "Oh iyaa biar Mama yang ngecek mereka sudah selesai belum bere-beresnya Kamu tunggu di sini saja ya Mir!" ucap Mama Aku pun mengangguk. Tak lama kemudian Mama kembali dengam dua orang di belakangnya, tanpa mengucapkan sepatah katapun Mas Ridho langsung pergi mengendarai sepeda motornya. "Sudah sekarang pulang udah sore juga takut kemalaman sampai rumahnya Mir!" saran Mama Aku pun mengiyakan dan langsung berdiri. "Sudah mau pulang ya tante?" seseorang yang baru masuk ke kedai bertanya. "Eh iya Rom takut ke malaman sampai rumahnya Kamu sedang apa di sini?" tanya Mama

    Last Updated : 2021-08-22
  • MIRA ANDINI   Part 8 Menemui Pengacara

    "Mir Papa tadi sudah hubungi Om Hendra kalo besok Dia tidak ada waktu kalo bisa malam ini kita ketemunya gimana menurut kamu?" tanya Papa ketika sudah selesai makan malam. "Boleh Pa sekarang Mira ganti baju dulu ya Pa!" pamitku kemudian meninggalakan meja makan. Tiga puluh menit kemudian aku dan papa sudah sampai di kedai kopi yang cukup terkenal di sini Papa katanya ingin ke kamar mandi jadi aku pesan kopi dulu dan mencari meja sepertinya Om Hendra belum sampai. "Loh Mira kok di sini apa kabar?" saat baru saja duduk dikursi ada seseorang yang bertanya ternyata itu Rion teman Mas Ridho ya aku tau karena dulu pernah bertemu dengannya dan istrinya waktu makan malam bersamaMas Ridho. "Eh Rion baik, iya mau ketemu sama teman Papa Kamu di sini juga mana istrimu?" tanyaku berbasa-basi. "Dia tidak ikut kebetulan Aku mau ketemu Ridho di sini!" jawabnya kok bisa kebetulan ketemuannya di sini. "Eh Aku samperin Ridho dulu ya

    Last Updated : 2021-08-23
  • MIRA ANDINI   Part 9 Sidang Pertama

    Pagi ini sama seperti hari-hari yang lalu Aku berencana ingin ke rumah sudah lama tidak di tempati pasti sangat kotor dengan membawa satu ART dari rumah Mama untuk bantu-bantu beberes nanti karena recananya besok yang ingin membeli rumah ingin melihat-lihat dulu.Kurang lebih setengah jam Aku sudah sampai di rumah setelah membereskan barang-barang yang tertinggal di rumah ini dan melepas foto di dinding Aku pun pulang.Ting...Gawai yang ada di dalam tas berbunyi Aku pun mengeluarkan di layar terpapang nama Om Hendra.(Hari ini Om mendaftarkan perceraianmu mungkin besok atau lusa sudah sidang pertama!) itu pesan yang di kirim Om Hendra Hmm cepat juga Om Hendra menyelesaikannya."Baik Om terimakasih!" balasku.(Itu sudah menjadi tugas Saya Mira ) tulis Om Hendra Aku pun tak membalasnya lagi."Mbak tolong barangnya langsung masukan ke kamarku ya!" perintahku ke ART."Mira kalo urusanmu dengan p

    Last Updated : 2021-08-24
  • MIRA ANDINI   Part 10 Awal kehancuran Ridho

    "Baiklah jika Kamu memang tidak ada acara!" jawabku kemudian melanjutkan makan siang yang tertunda."Aku turut prihatin dengan masalah keluargamu ya Mir!" ucapnya dengan menepuk pundakku."Nanti malam ke rumahku ya!" ucap Sinta."Aku ngga janji ya Sin!" jawabku."Pokoknya kamu harus datang Kakakku sedang pulang sekarang jadi Mama mengundang keluargamu untuk makan malam!" ucapnya dengan tersenyum."Iyaa nanti Aku datang!" jawabku kemudian, sudah lama juga tidak ketemu tante Ela."Nah gitu dong, kalo gitu Aku pulang dulu ya udah sore juga, taku dimarahi Mama anak gadis pulang malam!" pamit Sinta Aku pun mengantarnya sampai depan pintu."Oke-oke hati-hati ya Sin bay!" ucapku melambaikan tangan setelah kepergian Sinta Aku pun masuk ke dalam kamar.Malam ini pukul setengah tujuh kami berangkat ke rumah Sinta tiga puluh menit kemudian kami pun sampai disambut hangat oleh keluarga Sinta.

    Last Updated : 2021-08-24
  • MIRA ANDINI   Part 11 Kebakaran Kedai

    Jam sepuluh pagi Aku dan Papa masuk ke ruang meeting di sana sudah ada beberapa rekan kerja Papa saat kami datang semuanya langsung berdiri.Papa pun mengenalkanku sebagai pewaris perusahaan ini dan semua menyambut dengan baik kedatanganku.Dreett... Dreee...Ponsel yang Aku taruh di dalam tas berbunyi setelah keluar dari ruang meeting Aku pun langsung mengakatnya."Hallo ada apa, hah kok bisa?" yang menelfon adalah Anton Dia mengabarkan kabar yang sangat buruk kalo kedai cabang terbakar.Aku pun langsung lari ke ruangan Papa bilang kalo Aku harus ke kedai Papa pun membolehkan tapi Papa tidak bisa ikut karena banyak pekerjaan."Bagaimana bisa begini apa tidak ada yang jaga malam tadi?" tanyaku saat baru sampai di kedai meski yang terbakar tidak semua namun kerugian cukup besar."Pak Yusuf di temukan pingsan Bu di depan pintu masuk! " jawab Anton sambil menunjuk ke arah yang digaris polisi."A

    Last Updated : 2021-08-26
  • MIRA ANDINI   Part 12 Pov Ridho ada apa ini

    "Ayo lah Mas taruh Ibu di panti jompo saja Aku tidak mau mengurus Ibumu!" ucap Sarah pagi ini."Ayo lah Yang, Mas mohon kasian Ibu kalau nanti di taruh panti!" jawabku kenapa susah sekali menasehati Sarah ini.Ibuku memang terkena struk saat mengetahui usahaku bangkrut, sedangkan dini dia pergi ntah kemana katanya ingin bekerja untuk pengobatan ibu tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya."Kamu kan istri mas untuk kali ini saja Mas minta Kamu rawat Ibu ya setelah Mas punya banyak uang Mas janji akan mencari perawat untuk Ibu," bujukku."Aku ngga mau Mas nanti apa kata tetangga kalo Aku ngurus Ibumu yang sakit-sakitan itu!" jawab Sarah dengan nada jijik."Kamu ngga perlu dengerin kata tetangga Sarah cukup dengerin kataku!" bentakku lama-lama Aku tidak kuat dengan sikap istriku ini dulu meski Mira punya segalanya tapi selalu menuruti SSemua kataku."Ya sudah Mas urus aja sendiri Aku ada janji sama teman jadi tidak

    Last Updated : 2021-08-26
  • MIRA ANDINI   Part 13 Menangkap Pelaku

    (Sin Kamu mau ikut Aku lagi ngga ke kedai?) Aku pun mengirim pesan ke Sinta siapa tau Dia mau temani Aku ke kedai Mama dan Papa hari ini katanya ingin ke kantor jadi tidak bisa ikut denganku. ( Kamu datang ke rumahku dulu ya Mir, ) balas sinta. Aku pun bersiap - siap untuk ke rumah sinta terlebih dahulu. Tin.. Tin..Tiga puluh menit kemudian aku sudah sampai di rumah sinta, saptam pun membukaan gerbang . Aku melihat sinta sedang duduk di meja makan jadi aku langsung menghampirinya. "Kok rumahmu sepi sin papa sama mamamu kemana?" tanyaku ke Sinta. "Sudah ke kantor tadi pagi-pagi sekali di atas ada kok Kak Alex!" jawabnya dengan muka lesu. "Heh Sin kamu mau ikut Aku kan?" tanyaku ke Sinta. "Aduh Mir kayannya aku ngga bisa ikut tadi Lapa suruh Aku bantuin kerjaan di kantor maaf ya!" jawabnya. "Yah terus ngapain Aku di suruh ke sini dulu kalo tau kamu ngga bisa aku langsung ke kedai tadi!"

    Last Updated : 2021-08-27

Latest chapter

  • MIRA ANDINI   Part 147. HAPY ENDING

    "Ngga Mas, biar Azmar di antar Pak Agu saja ya," pinta Mira, Adelio tidak bisa menolak kemauan istrinya jadi dirinya hanya bisa mengangguk dan naik kembali ke atas ranjang.Setelah itu Adelio menelepon sekolah Azmar, agar menyiapkan makan siang untuk Azmar setelah itu Adelio keluar kamar untuk memberitahukan kepada Azmar kalau Mamanya lagi sakit, dan Papanya tidak bisa mengantarnya ke sekolah, untungnya Azmar sudah bisa mengerti dan sudah mandiri.Adelio kembali ke kamar dengan membawa satu mangkok berisi bubur ayam, Adelio mengambil satu sendok dan menyuapi Mira.Baru suapan yang ke dua perut Mira seperti menolak bubur itu, Mira langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang ada diperutnya sampai tidak tersisa.Adelio langsung berlari ke kamar mandi dan membantu Mira, Mira kembali ke ranjang dengan berpegangan tangan Adelio."Dek kamu mau periksa ke dokter, kayanya sakitmu parah dan tidak seperti biasanya," sara

  • MIRA ANDINI   Part 146. Ada apa dengan istriku hari ini

    Bibir Mira tersenyum, dirinya sangat mengharapkan allah memberika zuriat padanya, tangan Mira mengusap perutnya kemudian meletakkan kembali sepatu bayi itu pada tempatnya, dan kembali keliling menemani Azmar bermain.Dua jam mereka keliling mal dan kaki sudah mulai terasa lelah apalagi Cila yang sedang hamil muda, mereka langsung berbelanja yang mereka butuhkan, setelah itu mereka pulang.Tut... Tut... Tut...Mira menelepon Adelio setelah mereka sudah sampai di rumah Mamanya, panggilan kedua baru diangkat oleh Adelio."Halo... Ada apa Dek?" tanya Adelio yang masih duduk diruang kerjanya."Mas nanti pulangnya ke rumah Mama ya, aku lagi main ke rumah Mama," perintah Mira."Iya oke sayang, mulai besok kamu jangan jemput Azmar lagi ya, tadi kata Mbak Tika kamu yang jemput Azmar, benar?" tanya Adelio dengan nada lembut."Iya Mas, kan kemarin aku sudah janji sama Mama setelah jemput Azmar aku mau main," jelas Mir

  • MIRA ANDINI   Part 145. Bermain

    "Ngga apa-apa Kok Pah, kan Azmar sudah besar," jawab Azmar kemudian mereka makan malam dengan diam.Selesai makan malam Mira dan Adelio langsung masuk ke dalam kamar, saat pintu baru saja terkunci Adelio langsung menggendong tubuh Mira."Ya ampun sayang," ucap Mira dengan kaget karena tidak siap dengan apa yang dilakukan Adelio."Kenapa?" tanya Mira ketika Adelio sudah membaringkannya diranjang, tangan Mira mengusap-usap pelan kepala Adelio."Ngga apa-apa sayang, pengin dimanja aja sama kamu," jawab Adelio dengan menenggelamkan wajahnya ke dada Mira."Sayang Aku pengin punya dede kata Kak Cila, Ali juga mau punya adik lagi, tadi wa ke aku," bisik Mira ditelinga Adelio."Kalau begitu ayo kita buat," ucap Adelio.Tanpa menunggu jawaban Mira, Adelio sudah membungkam mulut Mira dengan mulutnya, dan mulai menciumi setiap inci tubuh Mira.Adelio selalu dibuat kagum dengan keindahan tubuh Mira membuat dirinya tidak p

  • MIRA ANDINI   Part 144. Kedatangan Mama

    Nyonya Giani melihat tingkah anaknya dengan wajah bingung, jadi dirinya ikut berjalan dibelakang Mira dan langsung menepuk kepalanya melihat tingkah anaknya yang pelupa ini."Kamu ada saja masa lagi makan sampai lupa," ujar Nyonya Giani dengan duduk di kursi yang berada di depan Mira."Iya Ma, saking senengnya kedatangan Mama sampai lupa kalau lagi makan," ucap Mira dengan nada malu."Oh iya Mir besok main ya ke rumah Mama, biar Mama ngga sendirian di rumah," perintah Nyonya Giani."Iya Ma, besok setelah menjemput Azmar, Mira main ke rumah Mama, sudah lama juga ngga main," jawab Mira.Selesai makan Mira berjalan ke arah dapur dan membuatkan kopi kesukaan Mamanya, setelah itu mereka mengobrol sampai jam setengah dua karena Mira harus menjemput Azmar.Nyonya Giani yang tidak mau sendiri ikut menjemput Azmar begitu juga dengan Ali, lima belas menit kemudian mobil yang dikendarai Mira sudah sampai disekolah Azmar.&n

  • MIRA ANDINI   Part 143. Permintaan maaf tulus Mami

    "Ya allah Nak kenapa kamu melakukan itu semua," gumam Mamanya Mila tetapi Mira dapat mendengarnya dengan jelas.Mira mendekat ke arah Mamanya Mila dan memeluknya, Mira Membawa tubuh renta itu ke dalam pelukannya dan mengusap-usap punggungnya dengan pelan."Kalau begitu kami pamit terbih dahulu," pamit dokter itu, setelah kepergian dokter kami semua masuk ke dalam ruangan Mila.Tubuh kaku Mila sudah tertutup dengan kain putih tipis, Mama Mila melepaskan dirinya dari Mira dan berlari menuju brangkar dan menangis disana.Jam satu lebih Adik dan Kakak dari Mamanya Mila mulai berdatangan, karena merasa sudah tidak dibutuhkan kembali Mira dan Adelio pamit.Saat kaki ingin melangkah keluar dsri rumah sakit, suara Nyonya Kim menghentikan langkah Mira, Nyonya Kim berlari ke arah Mira."Mira tunggu," ucap Nyonya Kim kemudian memeluk tubuh Mira."Maafkan Mami sayang, seharusnya Mami tidak melakukan ini s

  • MIRA ANDINI   Part 142. Berbadan dua

    Kemudian Adelio mengajak Mira untuk duduk dikursi tunggu, meninggalkan Nyonya Kim yang terdiam mematung.Nyonya Kim merasa kalah berdebad dengan anaknya, apa benar yang dikatakan anaknya bahwa dirinyalah yang ikut adil dalam kecelakaan Mila kali ini, tapi sifatnya yang tidak mau kalah lebih besar jadi Nyonya Kim ini semua terjadi karena menantunya.Semua yang ada disana hanya diam menunggu dokter keluar dari ruangan IGD, Adelio melihat jam dipergelangan tangannya menunjukkan jam sebelas malam, Adelio pamit untuk menelepon rumah takut Azmar terbangun."Halo Mbak, Azmar tidak menanyakan kami kan?" tanya Adelio saat teleponnya sudah tersambung."Tidak Pak, malah belum bangun si dede Azmar," jawab Mbak Tika diseberang sana.Setelah mengentahui semua baik-baik saja Adelio mematikan sambungan teleponnya, dan kembali ke depan ruangan IGDJam setengah dua belas terdengar derap langkah yang menunu ke depan ruangan, saat Mira melihat ke ar

  • MIRA ANDINI   Part 141. Ini semua karena kamu

    Mira tidak dapat mendengar suara Maminya tapi satu hal yang membuat dirinya terkejut saat Adelio berkata dengan nada keras, kecelakaan."Kamu darimana saja Adelio, kenapa kamu baru angkat telepon Mami, cepat datang ke jalan Y, Si Mila kecelakaan dia menabrak pembatas jalan," ucap Mami diseberang sana."Hah kecelakaan, ya sudah nanti Adelio akan datang kesana," jawab Adelio kemudian mematikan sambungan teleponnya."Kenapa bisa kecelakaan," gumam Adelio."Siapa Mas yang kecelakaan?" tanya Mira dengan nada panik."Si Mila gadis yang kemarin dikenalkan ke Mas, dan Mami menyuruh Mas untuk datang ke tkp," ujar Adelio."Nanti aku akan mengantar kalian ke rumah terlebih dahulu, setelah itu Mas akan pergi kesana," lanjut Adelio."Tidak aku juga akan ikut kesana," ucap Mira, dirinya merasa tidak rela suaminya pergi menemui seorang yang pernah dikenalkan untuk menjadi istri kedua."Kamu capet Dek, lebih baik kamu d

  • MIRA ANDINI   Part 140. Jalan-jalan

    Melihat Mira sudah tertawa membuat hati Adelio merasa lega, berarti Mira sudah tidak sedih lagi dengan kejadian semalam, Adelio ikut tertawa dan memeluk tubuh Azmar.Saat mereka berpelukan aroma masakan gosong masuk ke indera penciuman, Mira langsung melepaskan pelukannya dan melihat ke arah kuali yang berisi telor yang sudah berwarna hitam."Ya ampun ini siapa yang masak?" tanya Mira dengan mematikan kompor dan meletakkan kuali panas itu diwetafel."Maaf Dek, Mas ngga lupa hehe," jawab Adelio dengan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Lebih baik kalian pergi ke meja makan saja, biar Mama yang buat sarapannya," perintah Mira.Setelah itu Mira membereskan kekacauan yang dibuat oleh Adelio, tidak membutuhkan waktu lama nasi goreng spedial dengan telor dadar di atasnya sudah jadi, Mira membawa tiga piring dan mulai mengambilkan nasi goreng untuk Adelio dan Azmar.Mereka sarapan dengan diam hanya ada suara deting

  • MIRA ANDINI   Part 139. Kekacauan di dapur

    kemudian Adelio berbalik menghadap ke Mira dan melihat istrinya sedang mengusap air matanya, Adelio berlari dan langsung memeluk tubuh Mira, Nyonya Kim terlihat emosi begitu juga dengan Mila yang wajahnya memerah karena marah.Mila merasa sangat sakit dirinya dibilang murahan oleh pria yang dirinya cintai, dan dia bicara di depan istrinya dan juga Mamanya.Mila tanpa pamit langsung berlari keluar dari rumah Tuan Kim dan mengeluarkan kunci mobil dari dalam tas, dan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sedangkan Adelio setelag merasa Mira mulai tenang langsung mengajaknya keluar dari rumah Maminya, begitu juga dengan Azmar, mereka sampai di rumah jam setengah sebelas malam."Mbak tolong tidurkan Azmar di kamarnya ya," perintah Adelio karena sejak tadi Mira hanya terdiam dan masuk ke dalam kamarnya.Sebelum dikunci Adelio masuk ke dalam kamar dan memeluk kembali tubuh Mira, Mira tidak menolak karena ini yang dirinya inginkan saat ini.

DMCA.com Protection Status