Ketidaklucuan saat kekhawatiran di permainkan. -Laura
🍁🍁🍁
Wangi, rapi, percaya diri, remaja zaman kini, Juna siap bersekolah. Luka tusukannya kemarin masih terasa, namun Juna ingin memberikan kejutan pada Laura.
Rinai yang melihat Juna se-rapi ini heran. "Mau ke kantor apa sekolah?" tanyanya kesal, gen Juna yang sok ganteng itu menurun dari Antariksa.
Juna tersenyum manis. "Sekolah, berangkat dulu ya," Juna salim pada Rinai.
"Jangan banyak gerak, luka kamu belum sembuh total," nasehat Rinai, Juna sama saja seperti Agung yang banyak tingkah.
"Siap,"
Setelah Juna pergi, Rinai kembali membangunkan Antariksa yang masih sibuk di depan komputernya.
"Ehem ehem, udah kali berduaan sama komputernya. Gak ke toko?" tanya Rinai saat di ruangan pribadi Antariksa.
Antariksa menghampiri Rinai. "Iya, ini mau ke toko. Tadi cuman cek supplier persediaannya masih ada apa habis," merasa rumahnya tentram pati Juna sudah berangkat.
<Pojok tengah perempatan. Kapan lagi masih ada kesempatan. -Sam🍁🍁🍁Saat geng Meteor sudah berkumpul, Sam sang ahli cinta mulai memberikan tips anehnya."Gue ada saran nih buat bos Juna, biar semakin deket aja sama Laura," Sam berdehem. "Gimana kalau Laura bawain cokelat, bunga, puisi, nyanyi, terus nah cincin," ucap Sam enteng.Juna mendelik syok. "Lo kira mau lamaran huh?" turun sudah gelar cool, leaderable, kharismanya, ketampanannya, kecuekannya, serta gelar kulkas berjalan ala kanebo kering akan musnah sekejap mata.Sam kikuk, Juna seperti ingin memakannya hidup-hidup. "Maaf bos, kan saran doang. Lagian sih, bos kalau urusan cinta gak bisa apa-apa,"Jaka berdecak kesal. "Gak usah sok nasehatin deh kalau lo sendiri sering ninggalin cewek cuman alasan, maaf ya aku bosen, aku udah gak nyaman, maaf aku terlalu astaghfirullah untuk kamu yang subhanallah, gak deh kamu kurang cantik, kita putus aja ya nanti dompetku kering," Jaka menye-menye menir
Aku berharap kehadiranmu membuat semuanya baik-baik saja. -Laura🍁🍁🍁Rizky berlari memasuki markas dengan nafas tersengal.Rizky menyapu pandangan mencari sang ketua Batalion. Adnan duduk dengan koran serta kopi sebagai temannya."Bos! Ada info menarik!" ucap Rizky menggebu, Adnan meletakkan korannya. Irham yang tadinya tertidur di sofa panjang pun membuka matanya mendengar suara Rizky, Afif yang tengah membaca kitab Aqidatul Awam-nya pun beralih menatap Rizky, Reza yang sibuk dengan game pun memilih mendengarkan daripada defeat sebelum booyah."Apa?"Rizky menghela nafasnya, Adnan akan syok mendengarnya."Juna, udah pacaran sama Laura hari ini bos. Tepat pada jam istirahat, hari Rabu, jam 9 menit ke 8 detik 27," jawab Rizky detail.Adnan tersenyum licik. "Bagus, atur strategi sekarang. Jadikan Laura sebagai tawanan, kita liat aja apakah Juna bisa mendapatkannya kembali? Atau menyerah," balas dendam? Bukan, lebih tepatny
Dimana... Dimana.. Dimana... Ku harus mencari dimana.. -Juna🍁🍁🍁"Laura pulang sendiri. Dia gak mau aku anterin pulang," jawab Bram seadanya, menutupi sedikit tentang Laura yang jalan kaki. Bisa-bisanya Juna me-wawancarainya."Sendiri? Kenapa lo biarin gitu aja?" tanya Juna nada suaranya meninggi. Beberapa pasang mata memperhatikannya."Ada apaan sih itu?""Tadi nama Laura di sebut-sebut gitu,"Yang tadinya ingin ke kantin mengurungkan niatnya, ingin menunggu kelanjutan Juna yang marah dengan Bram."Laura emang gak mau pulang sama gue. Jadi, kalau lo mau marah sama gue silahkan," kata Bram kesal hingga panggilan yang biasanya 'aku-kamu' beralih 'lo-gue'.Juna kembali mencari Laura di perpustakaan, nihil.Juna memilih kembali bergabung dengan keenam manusia lain karakter itu.Alvaro ngupil hingga Satya si bersih suci dari noda dan kotoran pun melempar tisu tepat mengenai wajah Alvaro."Lagi makan juga. Malah ngupil
Ketangkasan, kelincahan, dalam menangkis seorang lawan. -Juna🍁🍁🍁Antariksa yang melihat Juna memakai jaket logo elang dengan tulisan Leader Meteor pun heran. Sepulang sekolah dan selesai sholat duhur, Juna berpamitan padanya."Tawuran?" tanya Antariksa tak suka, masa mudanya dulu tak pernah menjadi badboy cap kelas ikan arwana."Gak yah. Ada misi penting. Juna gak mau dia kenapa-napa," jawab Juna serius.Antariksa mengernyit. "Dia siapa? Misi apaan? Awas aja ya kalau ujung-ujungnya tawuran, ayah gak suka," tekan Antariksa tegas. Walaupun ia jarang melihat Juna pulang babak belur, tapi tawuran juga mengkhawatirkan kalau nyawa Juna belum tentu masih ada."Laura, tadi dia gak masuk sekolah. Jaka udah ngelacak ponselnya, Laura berada di lokasi hutan belantara," jelas Juna, ia tau Antariksa tak ingin dirinya celaka.Antariksa menggeleng. "Gak, daripada ngurusin Laura yang gak tau siapa, mending sama Tiara. Ajak dia jalan, belajar bare
🍁🍁🍁Laura masih enggan berangkat ke sekolah, meskipun ia sudah rapi dengan seragamnya.Cica masih berselisih dengan Brian, suara bantingan piring dan gelas memekakan telingan Laura.Teriakan Brian membentak Cica terdengar hingga ke kamarnya."Masih bersyukur kamu aku kasih uang. Segitu gak cukup huh?"bentak Brian arogan, istrinya ini tak menerima pemberian uang senilai 300 ribu.Sekuat tenaga Cica menahan air matanya. Inilah pernikahannya dengan Brian, ia kira Brian itu sama dengan Antariksa yang perhatian, penyayang, dan penurut.Cica menggeleng. "Gak cukup! Seharusnya kamu bekerja lebih keras lagi! Mau di kasih makan apa huh? Aku dan Laura?"Brian tertawa. "Apa kamu sendiri yang menghabiskan uang itu untuk belanja?"tanya Brian menusuk, Cica pandai ber-drama dengannya.Cica gelagapan. Brian tidak boleh tau kedoknya. "Kamu nuduh aku? Uang segitu, Laura yang menghabiskannya! Belanja sama temen-temennya ke mall,"Ci
Saat jabatan menjadikan seseorang berkuasa tanpa pandang bulu. -Laura🍁🍁🍁Saat bel istirahat, Juna gunakan waktu 15 menit ini sebaik mungkin agar Laura sama-sama merasakan derita hukuman bagi para murid yang terlamabat.Juna memasuki kelas 11 Ips 1. Seluruh penghuni kelas itu tak jadi keluar karena kehadiran Juna yang tiba-tiba."Disini yang namanya Laura, maju di hadapan saya," ucap Juna tegas dan menusuk. Semuanya terdiam, tatapan mereka tertuju pada Laura yang tengah ketakutan.Laura di dorong maju, hingga ia terjatuh. Tak siap untuk melangkah. "Ini kak, Lauranya," kata sang ketua kelas, Bram.Laura berusaha berdiri. Kakinya sakit, terkilir.Juna membantu Laura berdiri. "Ikut saya," ia menyeret Laura meskipun cewek itu terseok jalannya. Namun, hukuman terlambat tetaplah berlaku.Laura berusaha melepaskan jeratan tangan Juna sekuat, namun gagal."Mau kabur? Gak bisa, Laura. Bu Setyaningrum menunggu di depan gerbang sekolah,"
Mengklaim seseorang tanpa jawaban itu membuat siapapun kesal. -Laura🍁🍁🍁Setelah bel istirahat usai, semua murid SMA Permata memasuki kelasnya masing-masing, bu Setyaningrum mulai beroperasi mengelilingi seluruh sudut sekolah baik yang nampak dan tersembunyi seperti rooftop dan markas, jangan lupakan warung nongkrong andalan geng Meteor itu.Juna, Radit, Adit, Jaka dan Satya berjalan beriringan. Sam dan Alvaro? Nongkrong di warmac warung marconi.Bu Setyaningrum tersenyum puas saat geng Meteor itu, tunggu. Sepertinya kekurangan dua personilnya.Kelima cowok itu menggentikan langkahnya."Sam dan Alvaro kemana?"tanya bu Setyaningrum curiga, sebuah penggaris dan buku besar di kedua tangannya."Menghitung lumut bu," jawab Jaka ngawur, memang kedua temannya suka lumut, jamur, spora, klorofil, dan akar untuk penelitian pribadinya."Ke toilet sambil foto di kaca yang lagi nge-hits di Instagram itu bu," celet
Janganlah melanggar tata tertib sekolah kalau ingin aman dari ruang Bk dan poin. -Alvaro🍁🍁🍁Laura yang tengah belajar Geografi pun di labrak oleh dua primadona SMA Permata. Tiara dan Rani.11 Ips 1 yang masih beberapa penghuni yang baru hadir. Beralih menatap peristiwa besar yang akan terjadi.Tiara menggebrak meja hingga Laura terlonjak. "Heh! Lo kan yang namanya Laura? Ngaku!" semprot Tiara, datang tak di undang pulang tak mau di antar.Rani mendorong bahu Laura. "Jawab dong! Punya mulut kan? Apa suara lo habis?"Laura menunduk takut. "I-iya, bener," jawabnya terbata. 'Apa gara-gara dekat sama kak Juna?' Laura akan menghindari ketua geng Meteor itu daripada tertimpa masalah lebih banyak lagi."Jauhin Juna! Karena Juna bakalan di jodohin sama gue. So, jangan ngarep deh. Karena lo gak bisa mengambil hati tante Rinai sama om Antariksa," ujar Tiara dengan sombongnya, sudah dari kecil ia di jodohkan dengan Juna, pilihan mamanya emang top ma