Share

MERAYU SUAMI

last update Last Updated: 2025-03-01 19:49:50
Mendengar apa yang dikatakan oleh Karina, Bara semakin marah. Ia berharap, Karina bisa sedikit demi sedikit berubah jika ia terus mempermasalahkan hal itu pada sang istri, tapi ternyata, Karina justru semakin lupa diri bahkan berani menentangnya hingga Bara jadi hilang kesabaran.

Laki-laki itu segera beranjak menuju lemari pakaian yang ada di sudut kamar. Setelah itu ia menurunkan koper yang ada di atas lemari tersebut hingga Karina terkejut setengah mati melihat apa yang dilakukan oleh sang suami.

Belum lagi Karina melontarkan pertanyaan kenapa sang suami menurunkan koper itu segala, Bara sudah mendorong koper itu ke hadapannya dengan wajah yang terlihat menahan amarah.

"Kalau kamu tidak bisa menerima apa yang menjadi aturanku ketika kamu menjadi istriku, lebih baik kamu pergi dari sini!" kata Bara memberikan perintah setelah koper itu ada di hadapan Karina karena dorongan keras yang dilakukannya.

Wajah putih Karina memucat. Tidak hanya sebuah perintah, Bara juga sampai membe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    LAGI-LAGI DIANGGAP SALAH

    "Apa? Kena denda?" ulang Gina sambil membelalakkan matanya pertanda sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. "Iya! Ada denda diberlakukan kalau kamu dipecat oleh Pak Bara!" jawab Arin dengan wajah yang terlihat sangat serius, untuk meyakinkan pada Gina, bahwa apa yang dikatakannya itu memang benar-benar sebuah kenyataan. 'Gawat. Ternyata, keluarga Pak Bara itu memang keluarga yang menakutkan, aku pikir hanya istrinya saja yang menakutkan sikapnya, tapi juga suaminya....' Gina membatin, sambil mencengkram lututnya, seolah shock dengan apa yang sekarang ia dengar dari teman satu kampungnya tersebut. "Gina, aku nggak mau kamu sampai dipecat. Di sini kamu nggak punya siapa-siapa lagi, kalau kamu sampai kehilangan pekerjaan ini, gimana kamu akan menghidupi Raya? Selain itu, kalau kamu dipecat, kemungkinan aku juga akan kena, Gina!” Suara Arin kembali terdengar, dan itu membuat Gina semakin tenggelam dalam kecemasan. Gina menghela napas panjang, ia menatap Arin deng

    Last Updated : 2025-03-03
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERPURA-PURA MEMBELA

    Sementara itu, mendengar ayahnya memarahi Gina, tangisan Gavin semakin kuat. Bayi itu seperti marah pada sang ayah karena ayahnya memarahi perempuan yang beberapa hari ini menyusuinya.Bayi itu menangis kencang tanpa peduli sang ayah yang berusaha untuk menenangkannya dengan cara menepuk-nepuk bokongnya."Nak, kenapa kamu semakin menangis, ini Papi...."Bara berusaha untuk membujuk sang anak untuk berhenti menangis, tapi itu tidak membuat Gavin menghentikan tangisannya hingga Bara dibuat bingung. Sedangkan Gina saat melihat Gavin yang terus menangis, sebenarnya Gina ingin sekali menggendong anak tersebut. Ia bisa melihat, Gavin justru tidak menyukai berada di dalam gendongan sang ayah.Namun, Gina tidak berani menawarkan diri untuk menenangkan Gavin, khawatir Bara semakin marah padanya, hingga Gina kini sama bingung apa yang harus ia lakukan sekarang selain berdiri mematung di tempatnya.'Bagaimana ini, gara-gara aku, Gavin sampai menangis seperti itu, aku enggak tega melihat dia kay

    Last Updated : 2025-03-03
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIDUKUNG SANG NYONYA BESAR?

    "Kamu serahkan Gavin padanya, aku tunggu di mobil. Pastikan hal seperti ini tidak diulangi oleh Gina," kata Bara setelah mempertimbangkan perkataan istrinya. Wajah Karina berubah mendengar perintah yang diucapkan oleh Bara untuknya. Namun, tidak ada kesempatan bagi Karina melancarkan aksi protesnya, hingga ia mau tidak mau melakukan apa yang diperintahkan oleh Bara yang sudah meninggalkannya untuk ke depan lebih dulu. Di waktu yang sama, di kamar, Gina yang diperintahkan oleh Bara berganti pakaian dan merapikan rambutnya sudah hampir selesai ketika pintu kamar dibuka dari luar dan ternyata yang masuk adalah Karina bersama dengan sang babysitter yang menggendong Gavin. Gavin masih saja menangis walaupun sudah digendong oleh pengasuhnya. Meskipun tidak sekencang saat ia digendong oleh sang ayah yang menggendongnya sambil mengomeli Gina, tapi suara bayi itu tetap menyayat hati hingga Gina buru-buru menyelesaikan apa yang dilakukannya pada rambut panjangnya. Setelah selesai, ia m

    Last Updated : 2025-03-04
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    AIR SUSU GINA KERING?

    "Bara selingkuh?" tanya Farrel dengan sorot mata penuh rasa ingin tahu. "Enggak. Bukan selingkuh, aku cuma kesal dengan seorang perempuan yang bekerja di rumah, dia selalu mencari perhatian Bara, dan aku tidak suka."Mendengar apa yang dikatakan oleh Karina. Farrel justru tertawa, ini membuat Karina justru heran. "Kamu kenapa ketawa, sih? Aku serius, tau!" sungutnya pada Farrel, hingga Farrel seketika menghentikan tawanya."Kamu itu lucu! Kamu serius cemburu dengan pelayan di rumah kamu? Hei, Karina! Kamu itu seribu kali lebih cantik dan baik daripada dia, bodoh sekali Bara jika dia meninggalkan kamu hanya untuk seorang pelayan seperti itu, bodoh!" Karina terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Farrel. Hatinya jadi perlahan mulai tenang setelah Farrel bicara demikian padanya. Beberapa saat kemudian, senyum terukir di bibir Karina. Padahal sejak Gina masuk ke rumahnya juga ia selalu bicara seperti itu pada dirinya sendiri setiap kali ia merasa kesal dan cemburu pada Gina. Namun,

    Last Updated : 2025-03-04
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MERASA DISUDUTKAN

    Bara langsung menuduh Gina demikian melihat wajah kacau Gina yang seperti itu. "Tidak, Tuan. Saya-""Tidak suka dikritik?" potong Bara dengan nada yang sinis. Membuat Gina menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Bukan seperti itu, Tuan. Saya tidak bermaksud demikian, saya hanya ... Rindu pada keluarga di kampung!"Setengah mati, Gina berusaha untuk mencari alasan yang tepat agar Bara tidak sampai tahu, apa yang sebenarnya membuat ia jadi sekacau sekarang. Tidak mungkin ia mengatakan hal yang sebenarnya pada sang atasan karena Bara pasti tidak akan mau menoleransi hal-hal seperti itu segala. Karena alasan itulah, Gina memilih berbohong. Walaupun ia bukan perempuan yang suka melakukan sebuah kebohongan dalam hal apapun, tapi sekarang situasinya sedang berbeda. Ia terpaksa."Jadi?"Hanya itu yang diucapkan oleh Bara menanggapi apa yang dijelaskan oleh Gina."Tidak ada, Tuan. Saya hanya melampiaskan perasaan, nanti juga rasa sesak itu akan musnah. Maaf....""Kau tidak berbohong?""Ti

    Last Updated : 2025-03-05
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIFITNAH SANG NYONYA BESAR

    Gina tertunduk dalam, tidak tahu apa yang harus ia ucapkan untuk menanggapi perkataan Karina yang menggema di dapur luas tersebut.Sementara itu, karena suara Karina yang lantang saat mengkritik Gina, para pelayan yang bekerja di rumah itu satu persatu semakin banyak bermunculan seolah ingin tahu siapa yang membuat nyonya besar mereka menjadi semarah itu.Tidak terkecuali Arin yang ikut memperhatikan Gina sejenak, padahal ia sedang sibuk dengan pekerjaannya."Maafkan saya, Nyonya. Saya tidak bermaksud untuk menganggap diri saya ratu di rumah ini, saya hanya-""Pilih pilih makanan itu hanya dilakukan oleh aku di rumah ini, bukan kamu! Lagipula, wanita yang menyusui itu biasanya makan apa saja! Tidak perlu memilih, makan apa yang sudah disiapkan, jangan minta dibuatkan yang spesial! Memangnya kamu itu siapa?" potong Karina masih dengan nada suara yang meninggi. Membuat Gina semakin tersudut di tempatnya. Gina tidak tahu harus mengatakan apa untuk melakukan pembelaan, yang ia rasakan se

    Last Updated : 2025-03-05
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KESAL DENGAN ARIN

    "Lihat, dia manja sekali, baru ditegur begitu aja dia langsung menangis seperti dipukuli, Mas. Kalau orang melihat dia yang begitu, apa kata mereka? Kita dianggap zalim sama dia nanti!" sinis Karina yang melihat Gina menangis. Bara membuang napas. Ia terpengaruh dengan kalimat istrinya tentang bagaimana pendapat orang jika melihat Gina yang demikian, dan ia setuju. Reputasinya bisa rusak jika itu terjadi hingga ia semakin kesal melihat Gina yang justru menangis tidak buru-buru minta maaf atau memberikan penjelasan.Sementara itu, Gina sebenarnya tidak mau menangis seperti itu di hadapan semuanya terutama di hadapan Bara dan istrinya. Namun, tidak bisa ditampik, hal itu terjadi karena ia memang merasa sakit hati karena Raya tidak terpenuhi ASI-nya sementara karena siapa ASI-nya jadi tidak banyak lantaran terus menerus ditekan semenjak bekerja di rumah besar tersebut.Jika hanya dirinya saja yang dimaki atau dituduh dalam hal apapun tanpa membuat anaknya terkena imbasnya, Gina tidak

    Last Updated : 2025-03-06
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KEMBALI TAK BISA MENYUSUI

    Gina jadi kesal mendengar apa yang diucapkan oleh Arin karena Arin dianggapnya tidak paham dengan perasaan seorang ibu yang tidak bisa memberikan ASI-nya pada sang anak.Ia yang tadinya hanya menundukkan kepalanya karena sudah kehilangan banyak energi menghadapi situasi yang terjadi padanya belakangan ini mendongakkan kepalanya, dan Gina menemukan Arin sedang menatapnya seolah apa yang tadi dikatakannya adalah sebuah perintah."Raya itu anakku! Dia yang paling berhak mendapatkan ASI milikku, bukan anak orang lain! Bisa-bisanya kamu menganjurkan Raya minum susu formula, sedangkan aku punya ASI, kamu benar-benar enggak paham sama sekali perasaan aku, Rin!" murka Gina dengan raut wajah yang terlihat merah menahan emosi. Namun, Arin tidak terpengaruh dengan kemarahan yang dipancarkan oleh Gina.Ia tetap saja meremehkan perasaan Gina karena menurutnya, akan lebih baik Raya mengalah daripada Gina dan anaknya itu justru menggelandang di jalanan jika dipecat oleh Bara karena dinilai tidak be

    Last Updated : 2025-03-06

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA KECEWA, GINA KEBINGUNGAN

    Mendadak, Gina merasa sangat gugup ketika Bara menatapnya sedemikian rupa hingga ia merasa canggung dan sangat gelisah.Namun, hatinya berulang kali menyadarkan Gina bahwa ia tidak boleh terlalu banyak berharap lantaran ia dan Bara sangat sulit disejajarkan karena ia sadar dirinya siapa. Sebab itulah, Gina menegaskan pada dirinya sendiri, ia tidak mau berpikir macam-macam hanya ingin fokus pada tujuannya yaitu membuat kehidupan Raya terjamin sampai Raya besar dan menikah dengan pria pilihannya."Tentang apa yang dikatakan oleh Bu Karina yang bilang kalau saya mengabaikan Tuan Muda Gavin, dan hanya fokus pada Raya saja, itu tidak benar, Tuan karena -""Sudahlah, tidak perlu diteruskan!"Bara memotong penjelasan Gina lalu berbalik dan melangkah menuju pintu kamar Gavin dengan luapan rasa kecewanya yang memuncak.Hal yang sangat ditunggu Bara, bahwa Gina akan mengklarifikasi tentang apa yang dikatakan oleh Karina bahwa perempuan itu tidak mau menikah lagi lantaran terlalu mencintai mant

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA MENYUKAI SANTI?

    Bara ingin membentak Santi lebih lanjut seperti biasanya jika ia sedang marah dengan orang yang bekerja dengannya. Akan tetapi, tiba-tiba saja kata-kata Gina terngiang di telinganya di mana, Gina mengatakan bahwa ia sebenarnya pria yang baik dan bukan pria yang tidak punya perasaan. Berpikir sampai di sana, Bara berusaha menahan diri untuk tidak membentak lebih lanjut Santi sampai ia harus mengepalkan telapak tangannya untuk menahan diri agar tidak melakukan hal itu."Kali ini kau kuberikan kesempatan, tapi jika terulang kembali, kau benar-benar tidak akan aku beri ampun, Santi!" ucapnya setelah itu berbalik meninggalkan Santi tanpa peduli perempuan itu masih bersimpuh seperti tadi di tempatnya.Santi membeku di tempatnya, sampai kemudian, Arin menemukannya dan berjongkok membantunya untuk bangkit. "Ada apa? Kamu kena marah Pak Bara?" tanyanya pada Santi karena tadi ia sempat melihat sosok Bara yang menghilang dari balik pintu ruang tengah.Santi mengangkat wajahnya dan menatap ke

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA MURKA!

    "Apa kamu bilang? Gina lebih baik daripada aku? Lebih baik dari segi mana? Dia itu diceraikan suaminya! Lebih baik dari segi mana si Gina itu daripada aku?!"Tidak terima dikatakan lebih buruk dari pada Gina, Karina mengucapkan kalimat tersebut dengan nada meninggi di hadapan Bara. Ini membuat Gavin dan Raya terusik suara kerasnya hingga membuat kedua bayi itu menangis. Melihat hal itu, Bara murka. Ia segera meminta Karina untuk keluar dari kamar anaknya karena tidak suka kehadiran Karina membuat dua bayi di kamar itu menangis.Namun, Karina yang tidak suka dianggap buruk daripada Gina tidak mau keluar begitu saja dari kamar tersebut. Ia melangkahkan kakinya mendekati sang mantan suami dan berhenti tepat di hadapan suaminya itu dengan jarak yang begitu dekat. "Hanya karena dia menjadi ibu susu anak kita, kamu lupa kalau aku adalah ibunya Gavin? Kamu menyebut dia lebih baik daripada aku padahal dia hanya memanfaatkan kamu, Bara!"Ucapan yang dilontarkan oleh Karina terdengar jelas

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    PENGAKUAN BARA

    Melihat perubahan wajah Gina, Karina mengutuk perempuan itu di dalam hati, sebab, ia sekarang yakin Gina pasti menyukai mantan suaminya tersebut.Hingga membuat Karina semakin kesal dengan Gina yang saat itu duduk menyamping karena menyusui Raya seolah tidak mau dadanya terlihat mata Karina."Wajahmu berubah, mendengar Bara memintaku untuk bertemu dengan Gavin, itu berarti dugaanku selama ini benar, kamu datang ke sini bukan hanya untuk bekerja, tapi juga ingin mengambil hati Bara, iya, kan?" ucap Karina tanpa peduli rengekan Gavin yang benar-benar terganggu dengan apa yang diucapkannya pada sang ibu susu penggantinya tersebut.Gina memperhatikan Gavin yang gelisah, dan ia sebenarnya khawatir anak Bara itu akan menangis lantaran Karina justru fokus mengomelinya tapi mengabaikan keadaan anaknya sendiri seperti itu.Namun, ia tidak bisa berbuat apapun untuk sekarang karena Raya sendiri masih asyik menyedot puting susunya lantaran anaknya itu merasa belum puas mendapatkan jatah itu sekar

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KARINA BERUBAH?

    "Heem, baiklah. Jangan bersikap dingin pada perempuan yang sudah memberikanmu anak, Bara. Biar bagaimanapun, aku tetap ibu dari Gavin, kamu tidak bisa menyangkal hal itu."Karina mengingatkan sesuatu yang tidak boleh dilupakan oleh Bara, hingga Bara menghela napas mendengarnya."Apa yang kau mau?" tanyanya dengan nada yang masih datar. "Aku sudah mengatakannya, apakah aku perlu mengulang?""Aku akan meminta Gina membawa Gavin untukmu!""Tunggu!" Langkah Bara terhenti ketika Karina mencegahnya untuk beranjak setelah ia selesai mengatakan akan meminta Gina untuk membawa Gavin untuknya."Aku ingin ke kamar Gavin sendiri, memangnya tidak boleh?"Kembali Bara menghela napas. Sejujurnya ia tidak suka Karina masuk ke dalam kamar Gavin, hanya saja karena ia sadar, Karina adalah ibunya Gavin, mau tidak mau ia tidak bisa bersikap terlalu keras mencegah apa yang diinginkan oleh perempuan tersebut hingga akhirnya, Bara terpaksa mengizinkan meskipun setengah hati."Jangan membuat keonaran, Karin

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIKUNJUNGI MANTAN ISTRI

    Pertanyaan Bara yang selanjutnya jadi membuat Gina semakin dalam terpaku di tempatnya.Jika ia menjawab dengan jujur pertanyaan itu, apakah akan mempengaruhi sikap Bara padanya nanti? Dan jika ia berbohong, apakah itu adalah jalan keluar yang baik?"Kau tidak mau menjawab, karena kau tidak suka urusan pribadimu diketahui oleh orang lain?"Suara Bara membuyarkan pergulatan batin Gina yang lagi-lagi terjadi setelah tadi ia sempat merasa lega karena sudah berhasil menjawab pertanyaan Bara dengan baik."Bukan seperti itu, Tuan.""Kalau begitu, kenapa tidak dijawab? Kau diceraikan atau minta cerai?"Bara mendesak, hingga Gina merasa terdesak. Pendapat Bara menyikapi perempuan yang diceraikan pasti buruk karena pria itu sendiri menceraikan Karina. Apakah jika ia jujur menjawab bahwa ia diceraikan, Bara juga akan menganggapnya buruk?'Gina. Kau sudah dianggap baik dalam bekerja, masalah kehidupan pribadimu buruk atau tidak, itu bukan masalah orang lain, kau tidak perlu takut untuk jujur, se

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERUSAHA BERTERUS TERANG

    "Itu....""Katakan saja, katakan apa yang ada di dalam otakmu tentangku. Apakah menurutmu, aku adalah pria yang tidak punya perasaan?" desak Bara, semakin tidak sabar untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh Gina tentangnya.Gina tertunduk dalam, merasa bingung didesak jujur oleh Bara tapi jika ia jujur, ia khawatir, akan membuat Bara marah.Akan tetapi, apakah ia bisa untuk tidak menjawab? Sepertinya juga tidak akan bisa karena Bara pasti tidak akan memberikan kesempatan itu padanya. "Menurut saya, Tuan itu...."Kalimat Gina terhenti di kerongkongan seolah ada batu yang menyumbat mulutnya hingga ia tidak bisa mengatakan semuanya dengan lancar."Lanjutkan! Kenapa berhenti? Kau ingin membuat Raya dan Gavin menangis karena kau terlalu lama di sini?"Kembali Bara mendesak, dan hal ini membuat Gina semakin sulit untuk menguasai dirinya sendiri. "Kau tidak mau bicara juga, Gina?" Suara Bara membuyarkan lamunan Gina yang bergulat sendiri dengan perasaannya agar ia memiliki kekuatan untu

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MENCOBA NEKAT

    "Ya, saya percaya, Mbak. Mbak bukan perempuan yang suka berbohong, saya tahu itu."Gina mengucapkan syukur tidak terhingga mendengar apa yang diucapkan oleh Bi Narsih. Tidak bisa ia ungkapkan kata-kata lagi perasaan syukur Gina selain mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Bi Narsih dengan mata yang mulai berkaca-kaca lantaran ia terharu, Bi Narsih percaya dengan apa yang dikatakannya."Ajak Pak Bara bicara, biar semuanya jadi jelas, tidak apa-apa, saya yakin, Pak Bara tidak akan marah," dukung Bi Narsih sebelum akhirnya ia keluar dari kamar itu setelah mengingatkan Gina yang harus meminum minuman kemasan instan sari kacang hijau yang tadi dibawanya.***"Tuan."Bara menghentikan langkahnya ketika Santi memanggilnya. Tanpa bersuara, ia meminta Santi mengatakan apa yang ingin dikatakan oleh perempuan itu dengan isyarat saja, dan melihat isyarat itu, Santi memandang berkeliling untuk memastikan bahwa di sekitar mereka tidak ada orang lain."Anu, Tuan. Begini, tadi tidak sengaja mend

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KETERKEJUTAN GINA!

    Karena merasa kepikiran dan merasa bersalah, keesokan harinya Gina kembali mendekati Arin yang saat itu sedang melakukan tugasnya membersihkan kamar Gavin kembali."Heeem, kamu masih enggak percaya juga kalau ternyata kamu itu penyebab perceraian antara Pak Bara dan Ibu Karina?" tanya Arin ketika Gina mendekatinya dan Arin langsung mengucapkan kalimat tersebut padahal Gina belum bicara sama sekali apa yang ingin disampaikannya pada teman satu kampungnya itu."Iya. Aku berpikir juga gitu, makanya aku mau ngomong sama kamu, kalau aku bahas ini sama Pak Bara, kira-kira gimana? Aku lancang, enggak?" kata Gina yang tidak lagi menyangkal tuduhan yang dialamatkan Arin padanya tentang dirinya yang kata Arin adalah penyebab perceraian atasannya tersebut."Enggak usah! Buat apa? Kamu mau ngajak Pak Bara ngomong empat mata gitu? Siapa kamu, Gina? Lancang itu sih, bisa-bisa kita berdua akan dipecat, aku enggak mau!" Sambil bicara demikian, Arin melotot pada Gina pertanda ia tidak setuju dengan a

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status