Sejujurnya, Darris penasaran bagaimana hidup Netanya sebenarnya. Ia bisa terlihat cuek dan perhatian di saat yang bersamaan. Ia bisa berbicara sinis dan detik berikutnya ia bisa tertawa. Netanya gadis yang unik dan susah ditaklukkan.
"Sebenarnya kalian para cewek suka atau mau cowok yang gimana?"
"Emang aku cewek?" tanya Ilene dengan tangan begitu pasrah. Harusnya Darris sadar ia dan kembarannya tidak seperti manusia normal.
"Manusia jadi-jadian." Ilene langsung melemparkan tasnya tepat di kepala Darris yang sedang menyetir di sebelah. Keduanya mendapat jadwal bimbingan yang sama, jadi bisa berangkat bersama.
"Oh, nanti mau kenal sama calon istri aku tak? Cantik bangat." Ilene hanya memandang sinis pada kembarannya. Kembaran rasa musuhan.
"Aku udah lupa-lupa ingat siapa Net-Net. Kan masih SMA banyak kenal orang, kecuali kuliah teman dikit." Jaman sekolah, kita pasti akan menjaring teman sebanyak mungkin. Tapi saat sudah kuliah dan semakin dewasa dan akhirnya mereka sadar, di dunia ini kita tak bisa berteman dengan semua orang karena alasan persaingan, dan terutama memilih teman yang berkualitas. Dan benar, teman berkualitas Ilene hanya satu dari kuliah semester satu dan yang lain hanya sekedar teman. Teman berkualitas yang saling mendukung, teman berkualitas yang sekarang menjadi bagian dari keluarganya. Takdir tidak ada yang tahu. Dulu, bagi Ilene dan Darris, Azyan hanya teman exclusive yang akhirnya masuk dalam bagian keluarganya menjadi exclusive.
"Anjirrr, dia pakai baju sama kayak mimpi aku." Ilene melihat Darris yang mengintip benar saja, seorang wanita cantik di sana. Baru turun, dari mobil dengan semua penampilan yang sebenarnya sederhana tapi apa yang menempel di tubuh Netanya selalu memukau. Karena sudah mendapatkan restu pakaian vintage, hari ini Netanya memakai tema vintage.
"Pasti lo coli sambil mikirin dia. Atau jangan-jangan mimpi basah dan mimpi dia." tuduh Ilene. Enaknya punya kembaran laki-laki, semua dosa laki-laki ia tahu. Bagaimana saat keduanya sudah masuk masa pubertas dan perubahan hormon yang terjadi di tubuh mereka. Bagaimana Darris mengakui mimpi basah pertamanya pada Ilene atau Darris juga tahu bagaimana akhirnya Ilene datang bulan. Harusnya menjadi privasi, tapi Ilene dan Darris berpikir saling berbagi asal mereka tahu batasan.
"Sebenarnya Ai. Kalau orang mimpi basah tuh, muka ceweknya nggak jelas. Yang penting tahu enaknya, tapi serius aku mimpi Netanya."
"Dan mimpi kotor?"
"Ada aja." jawab Darris dan memukul jidat Ilene. Membuat Ilene berteriak dalam mobil dan Darris keluar dan menemui Netanya.
"Eh sialan! Kunyuk memang." teriak Ilene mengejar Darris dan memukul kembarannya dengan tas, Ilene tak peduli padahal Darris sedang tebar pesona di depan gebetan. Sekarang harga dirinya jatuh karena kembarannya yang rese. Dan memang ini pemandangan sehari-hari mereka jika berangkat bersama, jika bukan Ilene yang usil maka Darris yang jahil. Dan itu terjadi setiap hari, keluar dari mobil pasti ada saja aksi lemparan.
"Pagi masa depan." sapa Darris. Berdiri di depan Netanya yang begitu wangi. Memang tak bisa dibohongi parfum mahal dengan parfum botol isi ulang.
Darris tanpa malu mengambil tangan Netanya dan menciumnya. Fokus Netanya bukan pada Darris tapi kembaran Darris. Netanya masih ingat, dua anak ini semasa sekolah. Walau mereka sering bertengkar, tapi Netanya suka melihat interaksi keduanya dan sekarang mereka sudah dewasa tapi tidak berubah.
Netanya anak tunggal. Terkadang ia berpikir, kasian sekali anaknya nanti tak punya om atau Tante dan anaknya tak punya sepupu seperti ia punya banyak sepupu yang selalu dibanding-bandingkan.
"Oh aku ingat dia. Yang kita buat makanan buat dia." seru Ilene norak. Saat melihat wajah Netanya dan masa SMA kembali diputar. Bagaimana ia menang banyak karena mendapatkan uang dari Darris karena menolong kembarannya membuat makanan untuk sang pujaan hati.
Darris mendengkus kesal menatap kembarannya, padahal ia sudah bilang tapi kembarannya bikin reputasinya jatuh.
"Aku Ilene. Masih ingat kan?" Ilene mengulurkan tangannya, tapi hanya ditanggapi anggukan oleh Netanya. Darris menatap penuh rasa bersalah pada kembarannya, takut Ilene marah dan memaki-maki Netanya sekarang dan semuanya jadi kacau.
Ilene mengepalkan tangannya. Sial nih orang, mentang-mentang sudah lebih sukses jadi sombong, lihat saja sebentar lagi ia jadi penulis best seller.
Darris langsung mengeluarkan uang biru dan langsung melambai-lambai pada Ilene membuat Ilene langsung melunak. 50 ribu bisa ia pakai untuk beli jajanan ringan teman menulis karena Ilene belum mendapat honor dari menulis, walau sudah begitu banyak pengorbanan yang ia lakukan.
"Bye masa depan. Jumpa lagi." Darris langsung menyeret Ilene menjauh dengan tubuh Ilene yang sudah kaku semuanya.
"Woi! Percuma katanya dosen tapi nggak ada attitude. Dosen tai kucing!"
Tumpah juga.
Bagi Ilene attitude begitu penting. Mau dia kaya, mau dia cantik, artis bahkan manusia setengah dewa, tetap harus punya attitude, karena jika semua yang ia miliki tapi attitude maka hasilnya nol. Nilai attitude bagi Ilene itu 1. Kekayaan 0, kecantikan 0, jabatan 0. Jadi jika semuanya ia miliki dan tanpa attitude maka semuanya menjadi nol.
"Kita nggak butuh orang akhlakless. Dia nggak bisa masuk di keluarga kita, kalau kayak gitu. Biar aku yang bilang bunda, jangan terima dia."
Darris diam, karena sebenarnya ia mengerti perasaan kembarannya dan sang pujaan hati yang tak pandai beramah dengan orang.
💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸
Perkataan kembaran Darris mengusik batin Netanya. Ia tahu, banyak yang tak menyukai dirinya karena ia terlihat tidak ramah walau ia orang yang sangat peduli pada sesama.
Netanya duduk di ruangannya sambil merenung. Apa benar ia tak punya attitude? Netanya memang menyadari kekurangannya tapi ia belum sampai dikatai tak ada attitude karena sedari kecil hal itu yang pertama diajarkan ibunya. Karena ia harus bertemu dengan orang-orang penting dan orang hebat.
Netanya mendesah lelah. Mungkin memang bukan levelnya berteman dengan orang susah, walau ia tak pernah mengukur orang lain dari harta.
Ponsel Netanya berkedip manja. Gadis itu membuka ponselnya dan melihat pesan dari Joe Taco. Walau pertemuan dan makan malam mereka tak terlalu mengesankan tapi Joe Taco ingin ada pertemuan kedua, ketiga dan selanjutnya. Walau ia tak begitu yakin dan ibunya pasti akan terus mendukungnya dekat dengan Joe Taco.
JoeT : Hi Netanya, waktu yang tidak tepat untuk menyapa. Tapi saya cuman ingin memastikan kamu baik-baik saja. Jangan lupa kabari saya untuk pertemuan kita selanjutnya. Selamat bekerja. Ibu dosen.
Netanya hanya tersenyum. Ia masih memikirkan pasal attitude. Apa benar? Tapi begitu karakternya apa iya, setiap bertemu orang ia harus tersenyum hingga giginya kering.
Netanya bangun dari bangkunya. Mungkin ada benarnya juga, ia jarang berinteraksi dengan dosen-dosen senior di sini selain karena ia punya ruangan sendiri dan Netanya tahu banyak manusia penjilat. Alasan ini yang memuatnya tak bisa ramah pada orang, apalagi jika mereka tahu dirinya yang sebenarnya. Keturunan kayu jati yang tidak akan hidup miskin walau ia hanya rebahan seumur hidup. Walau Netanya tahu, semakin kamu kaya semakin besar tanggung jawab.
Netanya keluar dan melihat banyak mahasiswa di luar ada yang duduk lesehan di bawah menunggu giliran untuk bimbingan. Netanya lebih suka bimbingan siang hari, saat ia sudah makan dan selesai mengajar. Ia tak suka dijekar waktu. Netanya ragu ingin melangkah ke dalam ruangan, karena ia tak begitu kenal dan alasan apa yang bisa ia beri jika masuk ke dalam ruangan, walau ia tahu namanya sudah terkenal di antara fakultas apalagi saat tahu ia keturunan kayu jati.
Netanya melihat kantin fakultas, gadis itu ragu untuk melangkah ke kantin yang ia yakini makanannya tidak higenis. Banyak mahasiswa yang mengantre membeli gorengan. Netanya tidak bisa makan yang berminyak seperti itu.
Netanya melihat ada sebuah taman kecil fakultas dengan banyak bangku yang berjejeran dengan meja bundar, sepertinya dibuat untuk para mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas. Netanya duduk di sana antara jejeran pohon-pohon pinus yang begitu tinggi. Angin sepoi menyapa wajahnya. Attitude, kata itu terus mengusiknya.
Netanya memberi pesan pada sopirnya untuk membelikan dirinya minuman panas sambil merenungi nasib di sini. Apa benar ayahnya mengirim kesini dengan alasan attitude? Apa segitu bobrok attitude miliknya?
"Aku nggak lari masa depan. Jangan dibawa ke hati omongan kembaran aku, kadang dia ngomong tak pakai otak." Netanya mendongak melihat Darris—si bocah tengik itu sudah berdiri di depannya. Netanya hanya diam, Darris sudah mendaratkan bokongnya di depan Netanya.
"Anggap aja kita lagi kencan sekarang."
Netanya melihat ke arah kantin yang begitu ramai. Tempat paling ramai dan favorit adalah kantin. Walau ia bisa menghitung jari masuk ke kantin mulai dari SD hingga sudah setua ini, ia tak sembarangan makan.
"Mau beli minuman?" Netanya hanya menggeleng. Dia akhirnya mengirim pesan lagi pada sopirnya untuk membeli minuman dua.
Darris senang bukan main, ia merasa mimpinya menjadi kenyataan. Walau dalam mimpinya ia bermimpi jorok seperti yang Ilene tuduhkan. Tapi Darris yakin Netanya adalah orang yang hadir dalam mimpinya, bagaimana tubuh telanjang Netanya masih tergambar jelas di otaknya. Ia sudah gila memang, tapi itu yang ada dalam pikirannya sekarang. Bagaimana Netanya mendesah keenakan di bawah kendalinya saat ia menghentakkan miliknya dalam milik Netanya. Darris langsung menggeleng saat merasakan darah sudah berkumpul di kepalanya. Gila!
Darris bahkan merasa seperti seorang profesional padahal ia masih perjaka ting-ting, bahkan belum pernah mencium wanita manapun. Walau Darris bukan anak polos ia tahu semua hal dewasa, hanya saja untuk praktek ia tak pernah senekat itu. Bundanya itu tegas, bisa-bisanya tytyd miliknya langsung dipotong.
"Ini minumannya." Netanya melihat sopirnya memberi minuman panas. Dua coffee late dengan minuman dari Setarbak. Darris tahu ini minuman mahal walau rasanya sama saja seperti yang dijual di kedai kopi, hanya gengsinya saja yang membuat mahal.
Netanya menyodorkan satu cup pada Darris laki-laki itu langsung berterima kasih.
"Kamu nggak masuk ngajar?" Netanya menggeleng. Gadis itu mengambil minuman yang terasa hangat tersebut ia tempelkan tangannya dan menggosok tangannya dan diletakan di lehernya bahkan gelas itu langsung ia tempelkan di pipinya dan menyeruputnya. Rasanya lebih baik sekarang.
"Pasal kembaran aku, anggap aja dia nggak pernah ngomong apa-apa tadi." Darris terlihat meyakinkan Netanya, walau Netanya tidak memberi respon apa-apa. Darris dasar perjalanan hidupnya untuk mendapatkan cinta gadis cantik di hadapannya tidak akan mudah, banyak jalanan terjal sepanjang jalan yang menyertai dirinya. Ada jurang pemisah yang terlihat sangat jauh walau Darris sudah berjanji untuk membangun jembatan dan sekarang terlihat seperti Ilene adalah salah satu orang yang akan meruntuhkan jembatan yang telah ia bangun susah payah.
"Aku beneran serius, jangan dengerin kata orang. Yang penting kita bahagia, saling merasa nyaman."
"Selesaikan skiripsi itu dulu."
"Skripsi selesai, aku nggak bisa langsung melamar kamu. Masih lama. Aku harus nabung dulu, kita nikahnya lama nggak papa ya, biar sama-sama dewasa, buat rumah tangga kita makin harmonis." Netanya memandang lawan di depannya. Dia begitu percaya diri, dan terlihat sangat meyakinkan walau Netanya tak pernah berpikiran apa itu menikah atau melakukan hal lain. Ia punya pemikiran lain, membantu sesama yang kekurangan.
"Belajar dulu yang benar ya." Netanya berdiri dan membawa cup miliknya sambil menepuk bahu Darris. Makaudnya agar si tengil ini mundur, karena itu takkan terjadi.
"Aku nggak akan menyerah!" teriak Darris tak mau kalah.
💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸
Dengan iming-iming uang 50 ribu, Darris kembali membawa Ilene pergi dan tidak memberi tahu mereka kemana. Selama dapat uang, Ilene tidak akan protes.
Ilene bernyanyi sepanjang perjalan bahkan ia sudah melupakan kejadian tadi pagi pasal Netanya. Sifat Netanya sama seperti bundanya cepat meledak dan juga cepat melupakan. Mereka tak segan untuk memaki-maki orang, tapi setelah itu perasaan marah tapi lenyap dan tidak meninggalkan rasa dendam.
Darris ingin menyatukan Ilene dan Netanya walau rasanya mustahil, mereka seperti air dan minyak yang tak bisa bersatu. Darris ingin semua wanita yang ingin ia jadikan pendampingnya atau menjadi kekasihnya, harus akrab bersama kembarannya. Ilene orang yang ramah, jadi tak perlu susah untuk akrab dengannya ia juga orang yang gampang menyesuaikan keadaan.
"Ini kemana sih?" Darris tidak menjawab, sekarang sudah sore hari. Waktu yang sibuk orang di rumah masing-masing, melepas penat setelah seharian bekerja atau ada yang sudah keluar mencari makanan.
Ilene menduga Darris memintanya untuk pergi fotocopy dan kali ini banyak sehingga harus meminta bantuannya, tapi kenapa rasanya tidak sampai? Padahal mereka sudah melewati banyak tempat fotocopy di pinggir jalan.
"Ini kemana sih?" tanya Ilene tak sabaran, sudah penasaran. Walau mereka sering melakukan banyak hal bersama. Kemana-mana bersama, terkadang sekalian belanja karena bundanya yang menitipkan.
Darris hanya diam, ia ingin menuju suatu tempat yang takkan Ilene duga sebelumnya.
Mobil mereka memasuki rumah mewah? Ilene menyipit, Darris ingin mengepet itu kesimpulan yang Ilene tahu. Darris mengajaknya mengepet dan bertugas menjaga lilin.
"Ini ngepet kita?"
"Hooh. Kamu jadi babi aku jaga lilin." Satu barang keras mendarat di kepala Darris. Cowok itu hanya mengadu.
Ilene memperhatikan gaya rumah mewah di sepanjang kiri dan kanan, lingkungannya begitu asri dengan pohon dan bunga-bunga yang begitu terawat. Dengan gaya arsitektur modern. Rumah dengan sentuhan modern dan pilar-pilar besar yang menambah kesan mewah dan sombong.
Ilene melihat keadaan adaan sekelilingnya. Darris berhenti dan mengambil ponselnya.
"Iya. Kami sudah di depan." Lampu yang berasal dari crystal mahal tersebut membuat mata silau. Melihat crystal Ilene jadi teringat Moon dan ingin menamai anaknya Candy dan Crystal.
Darris turun dari mobil, Ilene juga turun. Keduanya berdiri di di depan mobil, tiba-tiba ada mobil di belakang yang menjadi silau. Keduanya menutup mata, dan mobil itu berhenti. Itu Netanya.
"Masa depan." sebut Darris refleks. Ilene makin tak suka dengan perempuan di hadapannya.
"Bisa minggir kan mobilnya? Ini masih jalan umum." tanya Netanya sinis. Wanita itu masuk lagi dalam mobilnya dan maju sedikit mobilnya dan klakson berbunyi. Benar, rumah Netanya di sebelah. Darris langsung menelan ludahnya kasar. Jurang itu semakin terlihat nyata sekarang.
"Sorry bro lama dikit." Andin—teman Darris. Darris jauh-jauh ke rumah temannya ingin meminjam proyektor demi kelancaran seminar proposal. Karena mengandalkan proyektor fakultas, biasanya ia bisa tidak kebagian. Temannya kaya dan sering membawa proyektor pribadi jadi Darris berinisiatif meminjamnya.
"Makasih."
Darris masih memandangi rumah mewah di sampingnya—rumah Netanya. Mungkin ia harus berpikir untuk mundur secara teratur karena mereka bagai langit dan bumi. Dan sekarang Darris tahu kenapa Netanya bersikap seperti itu.
💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸💸
Semoga menghibur kalian.
See you❤️❤️❤️❤️❤️❤️.
Suasana yang berbeda untuk hati Darris hari ini.Ia akan melaksanakan seminar proposal, dan entah kenapa ia mendapatkan aura yang tak mengenakkan dari sikap Netanya. Walau ia tetap pada pendiriannya, membangun jembatan untuk jurang yang semakin terlihat nyata, walau Netanya akan merobohkan juga, tetap saja Darris akan membangun sendiri jembatan itu.Darris akan dibantu Ilene—kembarannya, mengurus seminar kali ini. Membawa proposal untuk dosen penguji, dosen pembimbing, dan juga makanan untuk para dosen dalam ruangan."Kalian benar-benar udah besar, semoga ujiannya lancar." Darris sudah belajar lebih keras. Ia ingin membuktikan di depan Netanya, jika ia juga bisa berhasil seperti yang lain. Cowok itu melihat kembarannya yang sudah bersiap, walau beda fakultas tapi Ilene akan menyusup dan melihat bagaimana proses seminar fakultas lain, karena Ilene pernah menyusup mengikuti seminar jurusan lain walau masih fakultas dengannya.Ilene jurus
Serius!Bagi Netanya konotasi kata 'serius' memang terdengar serius maknanya. Bagaimana seseorang yang mengaku serius artinya sudah lama ia punya niat tentang hal ini.Netanya diam. Dalam hidupnya ia tak pernah serius menjalin hubungan dengan siapapun, karena Netanya tak pernah memikirkan pasangan. Karena ia sudah memiliki segalanya, jadinya Netanya jadi orang yang begitu naif, tak butuh pasangan dan memang begitu kenyataannya."Kita sudah sampai! Kita cuman makan martabak. Sepertinya satu loyang martabak tidak nambah satu kilo kan?" gurau Joe Taco, walau hanya ditanggapi diam oleh Netanya. Otak gadis itu tak lagi berfokus ke acara kencan mereka malam ini, tapi perkataan serius Joe Taco yang membuat Netanya mendadak jadi membisu. Ia kehilangan seribu kata, karena yakin Joe Taco akan meminta dirinya menjawab hal ini, walau bukan sekarang.Entah harus insecure, bertanya-tanya atau malah suudzon. Seorang Joe Taco yang dielu-elukan semua wanita
Netanya merasa dirinya takkan ada laki-laki yang mendekat karena ia tak pernah menanggapi dan hanya sekedar saja—rasanya sulit sekali untuk membuka diri pada orang lain.Gadis cerdas, pendiam dan bercita-cita mulia itu terduduk di ranjang yang super luas dengan ruangan kamar yang luas dan mewah tentu saja.Perlahan, kaki Netanya menuntun dirinya untuk mendekati jendela kamarnya. Gadis itu membuka jendela dan melihat lapangan golf yang berada di depan rumahnya—rumah mewah tentu ada olahraga yang mewah pula.Dulu, Netanya sering diajak ayahnya untuk bermain golf, dan dirinya memang tak berbakat untuk terlihat keren di mata orang lain. Netanya ingin menjadi dirinya yang berdiam diri dan mengerjakan semuanya sendirian, Netanya seolah tak membutuhkan orang lain dalam hidupnya—aplagi pasangan.Apa artinya hidup dalam kemewahan jika kamu kesepian? Apa benar dirinya kesepian? Netanya memang tak punya teman dekat dan teman special. Apa benar me
Jika bagi orang lain, kamu membalas ciumannya, maka bisa dibilang kamu menyimpan perasaan pada dirinya. Tapi Netanya merasa ia memang tak suka apa-apa pada si bocah tengil.Ia berdalih hanya karena penasaran dan terbawa suasana mungkin. Mungkin bagi Darris, ada perasaan di antara mereka yang belum kelar tapi bagi Netanya ia memang tak menyimpan perasaan khusus pada laki-laki itu. Netanya hanya ingin hidupnya tak terlalu monoton, bagaimanapun berada di dekat Darris itu selalu menjadi hiburan tersendiri buat dirinya.Netanya masih berbaring dan menerawang ke langit-langit. Bosan? Hidupnya terlalu monoton memang, dan saat ada yang masuk dalam kehidupannya dan menawarkan banyak hal membuat Netanya berpikir keras atau masih menimang-nimang. Apa ia harus menerima tawaran serius Joe Taco? Joe Taco laki-laki dewasa yang bertanggung jawab—sejauh ini yang Netanya kenal."Liona ada di bawah." Tubuh Netanya langsung tegap. Untuk apa si singa itu datang kesini? Meng
Banyak hal yang bisa kita lakukan agar hidup tak terlalu monoton. Mengeksplor hobi, melalukan banyak hal baru dan berteman dengan orang-orang baru.Menjalani hubungan dengan Joe Taco artinya Netanya melangkah lebih jauh melihat dunianya, mempelajari karakter pasangan bagaiamana ia belajar jangan sampai bersifat egois terutama saling memahami.Prinsipnya sekarang 'jalanin aja dulu' tidak ada rasa tentu saja. Netanya hanya ingin hidup normal seperti makhluk yang lain terutama membungkam mulut singa binal yang membuat dirinya terlihat rendah di mata orang-orang, padahal bagi Netanya, Liona hanya anak pengecut yang melalukan hal gila agar diakui orang lain. Ia senang merendahkan orang lain agar terlihat lebih, padahal ia sedang menunjukan kualitas dirinya.Beberapa kali Netanya harus nonton drama Korea agar tahu bagaimana pasangan itu pergi ke kencan dan bagaimana seorang wanita harusnya bersikap, setelah ini mungkin ia tak lagi merasa tenang saat
Netanya selalu menghindari namanya pertemuan. Selain dirinya tak nyaman berada dalam keramaian ia juga muka jika terus dianggap pengecut terus-menerus karena tidak bisa hidup normal seperti sepupunya yang lain.Blouse embellished dengan rok berwarna pink agar terlihat manis dan ramai karena selama ini Netanya seperti hanya punya baju monokrom. Netanya memasangkan dengan heels berwarna nude yang memberi kesan mewah dan elegant walau ini bukan stylenya sama sekali. Orang bilang outfit terbaik itu adalah percaya diri. Sayang sekali, ia terkadang sama sekali tak percaya diri karena sering kali dianggap pengecut oleh orang-orang di sekitarnya."Netanya, cucu Oma.Oma tak tahu, jika kamu bisa pakai baju model juga." Netanya hanya tersenyum pada nenek sihir di depannya yang duduk santai menikmati teh sebelum hidangan utama datang dan semua teman berkumpul untuk ajang pamer. Netanya tahu ibunya tak perlu berpikir dua kali untuk mengenalkan Joe Taco sebagai kek
Udara malam yang dingin terasa begitu menusuk dengan penampilan yang norak bagi dirinya, Netanya semakin merasa tak percaya diri. Gadis itu diam-diam melihat ke atas luasnya langit yang terlihat begitu jernih dengan taburan bintang yang seolah sedang tersenyum padanya dan ikut merayakan kemenangan tadi.Sebagai seorang gentleman sejati, Joe Taco berinisiatif untuk memberi jaketnya untuk Netanya untuk gadis itu membungkus tubuhnya setelah selesai dari sidang yang introgasi sekitar satu jam dan akhirnya selesai juga dan Joe Taco bisa menikmati waktu berduaan, diam-diam Netanya merasa nyaman di samping laki-laki ini. Apa artinya sudah ada rasa yang berbeda? Netanya menggeleng, ia belum merasakan hal itu, tapi ia mencoba dan jika perasaannya tak salah maka ia bisa terus membina hubungan ini, karena mereka sudah sama-sama dewasa.Keduanya duduk di taman dengan bangku panjang di rumah Oma Monica yang terasa seperti istana."Terima kasih." ujar Netany
Semangat sudah tidak bisa diadu. Merasa tampan? Selalu! Merasa pintar? Sedikit!Darris berjalan sambil tersenyum, merasa dirinya seorang Mario Maurer yang senyumannya bisa membuat semua wanita meleleh. Laki-laki itu ingin Netanya melihat dirinya sebagai seorang laki-laki yang patut dilirik, bukan bocah tengil yang selama ini Netanya melihat dirinya. Oh miris sekali rupanya!Darris sengaja duduk di bangku taman dan berhadapan dengan parkiran agar bisa melihat sang pujaan hati. Melihat Netanya bisa membuat Darris memiliki energi tersendiri buatnya.Rambutnya ia sisir ke belakang, kemeja garis-garis dengan les biru sengaja ia singkap ke atas. Laki-laki itu hanya bermain game. Dia tahu jurang itu terbentang nyata di depannya tapi tidak ada yang salah selagi kamu berusaha apalagi jika Tuhan sudah menakdirkan namamu dan namanya tertulis di satu daun khusus saat daun itu berguguran kalian sudah bisa menyatu. Darris seperti punya ilmu pelet dan melihat
Netanya tahu, ketika keluarganya yang munafik itu mengadakan pertemuan, tentu ada acara merendahkan dirinya. Gadis itu enggan untuk mengikuti pertemuan hari ini, tapi lahir di keluarga Braja dia sudah berjanji sedari zigot jika dia harus mematuhi aturan tertulis maupun tidak.Keluarga kayu jati itu akan berlibur ke pantai, sebuah resort mewah milik Oma Monica. Kekayaan nenek sihir itu memang ada di mana-mana.Netanya melihat penampilannya, ibunya yang memilih pakaian ini, dress panjang floral berwarna merah, dan topi pantai, rambutnya dia gerai. Gadis itu menarik napas panjang, entah kapan dia bisa terbebas dari semua kutukan ini, terkadang dia bersyukur terlahir dari keluarga yang sudah punya sendok emas di mulutnya, tapi ketika sudah tahu karakter keluarga yang rakus akan harta, Netanya merasa lahir di keluarga ini adalah kutukan."Neta! Sudah siap?" Netanya mendengar teriakan ibunya, yang membuat dia malas adalah, setiap pertemuan selalu diadakan dengan ajang
Tidak ada yang bisa mengalahkan manisnya madu, kecuali orang yang sedang jatuh cinta.Dunia serasa milik berdua. Netanya tersenyum sendiri dengan pemikiran konyol tersebut, dan seluruh tubuhnya mendadak merinding, sambil memandang ke arah luar. Percaya atau tidak, sekarang dia sedang dalam perjalan menuju bandara. Gadis itu mengantarkan sang kekasih ke bandara, Joe Taco akan melakukan syuting film horor yang sudah lama direncanakan. Memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan, agar bisa kembali berjumpa dengan orang-orang sibuk seperti Joe Taco.Netanya tahu, hubungan ini tidak akan mudah ke depannya, tapi entah kenapa dia bisa percaya pada Joe Taco. Padahal selama ini, dia adalah orang yang punya trust issue, karena tahu lahir di keluarga Braja adalah manusia-manusia yang penuh dengan kepalsuan. Mereka bisa tersenyum padamu hari ini, besok mereka bisa menjatuhkanmu, atau menusukmu dari belakang.Netanya masih betah memandangi jalanan, dengan b
Jika bisa memilih takdir, Netanya sepertinya memilih untuk tidak terlahir sebagai keluarga Braja. Uang memang bisa menyelesaikan separuhnya masalahmu, tapi, uang tidak bisa bikin hati kamu tenang.Gadis itu sudah memesan, strawberry ice cake. Rasa asam manis yang dimiliki strawberry dan dinginnya ice di cuaca terik kian menambah sempurna kudapan di siang hari. Dengan berbekal lemon tea dingin, Netanya menunggu Joe Taco. Menunggu sekitar satu minggu, hingga laki-laki itu benar-benar mengosongkan jadwalnya.Laki-laki itu datang, dengan memakai topi hitam, kacamata hitam tak lupa masker yang menutupi wajahnya. Sepertinya, Joe Taco ingin terbebas dari banyaknya kamera yang mengintai.Netanya mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan, dan cafe ini juga sepi. Netanya bukan gadis yang pandai berbasa-basi, dan menarik perhatian orang lain.Saat laki-laki itu meletakkan bokongnya di bangku, entah kenapa ada kelegaan di hati mereka
Oma Monica identik dengan kejahatan atau otak Netanya menerjemahkan secara otomatis, dia langsung suudzon sama nenek bau tanah ini.Oma Monica mengundang Netanya secara private hanya minum teh bersama dan Netanya tahu, bukan minum teh biasa untuk bersantai tapi sesuatu yang akan menjadi beban untuk dirinya.Gadis itu duduk di halaman samping dengan banyak bunga terawat warna-warni di sekitar mereka membuat mata siapa saja dimanjakan.Netanya jadi teringat saat dia kuliah di luar negri dulu, musim semi adalah musim bunga-bunga bermekaran dan menunjukan jati diri mereka setelah hibernasi karena musim dingin."Netanya, cucu Oma, yang memilih jadi seorang dosen daripada mengurusi perusahaan keluarga atau jadi artis terkenal seperti Liona." Netanya berbalik dan melihat Oma yang terlihat lebih keriput dari sebelumnya, padahal orang tua ini selalu melakukan perawatan. Yeah, usia tidak bisa membohongi apapun."Iya, Oma."
"Netanya, sepupu aku yang nggak keren sama sekali." ujar Liona sambil meneliti sepupu rasa musuh itu dari atas sampai bawah. Dia yang namanya sudah terkenal di mana-mana, dielu-elukan banyak orang kalah pamor dengan seorang Netanya kutu buku yang pengecut. Lelucon apa ini?Netanya tak perlu melayan Liona—si singa binal, karena hanya akan membuang energi. Lebih baik dia simpan energinya untuk hal-hal yang bermanfaat."Kayaknya satu-satunya cara kamu menggoda Joe adalah dengan buka baju dan ngangkang!" Netanya diam dia hanya mengepalkan tangannya, jangan terbawa emosi. Andai Liona tahu Joe Taco bahkan tak pernah memegang tangannya, dia tak pernah skinship dengan siapapun, pernah berciuman tak sengaja dengan rasa amatiran yang tidak ingin dia ulangi. Lagian menjelaskan pada orang-orang seperti Liona tidak ada untungnya."Kamu mau minum apa?" tanya Netanya. Orang bisa menilai dirinya apa, tapi dia hanya diam, dan tak pernah mengusik hidup mer
Semangat sudah tidak bisa diadu. Merasa tampan? Selalu! Merasa pintar? Sedikit!Darris berjalan sambil tersenyum, merasa dirinya seorang Mario Maurer yang senyumannya bisa membuat semua wanita meleleh. Laki-laki itu ingin Netanya melihat dirinya sebagai seorang laki-laki yang patut dilirik, bukan bocah tengil yang selama ini Netanya melihat dirinya. Oh miris sekali rupanya!Darris sengaja duduk di bangku taman dan berhadapan dengan parkiran agar bisa melihat sang pujaan hati. Melihat Netanya bisa membuat Darris memiliki energi tersendiri buatnya.Rambutnya ia sisir ke belakang, kemeja garis-garis dengan les biru sengaja ia singkap ke atas. Laki-laki itu hanya bermain game. Dia tahu jurang itu terbentang nyata di depannya tapi tidak ada yang salah selagi kamu berusaha apalagi jika Tuhan sudah menakdirkan namamu dan namanya tertulis di satu daun khusus saat daun itu berguguran kalian sudah bisa menyatu. Darris seperti punya ilmu pelet dan melihat
Udara malam yang dingin terasa begitu menusuk dengan penampilan yang norak bagi dirinya, Netanya semakin merasa tak percaya diri. Gadis itu diam-diam melihat ke atas luasnya langit yang terlihat begitu jernih dengan taburan bintang yang seolah sedang tersenyum padanya dan ikut merayakan kemenangan tadi.Sebagai seorang gentleman sejati, Joe Taco berinisiatif untuk memberi jaketnya untuk Netanya untuk gadis itu membungkus tubuhnya setelah selesai dari sidang yang introgasi sekitar satu jam dan akhirnya selesai juga dan Joe Taco bisa menikmati waktu berduaan, diam-diam Netanya merasa nyaman di samping laki-laki ini. Apa artinya sudah ada rasa yang berbeda? Netanya menggeleng, ia belum merasakan hal itu, tapi ia mencoba dan jika perasaannya tak salah maka ia bisa terus membina hubungan ini, karena mereka sudah sama-sama dewasa.Keduanya duduk di taman dengan bangku panjang di rumah Oma Monica yang terasa seperti istana."Terima kasih." ujar Netany
Netanya selalu menghindari namanya pertemuan. Selain dirinya tak nyaman berada dalam keramaian ia juga muka jika terus dianggap pengecut terus-menerus karena tidak bisa hidup normal seperti sepupunya yang lain.Blouse embellished dengan rok berwarna pink agar terlihat manis dan ramai karena selama ini Netanya seperti hanya punya baju monokrom. Netanya memasangkan dengan heels berwarna nude yang memberi kesan mewah dan elegant walau ini bukan stylenya sama sekali. Orang bilang outfit terbaik itu adalah percaya diri. Sayang sekali, ia terkadang sama sekali tak percaya diri karena sering kali dianggap pengecut oleh orang-orang di sekitarnya."Netanya, cucu Oma.Oma tak tahu, jika kamu bisa pakai baju model juga." Netanya hanya tersenyum pada nenek sihir di depannya yang duduk santai menikmati teh sebelum hidangan utama datang dan semua teman berkumpul untuk ajang pamer. Netanya tahu ibunya tak perlu berpikir dua kali untuk mengenalkan Joe Taco sebagai kek
Banyak hal yang bisa kita lakukan agar hidup tak terlalu monoton. Mengeksplor hobi, melalukan banyak hal baru dan berteman dengan orang-orang baru.Menjalani hubungan dengan Joe Taco artinya Netanya melangkah lebih jauh melihat dunianya, mempelajari karakter pasangan bagaiamana ia belajar jangan sampai bersifat egois terutama saling memahami.Prinsipnya sekarang 'jalanin aja dulu' tidak ada rasa tentu saja. Netanya hanya ingin hidup normal seperti makhluk yang lain terutama membungkam mulut singa binal yang membuat dirinya terlihat rendah di mata orang-orang, padahal bagi Netanya, Liona hanya anak pengecut yang melalukan hal gila agar diakui orang lain. Ia senang merendahkan orang lain agar terlihat lebih, padahal ia sedang menunjukan kualitas dirinya.Beberapa kali Netanya harus nonton drama Korea agar tahu bagaimana pasangan itu pergi ke kencan dan bagaimana seorang wanita harusnya bersikap, setelah ini mungkin ia tak lagi merasa tenang saat