Beranda / Fiksi Remaja / MENGGODA DOSEN GALAK / Satu : Cintaku Kepentok Martabak Mie Gosong!

Share

Satu : Cintaku Kepentok Martabak Mie Gosong!

Penulis: Rose Marberry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Papa cuman punya satu anak, dan saat kamu teruskan jadi Selebgram yang bisa meredup kapan saja, dan ilmu yang kamu dapatkan dari Cambridge jadi sia-sia. Jangan! Papa mengirim kamu ke luar negri, untuk kembali dan mencerdaskan bangsa. Saat orang lain lulusan luar negri berebut ingin jadi direktur, Papa minta jadilah dosen. Terapkan ilmu yang kamu dapatkan di sana. Saat kamu merasa didikan di sini salah, jangan mengulang kesalahan yang sama." Neta diam. Entah ia harus bersyukur atau menangis karena nasib ini. Ia terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Orang tuanya sudah kaya tujuh turunan. Jadi, walau tak kerja Neta akan tetap mendapatkan semua fasilitas yang ia inginkan. Seperti hedon dan berkumpul bersama teman sosialita. Tapi semua itu tidak ia lakukan, karena Neta tahu pertemanan oleh kalangan atas kaum Borjuis tidak ada yang tulus, semua uang-uang dan uang. 

Terkadang Neta ingin berlari dari semua ini, dan hidup sendiri secara sederhana yang penting apa yang ia inginkan ada—baiklah sama saja. Neta tak pernah mengerti apa itu susah, tak tahu bagaimana saat shampoo habis dan ditambah air, bagaimana saat botol kecap di telungkupkan saat sudah habis, atau susu kaleng di balik karena susah tetes terakhir. Apa pun keinginannya, dalam sekejap mata terpenuhi membuat Neta merasa hidupnya tidak tertantang sama sekali. 

Saat dari belajar berjalan, ia sudah banyak mengikuti les sana-sini, agar ia bersinar dan gemilang seperti anak-anak rekan orang tuanya. Tapi, saat les vocal Neta tahu suaranya fals, saat les piano membuat pelatih hampir meledak kepalanya, karena Neta tak pernah menguasai not balok, saat belajar bermain biola senar sampai putus, entah tangan besi apa yang Neta pakai. Terkadang ia lelah, hidupnya serba diatur. 

Dari bangun, hingga tertidur kembali. Semua pakaiannya sudah disiapkan dan harus teratur, seperti saat pergi ke undangan, makan malam bersama, bersantai di rumah, bahkan sekedar membaca buku untuk menghibur diri sendiri. 

Ia adalah Netanya Aurel Braja. Keturunan Braja yang menjadi kaum kayu jati di negri ini. Jika menyebut nama Braja semua akan tahu, bagaimana kayanya keluarga itu. Karena dari belajar berjalan hingga SMP Neta selalu dipilihkan apapun yang kadang menentang hati nuraninya. Akhirnya, saat SMA Neta menentang dan merajuk keluar dari rumah tanpa alas kaki karena sudah capek di sekolah elite, karena ia tak punya teman. Neta ingin seperti remaja normal lainnya. Neta menerima syarat, asal kuliah nanti ia harus kuliah di luar negri. Neta terpaksa menerima, yang penting masa remajanya tak terlalu sia-sia—hidup dalam kehampaan. 

Saat SMA, Neta senang bisa menjadi sedikit normal. Ia mempunyai teman dari kalangan biasa, walau penampilan dirinya tidak membohongi dirinya. Karena apa yang ia pakai dari atas sampai bawah berteriak mahal. Tapi Neta membohongi semua orang kalau semuanya ia beli KW. Padahal, untuk kaus kaki saja ia pakai yang bermerek yang bahannya dibuat khusus dan tidak akan rusak tujuh turunan. 

Saat melihat teman yang susah, diam-diam Neta membantu memberi uang tanpa identitasnya diketahui orang lain. Dengan menyelipkan uang di buku catatan, saat semua heboh Neta memilih cuek dan bilang kalau tak mau duitnya sedekah saja. 

Pertemuan Neta dan Darris sebenarnya klise sangat klise. Karena semua hal dilarang dan diatur, diam-diam Neta bandel pergi ke kantin ingin makan soto. Kata ibunya, itu makanan murahan dan tidak akan cocok di lidahnya dan membuat perut Neta sakit. Karena Neta selalu diberi bekal dari rumah, dimasak khusus oleh chef yang pernah mengikuti audisi khusus di Chef Oke Punya. Soal keaslian dan higenis makanan semua sudah dijamin. Itu yang membuat Ibu Neta khawatir, anak semata wayangnya sakit perut makan sembarangan. 

Saat itu Neta sudah mengidam selama seminggu karena ia melihat setiap istirahat teman-temannya sering memakan soto dan nasi goreng. Neta sering memakan nasi goreng—dengan catatan nasi goreng rasa restoran bintang lima. 

"Bude beli soto." tanya Neta ragu. Bude yang sudah menyediakan soto beserta pelengkap di dalamnya hanya menambahkan kuah panas yang masih mendidih. 

"Sambalnya ambil sendiri, saos atau pakai kecap." Neta memeringkan wajahnya. Apa ini seperti makan steak yang dituangkan saus mushroom atau makan cheese burger dengan ekstra cheese? Neta tidak mengerti. Ia bahkan sampai takut, memegang mangkuk tersebut. 

"Bude antarkan ke meja saya. Takut jatuh." Bude Nia menarik napas. Ia tak kenal anak ini, penampilannya rapi dan terlihat bukan seperti bukan orang biasa. Penampilannya tidak membohongi apapun, parfum shampo yang keluar dari rambut Neta mengatakan kalau semuanya bukan shampo murahan yang dipakai sejuta umat. Shampo beli satu gratis satu. 

Saat semua sudah tersaji di depannya. Neta mencicipi sedikit, dan kuahnya terasa aneh? Neta mencoba lagi, lumayan. 

"Makan soto itu enaknya dicampur sama perasan jeruk sambal. Itu adalah ajaran kembaran aku. Dan memang enak." Neta mengangkat wajahnya, seorang cowok tengil yang ia yakini seperti remaja bandel lainnya. 

Cowok itu langsung meminta Bude Nia untuk memotong jeruk sambal untuk diperas di kuah soto. 

"Katanya pakai jeruk nipis." Neta menunjuk dengan alisnya. Ia menopang wajahnya, ia baru melihat jeruk kecil tersebut. Bentuknya mengemaskan, ia sudah familiar dengan lemon. Karena Ibunya mengajarkan Neta minum lemon tea hangat setiap pagi. 

"Ini namanya jeruk sambal. Di rumahku, bunda sengaja beli sekilo tiap minggu. Karena kembaranku suka sangat dengan jeruk ini." jelas Darris. Neta masih memandangi cowok tengil di depannya. Ia berusaha sok akrab atau memang orangnya seperti ini? 

"Oh ya? Rasanya manis?" tanya Neta. Darris memandang lawannya. Cantik! Bahkan kembarannya kalah cantik, jika Neta dan Ilene disandingkan maka sinar Neta lebih bersinar. Apa mungkin karena ditunjang dengan apa yang menempel di tubuh Neta? 

"Coba aja." Darris memberi jeruk mungil itu pada Neta. Gadis itu mengambil jeruk kecil tersebut dan melihat banyak biji di dalamnya. Neta mendekati ke lidahnya dan menjilat sedikit. Wajah Neta langsung jelek. Darris langsung tertawa, sambil memegangi perutnya. Ini cewek baru keluar dari gua mana? 

"Ih jahat! Ini rasanya pahit, masam iuwwww rasanya mengerikan." sungut Neta kesal. Darris masih tertawa dan menggeleng. Tak percaya, ia menjumpai manusia unik hari ini. 

"Udah makan, nangis tuh sotonya." tunjuk Darris pada soto Neta yang mungkin sudah dingin. Neta menunduk melihat soto miliknya yang kuahnya berubah jadi keruh. 

"Mana ada soto nangis. Dia nggak punya mata, nggak ada air mata." protes Neta. Dia adalah anak yang sangat rasional dan realistis. 

Darris mengangguk. "Itu yang bunda aku ajarkan. Kalau ada makanan trus makan tak habis atau macam nih, nanti makanannya nangis." Demi apa, Neta membayangkan jika nasi punya kaki, tangan, mata, mulut dan mereka menangis sampai air matanya banjir. 

"Waoh baru tahu." Yang Neta tahu, mereka mempunyai table manner, di mana saat makan tak ada yang bersuara dengan duduk rapi. Piring besar di depannya sudah terisi sendok, garpu dan pisau. Duduk tegap dengan napkin di pangkuan dan siap dipakai untuk menyeka mulut. Dan saat makan harus ada appatizer, makanan utama dan dessert yang manis. 

"Mau makan nggak nih?" Neta hanya menganga, saat Darris sudah menarik mangkok soto miliknya dan tanpa malu memakan miliknya. 

"Kamu mengambil yang bukan milikmu." protes Neta. Ia sudah terbiasa hidup disiplin hidup berkecukupan—terlampau cukup sehingga Neta tak perlu memgambil milik orang lain, karena ia sudah punya segalanya. 

"Alah mubazir." jawab Darris. Akhirnya dengan kesal, Neta berebutan soto bersama Darris. Ingatkan dirinya agar tak perlu bertemu lagi dengan si rese ini. 

Dan hari-hari berikutnya, Neta selalu dihadapkan dengan laki-laki ini. Dan herannya, Darris seolah tahu makanan apa yang ingin ia coba, hanya makanan sederhana—seperti gorengan dan makan dengan cabe rawit. Ibunya melarang makan gorengan karena bisa menimbukkan kolesterol jahat—gorengan mengandung minyak yang banyak. 

Dan makanan paling legend yang takkan Neta ingat selamanya adalah martabak mie gosong berwarna coklat, tapi rasanya ia tak bisa melupakan bahkan selalu terngiang saat Neta berada di luar negri. 

Darris mengaku, jika ia buat sendiri dibantu kembarannya. Bentuknya memang jelek, warnanya coklat—gosong, dan laki-laki itu membawa cabai rawit. Kata Darris ia dan cabe itu seperti burung dan sayapnya tak bisa dipisahkan dan tak bisa berjalan tanpa keduanya. Neta yang tak biasa makan pedas dan cabai, lama-lama ketagihan makan cabai. Bahkan diam-diam ia meminta chef keluarganya membuat martabak mie. Walau bentuknya cantik, dan warnanya matang sempurna, tetap saja martabak hancur milik Darris tetap terbaik. 

Mungkin dibuat judul FTV : Cintaku Kepentok Martabak Mie Gosong. 

6 bulan kebersaaman, Darris dan Neta sadar mereka ingin lebih. Tapi, Darris tak pernah tahu identitas aslinya. Karena Neta tahu, laki-laki akan mundur duluan jika ia menyebutkan nama Braja di semua orang. Braja memiliki banyak usaha, salah satunya adalah pemilik perusahan PetroMini. Perusahaan yang menjual bahan bakar, dengan ratusan ribu karyawan dan mempunyai banyak cabang di seluruh negri. 

Neta ingin merasakan bagaimana pacaran normal seperti remaja lainnya dan pergi kencan. Walau pergi kencan rasanya mustahil, orang tuanya mengizinkan. 

Namun Darris pengertian, dan Neta senang karena Darris mempunyai kembaran yang ramah. Neta tahu, Darris dan kembarannya adalah orang-orang yang tulus. Neta sebenarnya penasaran bagaimana keluarga Darris. Ia tahu, dari anak-anaknya keluarga Darris adalah keluarga yang harmonis, berdasarkan cerita Darris diam-diam Neta mengamgumi Bunda Darris, Neta bisa menduga ia wanita yang luar biasa. Beliau membebaskan anak-anaknya melakukan apa yang mereka mau, asal tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain dan itu untuk kebaikan mereka sendiri. Berbanding seperti dirinya yang semuanya serba diatur. Bahkan, sebelum tidur, Neta harus melakukan banyak ritual agar menunjang penampilannya. Ibu Neta adalah orang yang memperhatikan penampilan. Penampilan itu aset penting yang dimiliki oleh wanita. Jangan sampai wanita tidak pandai merawat diri dan suami berpaling, itu yang Ibu Neta tekankan. Hingga, Neta punya jadwal seminggu sekali ia pergi untuk perawatan diri. Entah lulur, pijit, spa, atau mengurus rambutnya atau kukunya dirawat. Hidupnya memang terjamin. Terkadang saat Neta ingin mengeluh, ia tahu jutaan manusia ingin berada di posisinya saat ini, hingga akhirnya Neta memilih diam dan mengikuti apa yang telah orang tuanya rancang demi masa depannya. 

Kembali ke penampilan, Ibu Neta juga sangat memperhatikan makanan Neta karena makanan juga akan mempengaruhi penampilan. Seperti terlalu banyak makan yang berminyak, makan yang terlalu manis yang terlalu pedas. Hingga semua makanan yang masuk dalam perut mereka harus higenis. Ibu Neta juga tak mau tubuh Neta gendut. 

Dan saat sudah dewasa, Neta merasa hidupnya terus diatur. Mungkin satu-satunya cara agar bebas dari cengkraman ini adalah ia bersuami dan orang tuanya tak bebas mengatur dirinya. Tapi sekarang, Neta jomblo—jomblowati. Ia tidak ngenes, dan ia harus punya target sebelum orang tuanya menjodohkan dirinya demi bisnis keluarganya. Neta benci perjodohan—ia ingin menikah atas dasar cinta. 

🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯

"Keluarga Braja sudah pasti terkenal di mana-mana. Jadi, kamu langsung masuk kantor dan diatur jadwal mengajar. Karena Bu Cut juga cuti melahirkan." 

 "Bapak nggak lihat CV saya?" tanya Neta heran. Setidaknya ada basa-basi dan formalitas. Ia tahu, ayahnya telah mengatur semua ini. Tapi bisakah ia punya pengelaman agar bisa ia ceritakan pada anaknya kelak? Bagaimana ia berjuang? Bukan semuanya berjalan mulus seperti ini. Hufh... Neta merasa hidupnya terlalu monoton. 

"Tidak perlu. Lulusan luar negri tak perlu diragukan kredibilitasnya." Neta membuang wajahnya kesal. Huh, ini tidak adil! Padahal ia tahu ada yang lebih berkompeten dari dirinya tapi masih saja politik Nepotisme terjadi seperti ini. Papanya selalu saja menjual nama Braja saat Neta ingin masuk sekolah atau memulai sesuatu dan semuanya dilancarkan. Terkadang, Neta merasa miris dengan kaum yang berada di bawahnya, berjuang mati-matian sampai tersiksa tapi nasib tak pernah berpihak pada mereka—saat mereka membuka mata kemiskinan terus saja menggerogoti mereka. Bukan seperti dirinya yang membuka mata dengan disuguhi barang-barang mahal yang diimport khusus. 

Neta mengangguk. Ia adalah dosen baru, berkata nama Braja ia punya ruangan khusus setara Dekan fakultas. Benar-benar nepotisme yang kelewatan. 

Dan sekarang, Neta langsung masuk ke ruangannya yang sudah disambut dengan nyaman dan hiasan yang ibunya sendiri yang menurunkan orang untuk merancang ruangan ini, agar ia nyaman berada di sini. Padahal, Neta bukan dosen tetap. Ia hanya mengajar per jam, dan tak perlu dibayar. Lagian, ia juga banyak endorsan dan acara talk show yang harus ia isi. Tapi, sekarang Neta harus memotong beberapa jam sebelum menjalani profesi yang ingin ia tunjukan. 

Ia tak menyangka, kembali dari luar negri, dirinya kebanjiran job tawaran. Mengisi talk show bagaiamana kuliah di luar negri dengan penampilannya yang selalu dirawat dari bayi, maka Neta langsung kebanjiran endorsan kecantikan, dan membuat Neta kewalahan dan ia langsung menghire seorang asisten pribadi. Tapi saat sekarang, ia menjadi dosen jadi tak ada pengawal. Neta ingin seperti dosen normal yang lainnya. 

Bosan di dalam ruangan. Neta berjalan menuju koridor fakultas yang akan ia ajar. Fakultas ilmu kelautan dan perikanan. 

Neta ingin menghitung berapa ruangan agar ia tidak salah ruangan saat mengajar nanti. 

Heels miliknya mengema di seluruh koridor ruangan. Mendadak koridor fakultas sepi. Wanita cantik dengan penampilan glamournya memakai kaca mata hitam, penampilannya memang lebih cocok jadi bintang iklan daripada dosen. Ia yakin, mahasiswa yang akan ia ajar takkan fokus. Salahkan saja orang tuanya. 

"Shit! Bisa-bisanya jumpa si tengil itu. Mana senyum-senyum tak jelas." umpat Neta sambil bersembunyi di balik pilar. Demi suara sengau Shinchan ia ingat betul mantan rese ini. Kalau boleh jujur, Darris adalah satu-satunya mantan pacar Neta. Ia tak pernah pacaran sebelumnya. Dan hubungan mereka pergi begitu saja, karena ia kuliah di luar negri. 

"Kamu nggak akan pernah bisa bersembunyi dariku cantik. Aduh, nggak tahu kalau mantan aku makin menggoda." Jantung Neta mau copot saat ia berbalik dan Darris sudah memeluk dirinya. Gadis itu hanya melotot. Ugh... Ini anak turunan ular dari mana sih? 

"Welcome back baby." bisik Darris, membuat Neta menahan napasnya. Ugh... Petir mana petir, tolong sambar anak ini. 

Neta memandangi Darris yang setara tingginya. Yang terakhir ia ingat, si tengil ini lebih pendek dari dirinya. Jantung Neta rasanya mau lepas, tapi ia tak munafik ia suka berada dekat Darris. 

Mungkin petualangan baru akan dimulai. 

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Welcome to Bab 1. Gimana? Seru? Lanjut? 

Aku sekarang mau halu parah. Jadi ingin merasakan jadi orang kaya😆😆😆😆😆. Sesekali keluar dari zona nyaman. 

Ini konflik mereka pasti restu orang tua ya. Dan ikutin aja. Bisa nggak Darris yang tengil meyakinkan kamu Borjuis untuk berdampingan dengan kaum misqueen seperti dirinya. 

See you💋💋💋💋💋

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Hima Ula
ngakak abiz baca darisss neta,.lanjuttt author😘😘😘
goodnovel comment avatar
Nur Afifah
lanjuuuuuuuuuuuuuuut
goodnovel comment avatar
Rizma Ristanti
darris anaknya illona ya mak... wah pasti seru nih ceritanya.... lanjut mak...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Dua : Rindu Soto dan Suasananya

    Jika surga di telapak kaki ibu, bagaimana kalau dibalik neraka di tangan mantan? Agar Neta bisa menghanguskan mantannya yang rese ini."Ehem. Maaf kamu tidak sopan, saya dosen di sini." Neta langsung mendorong Darris. Kenapa harus kampus ini? Padahal ayahnya bisa memilih kampus lain, memang sia-sia saja. Padahal, padahal Neta sudah melupakan si tengil ini. Tapi kembali berdiri di hadapannya dengan senyum andalan yang sangat menyebalkan seperti ini."Aku udah tahu kok sayang. Itu suatu kebanggaan buat aku, selamat ya." Mata Neta hampir lepas dari sarangnya saat Darris mencium pipinya. Ya Tuhan anak ini benar-benar. Bagaimana memukul kepala Darris agar laki-laki ini sadar?"Aku teriak nih, pelecehan." ancam Neta. Darris makin terkekeh. Tak menyangka mantan pacar akan semakin bening dan dewasa seperti ini. Mana wanginya bisa-bisa bikin khilaf. Jujur, Darris pernah berciuman. Karena bundanya selalu memberi wejangan."Kamu boleh pacaran, ta

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Tiga : Jurang Pemisah dan Jembatan

    Soto selalu mengisyaratkan tentang kesederhanaan, soto selalu mengingatkan tentang kedamaian.Dengan ragu, Neta duduk di salah satu bangku. Tempat soto yang Darris ajak sepi. Banyak bangku kosong. Neta tak pernah makan di sini, ia tak tahu bagaimana ibunya akan mengamuk jika tahu ia berani makan di tempat seperti ini."Kita minumannya es teh." Neta terseyum masam, ia yakin langsung sakit perut setelah ini. Mari kita doakan toilet Neta.Neta diam, saat melihat sekeliling. Bangku yang sudah reot, bangunan yang menyedihkan. Mungkin diam-diam ia bisa kesini lagi, memberi bantuan untuk memperbaiki bangunannya.Dengan ragu, Neta menarik es teh yang berisi segelas besar. Dan meminumnya, rasanya segar memang tapi tidak dengan perutnya."Ini soto langgangan aku sama kembaran aku." Neta menatap Darris. Laki-laki ini suka sekali membanggakan kembarannya. Neta berusaha tersenyum tapi rasanya sulit. Wanita itu menunduk ke bawah, hanya l

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Empat : Pecundang dan Pemenang

    Netanya berusaha dalam hidupnya menghindari namanya pertemuan, apalagi pertemuan keluarga besar dalam rangka memamerkan sejauh mana cucu-cucu dari keluarga kayu jati berhasil. Dan sejauh ini, Netanya belum melakukan banyak hal yang bisa ibunya banggakan.Netanya merasa bersalah pada Ibunya yang berusaha untuk membela anaknya. Netanya tak suka seperti itu, Ibunya tak perlu berusaha keras agar ia diakui. Netanya benci pengakuan, hidupnya dipenuhi dengan kepalsuan membuat dirinya tak percaya pada siapapun atau senang dengan semua pengakuan palsu yang terlihat begitu menjilat tersebut.Hari ini Neta ingin seperti biasa tak mau terlalu terlihat mencolok dari para sepupunya yang semuanya lulusan luar negri bahkan ada yang masih kuliah dan rela pulang ke kampung halaman demi makan malam bersama dan pamer kehebatan dan juga kekayaan. Dari dulu, Netanya tak terobsesi untuk menjadi orang kaya karena ia tahu menjadi kaya artinya semua palsu. Semoga orang yang mendekati

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Lima : Kuat Seperti Pohon Jati

    Keluarga kayu jati selalu identik dengan kemewahan dan hal itu menjadi yang tak bisa dipisahkan dari hidup mereka. Seperti Netanya berusaha agar tak terlalu menonjolkan kemewahan atau tampil dengan wah agar diakui ia kalangan old money. Justru Netanya menghindari hal itu.Pagi ini Netanya mematut dirinya di cermin, sambil melihat penampilannya di cermin.Gaya vintage, walau mungkin orang lain pakai dikira kuno apa yang telah terpasang di tubuh Netanya selalu cook. Atasan kemeja panjang berwarna kuning emas dengan rok biru dongker dengan motif bunga warna kuning. Ibunya pasti mengamuk melihat penampilannya kini. Ibunya ingin melihat Netanya selalu tampil girly tapi Netanya tak selalu memenuhi ekspektasi ibunya.Netanya turun ke bawah dan seperti biasa sudah banyak makanan yang tersaji di atas meja dan semuanya harus serba sehat. Susu murni tanpa gula, roti tawar tanpa selai atau selai yang dibuat khusus tidak mengandung gula sama sekali. Walau suda

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Enam : Joe Taco Dibalik Layar

    Netanya menyukai kesederhanaan—tidak dengan ibunya. Netanya menyukai sesuatu yang sepi—ibunya menyukai keramaian. Tapi, Netanya berusaha untuk mengikuti segala aturan yang telah ibunya buat—demi kebaikannya.Sepertinya sekarang Netanya duduk di depan meja rias dengan seorang make up artis yang ibunya panggilan untuk dirinya demi berkencan dengan Joe Taco. Netanya hanya melihat wajahnya di kaca dengan wajah cemberut—ia tak suka ide ini. Tapi perintah Nyonya Aura itu wajib. Sama seperti namanya yang selalu membawa aura baik, aura jahat, aura kelam."Ini rambutnya digelung. Pakai bulu mata, alisnya juga dibentuk.""Ma." tegur Netanya. Ia tak suka berdandan, tapi ibunya mengingikan anak yang seperti Liona. Pandai berdandan, menyukai keramaian, pandai membawa diri, pandai bergaul, dan bisa punya pacar artis-artis terkenal.Pertemuan Netanya dengan Joe Taco merupakan sebuah gerbang menuju

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Tujuh : Jurang Itu Terlihat Nyata

    Sejujurnya, Darris penasaran bagaimana hidup Netanya sebenarnya. Ia bisa terlihat cuek dan perhatian di saat yang bersamaan. Ia bisa berbicara sinis dan detik berikutnya ia bisa tertawa. Netanya gadis yang unik dan susah ditaklukkan."Sebenarnya kalian para cewek suka atau mau cowok yang gimana?""Emang aku cewek?" tanya Ilene dengan tangan begitu pasrah. Harusnya Darris sadar ia dan kembarannya tidak seperti manusia normal."Manusia jadi-jadian." Ilene langsung melemparkan tasnya tepat di kepala Darris yang sedang menyetir di sebelah. Keduanya mendapat jadwal bimbingan yang sama, jadi bisa berangkat bersama."Oh, nanti mau kenal sama calon istri aku tak? Cantik bangat." Ilene hanya memandang sinis pada kembarannya. Kembaran rasa musuhan."Aku udah lupa-lupa ingat siapa Net-Net. Kan masih SMA banyak kenal orang, kecuali kuliah teman dikit." Jaman sekolah, kita pasti akan menjaring teman sebanyak mungkin. Tapi saat sudah kul

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Delapan : Semua Tentang Laut

    Suasana yang berbeda untuk hati Darris hari ini.Ia akan melaksanakan seminar proposal, dan entah kenapa ia mendapatkan aura yang tak mengenakkan dari sikap Netanya. Walau ia tetap pada pendiriannya, membangun jembatan untuk jurang yang semakin terlihat nyata, walau Netanya akan merobohkan juga, tetap saja Darris akan membangun sendiri jembatan itu.Darris akan dibantu Ilene—kembarannya, mengurus seminar kali ini. Membawa proposal untuk dosen penguji, dosen pembimbing, dan juga makanan untuk para dosen dalam ruangan."Kalian benar-benar udah besar, semoga ujiannya lancar." Darris sudah belajar lebih keras. Ia ingin membuktikan di depan Netanya, jika ia juga bisa berhasil seperti yang lain. Cowok itu melihat kembarannya yang sudah bersiap, walau beda fakultas tapi Ilene akan menyusup dan melihat bagaimana proses seminar fakultas lain, karena Ilene pernah menyusup mengikuti seminar jurusan lain walau masih fakultas dengannya.Ilene jurus

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Sembilan : I Love My EX

    Serius!Bagi Netanya konotasi kata 'serius' memang terdengar serius maknanya. Bagaimana seseorang yang mengaku serius artinya sudah lama ia punya niat tentang hal ini.Netanya diam. Dalam hidupnya ia tak pernah serius menjalin hubungan dengan siapapun, karena Netanya tak pernah memikirkan pasangan. Karena ia sudah memiliki segalanya, jadinya Netanya jadi orang yang begitu naif, tak butuh pasangan dan memang begitu kenyataannya."Kita sudah sampai! Kita cuman makan martabak. Sepertinya satu loyang martabak tidak nambah satu kilo kan?" gurau Joe Taco, walau hanya ditanggapi diam oleh Netanya. Otak gadis itu tak lagi berfokus ke acara kencan mereka malam ini, tapi perkataan serius Joe Taco yang membuat Netanya mendadak jadi membisu. Ia kehilangan seribu kata, karena yakin Joe Taco akan meminta dirinya menjawab hal ini, walau bukan sekarang.Entah harus insecure, bertanya-tanya atau malah suudzon. Seorang Joe Taco yang dielu-elukan semua wanita

Bab terbaru

  • MENGGODA DOSEN GALAK   DUAPULUH: UNDERSTIMATE OMA MONICA

    Netanya tahu, ketika keluarganya yang munafik itu mengadakan pertemuan, tentu ada acara merendahkan dirinya. Gadis itu enggan untuk mengikuti pertemuan hari ini, tapi lahir di keluarga Braja dia sudah berjanji sedari zigot jika dia harus mematuhi aturan tertulis maupun tidak.Keluarga kayu jati itu akan berlibur ke pantai, sebuah resort mewah milik Oma Monica. Kekayaan nenek sihir itu memang ada di mana-mana.Netanya melihat penampilannya, ibunya yang memilih pakaian ini, dress panjang floral berwarna merah, dan topi pantai, rambutnya dia gerai. Gadis itu menarik napas panjang, entah kapan dia bisa terbebas dari semua kutukan ini, terkadang dia bersyukur terlahir dari keluarga yang sudah punya sendok emas di mulutnya, tapi ketika sudah tahu karakter keluarga yang rakus akan harta, Netanya merasa lahir di keluarga ini adalah kutukan."Neta! Sudah siap?" Netanya mendengar teriakan ibunya, yang membuat dia malas adalah, setiap pertemuan selalu diadakan dengan ajang

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Sembilanbelas: Sebuah Kemajuan

    Tidak ada yang bisa mengalahkan manisnya madu, kecuali orang yang sedang jatuh cinta.Dunia serasa milik berdua. Netanya tersenyum sendiri dengan pemikiran konyol tersebut, dan seluruh tubuhnya mendadak merinding, sambil memandang ke arah luar. Percaya atau tidak, sekarang dia sedang dalam perjalan menuju bandara. Gadis itu mengantarkan sang kekasih ke bandara, Joe Taco akan melakukan syuting film horor yang sudah lama direncanakan. Memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan, agar bisa kembali berjumpa dengan orang-orang sibuk seperti Joe Taco.Netanya tahu, hubungan ini tidak akan mudah ke depannya, tapi entah kenapa dia bisa percaya pada Joe Taco. Padahal selama ini, dia adalah orang yang punya trust issue, karena tahu lahir di keluarga Braja adalah manusia-manusia yang penuh dengan kepalsuan. Mereka bisa tersenyum padamu hari ini, besok mereka bisa menjatuhkanmu, atau menusukmu dari belakang.Netanya masih betah memandangi jalanan, dengan b

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Delapanbelas: Perasaan Kian Tumbuh

    Jika bisa memilih takdir, Netanya sepertinya memilih untuk tidak terlahir sebagai keluarga Braja. Uang memang bisa menyelesaikan separuhnya masalahmu, tapi, uang tidak bisa bikin hati kamu tenang.Gadis itu sudah memesan, strawberry ice cake. Rasa asam manis yang dimiliki strawberry dan dinginnya ice di cuaca terik kian menambah sempurna kudapan di siang hari. Dengan berbekal lemon tea dingin, Netanya menunggu Joe Taco. Menunggu sekitar satu minggu, hingga laki-laki itu benar-benar mengosongkan jadwalnya.Laki-laki itu datang, dengan memakai topi hitam, kacamata hitam tak lupa masker yang menutupi wajahnya. Sepertinya, Joe Taco ingin terbebas dari banyaknya kamera yang mengintai.Netanya mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan, dan cafe ini juga sepi. Netanya bukan gadis yang pandai berbasa-basi, dan menarik perhatian orang lain.Saat laki-laki itu meletakkan bokongnya di bangku, entah kenapa ada kelegaan di hati mereka

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Tujuhbelas : Permintaan Oma Monica

    Oma Monica identik dengan kejahatan atau otak Netanya menerjemahkan secara otomatis, dia langsung suudzon sama nenek bau tanah ini.Oma Monica mengundang Netanya secara private hanya minum teh bersama dan Netanya tahu, bukan minum teh biasa untuk bersantai tapi sesuatu yang akan menjadi beban untuk dirinya.Gadis itu duduk di halaman samping dengan banyak bunga terawat warna-warni di sekitar mereka membuat mata siapa saja dimanjakan.Netanya jadi teringat saat dia kuliah di luar negri dulu, musim semi adalah musim bunga-bunga bermekaran dan menunjukan jati diri mereka setelah hibernasi karena musim dingin."Netanya, cucu Oma, yang memilih jadi seorang dosen daripada mengurusi perusahaan keluarga atau jadi artis terkenal seperti Liona." Netanya berbalik dan melihat Oma yang terlihat lebih keriput dari sebelumnya, padahal orang tua ini selalu melakukan perawatan. Yeah, usia tidak bisa membohongi apapun."Iya, Oma."

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Enambelas : Mempertahankan Joe Taco

    "Netanya, sepupu aku yang nggak keren sama sekali." ujar Liona sambil meneliti sepupu rasa musuh itu dari atas sampai bawah. Dia yang namanya sudah terkenal di mana-mana, dielu-elukan banyak orang kalah pamor dengan seorang Netanya kutu buku yang pengecut. Lelucon apa ini?Netanya tak perlu melayan Liona—si singa binal, karena hanya akan membuang energi. Lebih baik dia simpan energinya untuk hal-hal yang bermanfaat."Kayaknya satu-satunya cara kamu menggoda Joe adalah dengan buka baju dan ngangkang!" Netanya diam dia hanya mengepalkan tangannya, jangan terbawa emosi. Andai Liona tahu Joe Taco bahkan tak pernah memegang tangannya, dia tak pernah skinship dengan siapapun, pernah berciuman tak sengaja dengan rasa amatiran yang tidak ingin dia ulangi. Lagian menjelaskan pada orang-orang seperti Liona tidak ada untungnya."Kamu mau minum apa?" tanya Netanya. Orang bisa menilai dirinya apa, tapi dia hanya diam, dan tak pernah mengusik hidup mer

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Limabelas : Darris Patah Hati!

    Semangat sudah tidak bisa diadu. Merasa tampan? Selalu! Merasa pintar? Sedikit!Darris berjalan sambil tersenyum, merasa dirinya seorang Mario Maurer yang senyumannya bisa membuat semua wanita meleleh. Laki-laki itu ingin Netanya melihat dirinya sebagai seorang laki-laki yang patut dilirik, bukan bocah tengil yang selama ini Netanya melihat dirinya. Oh miris sekali rupanya!Darris sengaja duduk di bangku taman dan berhadapan dengan parkiran agar bisa melihat sang pujaan hati. Melihat Netanya bisa membuat Darris memiliki energi tersendiri buatnya.Rambutnya ia sisir ke belakang, kemeja garis-garis dengan les biru sengaja ia singkap ke atas. Laki-laki itu hanya bermain game. Dia tahu jurang itu terbentang nyata di depannya tapi tidak ada yang salah selagi kamu berusaha apalagi jika Tuhan sudah menakdirkan namamu dan namanya tertulis di satu daun khusus saat daun itu berguguran kalian sudah bisa menyatu. Darris seperti punya ilmu pelet dan melihat

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Empatbelas : Si Kaya dan Si Miskin

    Udara malam yang dingin terasa begitu menusuk dengan penampilan yang norak bagi dirinya, Netanya semakin merasa tak percaya diri. Gadis itu diam-diam melihat ke atas luasnya langit yang terlihat begitu jernih dengan taburan bintang yang seolah sedang tersenyum padanya dan ikut merayakan kemenangan tadi.Sebagai seorang gentleman sejati, Joe Taco berinisiatif untuk memberi jaketnya untuk Netanya untuk gadis itu membungkus tubuhnya setelah selesai dari sidang yang introgasi sekitar satu jam dan akhirnya selesai juga dan Joe Taco bisa menikmati waktu berduaan, diam-diam Netanya merasa nyaman di samping laki-laki ini. Apa artinya sudah ada rasa yang berbeda? Netanya menggeleng, ia belum merasakan hal itu, tapi ia mencoba dan jika perasaannya tak salah maka ia bisa terus membina hubungan ini, karena mereka sudah sama-sama dewasa.Keduanya duduk di taman dengan bangku panjang di rumah Oma Monica yang terasa seperti istana."Terima kasih." ujar Netany

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Tigabelas : Savage Joe Taco

    Netanya selalu menghindari namanya pertemuan. Selain dirinya tak nyaman berada dalam keramaian ia juga muka jika terus dianggap pengecut terus-menerus karena tidak bisa hidup normal seperti sepupunya yang lain.Blouse embellished dengan rok berwarna pink agar terlihat manis dan ramai karena selama ini Netanya seperti hanya punya baju monokrom. Netanya memasangkan dengan heels berwarna nude yang memberi kesan mewah dan elegant walau ini bukan stylenya sama sekali. Orang bilang outfit terbaik itu adalah percaya diri. Sayang sekali, ia terkadang sama sekali tak percaya diri karena sering kali dianggap pengecut oleh orang-orang di sekitarnya."Netanya, cucu Oma.Oma tak tahu, jika kamu bisa pakai baju model juga." Netanya hanya tersenyum pada nenek sihir di depannya yang duduk santai menikmati teh sebelum hidangan utama datang dan semua teman berkumpul untuk ajang pamer. Netanya tahu ibunya tak perlu berpikir dua kali untuk mengenalkan Joe Taco sebagai kek

  • MENGGODA DOSEN GALAK   Duabelas : Teori Pernikahan

    Banyak hal yang bisa kita lakukan agar hidup tak terlalu monoton. Mengeksplor hobi, melalukan banyak hal baru dan berteman dengan orang-orang baru.Menjalani hubungan dengan Joe Taco artinya Netanya melangkah lebih jauh melihat dunianya, mempelajari karakter pasangan bagaiamana ia belajar jangan sampai bersifat egois terutama saling memahami.Prinsipnya sekarang 'jalanin aja dulu' tidak ada rasa tentu saja. Netanya hanya ingin hidup normal seperti makhluk yang lain terutama membungkam mulut singa binal yang membuat dirinya terlihat rendah di mata orang-orang, padahal bagi Netanya, Liona hanya anak pengecut yang melalukan hal gila agar diakui orang lain. Ia senang merendahkan orang lain agar terlihat lebih, padahal ia sedang menunjukan kualitas dirinya.Beberapa kali Netanya harus nonton drama Korea agar tahu bagaimana pasangan itu pergi ke kencan dan bagaimana seorang wanita harusnya bersikap, setelah ini mungkin ia tak lagi merasa tenang saat

DMCA.com Protection Status