Home / Romansa / MENGEJAR CINTA IDOLA / Tidak Bisa Dipaksa

Share

Tidak Bisa Dipaksa

Author: Handira Rezza
last update Last Updated: 2021-11-22 09:17:34

Rencana licik tersusun rapi dipikiran Angie. Dia ingin Leon berhenti memikirkan Velope, seorang aktris yang merupakan rival asmaranya saat ini. Melihat Leon yang sangat dingin kepadanya saat ini, dia sudah tak sabar untuk melancarkan aksinya.

“Leon, kau sungguh kejam.” Angie berpura-pura mengeluarkan air mata.

“Yang namanya perasaan itu tidak dapat dipaksakan, Angie. Lebih baik, aku berterus terang padamu saat ini, daripada harus membuatmu terluka lebih dalam,” ucap Leon dengan santai.

Hati Angie bergemuruh ingin meluapkan kekesalannya, tetapi dia harus menjaga image di depan orang yang dijodohkan dengannya itu. Angie berlari meninggalkan Leon, berharap akan dikejar dan minta maaf seperti yang ada di film-film. Namun, bayangan Angie salah Leon sama sekali tidak mengejarnya.

“Di mana Leon? Kenapa hatinya tidak sedikit pun tergerak? Biasanya, aku selalu berhasil jika menggunakan trik ini.”

Bruk!

Seseorang yang berjalan terburu-buru mengejar waktu, menabrak Angie.  Wanita cantik itu meminta maaf karena tak sengaja menabraknya. “Maaf, aku tidak sengaja.”

“Seenaknya menabrakku dan pergi begitu saja. Aku akan membuatmu menyesal!” seru Angie kepada wanita cantik yang menabraknya. Angie baru sadar bahwa wanita yang menabraknya tadi adalah Velope, wanita yang membuat calon suaminya tergila-gila. Dia menjadi kesal sendiri. Berharap akan bertemu lagi dan menjambak rambutnya, kalau perlu akan merusak wajahnya sehingga Leon tidak lagi mengidolakannya.

***

Saat perjalanan pulang, Leon bertemu Velope yang ban mobilnya kempes di pinggir jalan. Raut wajahnya seperti panik, mungkin sedang memburu waktu syuting. Sesekali asisten kecil Velope mengangkat ponselnya. Leon memberanikan diri memberi tawaran agar Velope sampai lokasi syuting tepat waktu.

“Velope, apa kau butuh tumpangan ke lokasi syuting? Di sini, kau akan susah menemukan taxi.” Leon turun dari mobilnya dan menghampiri Velope.

“Kebetulan sekali, Tuan. Kami sedang memburu waktu ke lokasi syuting. Jika boleh, kau bisa mengantar kami,” ucap asisten kecil Velope mendahului bosnya.

Karena tidak ada waktu lagi, Velope menyetujui tawaran yang diajukan oleh Leon. Asisten kecil Velope segera memindahkan barang Velope ke mobil Leon.

“Semua barangmu sudah aku pindahkan ke bagasi, Nona.”

Velope mengangguk. Walaupun dia senang ada bantuan datang, tetapi kenapa harus penggemar yang selalu membuatnya merasa risi ini. Dia harus bersikap tenang dan waspada. Jangan sampai penggemar fanatic di depannya ini berbuat hal yang tidak diinginkan.

“Silakan masuk, Nona!” Leon membukakan pintu untuk Velope.

“Terima kasih.” Velope masuk ke mobil.

Leon senang bisa mengantar Velope ke lokasi syuting. Kalau bisa, setiap hari juga dia akan luangkan waktu untuk hal itu. Sayangnya, itu tidak dapat dia lakukan, asisten Velope menunjuk sebuah lokasi. Beruntung sekali, Leon sudah hapal rute lokasi syuting yang dituju, sehingga membuat perjalanan terasa cepat.

“Terima kasih karena bantuanmu, kami bisa sampai di lokasi syuting tepat waktu, Tuan,” ucap Asisten Velope.

“Sama-sama. Aku senang bisa mengantar aktris idolaku ke lokasi syuting.” Leon memberikan senyuman terindahnya.

Velope terpesona dengan senyuman khas Leon yang manis, tetapi dia harus menjaga sikap di depan fans yang selalu mengganggunya ini. Karena  asistennya sudah mengucapkan terima kasih, Velope bergegas menuju ruang make up dan berganti pakaian untuk menghemat waktu.

“Tuan, tunggu sebentar! Velope mengundangmu minum teh jika ada waktu luang. Ini sebagai tanda terima kasih karena kau telah menolongnya hari ini. Boleh aku catat nomor ponselmu?” tanya asisten Velope.

Leon yang akan meninggalkan lokasi syuting pun membalikkan badan. Dia terkejut. Velope yang padat jadwalnya itu, mau meluangkan waktu untuk sekadar minum teh dengannya. Tentu saja Leon tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Apa kau serius?”

“Aku serius, Tuan. Tolong, tulis nomor ponsel Tuan di sini.” Dia menyerahkan ponsel miliknya.

Leon mencatat nomor ponselnya lalu menyerahkan kembali ponsel milik asisten Velope. Leon pulang dengan hati yang gembira. Dia menghentikan mobilnya saat melihat Angie berada di pinggir jalan dan membuka pintu mobilnya. “Naiklah! Akan aku antar kau pulang!”

“Leon, aku tahu kau sangat peduli padaku.” Angie masuk ke mobil Leon dengan perasaan bahagia.

Sebenarnya, Leon malas mengantar Angie pulang, tetapi demi sang papa agar tidak marah padanya, jadi dia harus melakukan itu. Dia tak membuka suara walau sepatah kata pun hingga tiba di kediaman Angie. Sikapnya masih dingin dan cuek terhadap Angie, sahabat yang tumbuh bersama sewaktu kecil.

“Kalian sudah datang, Nak. Bagaimana dengan kencan kalian hari ini?” sapa Nyonya Sanjaya, ibunda Angie.

“Kami hanya jalan-jalan hari ini,” jawab Leon singkat. Dia tidak merasakan ketertarikan terhadap Angie sedikit pun. Karena tidak tahu harus melakukan apa, Leon akhirnya pamit pulang.

Nyonya Sanjaya mencegah kepergian Leon. Beliau beralasan karena sudah sampai di kediaman Sanjaya, lebih baik Leon mampir untuk makan dahulu. Karena sudah disiapkan makan malam untuknya.

“Leon, kenapa buru-buru pulang? Ibu akan mengabari papamu bahwa kau sedang makan malam di rumah,"

“Maafkan aku, Tante! Ada hal yang harus aku urus, jadi tidak bisa menerima tawaran makan malam di rumahmu. Mungkin, bisa lain kali,” jawab Leon.

“Kenapa masih memanggilku tante, panggil aku ibu karena sebentar lagi kita akan menjadi keluarga,” ucap Nyonya Sanjaya.

Leon hanya tersenyum menanggapi permintaan Nyonya Sanjaya. Dia tetap kekeh untuk pulang daripada harus menuruti permintaan makan malam di rumah keluarga Sanjaya. Kali ini, Nyonya Sanjaya tidak dapat mencegahnya, beliau memilih mengantarkan Leon sampai garasi.

“Pintu rumah ini selalu terbuka untukmu kapan saja jika ingin berkunjung, Leon.”

“Terima kasih, Nyonya Sanjaya, maksudku ibu,” ucap Leon seraya masuk ke mobilnya.

Leon mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia meluapkan emosinya karena harus menemani wanita yang bukan pilihan hatinya. Dia juga harus bersandiwara di hadapan orang tuanya. Leon sudah memikirkan sebuah jawaban, jika papanya bertanya tentang kencan yang sudah disiapkan untuknya hari ini.

Leon tiba di rumahnya.

“Kau sudah pulang, Leon? Jangan pikir Papa tidak tahu bahwa kau menurunkan Angie di jalanan,” ucap Tuan Besar Atmaja yang menyambut kedatangan Leon.

“Apa Papa memata-mataiku?” tanya Leon.

“Kau jangan kurang ajar, Leon! Angie adalah wanita yang cocok mendampingimu. Kekayaan keluarganya, sebanding dengan kita,” gertak Tuan Besar Atmaja.

Tuan Atmaja sudah cocok dengan Angie. Dia sangat berharap, yang akan menjadi menantunya adalah Angie, bukan wanita lain, apalagi aktris yang sangat diidolakan oleh Leon itu. Karena Leon adalah satu-satunya darah dagingnya dan akan mewarisi seluruh kekayaan yang dimilikinya, jadi dia tidak mau Leon jatuh cinta pada wanita yang salah.

“Jangan membuat Papa kecewa atau kau tidak akan mendapatkan apa-apa dariku jika memillih wanita lain, selain pilihanku!” seru Tuan Atmaja.

“Kalau begitu, aku akan keluar dari rumah ini tanpa membawa apapun. Aku akan tunjukkan pada Papa, jika aku mampu hidup tanpa keluarga Atmaja!” tegas Leon.

Related chapters

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Perdebatan

    Leon kali ini tidak ingin menjadi boneka papanya. Untuk kekasih hati, harus dari pilihannya sendiri. Sudah cukup seluruh hidupnya diatur oleh orang tuanya, semua keinginannya harus terpendam karena tidak diizinkan oleh sang papa.“Hanya karena mencintai seorang wanita yang tidak jelas, kau menjadi seorang pembangkang!” seru Tuan Besar Alexander.“Papa, selama ini, aku sudah menjadi seorang anak penurut bagimu. Sekarang, saatnya aku menentukan pilihan hatiku sendiri,” jawab Leon dengan tegas.Percekcokan terjadi di antara keduanya. Leon ingin yang menjadi pendampingnya adalah pilihan hatinya sendiri, sedangkan Tuan Besar Atmaja ingin Leon mempunyai istri dari kalangan pengusaha yang sepadan dengan mereka, itu juga harus wanita yang dipilihnya.“Sudah cukup! Kalian ini, apa tidak capek berdebat terus?” tanya Nyonya Atmaja yang melerai keduanya.“Lihat! Anak kesayanganmu ini menjadi anak yang tidak berbakti se

    Last Updated : 2021-11-22
  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Kencan?

    Hanna masih sibuk membereskan barang milik Velope yang dibawa ke lokasi syuting hari ini. Sesaat, dia menghentikan gerakan dan menjawab pertanyaan bosnya, “Tuan Leon sudah mengonfirmasi kalau sebentar lagi akan menuju Kafe Magenta.”“Terima kasih, Hanna. setelah kau selesai merapikan barangku, kita berangkat.” Velope duduk di bangku untuk meluruskan kakinya.Sesaat kemudian, Hanna selesai merapikan barang bawaan Velope. Mereka berdua berangkat menuju Kafe Magenta untuk mengobrol santai bersama Leon. Di tempat lain, pada waktu yang sama, Leon sudah rapi ingin segera berjumpa dengan sang idola. Sedari tadi, dia mengganti pakaian yang akan dia gunakan untuk menemui Velope. Entah ini sudah yang ke berapa kali pakaian yang dia keluarkan dari lemari.“Kau mau ke mana, anakku?” tanya Nyonya Atmaja.“Mama, coba pilihkan! Warna kemeja mana yang bagus untukku?” Kedua tangan Leon menenteng kemeja beda warna.&ld

    Last Updated : 2021-11-23
  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Nasehat untuk Angie

    Preman bayaran yang Angie sewa itu menyetujui apa yang diperintahkan olehnya karena Angie berani membayar harga tinggi untuk satu pekerjaan yang telah disepakati kedua belah pihak.“Baik nona asalkan harga cocok kami akan segera membereskan wanita itu,” ucap ketua preman bayaran.“Aku tunggu kabar dari kalian, malam ini juga Velope harus kehilangan citra baiknya,” kata Angie dengan api cemburu yang membara di hatinya.Selesai menelepon preman bayaran Angie kembali berkumpul bersama teman-temannya. Di tempat lain dengan waktu yang sama Leon merasakan suatu firasat buruk yang akan terjadi, ia memikirkan cara agar bisa mengawasi Velope malam ini. Hatinya entah kenapa tidak bisa tenang, “Velope, bisakah malam ini aku menjagamu, maksudku …”“Kau mau melakukan apa padaku tuan?” tanya Velope sedikit ketakutan.“Maafkan aku Velope, aku tidak bermaksud seperti apa yang kau pikirkan,” jawab L

    Last Updated : 2021-11-28
  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Saingan

    Angie menoleh ke arah seseorang yang membuatnya kaget. Entah dari mana datangnya wanita ini kenapa bisa mengenal Angie, "Siapa kau dan apa urusanmu denganku?""Masalah siapa aku tidak penting nona Angie, yang jelas musuh kita sama." jawab seorang yang sekarang telah duduk di hadapan Angie.Angie masih berpikir keras tentang apa yang dikatakan oleh wanita yang duduk dihadapannya ini, tiba-tba datang dan dia sendiri tidak mengenalnya bagaimana bisa mempunyai musuh yang sama?"Aku tidak mengenalmu, apa kau yakin kita mempunyai musuh yang sama?" tanya Angie."Nona Angie aku tidak akan sungkan memperkenalkan diri padamu, aku adalah model dari agensi HN entertaimen, semenjak kemunculan Velope dia selalu merampas kesempatan emasku menjadi yang terbaik, aku membencinya," jawab wanita itu.Angie mengangguk mengerti sekarang kenapa wanita dihadapannya ini mengaku mempunyai musuh yang sama dengannya ternyata persaingan kerja. Angie berpikir bisa memanfaatkan

    Last Updated : 2021-11-30
  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Tidak Seperti Dulu.

    Leon menghentikan mobilnya di pinggir jalan, ia memperingatkan Angie untuk tidak ikut campur urusan pribadinya karena memang diantara mereka tidak ada hubungan yang spesial. Tuan Atmaja boleh saja menjodohkan Angie dengan Leon tetapi untuk urusan hati tetap tidak bisa dipaksakan."Angie, aku minta jangan lancang mencampuri urusanku, apa kamu pikir aku tidak tahu kau menyewa preman bayaran untuk membuntuti Velope, jelaskan padamu apa maksud semua ini!" seru Leon dengan raut wajah yang sangat marah."A-aku tidak mengerti Leon, aku tidak kenal Velope!" jawab Angie terbata.Leon sama sekali tidak percaya dengan omongan Angie, ia terus mendesak agar Angie mengakui perbuatannya. Angie melakukan drama menangis agar Leon tidak terus menyudutkannya. Tidak mungkin Angie mengakui karena Leon bisa semakin membencinya."Jangan berbohong padaku dan hapus air mata buayamu itu, ingat Angie kau sudah melakukan kesalahan besar aku tidak suka wanita yang menggunakan kekuasa

    Last Updated : 2021-12-01
  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Tipu Muslihat

    Angie terus berakting dan Leon tetap saja tidak ada pergerakan seperti apa yang ia inginkan. dalam hatinya terus berharap Leon akan menunjukkan sikap yang dahulu selalu ia tunjukkan padanya."Angie jika kau pandai berakting seperti itu, kenapa tidak ikut casting kebetulan di perusahaan Henri sedang membuka lowongan casting untuk sinetron terbarunya?" tanya Leon setengah mengejek."Leon aku sangat sedih sungguhan," Jawab Angie.Bagai dihujani peluru hati Angie terasa sakit dan tercabik-cabik, Leon yang dulu pernah memberiakn kehanagtan untuknya kini telah berubah. seorang pria yang dahulu selalu ia kagumi karena kelembutannya kini berubah menjadi pria yang dingin dan kejam."Angie sudah aku bilang kau sudah melakukan dua kesalahan yang paling aku benci, jadi maaf aku tidak akan pernah bisa memaafkanmu," ucap Leon kemudian pergi meninggalkan Angie dan Henri.Angie memanggil Leon namun tidak diindahkan. Henri yang merasa kasihan menenangkan sahabatnya

    Last Updated : 2021-12-02
  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Pergi Dari Rumah.

    Tuan Atmaja menggebrak mejanya, Leon semakin tidak bisa diatur. Jika Leon merasa tidak memiliki ikatan hubungan dengan Angie, maka ia harus segera menggelar pesta tunangan untuk keduanya."Ada apa lagi suamiku, biarkan Leon bersenang-senang dulu dia masih terlalu muda untuk memikul tanggung jawab yang besar," ucap nyonya Atmaja."Aku tidak mau dia semakin dalam jatuh cinta dengan artis itu, aku akan segera menggelar pesta tunangan untuk Angie dan Leon," ucap Tuan Armaja.Jika Nyonya Atmaja membantah keinginan suaminya sekarang akan terjadi keributan malam ini. Nyonya Atmaja memmilih mengajak suaminya untuk segera istirahat dengan alasan tidak baik untuk kesehatan jika tidur terlalu larut malam. Jika sudah membaik suasana hatinya mungkin akan mudah diajak untuk mengobrol.***Pagi hari di meja makan kediaman tuan besar Atmaja dan keluarganya menikmati sarapan dengan suasana hening."Mama, papa, hari ini Leon ada urusan, jadi akan pergi sampai

    Last Updated : 2021-12-03
  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Sesuatu yang cantik

    Seorang wanita cantik duduk santai sambil minum kopi di sudut ruangan. Tidak ada satu pasang matapun yang tidak memperhatikannya, Leon berandai-andai dia masih memiliki banyak uang di tangannya. Sudah pasti Leon akan membayar tagihan yang dipesan wanita cantik tersebut."Henri aku tak bisa mendekatinya sekarang, karena aku pria yang miskin sekarang," ucap Leon sembari menghela nafasnya."Mulai hari ini kau harus bekerja keras untuk meraihnya, aku yakin kau mampu." Henri menepuk pundak sahabatnya.Leon harus berusaha keras untuk mendapatkan hati Velope seorang artis yang diidolakannya, Saat ini selain berjuanga mendapatkan hati Velope dia juga harus bertahan untuk hidup. Leon bukan lagi menjadi keluarga Atmaja saat ini, ia memutuskan untuk pergi dari rumah demi mendapatkan hidup yang nyaman."Henri semakin melihatnya hatiku semakin sakit, saat ini aku dan dia bagai langit dan bumi," ucap Leon dengan lirih."Kau akan menjadi orang yang berguna walau

    Last Updated : 2021-12-04

Latest chapter

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Akhir Yang Bahagia

    Leon masih bercengkrama dalam teleponnya. Dalam waktu lima belas menit barulah ia mematikan telepon dan terlihat bahagia. Tepat pukul lima sore Leon meninggalkan kantor.Leon menegndarai mobilnya untuk menjemput Velope kesayangannya. Ia akan membawanya ke rumah keluarga Atmaja."Velope apa kau sudah siap bertemu dengan kedua orang tuaku?" tanya Leon."Aku sudah siap, walaupun nanti banyak pertanyaan yang tertuju padaku aku sungguh siap sekali," jawab Velope dengan wajah yang sumringah.Leon menggandeng Velope menuju ruang tamu, disana sudah ada orang tuanya nenek dan bibinya yang sungguh manja dan dicap benalu olehnya serta keluarga pamannya yang ia undang untuk memperkenalkan calon istri Leon."Selamat malam semuanya," sapa Leon."Selamat malam seluruh keluarga tuan besar Atmaja." sapa Velope sambil membungkukkan sedikit badannya.Telepon yang Leon angkat tadi dari orang tuanya. mereka mengundang Velope untuk makan malam dirumah. Sek

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Baik-baik Saja.

    Semuanya baik-baik saja tidak ada yang memutuskan kontrak. Mereka hanya ingin lihat perkembangan kasus dulu barulah memberikan tindakan."Sejauh ini tidak ada, aku harap setelah konferensi pres semuanya akan baik-baik saja," jawab Meri."Bagus kalau begitu, ayo bekerja lagi," ajak Velope.Meri menemani Velope ke tempat kerja. Ini untuk berjaga-jaga kalau ada paparazi atau apapun itu yang mengganggu kerja Velope. Ia akan memasang badan untuk menjaqab karena ia tak ingin artisnya mendapatkan masalah lebih lanjut."Velope fokuslab bekerja, aku akan menunggu di sini," ucap Meri."Baik Meri terima kasih ya," balas Velope.Velope bekerja sedangkan Meri masih kontek dengan bosnya. Akhir-akhir ini Velope dan Leon memang sering bersama. Meri jadi kepikiran sesuatu kalau mereka memang menjalin kisah asmara. Tapi status mereka berbeda bagaimana mungkin bisa bersama."Leon apa kau mau memaafkan papamu?" tanya tuan Atmaja."Untuk apa aku te

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Bukti Kejahatan

    Velope mendekati tuan Handoko dan putrinya ia membisikkan kalimat ke telinga tuan Handoko dengan lantang dan jelas. Kalau besok akan ada klarifikasi dan jumpa pres yang diadakan oleh Velope tentu saja tuan Handoko dan putrinya harus datang."Aku akan menjawab dalam konferesni pers besok pagi, kalian siap-siap saja datang ya," ucap Velope sambil mengibaskan rambutnya."Velope ayo kita pulang, aku tidak sudi lama-lama di sini," ucap Leon.Mereka pergi bergandengan tangan orang sampai melihat mereka dengan tatapan melongo Velope yang mereka kenal apakah memang orang yang seperti itu. Merebut tunangan orang dan menyiksa gadis tunangan pria tampan itu."Aku tidak menyangka Velope orang yang seperti itu tega merebut tunangan gadis lain bahkan memberikan trauma kepada tunangan pria tampan itu," bisik pwngunjung kafe."Aku juga tak mengira kalau idola kita seperti itu," balas pengunjung satunya.Keesokan harinya Meri sudah panas dan marah kepa

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Kumpul Keluarga

    Leon mengiyakan apa yang ditanyakan oleh mamanya, ia berjanji akan datang ke tempat yang di tentukan oleh nyonya Atmaja saat ini Leon memang sudah selesai kerja tapi ada urusan yang harus ia selesaikan terlebih dahulu."Baik ma atur saja tempatnya hari ini apkaah bisa jam sembilan malam saja ketemunya, soalnya nanti pukul tujuh malam Leon baru kelar urusan," pinta Leon."Oke mama tentukan dulu tempat yang asyik untuk kita mengobrol biar lebih nyaman," ucap Nyonya Atmaja.Tuan besar Atmaja sedang menguping pembicaraan istri dan putranya. Beliau sedang ketar ketir takut Leon tidak mau memaafkannya. Saat nyonya Atmaja mematikan teleponnya ia segera mendekat dan bertanya, "Bagimana jawaban Leon?""Kita siapkan tempat untuk bertemu dengannya, kau juga jangan lupa untuk mengabari keluarga Handoko!" seru nyonya Atmaja.Tuan Atmaja segera memberitahu tuan Handoko dan putrinya untuk datang ke pertemuan yang diadakan oleh Tuan Atmaja dan istrinya malam

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Memaafkan

    Nyonya Atmaja mengatakan pasti putranya mau memaafkan jika ia tulus meminta maaf dan tidak mengulangi lagi perbuatan yang membuatnya kesal atau tidak suka. Biarkan Leon menjalani apa yang sudah dia inginkan."Cukup untuk mendukung Leon menjadi apa yang dia inginkan dan juga kau tuus dalam meminta maaf," ucap nyonya Atmaja."Kalau begitu aku akan berangkat kerja dulu, nanti tolong temani aku untuk berbicara dengan anakmu," ucap tuan Atmaja.Nyonya Atmaja mengangguk tanda setuju dan tersenyum melihat tuan Atmaja yang bisa dinasehati olehnya. Beliau sangat senang dengan perubahan sikap suaminya yang keras kepala itu. Nyonya Atmaja melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.***"Tuan muda tamu kita sudah berada di ruang meeting," ucap Haris menyambut kedatangan Leon."Baik terima kasih." balas Leon yang segera masuk ke ruang meeting disusul oleh Haris dari belakang.Leon memimpin jalannya meeting kali ini. Kliennya yang hari ini ia temu

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Nasehat Untuk Tuan Atmaja

    Nyonya Atmaja menasehati suaminya, sebagai kepala rumah tangga dan panutan seharusnya ia bisa menepati janjinya. Tidak mengingakri janji juga membuat perjanjian nikah sepihak dengan keluarga yang kurang jelas adat istiasatnya."Kau sudah membuatku kecewa Atmaja, aku akan keluar dari rumah ini dan meminta semua aset juga saham atas nama milikku!" gertak nyonya Atmaja."Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Tuan Atmaja.Nyonya Atmaja hanya ingin memberikan nasehat kepada suaminya agar tidak semena-mena dan juga berbuat semaunya. Sudah membuat perjanjian dengan sang putra tapi dia mengingkari sungguh membuatnya kesal saja."Karena kau sudah tidak menganggapku ada disisimu lebih baik aku pergi, kau merencanakan perjodohan putraku tanpa melibatkan aku," balas nyonya Atmaja."Bukan seperti itu, kau memihak Velope gadis yang bekerja di entertaimen itu, aku kesal sekali jadinya," ucap Tuan Atmaja.Nyonya Atmaja menggebrak meja, Velope gadis yang baik b

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Makan Malam

    Velope masih saja bingung ingin makan apa. Leon menggelengkan kepala karena perempuan itu sungguh rumit, tinggal makan saja mereka harus memikir sampai lama. Tinggal pilih saja makan apa tidak usah ribet kenapa para wanita itu selalu merepotkan diri sendiri pikir Leon sambil menyetir mobilnya."Apa kau sudah menemukan tempat makan malam yang enak Velope?" tanya Leon."Belum sayang, kamu tidak punya keinginan untuk makan apa ya?" jawab Velope.Leon menghela nafas agar tidak emosi karena lapar. Akhirnya ia hanya ingin makan mie isntan rebus pakai telur dan cabai di warung warmindo pinggir jalan. Velope ternyata menyetujuinya mereka memarkir mobil di pinggiran jalan dan masuk warmindo."Enak juga ya menikmati kesederhanaan seperti ini," ucap Velope."Sesekali kita juga harus menikmati makanan pinggir jalan seperti ini," sahut Leon.Aroma mie instan yang menggoda di tampah potongan cabai juga saus pedas membuat Velope dan Leon tampak tak sabar m

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Sampai Tua Nanti

    Henri ingin sampai tua nanti tetap bersahabat dengan Leon. Walau ia sudah menemukan istri dan memiliki anak. Mereka harus tetap bersahabat sampai tua nanti."berjanjilah padaku kita akan menjadi sahabat sampai tua nanti," ucap Henri."Tentu saja," jawab Leon singkat.Leon juga ingin sampai tua nanti masih tetap memiliki Henri di sampingnya. Meski Henri adalah anak bungsu tapi dia bisa menjadi seorang kakak bagi Leon. Mereka selalu bertukar pikiran apapun itu. Tentang perusahaan juga soal asmara."Ehem. Aku juga ingin hidup sampai tua denganmu," ucap Velope."Kau juga bagian hidupku, aku harap kau bisa sabar dengan hubungan kita yang masih rumit ini," balas Leon.Velope menagngguk kemudian melirik Henri yang tertawa karena melihat Velope cemburu padanya. Mereka sudah kenal sejak kecil dan hanya sahabat sepanjang usia."Kau tak perlu cemburu padaku Velope. Kami tidak mungkin akan menjalin kasih juga kan," ucap Henri sambil tertawa

  • MENGEJAR CINTA IDOLA   Kejutan

    Leon marah karena yang mengangkat telepon Velope adalah seorang lelaki entah siapa orang itu. Haris semakin ketakukan karena mungkin Leon akan marah sepanjang hari dna berdampak padanya. Haris membaca doa supya ini hanya salah paham."Kalau aku bilang aku adalah kekasih Velope kamu percaya tidak tuan Leon?" tanya seorang yang berada di seberang sana."Kau jangan main-main denganku, aku akan membunuhmu!" seru Leon.Henri tersenyum dan mengatakan bahwa Leon adalah orang yang bodoh. terlalu emosi sampai tidak bisa berpikir jernih, ia sampai lupa dengan suara sahabatnya sendiri yang sudah bersama bertahun-tahun. Cemburu mengalahkan segalanya. seharusnya Leon berpikir jernih sehingga bisa menebak suara siapa itu."Leon aku pikir kau adalah orang paling cerdas seindonesia raya, tapi ternyata cemburu mengalahkan segalanya," tegas Henri."Siapa kau sebenarnya kenapa mengenalku bahkan sampai menghinaku?" tanya Leon lagi.Sahabat Leon itu menertawakan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status