Tentu saja dengan dua model yang sedang viral saat ini satu karena viral dengan prestasinya. Satu lagi model viral.karena pansos dari musibah yang di alami Velope.
Leon mengatakan coba colab dengan mereka berdua apakah semakin laris perhiasan yang menurut papanya ini adalah perhiasan jadul yang tak bernilai.
"Bagaimana menurut papa, aku mau menggandeng mereka berdua intuk live nanti sore tentu saya membayar mereka dengan uang hasil penjualan yang di berikan kepada Leon hari ini." Leon melihat ke arah papanya mencoba meyakinkan.
"Tapi kita semua sudah tahu kualitas Silvi itu seperti apa, emm papa percaya padamu, kita tak akan tahu jika tidak mencoba," jawab tuan Atmaja.
Leon menghubungi keduanya setelah tuan Atmaja menyetujuinya. Satu set perhiasan juga disiapkan untuk keduanya sebagai hadiah karena mau colab live streaming bareng Leon.
"Mereka sudah menyetujui. Nanti sore saat sudah mendapatkan resi pengiriman tolong kasih aku ya, oh ya janga
Leon melihat wanita muda sexy yang ada di atas ranjangnya begitu menggoda dan bergairah. leon tidak bisa menahan hasratnya langusng menerkam gadis cantik itu."Jangan buru-buru tuan, nikmatilah malam panjang kita berdua dengan lembut," ucap gadis itu."Velope aku tidak mau menunda waktu cepat berikan aku kenikmatan yang kau katakan itu," balas Leon sambil memberikan ciuman panas di bibir Velope.Malam panjang penuh gairah mereka nikmati berdua, menyatukan cinta melebur dalam raga, mendesah bersama merasakan kenikmatan yang tiada tara. Tak cukup hanya sekali mereka melakukan lagi dengan berbagai gaya yang lain. Gairah dua anak muda itu semakin memuncak dan gerakan panas semakin liar di atas ranjang.Hingga akhirnya mereka lemas tak berdaya saling berpelukan di bawah selimut yang hangat."Kau nakal sekali malam ini tuan Leon, aku sampai tak bisa mengimbangimu," ucap Velope dengan suara manjanya."itu semua salahmu karena sengaja menggodaku men
Henri tertawa atas apa yang didengarnya. Leon sampai mimpi melakukan hubungan yang menyennagkan dengan seorang Velope."Haha ... Menggelikan sekali, itu tandanya kau harus melepas keperjakaanmu Leon." Henri meledek Leon melalui sambungan telepon."Aku menelponmu untuk meminta bantuan bukan untuk menertawakanku, apa kau mengerti tuan Henri yang terhormat!" seru Leo ln kesal.Henri bertanya apa yang bisa dia bantu. Selagi bisa tentu saja dengan senang hati akan membantunya."Temani aku minum Henri, sepertinya sudah lama aku tidak minum makanya bisa berhalusinasi seperti ini," pinta Leon."Apa orang tuamu akan mengijinkan anak emasnya untuk keluar rumah saat sakit seperti ini?" tanya Henri.Jika Henri yang minta pasti akan di ijinkan. Karena setiap ada masalah dan mencari alasan selalu Henri yang bisa di andalkan untuk bisa membawa Leon pergi dari rumah."Aku masih ada sedikit pekerjaan, nanti pukul 7 malam aku jemput ke rumah," ja
Leon dan Henri sudah sampai di restauran milik keluarga Sanjaya, mereka sudah memesan menu yang ada di resttauran itu. Tak lama kemudian Hanna dan dua orang pengawalnya datang ke restauran itu dan bergabung bersama adiknya."Hanna sebelah sini," Henri melambaikan tangannya."Yoo adik kecilku ada acara apa mengundangku untuk makan malam?" tanya Hanna seraya duduk di kursi tepat di depan adiknya.Hanna memandangi Leon yang katanya sakit dan di haruskan untuk menghirup udara bersih dan di tempat yang masih banyak pepohonan dan tumbuhan hijau. Apakah sebegitu sulitnya kehidupan Leon yang ia forsir untuk mencari uang?"Leon sebenarnya kau ini sedang sakit apa, apakah tuan Atmaja menyuruhmu untuk terus bekerja demi mendapatkan uang? Bilang pada papamu itu jangan menyiksa anak!" tegas Hanna yang memang bermulut tajam."Aku juga tidak tahu mungkin aku hanya kurang refreshing, Hanna aku jadi ingat seorang asisten kecil juga bernama Hanna," jawab Leon.
Lampu kamar Leon menyala dan ia bisa melihat siapa yang masuk kamarnya.Ternyata tuan Atmaja yang masuk kamarnya untuk mengecek apakah Leon sudah pulang apa belum."Leon, syukurlah kau sudah pulang dan wajahmu sudah segar tidak seperti tadi yang pucat," ucap tuan Atmaja."Maafkan Leon membuat papa khawatir," balas Leon.Antara bapak dan anak itu mengobrol sebentar lalu tuan Atamja keluar dan meminta Leon untuk segera tidur."Papa sudah lega kau pulang, tidurlah besok kau harus berangkat ke puncak ada undangan launching toko baru," ucap tuan Atmaja."Baik pa, papa juga harus istirahat dan menjaga kesehatan," balas Leon.Usai tuan Atmaja meninggalkan kamar Leon. Pria berwajah tamlan itu segera merebahkan badannya memejamkan mata dan tidur sampai pagi.***"Sudah pukul lima pagi, hari ini ada perjalanan ke puncak pukul 6 pagi, saatnya beres-beres." Leon bangkit dari rebahannya dan menata baju nya.Tok ... Tok ... Sua
Pengusaha muda yang menginginkan Velope menjadi partner dansanya tidak suka ada yang menegurnya. Ia mengajak Leon duel di tempat terbuka."Tidak perlu tahu siapa aku tuan, aku hanya orang kecil yang mengingatkanmu saja," ucap Leon."Oh sepertinya aku tahu siapa kau, hanya seorang model kecil saja berani menantangku!" gertak pemuda itu.Henri yang melohat kejadian itu melerai keduanya. Dia tahu siapa yang sedang membuat onar itu adalah Bobi dari keluarga Wijaya pengusaha kosmetik sama seperti seorang yang sedang mengundang mereka semua ini."Tuan muda Bobi senang bertemu denganmu, mari bersulang denganku," ucap Henri sambil menyodorkan gelas minuman."Bos Henri tolong ajari model kecil ini sopan santun,todak seharusnya dia menyinggungku!" gertak Bobi yang menerima gelas minuman beralkhohol dari Henri.Henri berjanji akan menegur keduanya. Sekaligus ia mengingatkan Bobi kalau tidak bagus melakukan keributan di aini karena bisa mencemarkan nama
Leon masih berpikir untuk mengecek suara gaduh itu atau tidak. Sementara di kamar Velope ada sekitar tiga pria masuk ke dalam kamarnya. Mereka menyekap Velope berusaha untuk menodainya."Diam kau wanita sialan! kau menolak berdansa denganku dan berdansa dengan pria lain, aku sungguh membuatku marah," gertak Bobi sambil mencengkram dagu Velope kuat."Lepaskan aku, kau pria pengecut berani keroyokan," ucap Velope.Plak! Bobi menampar wajah Velope kemudian memaksanya meminum air yang sudah di campur dengan obat perangsang didalamnya. dengan tangan yang sudah dipegangi dua pria dengan kuat. Velope tidak berdaya dengan minuman apa yang dimasukkan paksa ke mulutnya."Sebentar lagi kau kan meraksan kenikmatan yang luar biasa dari kami semua," ucap Bobi sambil tertawa."Bajingan kalian semua, apa kalian pikir menjadi tuan muda lantas bisa bersikap seenaknya?" tanya Velope.Bobi semakin naik darah dan tak sabaran menikmati tubuh Velope bersama para t
Mendapatkan bisikan dari tuan Nainggolan, tuan Atmaja tidak menggubris perkataan dari nyonya Wijaya. Beliau memilih untuk menemani putranya untuk masuk ruang penyidikan di sana sudah ada Velope dan dua pelaku lainnya yang hanya mengalami luka memar."Ayo kita ke ruang penyidik, tidak usah hiraukan manusia tidak berguna seperti mereka," ucap tuan Atmaja sambil menepuk bahu putranya."Tuan Atmaja karena merasa putranya tidak bisa melakukan apa-apa, malu dan pergi menghindar ini akan menjadi trending topik di internet!" ledek nyonya Wijaya sambil tertawa terbahak-bahak.Dua orang tak tahu malu itu memang tidak peka terhadap keadaan. Tak lama kemudian kedua orang yang tadi merasa menang melawan tuan Atmaja menjadi malu sendiri karena berita yang beredar di internet mengenai keluarganya sendiri."Pah, kenapa mereka semua melihat ke arah kita semua, apakah ada yang aneh dengan dandanan kita?" tanya nyonya Wijaya."Aku tidak tahu, mungkin mereka tahu kala
Nyonya Wijaya kaget kedatangan seseorang yang tak terduga. Dia adalah nyonya Sanjaya padahal hubungan toga keluarga kaya sangat erat pada jamannya."Apa kau datang untuk mengolokku juga?" tanya nyonya wijaya heran."Aku datang untuk mendukungmu, sejak kejadian putriku Angie masuk penjara akibat ulah dua lelaki tak bertanggung jawab itu aku sudah membenci mereka," balas nyonya Atmaja dengan tatapan kejam.Dua nyonya itu mengobrol dengan santai karena sekarang sudah paham dengan situasi. Nyonya Sanjaya yakin bahwa video yang tersebar di dunia maya itu adalah upah dari salah satu keluarga besar itu. Jadi nyonya Sanjaya memanas-manasi nyonya Wijaya untuk membuat perhitungan kepada dua keluarga itu."Kurang ajar sekali, mentang-mentang berkuasa mereka dengan seenaknya menginjak-nginjak harga diri oranv lain!" gertak nyonya Wijaya."Kau benar bahkan putriku mendekam di penjara karena ulah mereka." Nyonya Sanjaya menitikkan air mata palsu.Nyonya S