Share

Masih Bersama Sabrina

Penulis: Esi Apresia
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-01 11:00:03

Pandu masih terdiam. Dia harus melakukannya. Lalu bagaimana dengan Arum? Apakah dia bisa menunda untuk bertemu dengan Arum dan mengatakan, jika dia sebenarnya sudah mengingat semuanya? Tapi, dia juga tidak bisa meninggalkan Sabrina dalam keadaan mengenaskan seperti itu. Apalagi Pandu harus bertanggung jawab. Anak di dalam kandungan Sabrina kehilangan nyawa akibat dirinya. Dia sangat jelas mengingatnya. Andaikan saja dia tidak berlari dan terus berada di dalam rumah, pasti Sabrina tidak akan pernah kehilangan nyawanya. Sementara Joko terus menatapnya dan berharap Pandu akan mau melakukan itu semua. Ini adalah sebuah fakta yang sangat mengejutkan. Pandu tidak pernah terbebas di dalamnya.

Joko kembali beranjak dari duduknya. Dia mendekati Pandu dan semakin menatapnya. Ekspresinya menunjukkan permohonan yang sangat luar biasa kepada Pandu. Hanya pandu yang bisa menolong Sabrina dan mewujudkan keinginannya. Memang wanita itu memiliki hati yang sangat keras dan keinginan yang selalu ingin d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Keliling Dunia

    Dengan wajah yang cukup sendu, Sabrina menatap Pandu. Dia menahan tubuhnya yang semakin lemah. Apalagi dia sangat terpukul harus kehilangan anaknya. Pikirannya berlari ke mana-mana.Sepanjang malam dia hanya memikirkan Pandu akan pergi meninggalkannya. Sabrina sudah pasrah dengan semuanya. Dia tidak lagi memiliki tenaga yang kuat untuk mengejar Pandu. Namun, tanpa dia sangka ternyata Pandu datang mengejutkannya. Memberikan perhatian, bahkan menawari dirinya untuk bersama keinginannya berkeliling dunia akhirnya terwujud. Sabrina bersama Pandu segera melakukannya. Mereka menaiki kapal pesiar yang cukup mewah. Romo menggunakan sisa dana yang berada di dalam bank untuk menyewanya. Dia sangat menyayangi Sabrina. Hatinya juga terpukul melihat keadaan Sabrina yang sangat mengejutkan itu."Tidak aku pungkiri ternyata kau benar-benar memiliki hati yang tulus. Sayangnya hatimu itu tidak untuk wanita yang sekarang ingin kau bahagiakan. Romo sudah menyerah dengan semuanya. Romo sudah mau pasrah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pengorbanan Perasaan

    Arum tidak percaya setelah mendengar Hendra ternyata memiliki jalan rahasia. Dia kini tahu kenapa Hendra selalu saja berhasil masuk ke dalam kediaman Wojo dengan tiba-tiba. Ternyata dia memiliki jalan itu."Baiklah. Hendra, malam ini aku akan menemuimu di halaman belakang. Aku tidak akan membawa apa pun, atau pun membawa ibuku. Dia akan tetap berada di sini karena dia harus selamat. Biarkanlah kita yang menjadi buronan Wojo, bukan ibuku. Aku hanya ingin bertemu dengan Mas Pandu sebentar saja sebelum kita benar-benar berpisah.""Mungkin itu yang terbaik untuk ibumu. Dia harus selalu berada di sini. Walaupun mungkin dia akan sangat gelisah melihatmu tidak berada di dalam rumah ini. Aku sudah mengambil resiko ini. Baiklah, sekarang kembalilah ke kamarmu dan kita akan bertemu malam nanti."Hendra perlahan membuka kamarnya. Dia mengedarkan pandangan ke kanan lalu ke kiri. Memastikan tidak ada siapapun yang berada di sana. Kemudian dia melambaikan tangan kepada Arum yang segera mendekat. "

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kembali Bersama Wojo

    Arum masih terdiam. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Walaupun dia sudah mengetahui jelas, apa alasan Pandu. Hatinya tetap sedih. Jiwanya terguncang. Perasaannya sangat sakit seperti tertusuk sebilah pedang yang cukup tajam. Dirinya benar-benar terpukul. Dan Dia sangat menginginkan Pandu. Namun, kini kenyataan tidak berpihak kepadanya. Pandu lebih mementingkan perasaan Arum. Walaupun dia tahu itu adalah tugas yang harus Pandu lakukan, dan dia tahu bahwa Pandu mengorbankan perasaannya."Arum, kau harus paham Pandu melakukan itu hanya untuk sementara saja. Setelah itu dia akan menemuimu, Arum. Kau jangan berprasangka yang sangat buruk pada Pandu. Dia lelaki yang sangat baik dan harus bertanggung jawab. Apalagi bayi yang berada di kandungan Sabrina meninggal akibat dirinya," ucap Ardi berusaha menyadarkan Arum yang masih terdiam dengan menangis."Bawalah aku kembali, Hendra. Aku harus bersama dengan Wojo. Hanya dia yang mempertahankanku. Mas Pandu memiliki tanggung jawab yang sangat luar

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kebahagiaan Tak Terhingga Sabrina

    Sabrina semakin bahagia ketika Pandu selalu saja menemaninya kemana pun dia berada. Pulau Dewata Bali yang sangat indah semakin membuatnya terpana. Apalagi sosok yang sangat dicintainya selalu menggandeng telapak tangannya dan berjalan dengan sangat mesra.Sabrina benar-benar berdebar. Bahkan wajahnya bersemu ketika Pandu memberikan senyuman tampan kepadanya. Kebahagiaan semakin tak terhingga. Sabrina tidak ingin meninggalkan dunia ini secepat itu. Walaupun dia tahu dirinya tidak akan pernah lama untuk hidup di dunia ini. Paling tidak dia sudah sangat bahagia sebelum akhirnya menutup kedua matanya.Pandu yang melihat wajah Sabrina semakin pucat, semakin resah. Namun dia berusaha menutupi kesedihannya. Dia berusaha semakin menyayangi Sabrina dan selalu membelainya dengan sangat hangat."Entahlah apa yang harus aku katakan padamu. Semuanya terlihat sangat indah. Bahkan ketika aku memandangmu, wajahmu itu selalu membuatku terpana. Baru aku sadari ternyata kau lelaki yang sangat baik hati

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Waktu Telah Habis

    Sepanjang perjalanan Pandu terus memeluk Sabrina. Wanita itu menikmati pelukan hangat lelaki impiannya yang telah menjadi kenyataan. Pandu segera membawanya ke hotel. Dia harus membuat Sabrina beristirahat di sana sebelum esok hari.Pandu akan membawanya ke pantai dan menikmati keindahan pantai itu hingga matahari terbenam."Kau harus beristirahat, Sabrina. Jangan pernah memikirkan hal apa pun karena aku tidak akan mengizinkannya. Apa kau mengerti?"Sabrina semakin menatap Pandu dengan senyuman. Walaupun wajah itu semakin sangat pucat dan memutih, bercampur warna kebiruan yang membuat Pandu ingin sekali meneteskan air mata."Apa pun yang kau katakan aku pasti akan melakukannya dan ini yang terbaik untukku. Terima kasih atas semua yang sudah kau berikan padaku, Pandu. Tapi sepertinya aku tidak bisa menunggu hari esok. Bukankah hari ini masih sangat cerah? Matahari terbenam sebentar lagi. Bagaimana jika kita menuju ke pantai sekarang."Dengan memejam, Sabrina menarik napas panjang dan b

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menemui Arum Di Kediaman Wojo

    Dengan kecerdasannya Ardi masuk ke dalam gedung pengadilan. Dia merayu beberapa pegawai wanita di sana dan membuatnya berhasil mengambil dokumen yang sudah Wojo masukkan. Ardi mengambil dokumen itu, membawanya dan membuat lenyap."Kenapa dokumen itu harus hilang? Apakah kalian tidak bisa bekerja dengan sangat baik!" teriak Wojo sangat kesal. Dia tidak menyangka semua rencananya ternyata gagal. Kini Arum tidak benar-benar bercerai dengan Pandu. Wojo tidak bisa membuatnya bercerai secara hukum."Kalian harus benar-benar menjaga calon istriku. Tidak ada yang boleh masuk kecuali orang yang sudah aku perintahkan untuk menjaganya. Apa kalian dengar!" teriak Wojo semakin kencang, membuat beberapa pesuruhnya menundukkan kepala dan melakukan semua tugasnya.Sunarsih yang berada di rumah Mawar sangat bahagia ketika mendengar kematian Sabrina. Walaupun dia masih tahu jika Arum tidak bisa keluar dari sangkar emas lelaki yang sangat berkuasa itu."Aku harus membantu Arum dan mengabarkan berita ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kembali Keluar Dari Rumah

    Arum masih berpikir bagaimana caranya dia, akan keluar dari sangkar emas lelaki berkasta tertinggi itu untuk bertemu dengan Pandu. Hingga dia teringat pernah keluar dari sana dan berhasil bersama dengan Hendra. Dia harus mengulangi hal yang sama. Sunarsih dan ibunya yang masih berada di hadapannya, menatap Arum dengan cemas."Apa yang kau pikirkan, Arum? Apakah kau takut untuk keluar dari sini dan bertemu dengan Pandu? Bukankah kau bisa keluar saat itu bersama Hendra?" Perkataan sang ibu membuat Arum melebarkan kedua matanya. Dia tidak percaya sang ibu mengetahui apa yang sudah dia lakukan."Jadi Ibu tahu saat itu aku sudah keluar dengan Hendra?" tanya Arum sedikit terkejut."Tentu saja Ibu sangat mengetahui, apa yang sudah kau lakukan. Sekarang lebih baik kau bertemu dengan Hendra sekali lagi dan meminta bantuan. Yah, karena memang hanya dia yang bisa membantumu untuk bertemu dengan Pandu," lanjut Saras sambil memeluk Arum yang masih saja meneteskan air matanya. Dia begitu merinduka

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Bertemu Dengan Arum

    Pandu terus menundukkan kepalanya. Dia menunggu kedatangan Arum di tempat yang sudah Ardi tentukan. Surnasih sudah mengetahui tempat itu. Pandu berharap Sunarsih bisa membawa Arum dengan tepat waktu, karena dia benar-benar tidak sabar untuk menemui istrinya yang sangat dirindukannya itu.Pandu masih bertanya-tanya, apakah Arum akan menerimanya kembali setelah apa yang sudah dia lakukan? Meninggalkan Arum demi wanita yang sudah membuat pernikahannya hancur. Bahkan membuat dia masuk ke dalam penjara. Mana mungkin Arum bisa memaafkan apa yang sudah Pandu lakukan. Dia harus bersiap untuk menerima kenyataan apa pun yang akan dikatakan oleh Arum nantinya, ketika mereka bertemu."Arum, apa kah kau akan memaafkanku?" batin Pandu dengan gelisah, hingga dia melihat sosok yang sangat dirindukannya berada di hadapannya."Arum, kau sudah datang?" ucap Pandu. Dia segera beranjak dari duduknya, berjalan cepat mendekati Arum. Dia hanya menatapnya. Kedua tangannya menahan, tidak bisa untuk memeluk san

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07

Bab terbaru

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mendobrak Kasta Bermodal Cinta

    Nyai Ani dan Saras saling berpandangan. Mereka tidak percaya dengan kejadian yang sama terulang kembali. Mereka saling berpandangan, kemudian menatap tegang sang pelayan yang masih mendudukkan kepala. Hingga Ibu Arumi pun berlari datang bersujud di hadapan Nyai Ani dan Saras."Maafkan saya, Nyai. Anak saya bersalah. Tolong jangan marah dengan anak saya. Nyai ... saya yang bertanggung jawab. Saya sudah mengatakan kepada Arumi agar tidak mendekati Raden Putra. maafkan saya. Tolong jangan pecat saya karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Sekali lagi maafkan saya."Nyai Ani tersenyum. Saras pun juga ikut tersenyum. Mereka segera mendekati pelayan itu dan menariknya hingga berdiri."Tunjukkan aku di mana mereka. Tidak aku sangka, ternyata Putra menyukai wanita yang memiliki nama persis dengan nama anakku, Arum. Aku sangat terharu mendengarnya," balas Saras masih saja tersenyum haru."Ini sudah takdir kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Cinta kembali hadir di dalam rumah i

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memori Yang Terulang Kembali

    "Paman?" Putra terkejut melihat Ardi berada di belakangnya. Dia segera tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Wajahnya masih bersemu ketika melihat gadis itu. Ardi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, mengingat sosok Pandu saat pertama kali bertemu dengan Arum. Ardi sudah bercerita semua kisah Pandu dan Arum kepada Putra. Kejadian barusan, sama persis dengan sosok Putra."Kau menyukainya?" tanya Ardi sekali lagi sambil mengangkat salah satu alisnya."Entahlah, Paman. Ketika aku melihatnya. Jantungku tiba-tiba bergetar. Dia seperti bidadari. Wajahnya secerah awan. Senyumannya membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Bahkan, sampai sekarang pun aku memikirkannya. Bayangan wajahnya itu selalu ada di dalam pikiranku. Padahal aku baru menemuinya hanya beberapa menit saja. Hmm, siapa dia, Paman? Aku ingin sekali bertemu dengannya.""Hahaha. Itu adalah namanya cinta. Yah ... kau mencintainya. Cinta pandangan pertama. Ibunya baru bisa aja bekerja menj

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pandangan Pertama

    "Romo datang?" Sunarsih seketika terpaku. Apalagi Romo dan Nyai Ani membawa beberapa kain dan perhiasan. "Maafkan kami datang dengan mendadak. Kami mendengar dari pelayan jika kalian akan menikah. Aku ada beberapa kain kebaya. Sebenarnya aku ingin memberikannya kepada Arum. Ini adalah kain dari ibuku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Arum saat dia sudah melahirkan. Tapi ternyata takdir berkata lain dan aku berpikir ingin memberikannya kepada kalian, karena kalian adalah dua wanita yang sangat hebat."Mawar dan Sunarsih saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, seseorang yang sangat mereka takuti sekaligus benci datang dengan pandangan lain. Senyuman terpampang di wajah angkernya selama ini.Nyai Ani menyodorkan kain itu dengan tersenyum. Mawar dan Sunarsih akhirnya tersenyum dan menerima. Mereka tidak percaya dengan semua ini."Aku tidak bisa berkata apa pun. Yang jelas, aku sangat bahagia," ucap Sunarsih. Dengan mendadak, dia mendekati Romo dan memeluknya. Semua orang terk

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lamaran Mendadak

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa seseorang yang sangat gagah seperti dirinya bisa menjadi seperti ini? Aku benar-benar tidak percaya, Hendra. Apakah kakakmu bisa sembuh? Aku harus bagaimana menghadapi kakakmu yang seperti ini?" ucap Saras kemudian meneteskan air matanya."Ibu hanya perlu mendekatinya saja. Katakan apa pun yang bisa membuat kakakku mengerti jika dia harus menjalin kehidupan ini. Kematian Pandu sudah dilupakan oleh pihak hukum, karena kondisi Kakak yang seperti ini. Mereka berharap Kakak bisa menjadi sosok seperti semula kembali. Tapi ... sepertinya itu susah, Ibu. Bahkan sekarang ibuku, Mustika, dan semua adiknya pun sangat bersedih. Tidak ada kebahagiaan lagi yang berada di rumah." Hendra menatap sang kakak dengan sangat sendu. Tubuhnya yang semakin kurus, membuatnya tidak memiliki tenaga yang cukup. Dia resah bagaimana jika dia nanti pergi dari dunia ini. Siapa yang akan menjaga keluarganya?"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya." Sarah mendekati Wojo yang masih

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kondisi Soewojo

    Mereka semua terkejut saat Joko tiba-tiba masuk dan mengatakan hal seperti itu. Sunarsih seketika menganga, menatap Joko dengan sangat tampan menggunakan kemeja putih, berjalan menghampirinya. Dia menatap Sunarsih dan menutup mulutnya. Sunarsih terpaku seketika."Apa ..."Joko saat itu selalu memandang Sunarsih. Sifatnya yang sangat lucu dan tomboy, mengingatkan dia kepada Sabrina. Namun, Joko harus menutup hatinya untuk Sabrina yang sudah pergi. Joko perlahan-lahan sering menemui Sunarsih dan berusaha membuka hatinya. Hingga dia paham hatinya sedikit bergetar. Ketika mendekati Sunarsih yang selalu paham dengan dirinya.Joko selalu bercerita apa pun kepada Sunarsih. Dia sangat kesepian, tidak sengaja bertemu Sunarsih di taman. Sejak saat itu mereka selalu mengobrol dan akrab. Joko terus berpikir sepanjang hari, hingga dia akhirnya memutuskan untuk melamar Sunarsih."Walah, masa aku mendapatkan lamaran dengan cara seperti ini? Hah, tiba-tiba saja datang lalu ngomong, mungkin aku. Hah,

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   bersatu di alam lain

    Bagai tersambar petir. Perasaan Saras seketika hancur. Dia tidak menyangka perasaannya selama ini akhirnya terjawab. Beberapa hari sebelumnya dia selalu memandang Arum, dan sudah merasakan akan kehilangan anaknya untuk selamanya. Ternyata sekarang dia akan menghadapi hal itu. Sebuah pertanda yang selalu dia lihat, dari perkataan Arum dan Pandu. Seolah-olah mengetahui mereka tidak akan hidup lama lagi. Tanpa sadar mereka ungkapkan selama ini. Saras selalu menepis semua yang ada di pikirannya. Namun, ternyata benar. Dan terlebih lagi, dia teringat sumpahnya dan sumpah Nyai Ani, yang kini terjawab sudah."Tidak! Tolonglah dokter. Lakukan apa pun untuk menyelamatkannya. Aku mohon kepadamu dokter. Biarkan anakku hidup, karena aku belum bisa membahagiakannya. Aku mohon dokter," ucap Saras dengan lemas. Nyai Ani yang terus menangis memeluknya. Begitu juga dengan Wati dan Sunarsih yang tidak kuasa mendengar. Tidak bisa menumpu tubuhnya yang mendadak lemas, Sunarsih hampir tumbang. Joko yang b

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Yang Terwujud

    Suara letusan peluru tiba-tiba terdengar cukup keras. Arum menatap Pandu yang tersenyum ke arahnya, membelai pipinya dengan perlahan, lalu memeluknya."Kau sangat cantik, Arum," ucap Pandu pelan.Arum mengernyitkan kedua alisnya semakin dalam. Menatap Pandu yang tiba-tiba pucat. Hingga dia merasakan basah di kedua tangannya. Perlahan, Arum bergetar saat melihat jemarinya tiba-tiba dipenuhi dengan cairan darah segar yang keluar dari punggung Pandu. "A-pa ...," ucap Arum pelan. Dia tidak bisa berkata. Mulutnya tercekat, bahkan napasnya terhenti seketika, seakan dia tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku. "Mas ..." Arum kembali menatap kedua mata Pandu yang masih memperlihatkan senyuman dan cinta tulusnya kepada Arum."Tidak ada hal di dunia ini yang lebih indah selain dirimu. Wanita yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Wanita yang selalu ada di hatiku. Wanita yang selalu aku cintai. Aku sangat ... mencintaimu. Kau tidak tergantikan," bisik Pandu masih dengan tersenyum. Arum

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lesatan Peluru

    Wojo terdiam, menunggu Arum untuk mengatakan jawaban yang sudah ditunggunya. Arum tersenyum menganggukkan kepala dan berkata, "Aku akan menjadi istrimu dan mendampingimu sampai kapanpun. Tapi aku mohon kita pergi dari sini dan melupakan semuanya," balas Arum masih dengan tersenyum, namun meneteskan air matanya. Menahan hatinya yang terasa sesak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berkata seperti itu. Namun, apa boleh buat. Tindakannya itu benar-benar meluluhkan lelaki yang semula memendam amarah."Ini tidak benar! Hah, benar benar sangat menyakitkan. Aku tidak akan pernah melepaskan istriku untuk lelaki lain. Bisakah aku hidup bahagia jika aku berpisah dengannya? Lebih baik aku kehilangan nyawa, dari pada aku melihat dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah membiarkannya," batin Pandu. Dia berjalan mendekati Arum. Menariknya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan."Tidak adakah cara lain yang bisa aku lakukan selain memohon untuk berada di sisimu. Tidak adakah

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tragedi Mengejutkan

    Pandu terkejut. Dia segera menghampiri Hendra yang masih terengah-engah mengatur napasnya. Apa yang dikatakan Hendra barusan membuatnya ketakutan. Pasti keluarganya dan keluarga Wojo sudah melakukan perdebatan sengit, dan tentu saja keluarga Wojo pasti akan memenangkan perdebatan itu."Hendra. Tenangkan dulu dirimu. Berbicaralah dengan baik. Kenapa kau ini? Ada apa sebenarnya?" balas Pandu dengan sangat panik. Hendra masih menekan dadanya yang terasa sesak. Tenaganya benar-benar terkuras. Saat itu, Hendra segera mengendarai mobilnya dan mencari Pandu ke rumah Ardi saat mengetahui sesuatu terjadi dengan sangat mengerikan. Ardi segera mengatakan di mana keberadaan Pandu. Sementara Ardi segera menuju ke kediaman Kasoemo untuk menangani masalah itu."Kakakku marah besar, Pandu. Dia berada di kantor wartawan itu, memporak-porandakan kantor itu. Lalu, mengancam semua wartawan yang berada di sana termasuk pemilik kantor itu. Dia sangat marah. Hah, setelah berhasil membuat semua orang takut,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status