Share

Kehamilan Arum

Pandu benar-benar terkejut dengan ekspresi Arum. Dia tidak menyangka Arum tiba-tiba mual dan segera berlari ke kamar mandi, lalu memuntahkan semua makanan yang berada di dalam perutnya. Pandu sangat resah. Begitu juga dengan Saras yang segera memberikan air hangat kepada Arum.

"Arum. Apakah kau sakit? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?" tanya Saras dengan cemas. Sementara Arum menggelengkan kepala dan wajahnya semakin pucat.

Pandu segera mengambil alat kedokterannya. Dia memeriksa Arum dengan sangat seksama. Tubuhnya tidak demam hanya saja Arum terus mual dan ingin sekali muntah.

"Arum lebih baik kau merebahkan tubuhmu di dalam kamar," ucap Pandu kemudian menggendong Arum dan membawanya masuk ke dalam kamar. Lalu merebahkannya dengan sangat pelan.

"Apakah kau tidak datang bulan Arum?" tanya Pandu dengan sangat serius. Arum mengernyit dan berusaha mengingat-ingat.

"Entahlah, aku sendiri tidak mengingatnya. Tapi aku merasa sangat mual dan aku tidak suka dengan bau amis, ataupun bau apa p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status