Share

Hasrat Hendra

Author: Esi Apresia
last update Last Updated: 2022-02-03 16:00:21

Lontaran yang terucap di dalam mulut Hendra, membuat sang kakak mengernyit, lalu bertanya, “Untuk apa?”

“Bukankah Kakak tidak menyukainya? Hah, aku melihatmu. Yah, kalian berdua adalah sepasang musuh. Lagi pula hatimu tetap untuk sang istri, Mariati. Jadi, untuk apa mempertahankannya? Kau hanya akan membuat hatimu sengsara.”

Wojo spontan mengalihkan pandangannya. Kini kedua mata itu kembali tersorot pada sosok Arum. Senyuman indah dengan lesung pipi Arum, membuat dirinya menekan kancing kemeja paling atas, tepat di sebelah jantungnya. Detakan itu, semriwing sangat terasa. Wojo berkali-kali menarik napas untuk menghilangkannya.

“Ayolah Kak. Apakah berat untukmu mengatakan kata, iya? Hmm, dia tidak berarti untukmu. Untuk apa kau memperlakukannya seperti ini? Seorang wanita itu … membutuhkan kasih sayang. Aku bisa memberikan kepadanya. Kak, lepaskan dia dan berikanlah kepadaku.”

“Cukup! Hentikan ocehanmu yang

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Surat Untuk Arum

    Hendra mendadak mendorong Arum semakin masuk ke dalam kamarnya."Lepaskan Hendra! Kau tidak bisa melakukan ini kepadaku! Jangan pernah menyentuhku!" Arum terus meronta, berusaha melepaskan Hendra yang terus memaksanya. Kaki Hendra menendang pintu kamar yang sedikit terbuka. Pintu itu akhirnya tertutup rapat. "BRAK!"Sementara Arum masih saja di dalam dekapannya. Hendra mulai menelisik di leher Arum. “Ah, kau sangat harum,” desahnya. Tanganya menekan tengkuk Arum. Kini bibir itu bisa menikmatinya."Terkutuklah kau. Hah, lelaki tidak tahu diri! Lepaskan!" teriak Arum yang masih saja sia-sia. Hendra menariknya, hingga sampai di atas ranjang.Buk!Tubuhnya kini terlentang. Arum masih saja meronta, menampis wajah Hendra yang terus saja memaksa menelusuri kulitnya.PLAK!Tamparan keras Arum layangkan. Hendra geram, semakin menekan tangan Arum ke atas. “Argh!” teriak Arum menahan rasa sakit."Kau sebaiknya diam

    Last Updated : 2022-02-03
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menuju Pelabuhan

    “Kota Minang?”Ardi berjalan perlahan mendekat Pandu. Sementara, Pandu tersenyum melanjutkan perkataannya, “Yah, kami bermimpi untuk pergi ke sana. Aku dan Arum selalu bercerita kisah Malin Kundang. Kami hanya ingin menuju ke sana. Kisah itu selalu berarti buat kami. Mencintai Ibu adalah segalanya. Tapi …,” ucapnya terhenti. Pandu mengingat sang ibu yang sudah ditinggalkannya. Apakah ia akan menjadi seperti Malin? Durhaka, itulah yang dia lakukan. Membangkang perintah kedua orang tua yang sudah merawatnya.Tarikan napas panjang kembali dia lakukan. Pandu sesaat mengingat kehidupan bahagia bersama Romo dan Nyai Ani. Kepalanya menggeleng keras. “Aku akan pergi sebentar. Sampai waktunya aku akan bersujud di kaki kedua orang tuaku yang terbaik di jagat raya ini dan meminta maaf. Hanya saja, aku akan membawa Arum sebagai menantu mereka.”Perang yang berkecamuk dalam batin Pandu belum juga berakhir. Jiwanya masih bergejolak.

    Last Updated : 2022-02-06
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Terperangkap

    Pandangan penuh amarah masih terlihat jelas. Sang gadis semakin bergemetar. Dalam pikirannya masih memutar mencari sebuah cara agar Arum mengetahuinya.“Maafkan saya, Nyai. Saya bersalah. Itu surat dari pemuda tampan memikat hatiku. Dia merayuku dan aku menerima perintahnya, dengan syarat menyampaikan surat itu. Apalah daya, saya gadis biasa. Mendapat tawaran seperti itu, pasti sangat membuat saya tak kuasa menolaknya,” ucap sang gadis mendadak bersujud di hadapan Saras.“Tidak! Ini tidak bisa. Jika Arum mengetahui, pasti akan sangat fatal akibatnya,” gumam Saras kebingungan.“Ibu, ada apa ini?” Arum tiba-tiba membuka pintu kamar mandi. Kedua alisnya mengkerut dalam. Kakinya melangkah, mendekati Saras yang bergeming kaku.“Aku harus mengambil kesempatan untuk nekat. Nyai Utama harus mengetahui pesan itu,” batin gadis penjual yang masih saja menunduk, bersiap semakin membuat keributan.“Nyai Utam

    Last Updated : 2022-02-07
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kegagalan

    Sarah masih terdiam melihat Arum membongkar semua barang yang berada di atas meja. Dia terus mengamati cangkir yang masih tergeletak di sana.Saras menarik napas panjang sebelum dia akhirnya benar-benar masuk ke dalam kamar. Kakinya semakin melangkah, untuk mendekati dan menegur Arum yang masih kebingungan mencari secarik kertas. Sebuah pesan dari Pandu yang sekarang berada di saku jaritnya.“Arum. Apakah sopan, tiba-tiba mendadak pergi seperti itu? Ibu sama sekali tidak pernah mendidikmu untuk meninggalkan sebuah acara dengan sikap mengejutkan itu. Apa yang akan mereka pikirkan kepada Ibu ketika melihat kau melakukan hal demikian?”Arum mendadak menghentikan gerakannya. Dia menatap sang ibu yang kini berada tepat di hadapannya. Sejenak dia memejamkan kedua mata, menyadari jika perkataan Saras memang benar. Kini nama baik Saras sudah dipertaruhkan akibat ulahnya seperti itu. Arum yakin, pasti Wojo akan menganggapnya semakin buruk.“Maafk

    Last Updated : 2022-02-07
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Terjebak Dalam Situasi

    Arum masih terpaku. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia sudah terjebak dengan situasi dan kondisi di hadapannya. Mau tidak mau, jawaban yang harus dikeluarkan Arum harus memuaskan hati Mustika.“Saya selalu membuat kue dari tepung beras, dicampur dengan kelapa. Mungkin Romo akan menyukainya, jika aku membuat makanan itu,” ucapnya dengan berat. Sebenarnya Arum tidak mau berpura-pura. Ingin rasanya dia tegas mengatakan itu salah! Namun, Arum berusaha untuk membuat anak gadis pertama Soewojo bahagia.Kedua mata Mustika berbinar, mendengar jawaban Arum yang sangat memuaskan dirinya. Dia memeluk Arum dengan erat, lalu menarik telapak tangannya. Mendadak Mustika menyatukannya dengan telapak tangan Romo. Mereka berdua sontak hanya saling menatap tanpa memperlihatkan ekspresi masing-masing.“Benarkan, apa yang aku katakan, Romo? Mulai sekarang, Romo tidak perlu kawatir dan curiga dengan perlakuan Nyai Utama. Semua pasti ada alasannya. Baiklah, aku ak

    Last Updated : 2022-02-07
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Keinginan Wojo

    Hendra masih nekat mendekati Arum. Spontan Arum menggelengkan kepalanya. Dia menunjukkan jemari kuat menuju pintu. Hendra sejenak memandangnya, kemudian keluar kamar. Mustika yang melihat pamannya dari luar kamar, menutup mulut dengan kelima jarinya. Dia terkejut bukan main. Sang paman masih saja nekat menggoda ibu tirinya.Arum bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Dia menyalakan air shower. Dia akan berpura-pura mandi di sana.“Arum!” teriak Wojo. Kedua matanya mengedar ke seluruh kamar, tidak menemukan sosok wanita yang dia cari. “Di mana dia?” gumamnya sekali lagi.Kakinya melangkah, semakin masuk ke dalam kamar. Gemericik air terdengar cukup keras. Wojo menelisik suara itu. Bola matanya menyorot tajam ke pintu kamar mandi yang sedikit terbuka. Kakinya melangkah, untuk memeriksanya.“Kau …,” batinnya. Hatinya tak percaya, melihat Arum sangat cantik dengan rambut panjang hitam terurai. Sontak wojo meremas sendi

    Last Updated : 2022-02-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memberikan Ikatan Suci

    Perputaran nasib tidak ada yang bisa tahu. Segala perubahannya tak pasti datang. Semua makhluk hidup diperbudak oleh nasib. Begitu juga dengan Pandu. Terkadang setelah mengalami kesenangan, seseorang akan merasakan penderitaan.“Plak!”Tamparan kembali Pandu rasakan. Pipinya memerah seketika. Dia seperti orang yang sangat bersalah. Orang yang biadab, memperlakukan wanita dengan sangat kejam. Padahal dirinya selalu memperjuangkan cinta. “Tuan, saya tidak bersalah,” balas Pandu masih menyorotkan pandangan tajam. “Jangan pernah main hakim sendiri. Kau pun pasti juga pernah melakukan kesalahan. Aku akan membuktikan diriku tidal bersalah,” lanjutnya semakin tegas.“Jangan pernah membantahku. Kau sekarang keluar. Kepala Polisi ingin menemuimu!”“Dia … ingin menemuiku? Ini pertanda baik,” gumam Pandu. Wajahnya sedikit semringah.Sebuah berkah yang terjawab. Pandu akhirnya bis

    Last Updated : 2022-02-10
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menahan Batin

    Arum bergegas mendekati pintu kamar. Dia mendengar suara tidak asing di telinganya. Suara yang hampir mirip dengan sosok yang dirindukannya.“Mas Pandu?” ucapnya pelan. Tangannya bergemetar memegang gagang pintu kamar. Seakan jiwanya tidak mau kecewa sekali lagi. Dia tidak mau menganggap dirinya ternyata berhalusinasi. Sembari menarik napas panjang, Arum mulai menekan gagang itu ke bawah. Pintu perlahan terbuka.“Mas?”Kedua matanya tak percaya. Sosok Ardi sudah berada di depan pintu kamarnya. Arum sangat panik. Dia tidak tahu harus berbuat apa.“Mas, kenapa bisa di sini? Sangat bahaya,” ujarnya berbisik.“Arum, aku mau menyampaikan pesan Pandu. Ini sangat penting. Aku harus masuk ke dalam kamarmu,” balas Ardi berbisik. Kedua matanya terus mengamati semua ruangan, untuk memastikan tidak ada yang melihatnya.“Pesan?” tanya Arum semakin terkejut. Spontan dia membuka pintu kamar sediki

    Last Updated : 2022-02-12

Latest chapter

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mendobrak Kasta Bermodal Cinta

    Nyai Ani dan Saras saling berpandangan. Mereka tidak percaya dengan kejadian yang sama terulang kembali. Mereka saling berpandangan, kemudian menatap tegang sang pelayan yang masih mendudukkan kepala. Hingga Ibu Arumi pun berlari datang bersujud di hadapan Nyai Ani dan Saras."Maafkan saya, Nyai. Anak saya bersalah. Tolong jangan marah dengan anak saya. Nyai ... saya yang bertanggung jawab. Saya sudah mengatakan kepada Arumi agar tidak mendekati Raden Putra. maafkan saya. Tolong jangan pecat saya karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Sekali lagi maafkan saya."Nyai Ani tersenyum. Saras pun juga ikut tersenyum. Mereka segera mendekati pelayan itu dan menariknya hingga berdiri."Tunjukkan aku di mana mereka. Tidak aku sangka, ternyata Putra menyukai wanita yang memiliki nama persis dengan nama anakku, Arum. Aku sangat terharu mendengarnya," balas Saras masih saja tersenyum haru."Ini sudah takdir kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Cinta kembali hadir di dalam rumah i

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memori Yang Terulang Kembali

    "Paman?" Putra terkejut melihat Ardi berada di belakangnya. Dia segera tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Wajahnya masih bersemu ketika melihat gadis itu. Ardi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, mengingat sosok Pandu saat pertama kali bertemu dengan Arum. Ardi sudah bercerita semua kisah Pandu dan Arum kepada Putra. Kejadian barusan, sama persis dengan sosok Putra."Kau menyukainya?" tanya Ardi sekali lagi sambil mengangkat salah satu alisnya."Entahlah, Paman. Ketika aku melihatnya. Jantungku tiba-tiba bergetar. Dia seperti bidadari. Wajahnya secerah awan. Senyumannya membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Bahkan, sampai sekarang pun aku memikirkannya. Bayangan wajahnya itu selalu ada di dalam pikiranku. Padahal aku baru menemuinya hanya beberapa menit saja. Hmm, siapa dia, Paman? Aku ingin sekali bertemu dengannya.""Hahaha. Itu adalah namanya cinta. Yah ... kau mencintainya. Cinta pandangan pertama. Ibunya baru bisa aja bekerja menj

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pandangan Pertama

    "Romo datang?" Sunarsih seketika terpaku. Apalagi Romo dan Nyai Ani membawa beberapa kain dan perhiasan. "Maafkan kami datang dengan mendadak. Kami mendengar dari pelayan jika kalian akan menikah. Aku ada beberapa kain kebaya. Sebenarnya aku ingin memberikannya kepada Arum. Ini adalah kain dari ibuku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Arum saat dia sudah melahirkan. Tapi ternyata takdir berkata lain dan aku berpikir ingin memberikannya kepada kalian, karena kalian adalah dua wanita yang sangat hebat."Mawar dan Sunarsih saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, seseorang yang sangat mereka takuti sekaligus benci datang dengan pandangan lain. Senyuman terpampang di wajah angkernya selama ini.Nyai Ani menyodorkan kain itu dengan tersenyum. Mawar dan Sunarsih akhirnya tersenyum dan menerima. Mereka tidak percaya dengan semua ini."Aku tidak bisa berkata apa pun. Yang jelas, aku sangat bahagia," ucap Sunarsih. Dengan mendadak, dia mendekati Romo dan memeluknya. Semua orang terk

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lamaran Mendadak

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa seseorang yang sangat gagah seperti dirinya bisa menjadi seperti ini? Aku benar-benar tidak percaya, Hendra. Apakah kakakmu bisa sembuh? Aku harus bagaimana menghadapi kakakmu yang seperti ini?" ucap Saras kemudian meneteskan air matanya."Ibu hanya perlu mendekatinya saja. Katakan apa pun yang bisa membuat kakakku mengerti jika dia harus menjalin kehidupan ini. Kematian Pandu sudah dilupakan oleh pihak hukum, karena kondisi Kakak yang seperti ini. Mereka berharap Kakak bisa menjadi sosok seperti semula kembali. Tapi ... sepertinya itu susah, Ibu. Bahkan sekarang ibuku, Mustika, dan semua adiknya pun sangat bersedih. Tidak ada kebahagiaan lagi yang berada di rumah." Hendra menatap sang kakak dengan sangat sendu. Tubuhnya yang semakin kurus, membuatnya tidak memiliki tenaga yang cukup. Dia resah bagaimana jika dia nanti pergi dari dunia ini. Siapa yang akan menjaga keluarganya?"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya." Sarah mendekati Wojo yang masih

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kondisi Soewojo

    Mereka semua terkejut saat Joko tiba-tiba masuk dan mengatakan hal seperti itu. Sunarsih seketika menganga, menatap Joko dengan sangat tampan menggunakan kemeja putih, berjalan menghampirinya. Dia menatap Sunarsih dan menutup mulutnya. Sunarsih terpaku seketika."Apa ..."Joko saat itu selalu memandang Sunarsih. Sifatnya yang sangat lucu dan tomboy, mengingatkan dia kepada Sabrina. Namun, Joko harus menutup hatinya untuk Sabrina yang sudah pergi. Joko perlahan-lahan sering menemui Sunarsih dan berusaha membuka hatinya. Hingga dia paham hatinya sedikit bergetar. Ketika mendekati Sunarsih yang selalu paham dengan dirinya.Joko selalu bercerita apa pun kepada Sunarsih. Dia sangat kesepian, tidak sengaja bertemu Sunarsih di taman. Sejak saat itu mereka selalu mengobrol dan akrab. Joko terus berpikir sepanjang hari, hingga dia akhirnya memutuskan untuk melamar Sunarsih."Walah, masa aku mendapatkan lamaran dengan cara seperti ini? Hah, tiba-tiba saja datang lalu ngomong, mungkin aku. Hah,

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   bersatu di alam lain

    Bagai tersambar petir. Perasaan Saras seketika hancur. Dia tidak menyangka perasaannya selama ini akhirnya terjawab. Beberapa hari sebelumnya dia selalu memandang Arum, dan sudah merasakan akan kehilangan anaknya untuk selamanya. Ternyata sekarang dia akan menghadapi hal itu. Sebuah pertanda yang selalu dia lihat, dari perkataan Arum dan Pandu. Seolah-olah mengetahui mereka tidak akan hidup lama lagi. Tanpa sadar mereka ungkapkan selama ini. Saras selalu menepis semua yang ada di pikirannya. Namun, ternyata benar. Dan terlebih lagi, dia teringat sumpahnya dan sumpah Nyai Ani, yang kini terjawab sudah."Tidak! Tolonglah dokter. Lakukan apa pun untuk menyelamatkannya. Aku mohon kepadamu dokter. Biarkan anakku hidup, karena aku belum bisa membahagiakannya. Aku mohon dokter," ucap Saras dengan lemas. Nyai Ani yang terus menangis memeluknya. Begitu juga dengan Wati dan Sunarsih yang tidak kuasa mendengar. Tidak bisa menumpu tubuhnya yang mendadak lemas, Sunarsih hampir tumbang. Joko yang b

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Yang Terwujud

    Suara letusan peluru tiba-tiba terdengar cukup keras. Arum menatap Pandu yang tersenyum ke arahnya, membelai pipinya dengan perlahan, lalu memeluknya."Kau sangat cantik, Arum," ucap Pandu pelan.Arum mengernyitkan kedua alisnya semakin dalam. Menatap Pandu yang tiba-tiba pucat. Hingga dia merasakan basah di kedua tangannya. Perlahan, Arum bergetar saat melihat jemarinya tiba-tiba dipenuhi dengan cairan darah segar yang keluar dari punggung Pandu. "A-pa ...," ucap Arum pelan. Dia tidak bisa berkata. Mulutnya tercekat, bahkan napasnya terhenti seketika, seakan dia tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku. "Mas ..." Arum kembali menatap kedua mata Pandu yang masih memperlihatkan senyuman dan cinta tulusnya kepada Arum."Tidak ada hal di dunia ini yang lebih indah selain dirimu. Wanita yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Wanita yang selalu ada di hatiku. Wanita yang selalu aku cintai. Aku sangat ... mencintaimu. Kau tidak tergantikan," bisik Pandu masih dengan tersenyum. Arum

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lesatan Peluru

    Wojo terdiam, menunggu Arum untuk mengatakan jawaban yang sudah ditunggunya. Arum tersenyum menganggukkan kepala dan berkata, "Aku akan menjadi istrimu dan mendampingimu sampai kapanpun. Tapi aku mohon kita pergi dari sini dan melupakan semuanya," balas Arum masih dengan tersenyum, namun meneteskan air matanya. Menahan hatinya yang terasa sesak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berkata seperti itu. Namun, apa boleh buat. Tindakannya itu benar-benar meluluhkan lelaki yang semula memendam amarah."Ini tidak benar! Hah, benar benar sangat menyakitkan. Aku tidak akan pernah melepaskan istriku untuk lelaki lain. Bisakah aku hidup bahagia jika aku berpisah dengannya? Lebih baik aku kehilangan nyawa, dari pada aku melihat dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah membiarkannya," batin Pandu. Dia berjalan mendekati Arum. Menariknya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan."Tidak adakah cara lain yang bisa aku lakukan selain memohon untuk berada di sisimu. Tidak adakah

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tragedi Mengejutkan

    Pandu terkejut. Dia segera menghampiri Hendra yang masih terengah-engah mengatur napasnya. Apa yang dikatakan Hendra barusan membuatnya ketakutan. Pasti keluarganya dan keluarga Wojo sudah melakukan perdebatan sengit, dan tentu saja keluarga Wojo pasti akan memenangkan perdebatan itu."Hendra. Tenangkan dulu dirimu. Berbicaralah dengan baik. Kenapa kau ini? Ada apa sebenarnya?" balas Pandu dengan sangat panik. Hendra masih menekan dadanya yang terasa sesak. Tenaganya benar-benar terkuras. Saat itu, Hendra segera mengendarai mobilnya dan mencari Pandu ke rumah Ardi saat mengetahui sesuatu terjadi dengan sangat mengerikan. Ardi segera mengatakan di mana keberadaan Pandu. Sementara Ardi segera menuju ke kediaman Kasoemo untuk menangani masalah itu."Kakakku marah besar, Pandu. Dia berada di kantor wartawan itu, memporak-porandakan kantor itu. Lalu, mengancam semua wartawan yang berada di sana termasuk pemilik kantor itu. Dia sangat marah. Hah, setelah berhasil membuat semua orang takut,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status