Share

Menuju Pelabuhan

“Kota Minang?”

Ardi berjalan perlahan mendekat Pandu. Sementara, Pandu tersenyum melanjutkan perkataannya, “Yah, kami bermimpi untuk pergi ke sana. Aku dan Arum selalu bercerita kisah Malin Kundang. Kami hanya ingin menuju ke sana. Kisah itu selalu berarti buat kami. Mencintai Ibu adalah segalanya. Tapi …,” ucapnya terhenti. Pandu mengingat sang ibu yang sudah ditinggalkannya. Apakah ia akan menjadi seperti Malin? Durhaka, itulah yang dia lakukan. Membangkang perintah kedua orang tua yang sudah merawatnya.

Tarikan napas panjang kembali dia lakukan. Pandu sesaat mengingat kehidupan bahagia bersama Romo dan Nyai Ani. Kepalanya menggeleng keras. “Aku akan pergi sebentar. Sampai waktunya aku akan bersujud di kaki kedua orang tuaku yang terbaik di jagat raya ini dan meminta maaf. Hanya saja, aku akan membawa Arum sebagai menantu mereka.”

Perang yang berkecamuk dalam batin Pandu belum juga berakhir. Jiwanya masih bergejolak.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status