Share

Menahan Batin

Author: Esi Apresia
last update Last Updated: 2022-02-12 19:45:50

Arum bergegas mendekati pintu kamar. Dia mendengar suara tidak asing di telinganya. Suara yang hampir mirip dengan sosok yang dirindukannya.

“Mas Pandu?” ucapnya pelan. Tangannya bergemetar memegang gagang pintu kamar. Seakan jiwanya tidak mau kecewa sekali lagi. Dia tidak mau menganggap dirinya ternyata berhalusinasi. Sembari menarik napas panjang, Arum mulai menekan gagang itu ke bawah. Pintu perlahan terbuka.

“Mas?”

Kedua matanya tak percaya. Sosok Ardi sudah berada di depan pintu kamarnya. Arum sangat panik. Dia tidak tahu harus berbuat apa.

“Mas, kenapa bisa di sini? Sangat bahaya,” ujarnya berbisik.

“Arum, aku mau menyampaikan pesan Pandu. Ini sangat penting. Aku harus masuk ke dalam kamarmu,” balas Ardi berbisik. Kedua matanya terus mengamati semua ruangan, untuk memastikan tidak ada yang melihatnya.

“Pesan?” tanya Arum semakin terkejut. Spontan dia membuka pintu kamar sediki

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Baru

    Sumpah, sudah terlaksana. Beberapa kata yang terlontar dari sepasang wanita teraniyaya saat itu. Dua wanita yang dianggap rendah. Tanpa kasta dan kedudukan yang dimilikinya, mereka dipermalukan di depan semua orang.Kini, pemilik sumpah berdiri tegak, menganggukkan kepala dengan senyuman di hadapan Nyai Ani yang tidak jauh dari posisinya.“Saras …”Nyai Ani meninggalkan ruangannya. Kakinya melangkah cepat keluar dari kediaman, berdiri di tengah gerbang untuk melihat dengan kedua mataya sendiri. Jika, sumpah itu memang benar adanya. Ternyata … sumpah sudah terbukti nyata!“Biarkan saja dia menikmati kedudukan itu. Akan lebih baik jika dia menerimanya. Kau, tidak perlu seperti itu. Kekayaan kita lebih dari segalanya. Yang terpenting, Pandu tetap bersama Sabrina Walongsono.” Romo tiba-tiba datang, berada di belakang Nyai. “Kau tidak perlu cemas, Nyai,” lanjutnya sambil menatap Nyai yang terdiam, menatapnya ta

    Last Updated : 2022-02-12
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menguatkan Hati

    Sebuah keinginan yang benar-benar akan terwujud bagi Hendra. Kali ini dia bisa bernapas lega, mendengar Arum memberikan persetujuannya. Hendra saat itu melihat Ardi masuk bersama tukang kebun. Dia sedang menikmati kopi di kursi taman.Sesuatu mencurigakan Hendra lihat. Ardi tiba-tiba masuk ke kediaman. Spontan Hendra mengikutinya, sangat terkejut melihat Ardi memasuki kamar Arum. Apalagi Hendra mendengar semua perkataan mereka. Namun, dia tidak mempedulikan itu. Dalam dirinya, hanya ingin memiliki Arum. Dan, kali ini dia berhasil melakukannya.Hendra segera mengajak Ardi keluar dari kamar Arum. Dengan santai, dia berjalan keluar dari sana. Wojo yang tidak sengaja berpapasan, hanya melewati mereka begitu saja. Dia menganggap Ardi adalah teman Hendra. Namun, “Tunggu!” cegah Wojo. Dia menghentikan langkahnya, mendekati Hendra.“Aku … sepertinya mengenalmu. Kau …,” tunjuknya tepat di wajah Ardi.“Apakah dia akan men

    Last Updated : 2022-02-13
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Semakin Membaik

    Spontan, semua mata menatap sosok wanita berkebangsaan Inggris memasuki ruangan persidangan dengan mendadak.“Saya wanita yang dia selamatkan. Im the woman. Dia tidak bersalah. Aku akan menjamin keselamatannya. Tidak ada bukti kuat untuk kalian menghukumnya. Pengacaraku akan mengurus semua kebebasannya. Let him free!”Mawar berlari menerabas para petugas untuk mendekati Pandu. Dia tidak menyangka wanita itu akhirnya menemukan dirinya. Wanita yang bernama Selena. Yang sudah Pandu selamatkan saat akan melakukan bunuh diri.“Raden, kau akan selamat. Dia … wanita itu bernama Selena. Dia sudah mengurus semuanya. Kita akan bebas.”“Mawar … wajah itu. Apa yang dia lakukan kepadamu? Kenapa?!”Pandu tidak mempedulikan kebebasannya lagi. Dia memeluk Mawar dengan erat. Kedua matanya tak percaya melihat wajah Mawar lebam membiru.“Untuk apa kau melakukan pengorbanan ini? Aku tidak akan memaafkannya

    Last Updated : 2022-02-13
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Rencana Mustika

    Permintaan mustahil tetap Wojo pertahankan. Walaupun dia akan menundanya hari ini akibat peristiwa menyeramkan menimpa Arum.“Aku … tidak bisa!” ucapnya tegas. Spontan dia melepaskan telapak tangan Arum. Padahal, dia baru saja akan mengobatinya. “Persiapkan dirimu sesegera mungkin. Kita akan mengikat satu sama--”“Kenapa? Yah, kenapa kau berubah pikiran?” sela Arum memelas. Dia bangkit, mendekati Wojo yang seketika memalingkan wajahnya. “Katakan kepadaku. Kenapa?” lanjutnya memaksa.“Karena aku--” Wojo tidak sanggup melanjutkan perkataannya. Dia berusaha sedikit melawan hatinya. Namun, sejak detik itu. Ia mulai menyadari dirinya merasakan getaran hebat ketika bersitatap dengan mata bersinar bak bintang sang istri. Rasa sakit dalam hati dikalahkan oleh kilauan kecantikan alami di hadapannya.Wojo menarik napas panjang. Dia membalikkan tubuhnya. Tak kuasa memandang lagi sosok di hadapannya.

    Last Updated : 2022-02-14
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mengikuti Hati

    Senyuman semakin mengembang di wajah Sabrina. Pengawal mengatakan kabar baik untuknya. Para aparat mendengarkan penjelasan sang pengawal sambil memberikan segepok uang, mengatakan sebuah mobil membawa seorang lelaki bernama Pandu."Kami akan memberikan uang ini. Maafkan kami. Yah, kami hanya mencari lelaki bernama Pandu. Mungkin Anda bisa membantuku. Dia adalah majikan kami yang menghilang.""Pandu? Apakah dia ...."Salah satu aparat terkejut mendengar nama yang disebut. "Yah, kami mengetahui seseorang yang bernama Pandu. Tentu saja dia adalah lelaki yang baru saja terbebas dari hukuman.""Apa?""Aku akan mengatakannya. Tapi ..." Dia akan mengatakan keberadaan Pandu jika pengawal memberikannya uang cukup banyak sekali lagi."Aku akan memberikan uang ini. Terimalah." Tanpa berpikir, Pengawal memberikan semua uang yang dia bawa untuk melayani Sabrina. Para aparat tersenyum lebar, menerima semua uang begitu saja. Dalam sekejap, keberadaan Pandu

    Last Updated : 2022-02-15
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Terkejut

    Ardi kembali terkejut. Maya kembali datang.“Kau … kembali lagi?” Ardi membuka jendela mobilnya dengan cepat. Dia mengarahkan tangannya agar Maya masuk ke dalam mobil dengan segera. “Cepatlah masuk. Kita berbicara di dalam,” ucapnya dengan tegas.Maya menganggukkan kepala, segera membuka pintu mobil. Masih mengatur napas, Maya duduk di sebelah kursi kemudi.“Kamu mengejutkanku sekali lagi. Aduh, berlari seperti itu. Seperti lihat hantu saja. Tapi, sepertinya ada suatu hal yang sangat penting ingin kau sampaikan. Baiklah, cepat katakan. Argh, aku sudah tidak memiliki waktu.” Ardi memegang kepalanya. Kemudian dia menggeleng, dan kembali menatap Maya.“Benar. Mas. Aku tahu sesuatu dari pelayan yang bekerja di rumah Nyai Niye. Saat itu kami sedang mengobrol di warung. Dia mengatakan sesuatu hal, yang sangat membuatku terkejut. Dan ... ini sangat penting. Harus disampaikan dengan cepat.”Perkataan M

    Last Updated : 2022-02-17
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menuju Kota Minang

    Sabrina tanpa sadar melayangkan tamparan keras di pipi Pandu. Dia tidak bisa menahan kemarahannya. Sabrina selama ini sudah memendam perasaan kepada Pandu. Namun, kali ini dia tidak menyangka. Sosok lelaki yang sudah dirindukannya, membentak dengan sangat keras. Bahkan, berkata suatu hal yang sangat mustahil untuk dia lakukan.“Jaga ucapanmu, Pandu. Tidak mungkin aku menikah dengan seorang pengawal. Karena dia memiliki kasta yang berbeda denganku. Jangan pernah menghina aku, dengan mengatakan seperti hal mustahil itu. Aku … bukan wanita rendah!”“Katakan perasaanmu! Tingkatkan kemarahanmu! Katakan, bagaimana rasanya menerima paksaan dari seseorang. Apalagi hal itu berhubungan dengan cinta. Apakah kamu merasa sakit itu? Yah, itu yang aku rasakan sekarang. Jadi, kau tidak perlu menghakimiku dengan sebuah perkataan yang kau sendiri tidak bisa melakukannya!”Tubuh Sabrina bergetar. Sekujur tulangnya terasa kaku. Perasaan yang bergejola

    Last Updated : 2022-02-17
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Perasaan Yang Tertahan

    Suasana hati Arum semakin bahagia. Dia menekan dadanya yang terus berdetak hebat. Rasanya, hati itu ikut menyambut dirinya yang lebih bersemangat.“Aku akan bertemu dengan kekasihku. Aku tidak menginginkan apa pun. Aku hanya ingin berbahagia dengannya. Tidak menginginkan harta, kedudukan, atau apa pun.”Arum mulai menuruni kapal. Dia berjalan didampingi Wojo yang barusan saja keluar setelah memeriksa semua barang.“Bagaimana perasaanmu? Kau sepertinya sangat bersemangat. Aku harap kau selalu seperti ini,” ucap Wojo. Dia melebarkan lengannya dengan tersenyum.“Aku akan selalu bersemangat,” balas Arum. Dia melingkarkan tangan kanannya di lengan kekar Wojo. Mereka berjalan menuruni kapal seperti sepasang suami istri yang sangat serasi. Ditambah, keduanya saling melempar senyum.“Arum?”Ardi tak percaya dengan penglihatannya. Setelah membaca surat Mawar. Dia segera mengemasi barang, menuju pelabuha

    Last Updated : 2022-02-18

Latest chapter

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mendobrak Kasta Bermodal Cinta

    Nyai Ani dan Saras saling berpandangan. Mereka tidak percaya dengan kejadian yang sama terulang kembali. Mereka saling berpandangan, kemudian menatap tegang sang pelayan yang masih mendudukkan kepala. Hingga Ibu Arumi pun berlari datang bersujud di hadapan Nyai Ani dan Saras."Maafkan saya, Nyai. Anak saya bersalah. Tolong jangan marah dengan anak saya. Nyai ... saya yang bertanggung jawab. Saya sudah mengatakan kepada Arumi agar tidak mendekati Raden Putra. maafkan saya. Tolong jangan pecat saya karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Sekali lagi maafkan saya."Nyai Ani tersenyum. Saras pun juga ikut tersenyum. Mereka segera mendekati pelayan itu dan menariknya hingga berdiri."Tunjukkan aku di mana mereka. Tidak aku sangka, ternyata Putra menyukai wanita yang memiliki nama persis dengan nama anakku, Arum. Aku sangat terharu mendengarnya," balas Saras masih saja tersenyum haru."Ini sudah takdir kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Cinta kembali hadir di dalam rumah i

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memori Yang Terulang Kembali

    "Paman?" Putra terkejut melihat Ardi berada di belakangnya. Dia segera tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Wajahnya masih bersemu ketika melihat gadis itu. Ardi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, mengingat sosok Pandu saat pertama kali bertemu dengan Arum. Ardi sudah bercerita semua kisah Pandu dan Arum kepada Putra. Kejadian barusan, sama persis dengan sosok Putra."Kau menyukainya?" tanya Ardi sekali lagi sambil mengangkat salah satu alisnya."Entahlah, Paman. Ketika aku melihatnya. Jantungku tiba-tiba bergetar. Dia seperti bidadari. Wajahnya secerah awan. Senyumannya membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Bahkan, sampai sekarang pun aku memikirkannya. Bayangan wajahnya itu selalu ada di dalam pikiranku. Padahal aku baru menemuinya hanya beberapa menit saja. Hmm, siapa dia, Paman? Aku ingin sekali bertemu dengannya.""Hahaha. Itu adalah namanya cinta. Yah ... kau mencintainya. Cinta pandangan pertama. Ibunya baru bisa aja bekerja menj

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pandangan Pertama

    "Romo datang?" Sunarsih seketika terpaku. Apalagi Romo dan Nyai Ani membawa beberapa kain dan perhiasan. "Maafkan kami datang dengan mendadak. Kami mendengar dari pelayan jika kalian akan menikah. Aku ada beberapa kain kebaya. Sebenarnya aku ingin memberikannya kepada Arum. Ini adalah kain dari ibuku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Arum saat dia sudah melahirkan. Tapi ternyata takdir berkata lain dan aku berpikir ingin memberikannya kepada kalian, karena kalian adalah dua wanita yang sangat hebat."Mawar dan Sunarsih saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, seseorang yang sangat mereka takuti sekaligus benci datang dengan pandangan lain. Senyuman terpampang di wajah angkernya selama ini.Nyai Ani menyodorkan kain itu dengan tersenyum. Mawar dan Sunarsih akhirnya tersenyum dan menerima. Mereka tidak percaya dengan semua ini."Aku tidak bisa berkata apa pun. Yang jelas, aku sangat bahagia," ucap Sunarsih. Dengan mendadak, dia mendekati Romo dan memeluknya. Semua orang terk

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lamaran Mendadak

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa seseorang yang sangat gagah seperti dirinya bisa menjadi seperti ini? Aku benar-benar tidak percaya, Hendra. Apakah kakakmu bisa sembuh? Aku harus bagaimana menghadapi kakakmu yang seperti ini?" ucap Saras kemudian meneteskan air matanya."Ibu hanya perlu mendekatinya saja. Katakan apa pun yang bisa membuat kakakku mengerti jika dia harus menjalin kehidupan ini. Kematian Pandu sudah dilupakan oleh pihak hukum, karena kondisi Kakak yang seperti ini. Mereka berharap Kakak bisa menjadi sosok seperti semula kembali. Tapi ... sepertinya itu susah, Ibu. Bahkan sekarang ibuku, Mustika, dan semua adiknya pun sangat bersedih. Tidak ada kebahagiaan lagi yang berada di rumah." Hendra menatap sang kakak dengan sangat sendu. Tubuhnya yang semakin kurus, membuatnya tidak memiliki tenaga yang cukup. Dia resah bagaimana jika dia nanti pergi dari dunia ini. Siapa yang akan menjaga keluarganya?"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya." Sarah mendekati Wojo yang masih

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kondisi Soewojo

    Mereka semua terkejut saat Joko tiba-tiba masuk dan mengatakan hal seperti itu. Sunarsih seketika menganga, menatap Joko dengan sangat tampan menggunakan kemeja putih, berjalan menghampirinya. Dia menatap Sunarsih dan menutup mulutnya. Sunarsih terpaku seketika."Apa ..."Joko saat itu selalu memandang Sunarsih. Sifatnya yang sangat lucu dan tomboy, mengingatkan dia kepada Sabrina. Namun, Joko harus menutup hatinya untuk Sabrina yang sudah pergi. Joko perlahan-lahan sering menemui Sunarsih dan berusaha membuka hatinya. Hingga dia paham hatinya sedikit bergetar. Ketika mendekati Sunarsih yang selalu paham dengan dirinya.Joko selalu bercerita apa pun kepada Sunarsih. Dia sangat kesepian, tidak sengaja bertemu Sunarsih di taman. Sejak saat itu mereka selalu mengobrol dan akrab. Joko terus berpikir sepanjang hari, hingga dia akhirnya memutuskan untuk melamar Sunarsih."Walah, masa aku mendapatkan lamaran dengan cara seperti ini? Hah, tiba-tiba saja datang lalu ngomong, mungkin aku. Hah,

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   bersatu di alam lain

    Bagai tersambar petir. Perasaan Saras seketika hancur. Dia tidak menyangka perasaannya selama ini akhirnya terjawab. Beberapa hari sebelumnya dia selalu memandang Arum, dan sudah merasakan akan kehilangan anaknya untuk selamanya. Ternyata sekarang dia akan menghadapi hal itu. Sebuah pertanda yang selalu dia lihat, dari perkataan Arum dan Pandu. Seolah-olah mengetahui mereka tidak akan hidup lama lagi. Tanpa sadar mereka ungkapkan selama ini. Saras selalu menepis semua yang ada di pikirannya. Namun, ternyata benar. Dan terlebih lagi, dia teringat sumpahnya dan sumpah Nyai Ani, yang kini terjawab sudah."Tidak! Tolonglah dokter. Lakukan apa pun untuk menyelamatkannya. Aku mohon kepadamu dokter. Biarkan anakku hidup, karena aku belum bisa membahagiakannya. Aku mohon dokter," ucap Saras dengan lemas. Nyai Ani yang terus menangis memeluknya. Begitu juga dengan Wati dan Sunarsih yang tidak kuasa mendengar. Tidak bisa menumpu tubuhnya yang mendadak lemas, Sunarsih hampir tumbang. Joko yang b

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Yang Terwujud

    Suara letusan peluru tiba-tiba terdengar cukup keras. Arum menatap Pandu yang tersenyum ke arahnya, membelai pipinya dengan perlahan, lalu memeluknya."Kau sangat cantik, Arum," ucap Pandu pelan.Arum mengernyitkan kedua alisnya semakin dalam. Menatap Pandu yang tiba-tiba pucat. Hingga dia merasakan basah di kedua tangannya. Perlahan, Arum bergetar saat melihat jemarinya tiba-tiba dipenuhi dengan cairan darah segar yang keluar dari punggung Pandu. "A-pa ...," ucap Arum pelan. Dia tidak bisa berkata. Mulutnya tercekat, bahkan napasnya terhenti seketika, seakan dia tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku. "Mas ..." Arum kembali menatap kedua mata Pandu yang masih memperlihatkan senyuman dan cinta tulusnya kepada Arum."Tidak ada hal di dunia ini yang lebih indah selain dirimu. Wanita yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Wanita yang selalu ada di hatiku. Wanita yang selalu aku cintai. Aku sangat ... mencintaimu. Kau tidak tergantikan," bisik Pandu masih dengan tersenyum. Arum

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lesatan Peluru

    Wojo terdiam, menunggu Arum untuk mengatakan jawaban yang sudah ditunggunya. Arum tersenyum menganggukkan kepala dan berkata, "Aku akan menjadi istrimu dan mendampingimu sampai kapanpun. Tapi aku mohon kita pergi dari sini dan melupakan semuanya," balas Arum masih dengan tersenyum, namun meneteskan air matanya. Menahan hatinya yang terasa sesak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berkata seperti itu. Namun, apa boleh buat. Tindakannya itu benar-benar meluluhkan lelaki yang semula memendam amarah."Ini tidak benar! Hah, benar benar sangat menyakitkan. Aku tidak akan pernah melepaskan istriku untuk lelaki lain. Bisakah aku hidup bahagia jika aku berpisah dengannya? Lebih baik aku kehilangan nyawa, dari pada aku melihat dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah membiarkannya," batin Pandu. Dia berjalan mendekati Arum. Menariknya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan."Tidak adakah cara lain yang bisa aku lakukan selain memohon untuk berada di sisimu. Tidak adakah

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tragedi Mengejutkan

    Pandu terkejut. Dia segera menghampiri Hendra yang masih terengah-engah mengatur napasnya. Apa yang dikatakan Hendra barusan membuatnya ketakutan. Pasti keluarganya dan keluarga Wojo sudah melakukan perdebatan sengit, dan tentu saja keluarga Wojo pasti akan memenangkan perdebatan itu."Hendra. Tenangkan dulu dirimu. Berbicaralah dengan baik. Kenapa kau ini? Ada apa sebenarnya?" balas Pandu dengan sangat panik. Hendra masih menekan dadanya yang terasa sesak. Tenaganya benar-benar terkuras. Saat itu, Hendra segera mengendarai mobilnya dan mencari Pandu ke rumah Ardi saat mengetahui sesuatu terjadi dengan sangat mengerikan. Ardi segera mengatakan di mana keberadaan Pandu. Sementara Ardi segera menuju ke kediaman Kasoemo untuk menangani masalah itu."Kakakku marah besar, Pandu. Dia berada di kantor wartawan itu, memporak-porandakan kantor itu. Lalu, mengancam semua wartawan yang berada di sana termasuk pemilik kantor itu. Dia sangat marah. Hah, setelah berhasil membuat semua orang takut,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status