Share

MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT
MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT
Автор: Titik Balik Author

1. PENGHINAAN

Aвтор: Titik Balik Author
last update Последнее обновление: 2023-10-04 07:52:22

"Selamat ulang tahun, Elisha sayang."

Seorang pemuda yang bernama Arsenio itu membulatkan tekadnya. Dia akan melamar kekasihnya tepat di hari ulang tahun sang wanita. Pria itu pun menyodorkan sebuket bunga mawar, beserta kotak berwarna merah yang berisi cincin. Arsenio ingat, betapa keras kerjanya menabung selama tiga bulan terakhir demi bisa membeli cincin yang cantik itu.

Meskipun canggung, Arsenio tetap berusaha untuk percaya diri. Apapun yang terjadi, Arsenio harus melamar wanitanya hari ini.

"Apa ini? Kenapa kamu datang ke sini?" Elisha menoleh, menjatuhkan tatapan tidak percaya sekaligus kesal kepada Arsenio.

"Ini hadiah untukmu, Elisha. Aku membeli semua ini agar hubungan kita naik ke tingkat yang lebih serius."

Dengan percaya dirinya, Arsenio menunjukkan cincin tersebut, maksud hati ingin melamar. Alih-alih mendapat simpati, Elisha malah menepis tangan Arsenio secara kasar. Arsenio bisa melihat, manik sang kekasih menatapnya nyalang, seolah pria itu baru membuat kesalahan yang amat besar.

"Singkirkan benda murahan itu dari hadapanku! Hubunan lebih serius? Yang benar saja! Aku merasa jijik!" hina Elisha secara gamblang. Tak hanya itu, wanita itu pun mengambil kotak merah berisi cincin itu dan melemparnya dengan keras.

Arsenio balik menatap tidak percaya wanita yang telah dipacarinya selama satu tahun. Pria itu tidak menyangka, apakah semudah itu Elisha melupakannya?

"Aku ini pacarmu, Elisha. Apa kamu sudah lupa?" Arsenio mengulurkan tangannya, mencoba meraih tangan Elisha. Namun apa daya, Elisha bahkan sudah menepisnya sebelum keduanya bersentuhn.

"Aku tidak mengenalmu. Pergilah!" tegas Elisha sembari mendecih. Tanpa perlu mengatakannya, dan hanya dari ekspresi, semua orang juga bisa tahu jika wanita itu membenci Arsenio, dan menganggapnya bak sampah yang dipenuhi dengan lalat.

"Hei, kau! Pria miskin! Cincin murahan itu tidak pantas untuk wanita secantik Elisha. Jangan bermimpi untuk bisa bersanding dengannya! Penampilanmu saja tidak sebanding dengan kami!" cibir wanita cantik dan bertubuh sintal yang berada di samping Elisha.

Wanita itu menatap sinis Arsenio, yang kerap berusaha menyentuh Elisha.

"Hahaha, Elisha tidak pantas untuk pria miskin dan jelek sepertimu!" hardik yang lainnya dengan nada mengejek.

"Ada apa ini?"

Entah dari mana datangnya, tiba-tiba seorang pria berparas tampan dan berpenampilan keren menghampiri Elisha. Pria dengan jas biru dongker itu merangkul pinggang Elisha dengan mesra.

Arsenio mengepalkan kedua tangannya. Ia merasa geram dan marah di waktu bersamaan, saat melihat Elisha begitu mesra dengan laki-laki lain.

"Pria jelek ini mencoba menggodaku, Felix. Dia membawa cincin jelek itu, untuk diberikan padaku. Dia juga mengaku-ngaku sebagai pacarku. Sedangkan semua orang tahu, kalau aku adalah pacarmu," adu Elisha dengan nada suara manja.

Tanpa ditelaah lagi, pria tinggi dan tampan itu lantas menarik kerah baju Arsenio. Dia tersulut emosi, selanjutnya menjatuhkan tatapan mengintimidasi. "Kau ini siapa, beraninya menggoda kekasihku ah? Penampilanmu saja tidak pantas untuk masuk ke tempat ini!"

Nada suaranya meninggi. Arsenio mengangkat kedua tangannya, lalu mendorong dada bidang lawan bicaranya itu sebagai bentuk perlawanan. Namun sayang, pria itu bahkan tak berkutik.

"Aku pacar Elisha! Sudah satu tahun kami berkencan!" sungut Arsenio tidak mau kalah sambil membusungkan dadanya.

Felix menoleh ke belakang, menanyakan apa yang baru saja didengarnya ke Elisha. "Benarkah yang dikatakannya?"

Elisha menggelengkan kepalanya cepat, "Tidak! Dia hanya mengaku-ngaku sebagai kekasihku. Jangan percaya dengan ucapannya, Sayang," ungkap Elisha polos.

Pria itu kembali mengarahkan pandangannya pada Arsenio, kali ini, Felix menatapnya dingin. Tepat saat Arsenio ingin mengatakan sesuatu, genggaman tangan sang pria sudah menyapa wajahnya terlebih dahulu.

Buk!

Satu pukulan keras mendarat sempurna di wajah Arsenio, membuat darah segar pun mengalir di tepi bibir Arsenio. Ia mengusap tepi bibirnya dan memicingkan mata ke arah Elisha. Marah, kesal dan kecewa dalam waktu bersamaan. Tidak dapat Arsenio sembunyikan sekarang.

"Ayo, Sayang! Pukul dia." Elisha memanas-manasi keadaan. Wanita cantik itu sangat bahagia melihat Arsenio menderita. Mungkin, selama ini, memang hal ini yang selalu diinginkannya.

Bugh!

Sebelum Arsenio bisa melawan, pukulan keras sudah lebih dulu mendarat di perutnya. Felix tidak memberikan cela sedikitpun pada Arsenio untuk memberi perlawanan.

Arsenio bisa mendengar teriakan kebahagiaan dari Elisha dan teman-temannya. Dia sangat marah dan frustasi. Namun, di saat yang bersamaan, Arsenio sadar jika kekuatan yang dimilikinya tidak sepadan dengan pria yang dilawannya.

Felix terus menghajar Arsenio tanpa ampun. Kini beberapa temannya ikut memberi pukulan dan tinjauan pada Arsenio, sampai membuat wajah Arsenio babak belur dan membiru.

"Bawa dia ke kolam renang!" teriak Elisha sembari berjingkrak-jingkrak, seolah kegirangan melihat Arsenio yang kini terkapar lemas.

"Tentu, Sayang." Felix pun mengangguk. "Cepat bawa dia ke kolam renang, lalu lemparkan tubuhnya ke sana!" titahnya kemudian, yang langsung disanggupi oleh kedua temannya.

Elisha tertawa jahat di atas penderitaan Arsenio. Hatinya bersorak gembira karena sebentar lagi, laki-laki yang menjadi pengacau dalam kehidupannya akan tiada. Elisha jelas mengetahui bahwa Arsenio tidak bisa berenang.

Tepat di tepi kolam renang. Arsenio yang sudah setengah tersadar dan penuh luka itu, tidak mampu memberikan perlawanan. Pandangnya juga mulai kabur dan membayang.

Dalam hitungan mundur, kedua teman Felix langsung menceburkan tubuh Arsenio ke kolam renang.

"Hahaha. Ini balasan untuk pria yang tidak tahu diri!" ejek Elisha disertai tawa. Elisha sangat puas.

Felix menyeringai kecil, lalu melingkarkan tangannya di pinggang Elisha. "Pria jelek itu tidak akan mengganggumu lagi, Sayang. Jika dia macam-macam, akan aku pastikan, dia tidak akan bisa melihat matahari terbit lagi."

Dengan bangganya Felix berkata demikian. Elisha yang merasa di atas angin pun, lalu mencium bibir Felix sangat mesra. Sebagai bentuk cinta dan perhatiannya kepada Felix.

Elisha merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia ini karena telah menaklukkan dua laki-laki.

Sebelumnya, Arsenio, dengan bodohnya memberikan seluruh gajinya selama satu tahun terakhir ini untuk membiayai kehidupan Elisha. Setiap kalli mendapatkan gaji, Arsenio yang bekerja sebagai pelayan di restoran cepat saji itu akan memberikan hampir semua uangnya kepada Elisha. Bahkan, Apartemen yang ditempati Elisha sekarang, Arsenio-lah yang membelinya.

Elisha dan teman-temannya segera meninggalkan area kolam renang, membiarkan Arsenio seorang diri di sana. Mereka tidak lagi peduli, Arsenio masih hidup atau sudah mati.

Nyatanya, Arsenio masih bernapas. Namun, penglihatannya semakin melemah sekarang. Di waktu bersamaan, Arsenio melihat secara remang-remang layar notifikasi.

Ada kilatan cahaya terang yang menyilaukan mata. Arsenio menutup rapat-rapat netranya. Pasrah, karena malaikat pencabut nyawa, telah datang untuk mengakhiri hidupnya.

DEG!

Комментарии (6)
goodnovel comment avatar
aaaaaaaaaaaaaa
nice,,,,,,,
goodnovel comment avatar
cumicumi Kokobob
gua kasian SMA si Arsenio,,,udh bela"in nabung tapi ditolak mentah"
goodnovel comment avatar
Kekasih Gelap
awalan yg seru
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    2. SISTEM DIMULAI

    Arsenio membuka matanya perlahan. Beberapa kali, matanya menyipit karena sinar biru yang terllihat amat terang, yang kemudian memunculkan sebuah jendela notifikasi di depannya. Arsenio mengucek matanya, tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. [Sistem Mafia Terkuat] [Terima] [Ya/ Tidak] Guna menjawab rasa penasarannya itu, Arsenio pun menekan [Ya]. Meskipun sedikit ragu, pria itu tak memiliki apa-apa lagi yang bisa membuatnya merasa kecewa. Kehabisan uang, dibuang kekasihnya, dan berada di ambang kematian. Pria itu sudah mengalami semuanya. Tring!Bahu Arsenio bergerak, sedikit terkejut dengan bunyi notifikasi yang menampilkan jendela yang berbeda dari yang dia lihat sebelumnnya. [New Quest : Permalukan Elisha.] [Hadiah : 10 Juta Dolar] [Lemparkan Dadu] "Lemparkan dadu, maksudnya?" Arsenio memiringkan kepalanya, membaca ulang tulisan tersebut. Tidak tahu apa yang dimaksud dengan 'lemparkan dadu'. Mungkinkah semacam permainan yang biasa ia mainkan sewaktu kecil? Arsen

    Последнее обновление : 2023-10-04
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    3. PEMBALASAN ARSENIO

    Buk! Pukulan keras mendarat sempurna di wajah Felix tanpa ampun. Arsenio tidak memberinya satu pukulan, tapi dua pukulan sekaligus sampai membuat Felix terpental beberapa meter. Hal tersebut pun mendapatkan perhatian penuh dari pengunjung lain dan membuat malu Felix. "Sayang!" Elisha buru-buru menghampiri Felix yang terkapar dan membantunya. Tidak sampai di situ saja, Arsenio pun meninju wajah Hendry sebagaimana yang tertulis di questnya. Arsenio benar-benar berubah seperti monster ganas, yang memberikan pukulan tanpa ampun kepada lawannya. "Anggaplah, itu adalah hadiah sebelum diriku pergi dari tempat ini! Mulai hari ini, kalian akan mengingat aku, sebagai Arsenio yang kuat, bukan pria lemah yang tidak tahu diri. Camkan itu!" ungkap Arsenio bernada arogan. Tatapannya nanar dan penuh amarah, terutama mereka yang selama ini telah berbuat jahat kepadanya. Semua terbelalak, termasuk Elisha. Felix buru-buru bangun, tangannya sudah mengepal dengan cepat dia berlari untuk balik memukul

    Последнее обновление : 2023-10-04
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    4. ALEXANDER GUAN

    "Ayah Tuan meminta Anda kembali ke rumah dan mengambil alih pekerjaan beliau."Mendengar hal itu, Arsenio terkejut setangah mati. Meskipun dia memliki begitu banyak keraguan, dalam hati, Arsenio ingin percaya. Oleh karena itu, sekarang Arsenio hanya bisa menuruti apa yang dikatakan oleh pria yang menjemputnya barusan.Saat ini, keduanya sedang menuju rumah sakit. Awalnya ia tidak mau, lantaran takut akan masuk ke hal-hal aneh, tetapi pria bernama Bastian itu, memaksa dan menceritakan sedikit kisah yang sama sekali tidak pernah Arsenio ketahui. *** Sky Blue Hospital, Distrik S98. Tring! Notifikasi muncul sebelum Arsenio memasuki ruangan. [Misi Baru: Kalahkan Organisasi Hitam.] [Tingkatan Kesulitan: 10-12.] [Hadiah: 20 Juta Dollar dan Mobil.] [Keuntungan Tambahan: Mendapatkan 20 Poin Aksi dan 70 Poin Kemenangan.] [Skill: 20%/100] [Stamina: 40%/100] Notifikasi pun menghilang sendiri, sesaat setelah Bastian mempersilahkan Arsenio untuk masuk ruangan lebih dulu karena sebagai me

    Последнее обновление : 2023-10-04
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    5. KEHIDUPAN BARU ARSENIO

    Hari berikutnya. Arsenio pun masih tertidur lelap di atas ranjang empuk, super lembut yang baru pertama kali ia rasakan. "Selamat pagi, Tuan Muda." Bastian telah berdiri di samping tempat tidur Arsenio, menyapa dengan penuh hormat, tapi tetap berwibawa. Arsenio perlahan-lahan membuka matanya. Ia terkejut mendapati Bastian telah berdiri di depannya, beserta dua pria lain yang berpenampilan layaknya pelayan. "Ada apa ini?" Arsenio buru-buru mengubah posisinya menjadi duduk. Membulatkan matanya karena terkejut. "Selamat pagi, Tuan Muda. Bagaimana tidur Anda? Apakah nyenyak?" tanya Bastian seramah mungkin. Arsenio mengangguk pelan. "Iya. Lalu, apa yang kalian lakukan di sini?" "Letakkan makanannya di sini!" titah Bastian, kepada salah satu pelayan yang membawa baki berisikan makanan. Pelayan itu mengangguk, lalu meletakkan baki tersebut di atas ranjang, tepat di hadapan Arsenio. "Aku tidak mengerti semua ini," celetuk Arsenio sambil mengerutkan keningnya. "Saya membawakan sarapan

    Последнее обновление : 2023-10-04
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    6. BELAJAR BELA DIRI

    Masih di hari itu. Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam, akhirnya Arsenio sampai di kawasan Distric Cucumber. Sejauh mata memandang, kawasan ini sangat ramai. Banyak pertokoan dan pelayanan publik. Ada alun-alun juga. Arsenio cukup takjub. Namun, tujuannya datang ke Distric Cucumber bukanlah untuk jalan-jalan, melainkan mencari Organisasi Hitam. "Apa kau tahu, di mana markas besar Organisasi Hitam?" tanya Arsenio, pada Bastian yang fokus menyetir. Bastian melihat ke arah belakang dari kaca spion kecil yang tepat berada di atas kepalanya. "Sesungguhnya, saya tidak tahu pasti markas besar mereka karena tidak banyak orang yang mengetahui lokasi pastinya, tetapi saya bisa mencaritahu informasi detailnya untuk, Tuan Muda." Arsenio pun bergumam kecil, melipat kedua tangannya di dada, kemudian mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil. "Kalau begitu, cari tahu informasi tentang markas besar mereka. Aku ingin informasi selengkap mungkin tentang Organisasi Hitam karena diriku a

    Последнее обновление : 2023-10-13
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    7. INFORMASI BASTIAN

    Beberapa jam kemudian. Arsenio pun telah menyelesaikan pertemuannya yang berjalan lancar. Pembahasan proyek peluncuran game terbaru, seketika memacu semangat Arsenio untuk cepat-cepat menyelesaikan quest itu. Sebab ada beberapa hal dalam rancangan game ini, memiliki kemiripan dengan kehidupannya dahulu. Arsenio dan Bastian berjalan beriringan di lobby. Orang-orang yang tidak sengaja berpapasan pun, membungkuk, memberikan hormat kepada Arsenio tentunya."Bagaimana, kondisi Ayah sekarang?" tanya Arsenio santai sambil merapikan kemejanya."Kondisi, Tuan Axel terkini berangsur membaik. Dokter berkata, dalam beberapa hari kedepan, seandainya kondisi Tuan Alex membaik, maka ia diperbolehkan untuk pulang," terang Bastian, mengiringi langkah Arsenio."Bagus. Aku senang mendengarnya. Semoga saja Ayah bisa cepat kembali ke rumah.""Iya, Tuan Muda. Semenjak kedatangan Anda, semangat hidup Tuan Axel, semakin tinggi. Ia benar-benar ingin melihat Anda sukses mengurus bisnis keluarga Guan. Anda ada

    Последнее обновление : 2023-10-13
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    8. BERTEMU FELIX DI PELABUHAN

    DOOORRR ...Arsenio pun menarik pelatuknya. Timah panas itu melesat cepat dan tepat mengenai sasaran di depan sana. "Yes ..." Arsenio bersorak gembira. Melepaskan pengaman mata dan telinga, serta sarung tangan. Tidak berselang lama Bastian datang dengan raut wajah datar seperti biasanya. "Tuan Muda." Ia membungkuk."Bagaimana, apa kau sudah mendapatkan informasi tentang Felix?" tanya Arsenio serius."Sudah Tuan Muda. Hari ini Felix akan memantau pengiriman emas di pelabuhan 223, yang letaknya di ujung Distric L45. Jadwal keberangkatannya hari ini sebelum pukul 10.00." Keterangan Bastian pun, mendapat senyuman miring dari Arsenio. "Kalau begitu, kita berangkat sekarang juga. Siapkan mobil!" titahnya kemudian melenggang pergi. "Baik, Tuan Muda." Bastian mengangguk, lalu mengekor kepergian Arsenio.***Distric L45. Jalan Lost Contact. Kediaman Felix. Arsenio dan Bastian berada di mobil. Jaraknya hanya sekitar lima puluh meter dari mansion mewah milik keluarga Felix."Jadi, ini rumahn

    Последнее обновление : 2023-10-13
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    9. KETUA ORGANISASI HITAM

    Sementara itu, di luar restoran, Bastian dan dua anak buahnya tengah memantau dari kejauhan, menggunakan sebuah teropong kecil. Kalau saja bukan karena perintah dan rencana, Bastian tidak akan mau berada jauh dari Arsenio. Sebab sudah menjadi keharusannya berada di sisi Arsenio. Apa pun keadaannya. "Apa rencana kita selanjutnya?" tanya salah satu anak buahnya yang duduk di kursi pengemudi, sedangkan Bastian duduk di sampingnya sambil memantau ke luar jendela."Tunggu mereka keluar dari restoran. Kita akan ikuti mereka nanti." Bastian membalas tanpa memalingkan wajah, saking tidak ingin kehilangan sedikit pun momen.Selang beberapa menit kemudian, Felix dan Arsenio terpantau keluar dari restoran. Felix tampak melihat-lihat kiri dan kanannya, seolah-olah sedang memastikan keadaan sekitarn aman atau tidak? Tampak jelas dari ekspresi yang datar dan tatapan serius. Tak lama kemudian, Arsenio pun diminta masuk ke mobil lebih dulu, sembari Felix masih melihat-lihat sekelilingnya dengan ra

    Последнее обновление : 2023-10-13

Latest chapter

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    123. TAMAT.

    Hari berikutnya. Arsenio menaklukkan X One di Bandara internasional, yang hendak melarikan diri ke luar negeri. Di hari itu juga, Organisasi yang selama ini dipimpin X One pun ditaklukkan. Mereka tidak bisa berkutik lantaran pemimpin mereka telah ditangkap.Pada akhirnya, Arsenio pun menjadi penguasa Tiga Wilayah Bagian, seperti yang telah kakeknya janjikan. Sebagaimana seharusnya, pewaris utama keluarga Guan, yang akan memimpin Tiga Wilayah Bagian. Sejak hari itu, Arsenio mulai berbenah. Dia membentuk Organisasi Naga Merah yang lebih kuat lagi, kokoh dan sedikit berbeda dari yang dipimpin Alexander Guan sebelumnya.Arsenio membuat banyak perubahan di mana-mana. Berkat kontribusinya itu, semua orang di Tiga Wilayah Bagian tersenyum. Tidak ada yang tidak mengenal Arsenio sekarang.Arsenio pun mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Anindira. Tepat dua bulan setelah Luke Mallory tiada. Pernikahan yang telah nantikan itu akan segera terwujud.Satu hari sebelum pernikahan. Malam harinya

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    122. MENUJU TAMAT

    "Kejutan!" Suara Elsa begitu nyaring dan sangat melekat di telinga Arsenio.Siapa yang menduga, bom yang dimaksud Luke Mallory sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya, adalah Elsa. Arsenio tidak habis pikir. Jika ia tahu, mungkin gadis itu sudah berpindah dunia kemarin. "Ada apa dengan ekspresimu, Kak? Apa kau terkejut melihatku seperti ini?" sambungnya berpura-pura polos, seolah tak terjadi apa-apa.Dia memah pandai bermain sandiwara. Kemarin Elsa berlagak layaknya seseorang yang sangat menderita. Mampu, menarik simpati Arsenio dan yang lainnya. Namun, sekarang? Elsa seperti serigala yang menyusup ke dalam gerombolan domba, lalu siap menerkam mereka.Arsenio bergeming. Dia terlalu cepat untuk mempercayai seseorang tanpa mencari tahu asal usulnya lebih jauh. Sampai akhirnya ia berada di ujung jurang karena rasa kepercayaannya itu, tapi semua ini tidak bisa ia sesali terus menerus. "Kenapa kau diam, Kak? Bukankah kau selalu saja banyak bicara ini dan itu? Kau terus saja berkata, b

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    121. KEKALAHAN LUKE MALLORY

    Arsenio berlari ke ruang perawatan. Dia mendapat kabar bahwa Elsa telah sadar. Dia bersyukur karena operasi pengangkatan cip itu berhasil. Bruk ...Pintu dibuka secara kencang, hingga menciptakan suara nyaring, sontak membuat dua gadis di dalamnya tersentak kaget."Arsenio ...""Kak Arsenio ..."Keduanya menyebut nama sang pria di waktu bersamaan. Terdengar kompak. Arsenio bernapas lega setelahnya. Lantaran dua wanita yang ia sayangi, ternyata baik-baik saja.Terutama saat melihat senyuman Anindira, selalu membuat hatinya tenang. "Kalian baik-baik saja bukan?" tanya Arsenio pada keduanya. "Iya, Kak Arsenio."Anindira ingin menjawab juga. Namun, dia kalah cepat dengan Elsa yang sudah lebih dulu berucap. Anindira pun hanya diam dan menunggu giliran ia berkata.Pandangan Arsenio lurus pada Anindira dan begitu juga senyuman. Ya, meskipun tangannya mengelus kepala Elsa."Lantas bagaimana dengan Kak Arsenio? Apa kakak berhasil menyelamatkan teman-temanku? Aku mendengar cerita Kak Anindir

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    120. MEREKA SELAMAT

    "Kapan pengirimannya?" Terlihat Luke Mallory sedang berada di sebuah ruangan, lebih disebut sebagai gudang karena banyak tumpukan kardus terbengkalai di sana.Jaring laba-laba menjadi penghias di setiap sudut ruangan. Lubang angin pun sudah tertutup debu yang sangat tebal.Lantai yang dipijak pun bukan dari keramik, melainkan masih lapisan pasir. "Pengirimannya akan dilakukan sore ini, Bos. Ketua Bulan Darah, yang akan mengantarnya sendiri," jawab salah satu anak buahnya, tertunduk ke bawah."Bagus. Para investor kita sudah banyak menanyakan soal anak-anak itu, yang akan mereka pekerjaan sebagai penari di club-club malam."Luke Mallory tersenyum sinis. Mengayunkan kakinya santai sambil menyesap sepuntung rokok yang hendak habis."Lantas, apa kalian sudah mendapatkan informasi tentang Arsenio?"Tiba-tiba dia membahas soal Tuan Muda keluarga Guan itu. Setiap saat dirinya tidak bisa tidur, terus saja terbayang-bayang bajah pemuda tiga puluh tahun, yang telah membunuh Leonardo. "Kami be

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    119. SUDAH DITEMUKAN

    "Sebenarnya, Kak Arsenio ini, siapa? Mengapa kakak bisa masuk ke rumah besar itu? Memangnya rumah itu, milik kakak juga?"Pertanyaan Elsa, sontak membuat Arsenio menghela napas berat. Sebenarnya dia ingin menyembunyikan identitasnya yang tidak lain adalah Pewaris Utama Keluarga Guan, dari Elsa. Namun, sepertinya keadaan yang telah memaksa ia untuk berkata jujur."Rumah mewah itu milik ayahku. Sebenarnya aku ini, pewaris utama keluarga Guan. Arsenio Bagas Guan. Putra satu-satunya Alexander Guan," beber Arsenio ragu. Dia tidak yakin momentumnya pas untuk mengungkapkan identitas. Elsa menatapnya sangat lama dan tanpa kata, seolah kalimat tadi adalah mantra yang mengutuknya menjadi patung batu. "Elsa?" Panggilan Arsenio menyadarkan gadis cantik dua puluh tahun itu, dari diamnya. "Mengapa sejak awal Kak Arsenio tidak jujur padaku?" Elsa mengubah posisi duduknya yang semula sedikit menghadap Arsenio, kini melihat keluar jendela."Aku tidak suka orang yang berkata bohong," sambungnya kesa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    118. KEKACAUAN APA LAGI INI?

    Arsenio pun kembali ke rumah. Kemarin malam ia tidak pulang karena menemani Elsa. "Tuan Muda. Kemana saja Anda kemarin malam?" tanya Bastian, yang langsung mencecar. "Tuan, terus mencari Anda. Mengapa ponsel Anda tidak aktif? Sebenarnya pergi kemana Anda, Tuan Muda?"Arsenio menghela napas panjang, "ada hal yang sedang kuurus. Sekarang aku minta padamu untuk mencari informasi tentang Organisasi Bulan Darah.""Bulan Darah?" Bastian menautkan sebelah alisnya. "Bukankah organisasi itu sudah hilang. Lantas, untuk apa, Anda mencari informasi tentang mereka lagi?""Aku akan jelaskan nanti. Sekarang, aku ingin menemui ayah. Di mana Ayah?" "Tuan Alexander ada di ruangannya." Setelah mendengar kalimat itu, Arsenio buru-buru menaiki anak-anak tangga, menuju lantai dua.Arsenio pun langsung masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintunya lebih dulu."Ayah," kata Arsenio terkesan buru-buru."Arsenio. Kemana saja kamu, Nak?" tanya Alexander Guan cemas. Sampai bangu dari tempat duduknya. "Aku ber

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    117. SANDRA BULAN MERAH

    Entah mengapa, Arsenio merasa ingin berlama-lama di tempat ini. Seolah sesuatu sedang menunggunya dan takdir ingin dirinya menemukan itu.Arsenio pun mengunjungi ayahnya dan mengatakan bahwa ia akan pulang setelah makan siang. Sesaat setelah itu, Arsenio melihat sesuatu yang membuat aliran darahnya mendidih lagi. "Hei, kalian yang berkelahi di sana! Apa yang kalian lakukan di depan umum seperti ini?!" "Ayo cepat pergi!!" ucap seorang pelaku mendorong rekannya untuk kabur dari sana.Arsenio berseru. Namun, sebelum ia bisa melanjutkan aksinya, dua pria yang lagi-lagi sedang mengeroyok anak kecil itu, pergi. Kali ini bukan gadis yang Arsenio selamatkan sebelum."Hei kalian--Ck!!" Arsenio berdecak dengan kepalan tangan meninju udara. Tindakannya itu, mendapat teguran dari dua pria berseragam keamanan. Dari yang Arsenio lihat, sepertinya mereka sedang melakukan patroli rutin. "Kau?! Lagi-lagi membuat keributan di sini, apa tak kapok?!" ucap salah seorang petugas keamanan itu yang ter

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    116. BERKUNJUNG

    Hari berikutnya. Arsenio pun melaju dengan kecepatan tinggi dengan motornya. Sudah cukup lama ia tidak berpacu di atas kuda besinya itu. Semenjak menjadi Tuan Muda keluarga Guan, ia tidak lagi mengendarai motor.Arsenio membelah keramaian kota Sky Blue City. Menyalip kendaraan yang ada di depannya dengan mudah.Setelah berpacu kecepatan di jalanan selama tiga puluh menit, Arsenio pun menghentikan laju motornya tepat di depan gerbang pemakaman keluarga. Arsenio turun dari motor, tidak lupa dia membawa satu buket bunga mawar putih yang sangat indah dan harum.Arsenio berjalan memasuki makam dan berhenti tepat di samping pusaran yang bertuliskan nama Clarissa di atasnya. Dia membuka kacamata hitam yang sedari tadi melekat di wajahnya. "Selamat pagi, Bu. Maafkan Arsenio yang baru mengunjungi ibu lagi."Arsenio meletakkan buket bunga itu di atas makam Clarissa. Sekuat tenaga dia memendung emosi, yang coba menerobos pertahanannya."Ibu suka mawar putih bukan? Kali ini Arsenio bawakan mawa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    115. BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK

    Satu Minggu berikutnya. Kondisi Arsenio telah pulih sepenuhnya. Bastian pun mengajak Arsenio untuk menemui anak-anak di tempat sosial, yang dibangun oleh Alexander Guan.Arsenio berjalan santai sambil melihat-lihat sekelilingnya, yang dipenuhi suara tawa anak-anak. Koridor ini, mengingatkan Arsenio pada sekolah dasarnya dulu. Hanya saja, saat ia bersekolah tidak ada tawa yang seperti ini. Setiap kali dirinya berjalan, maka teman-teman sebayanya langsung menghindar. Seolah dirinya monster yang tidak pantas untuk didekati. Melihat anak-anak bisa tertawa lepas tanpa beban, meskipun tidak memiliki orang tua, membuat Arsenio merasa tenang. Ada kebahagiaan yang sulit ia gambarkan dalam lembaran kata-kata. Setidaknya di tempat ini, mereka tidak merasa kesepian. "Tuan Alexander Guan membangun tempat ini, tepat satu bulan setelah meninggalnya Nyonya Clarissa. Tuan Alexander Guan, sangat terluka saat itu, terlebih lagi dia harus berpisah dengan putranya, yaitu Anda, Tuan Muda. Sebelum memban

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status