Share

KAMU SUDAH BERUBAH, RIANA

Author: bonanzalalala
last update Last Updated: 2024-03-03 18:19:09

Di antara semua dokter yang ada di Bandung, kenapa harus dia? Itulah yang saat ini dipikirkan oleh David dan Riana.

Jelas sekali kesunyian panjang muncul di antara mereka bertiga. Masing-masing dari mereka memikirkan hal berbeda. Meski memalukan, David cukup senang dokter yang mengurusnya adalah Jo. Dalam kondisi ini, sudah menjelaskan bahwa Riana adalah miliknya.

Riana sendiri merasa agak khawatir karena Jo-lah yang datang. Sementara, dirinya dalam keadaan bangun tidur, rambut basah karena adegan rebutan shower dengan David tadi, dan hanya mengenakan kimono tidur. Tapi, jika mau memikirkan sisi positif, Riana bisa menunjukkan pada Jo bahwa dirinya sudah move on. Artinya, Jo tak akan memiliki pikiran aneh untuk mendekatinya lagi. Dia pun akan terbebas dari akal licik Risa yang sudah dua kali menjebaknya.

Sebagai korban patah hati, di sini Jo-lah yang memang dibanting berkeping-keping perasaannya. Andai saja dirinya menolak permintaan temannya untuk datang ke hotel ini dan memeriksa pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KISS ME

    Aduuh. Pelan-pelan," rengek David pada Riana."Maaf. Maaf," Riana menyelesaikan olesan salepnya di punggung dan bahu David."Uuuh," wajah David lebih melega. Riana membantu David mengenakan kaos singlet dan kemejanya. Ini adalah bagian dari bentuk tanggung jawab Riana karena sudah membuat tulang punggung dan pergelangan kaki David bermasalah.Setiap hari Riana membantu David mengoleskan salep, menyuapinya makan, dan membantu mengenakan pakaian. Tapi, untuk urusan mandi, Riana minta bantuan perawat laki-laki dari rumah sakit. Selain tak kuat memapah David. Riana juga belum siap batin jika harus melihat anu-nya David saat sedang membantunya mandi.Kedua tangan David melingkar di pinggul Riana. Diperhatikannya Riana yang fokus mengancingkan kemeja. David mendorong tubuh Riana mendekat sehingga kepalanya bisa mendusel di antara kedua belah pegunungan kembar milik Riana."David… jangan gini ah," pinta Riana. Ini memang bukan pertama kalinya David melakukan hal seperti ini. Namun, Riana mas

    Last Updated : 2024-03-04
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   JANGAN TERLALU AKRAB DENGAN ALDYN

    "Haaah…. Haaah…." napas Riana kembang kempis saat David melepaskan cumbuan di bibirnya.Sementara David tersenyum lebar. Dia menjatuh kepalanya tepat di dada Riana. Mendusel sambil memeluk Riana erat dalam kondisi rebahan berdua di atas ranjang."Kamu kenapa sih?" Riana tak paham dengan sikap David. Sayangnya yang ditanya tak mau menjawab. Malah hanya mendusel saja."Jangan dekat-dekat Aldyn," larang David sekalinya angkat bicara."Kok? Kamu cemburu?" tebak Riana."Iya. Makanya jangan dekat-dekat," begitulah cara David menegaskan perasaannya pada Riana. Sangat jelas dan tanpa ada sesuatu yang ditutup-tutupi."Kita cuma temenan David. Nggak usah mikir aneh-aneh.""Cara dia mandang kamu beda, Riana.""Nggak. Dia emang ramah gitu. Tapi nggak pernah ngobrol yang menjurus gitu kok. Sopan dia," Riana berusaha meyakinkan David. Ya, dia tak menyangka David akan mudah cemburu padanya seperti ini. Dia imut banget, batin Riana sambil mengusap-usap pipi David."Oke," David berusaha menerima penje

    Last Updated : 2024-03-04
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KAMU MILIKKU

    Di luar hujan memang semakin deras. Beberapa kali kilat menyambar. Begitu pula dengan petir. Riana sendiri tak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya takut jika tiba-tiba listrik mati.Riana turun dari kasur. Dia membuka-buka laci dapur untuk mencari lilin. "Ketemu," Riana mengambil lilin dan piring untuk bawahan lilin serta korek api. Setelahnya, dia kembali ke kamar lagi.Saat melangkah menuju ke kamar, Riana merasa diikuti oleh seseorang. Tapi saat menoleh tidak ada siapapun. Jantung Riana berdegup kencang.Nggak ada hantu kan ya di tempat begini? batin Riana resah.JEDER!Riana menutup rapat-rapat telinganya. Secepatnya berlari kecil ke dalam kamar. Jantungnya sudah memburu cepat karena rasa takutnya yang meningkat."Hah… hah… hah!" Riana menutup pintunya rapat-rapat. Tapi tak berani mengunci. Entah kenapa otaknya membayangkan akan ada hantu yang keluar tiba-tiba dari kolong tempat tidurnya. Membuatnya bergidik ngeri tanpa alasan jelas.Riana segera menyalakan lilin. Tepat ketika l

    Last Updated : 2024-03-05
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KITA MANDI BARENG AJA

    David melepaskan bibir Riana lalu berguling membalikkan posisi Riana tepat di bawahnya. Dipandanginya wajah Riana yang merah menatap sayu kepadanya. Napasnya yang tersengal-sengal mengeluarkan uap tipis karena suhu sekitar yang memang masih dingin.Sambil mengusap-usap pipi Riana, David mengecupi pipi dan bibir Riana beberapa kali. David merasa Riana memang cukup agresif kali ini. Sangat bukan Riana yang dia kenal. Apa karena dia masih cemburu padaku? batin David."Kamu mau lakuin itu?" ajak David."Di-di sini?" Riana langsung menutup mukanya. Malu."Ya, balik ke villa. Gimana?" tawar David.Riana masih terdiam. Jantungnya seperti mau meledak. Haruskah kuiyakan?Riana melirik David di antara jemarinya yang menutupi wajahnya. Sesaat Riana menelan ludahnya sendiri."Nggak masalah sih kalau nggak mau. Kita bisa balik lagi. Nyamperin Aldyn," senyum tipis David tampak sangat ikhlas memandangi Riana.CUP! David mengecup dahi Riana yang tertutupi jemari. Setelah itu, dia bangun. Tak lagi men

    Last Updated : 2024-03-05
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KITA LANGSUNG NIKAH RESMI YA?

    Riana sudah berendam di dalam bak mandi dengan menggunakan handuk. Dalam posisi membatu, dia menunggu kedatangan David.KREKSuara pintu terbuka. Riana tahu David sudah melangkah mendekat. Sesaat Riana mengintip dari sudut matanya. Tampak David sudah bertelanjang diri. Hanya ada handuk yang menutup bagian bawah perut hingga pahanya. Kulit kuning langsat David tampak seperti lelehan madu menggoda bagi Riana saat ini.David masuk ke dalam bak mandi. Mengambil posisi duduk di belakang Riana. Selama beberapa menit, Riana tak merasakan ada perubahan aneh dari perilaku David. Tak sedikit pun David menyentuhnya. Membiarkan dirinya sibuk menggosok badan seorang diri. Bingung. Riana pun menoleh ke belakang. Penuh rasa penasaran meskipun malu juga."Kenapa? Udah selesai mandi?" tanya David saat Riana menoleh ke belakang."Eh…, nggak. Hmm, itu…""Apa?""Anu…""Mau dibantu bersihin badan? Sini kubantu?" tanpa basa basi David langsung mengambil alih tangan kanan Riana dan mulai membersihkannya den

    Last Updated : 2024-03-05
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   INGIN POLIGAMI

    Riana melangkah menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan bahagia. Sejak liburan di villa bersama David, hubungannya dengan David terasa sangat menyenangkan. Ya, memang sih David masih galak. Tapi tetap perhatian pada dirinya.Hape Riana bergetar. Ada pesan dari David.Ibumu sampe rumah jam berapa?Aku mau siapin kejutan. DavidRiana tersenyum membaca pesan David. Tak sabar juga menanti kejutan dari David untuk ibunya. Secepatnya Riana membalas pesan David.Nanti jam 3anJangan bikin onar ya?Harus dapet restu ibu biar bisa ke KUADavid tersenyum membaca pesan Riana. Gadis itu selalu mengingatkannya untuk tidak membuat masalah yang bisa membuat ibunya ilfeel. Yaah, itu bisa dimengerti sih. Terkadang yang paling susah dalam pernikahan adalah mendapat restu dari orang tua. Entah orang tua pihak laki-laki atau pihak perempuan. David juga merasa grogi dan khawatir. Takut ibu Riana akan membencinya. Apalagi, berdasarkan cerita Riana, ibunya sangat menyukai Jo. Dengan alasan Jo ganteng,

    Last Updated : 2024-03-06
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   DIUSIR IBU MERTUA

    "Apa maksudnya?"Kalimat tanya itu langsung meluncur dari bibir ibu Riana dan Jo.Riana tahu ini adalah keputusan keliru menceritakan pernikahan sirinya dengan David sekarang. Namun, daripada ibunya umat lagi karena Jo bilang dirinya menjual diri di hotel. Lebih baik jika ibunya tahu bahwa dirinya sudah menikah. Ini adalah satu-satunya pilihan paling baik di antara semua pilihan buruk lainnya.Tangan Riana menyusuri bagian dalam sling bag biru mudanya. Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil berisi cincin. Ada inisial huruf RnD di sana. Riana langsung memakainya. "Ini cincin nikahku. Menantu Ibu udah nunggu di rumah. Kita pulang sekarang."Riana bangkit dari duduk dan mengajak ibunya segera keluar dari kafetaria."Kapan kamu menikah dengan dia?" tanya Jo emosional."Apa urusannya denganmu? Kamu bukan siapa-siapaku Jo," sahut Riana sinis sambil menggandeng ibunya keluar dari kafetaria rumah sakit. Jo ingin mengejar tapi seluruh kakinya sudah lemas tahu fakta Riana sudah menikah dengan Davi

    Last Updated : 2024-03-06
  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   JATUH SAKIT LAGI

    "Ibu…!" Riana berlari mengejar ibunya masuk ke dalam kamar. Tapi ibunya sudah mengunci pintu dari dalam."Ibu! Maafin Riana! Ibu!" Riana menggedor-gedor pintu kamar ibunya."IBUUUU!!! Bukain pintunya!!! Riana mohon!!!" tangis Riana mulai meleleh. Baru kali ini ibunya marah seperti ini padanya.David yang mengikuti Riana sedari tadi, memeluknya dari belakang. " Udah, Sayang. Udah," bisik David menenangkan Riana."IBUUUU.….," Riana menangis kencang di dada David. Hatinya runtuh karena ibunya tak menyetujui hubungannya dengan David. Padahal, kemarin dia sudah yakin, ibunya pasti akan merestui hubungannya.David hanya bisa memeluk Riana dan mengusap-usap rambutnya. Hanya ini yang bisa dilakukannya saat ini. Tak mungkin dia bersikap kasar atau memaksa ibu Riananya menolaknya. Jika penyakit jantung ibu Riana kumat, dia malah berpotensi kehilangan Riana saat ini. David tak ingin hal itu terjadi.BRUK!Tangis Riana terhenti mendengar suara sesuatu jatuh dari dalam kamar. Dia melepaskan diri p

    Last Updated : 2024-03-07

Latest chapter

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   NGGAK MASALAH PUNYA ADIK

    "Pagi, Rafa!" Riana menyapa dengan hangat. Jalan pagi berdua dengan David membuat mood Riana naik drastis.Rafa yang baru keluar kamar tertegun menatap mamanya yang tampak bersemangat. Sudah hampir sebulanan mamanya tampak lesu seperti orang tak ingin hidup. Kata Mbok Shinta, itu karena adiknya tak jadi lahir. Calon adiknya di perut mamanya menghilang dan gara-gara itu mamanya jadi sedih.Mendengar kabar itu, Rafa juga sedih. Tapi, mamanya sudah sangat sedih. Jadi, dia memutuskan untuk tidak tampak bersedih dan melakukan kegiatan sehari-hari dengan lebih mandiri. Intinya, Rafa bertekad lebih mandiri dan tidak bergantung pada mamanya agar tidak menambah duka dan beban pikiran mamanya."Udah mandi? Mau Mama mandiin?" tanya Riana dengan senyum cerah."Mama lagi seneng ya?" tanya balik Rafa. Hatinya ingin memastikan mamanya memang baik-baik saja.Riana tersipu malu sambil memegangi pipinya," Hehehe, senenglah. Kan lihat Rafa pagi ini."Rafa semakin melongo dengan tingkah aneh mamanya itu.

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   THANK YOU FOR LOVING ME (RIANA POV)

    Dulu, saat bangun dari tidur, aku selalu takut melihat ke sisiku karena ada dirimu di sana. Aku sangat takut. Tiap kali berdua denganmu, jantungku seperti berhenti berdetak. Pikiranku selalu berdoa agar suatu saat bisa terlepas darimu.Nyatanya, setelah waktu berlalu. Aku malah berharap selalu bisa berada di sisimu. Hatiku selalu merasa lebih tenang, jika kamu bersamaku.Seperti saat ini. Waktu pagi datang. Kedua kelopak mataku terbuka. Aku langsung menoleh ke samping, mencarimu. Senyumku otomatis berkembang saat indera penglihatanku menangkap bayang dirimu ada di sisiku.Sudah banyak hal yang kami lalui bersama. Suka duka menjalani kehidupan sehari-hari yang terasa seperti naik roller coaster. Aneh. Sejujurnya aku takut naik roller coaster dan tentunya kehidupan seperti roller coaster saat bersama denganmu juga membuat jantungku tak bisa berdetak tenang barang sesaat. Namun, semuanya tak terasa menakutkan saat bersamamu.Memang ada kalanya kesedihan yang teramat menyakitkan membuatku

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KENAKALAN DI BIOSKOP

    Ekor mata Riana melirik-lirik gugup ke arah David. Dia tak berani langsung menoleh. Apalagi sekarang adegan panas di layar sedang berjalan.Masih terus melirik-lirik, Riana pura-pura mengambil popcorn yang ada di antara dirinya dan David. Tentu dengan pikiran agar terlihat natural. Namun, jari-jarinya tak bisa menemukan tempat popcorn yang diinginkannya."Kok? Harusnya kan di sini?" gumam Riana. Niatnya pun berubah. Jari-jarinya bergerak menelusuri sekitaran tubuh David. Bodohnya, dia melakukannya sambil tetap melirik. Tidak langsung menoleh."Eh? Kok? Menonjol?" Riana terkaget lalu akhirnya menoleh. Tampak David sudah berdeham-deham saja menatap ke arahnya.Kedua mata Riana membelalak lebar. Gara-gara asal meraba saat mencari popcorn, jarinya malah memegang junior David. Bukan popcorn yang dia cari!"Maaf, David!" buru-buru Riana menarik kembali tangannya. Mukanya sangat panas. Bahkan, suhu dingin AC di bioskop tak bisa meredam hawa panas yang menjalari wajahnya. Yang bisa Riana laku

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KAMU PIKIR AKU GENTONG?

    Sepulang dari menjenguk Risa, David mengajak Riana makan. Dia membelokkan mobilnya ke arah Cihampelas Mall."Kok ke mall?" Riana menatap David bingung."Ke Mujigae. Kamu suka korea-koreaan kan?""Hmm, iya sih. Tapi, kamu doyan?""Kalau sama kamu mah, apa saja bisa jadi enak. Yang penting kamu makannya banyak. Oke?" David membuka pintu mobil lalu keluar. Setelah itu, dia berlari ke tempat Riana berada untuk membukakan pintu mobil buat Riana."Makasih," Riana memegangi erat jemari David sambil melangkah keluar mobil.David terus menggandeng tangan Riana sampai tiba di tempat makan. Dia memesan hampir semua aneka makanan di buku menu yang disediakan oleh pramusaji."David! Siapa yang mau makan itu semua?" Riana melongok pada tab menu pemesanan yang diklik oleh David. Matanya membelalak melihat banyaknya makanan yang David pilih."Kamu. Tugasmu sekarang makan banyak," David menekan tombol order untuk mengakhiri pesanan.Riana terpaksa mengikuti ucapan David. Toh, orderan sudah terlanjur d

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   BERUSAHA UNTUK MENDEWASA

    Entah ini sudah hari ke berapa aku berada di rumah sakit. Aku tak tahu. Atau mungkin tepatnya tak ingin tahu.Luka di tubuhku sudah mendingan. Seharusnya aku sudah bisa pulang ke apartemenku. Tapi, aku tak mau pulang. Tempat itu hanya akan mengingatkan pada kenangan-kenangan manis yang ternyata hanyalah tipuan. Memikirkannya saja membuat air mataku meleleh.Padahal, aku sudah sangat percaya. Kukira memang sudah benar-benar mau menerimaku. Nyatanya, dia hanya menipu dan merampas semua kenangan indah yang dia berikan padaku secara sepihak. Bahkan, janin dalam kandunganku ikut dia rampas. Betapa dia sangat tidak memiliki hati. Anak di kandunganku kan anaknya juga. Tapi kenapa dia tega melakukan itu? Membuat janin yang belum genap tiga bulan itu sirna dari dunia. Sungguh sangat jahat dirimu, Jo. Harusnya aku menyadari ini semua dari awal. Tapi, semua sudah terlambat. Dari awal, batin dan pikiranku sudah tertutupi oleh cinta butaku padamu, Jo. Jika saja… jika saja aku masih bisa berpikir j

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   ANAK KITA MASIH ADA DI HATI KITA

    Sudah seminggu lebih waktu berlalu sejak kejadian itu. Kejadian yang sangat memilukan. Bagiku dan Riana.Hari-hari kami di rumah jadi sepi. Riana lebih suka mengurung diri di kamar. Jarang makan. Wajahnya jadi lebih pucat dan tirus.Aku tahu. Ini pasti sangat berat untuknya. Ibunya sudah menginap di rumahku. Bahkan, Sena. Kubiarkan mereka menemani Riana. Karena kupikir, lingkungan yang lebih ramai, bisa membuat dirinya lebih ceria.Memang saat bersama orang lain, dia sudah bisa menanggapi dengan baik. Walau hanya beberapa patah kata dan senyum simpul. Menurut laporan psikolog yang tiap harinya kutugaskan untuk membantu terapi Riana, kondisi Riana memang masih membutuhkan proses. Dikarenakan Riana tipe perasa. Butuh waktu lebih lama menuntaskan rasa duka."Kira-kira ada alternatif lain tidak untuk membantunya?" tanyaku pada sang psikolog. Sejujurnya aku juga tak sanggup jika tiap malam mendengar Riana menangis sendirian. Hatiku selalu ikut teriris mendengarnya. Aku pun sudah tak bisa b

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   HILANGNYA SANG BUAH HATI

    "David...." panggil Riana lemah."Iya, Sayang," David mencoba mencari wajah istrinya yang masih tersembunyi dalam dadanya. Tangannya bergerak mengusap-usap rambut dan pelipis istrinya."Rumah sakit…. Aku mau ke rumah sakit," rengek Riana. Tangannya meremas kaos polo David yang berwarna hitam pekat."Iya. Ayo," David langsung menggendong Riana keluar kamar. Riana menelusupkan kepalanya dalam dekapan dada David. Memang hatinya masih tak tenang karena obat yang baru ditelannya. Tapi, sudah ada David di sisinya. Bukankah semuanya akan berjalan baik-baik saja kan?"Bos, yang di luar sudah beres," Jono tampak tergopoh-gopoh menghampiri David."Jo di dalam. Jalankan sesuai perintahku tadi," pesan David."Iya, Bos," Jono menyanggupi perintah bosnya.David melangkah menuruni tangga. Dia berjalan membawa Riana masuk dalam mobil Jeep."Pak, ke rumah sakit terdekat," ujarnya pada sopir sewaan yang dari tadi menunggu."Siap, Bos," jawab sang sopir.Sepanjang perjalanan, David terus memangku Riana.

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   KAMU SUDAH SELAMAT SEKARANG

    David terbangun dari kantuknya. Perjalanan panjang menuju lokasi Riana disekap membuatnya semakin lelah. Tanpa dia sadari, dirinya sudah terlelap begitu saja tadi."Jam berapa sekarang?" tanya David pada Joni yang ada di sisinya."Jam sembilan, Bos. Sekitar dua puluh menit lagi sampai," jelas Joni.Butuh waktu sehari penuh bagi David untuk mendapatkan lokasi Riana berada. David harus mencari info dari geng preman maupun kepolisian sekitar. Sangat beruntung, David belum pernah memiliki masalah dengan pihak kepolisian. Makanya, urusannya bisa berjalan lebih lancar dan bisa menemukan posisi Riana meski hanya berbekal plat nomor mobil saja.Jalan yang mereka lalui semakin lama kasar. Berulang kali ban mobil Jeep yang David kendarai seolah-olah meloncat melayang terbang saking terlalu sering bersentuhan dengan jalan bebatuan tak rata.David menatap ke belakang. Anak buahnya mengikuti dengan mobil di belakang. Dia kembali menoleh ke depan. Berulang kali dia menghembuskan napas penuh kegelis

  • MENDADAK JADI PEMBANTU KESAYANGAN TUAN MAFIA   BE A GOOD GIRL

    Aku pikir aku mati. Ya. Saat ini kematian benar-benar dekat denganku. Malaikat pencabut nyawa ada di sisi. Walaupun aku sudah meraung-raung memohon, tak ada kepeduliannya yang tersisa untukku. Sebaliknya, mulutku malah dibungkam dengan lakban hitam.Hanya tangisku yang bisa kuandalkan. Entah sudah berapa liter air mata kucucurkan. Mataku pun sudah lelah. Tapi, hanya ini protes yang bisa kulakukan. Tak ada yang lain.Aku tak berdaya. Tak bisa melakukan apapun. Jo mengikatku begitu kencang. Tak mau menerima sedikit pun penjelasan dariku. Malah, dia meminumkan obat aneh padaku.Aku tak tahu obat apa itu. Tapi, dia memaksaku meminumnya. Jemarinya menjejalkan buliran pil berwarna putih itu ke dalam mulut dengan kasar. Aku berusaha untuk melawan, memuntahkannya. Tapi, jari-jarinya mendorong masuk pil itu ke pangkal tenggorokanku dan mengguyurnya dengan air mineral sebanyak mungkin. Aku pun tersedak bersamaan dengan pil dan air mineral yang menelusup masuk dalam tenggorokanku."Bagus!" itula

DMCA.com Protection Status