Beranda / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Bab38# Dua Pria Datang Lagi

Share

Bab38# Dua Pria Datang Lagi

Penulis: Blue_Starlight
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-02 17:10:07

Setelah mendapatkan sisa pembayaran dari Freya, Jack langsung menghubungi anak buahnya untuk segera bertindak. Pria itu langsung bersikap profesional.

Di Rumah Sakit Chartie, dua orang pria masih mengawasi di dalam mobil di area pelataran parkir rumah sakit tersebut. Alfonso dan Carlos mengamati dengan seksama, beberapa orang yang dicurigai berhubungan dengan Grace.

Sementara Leon yang berada di ruang pemeriksaan. Anak itu sedang menunggu Stella yang hendak membawanya ke kamar. Tiba-tiba saja, ia merasakan sesuatu yang mengalir di dalam hidungnya, Leon mimisan. Sontak, tangan mungil itu menengadah di bawah dagu.

"Aunty ...!"

Teriakan Leon mengejutkan Stella yang baru saja mencuci tangannya. Wanita itu tercengang karena darah mengalir dari hidung sang anak.

"Leon ..."

Dengan sigap, Stella mengambil tisu yang diberikan pada Leon. Kemudian mendudukkan anak itu dengan posisi kepala sedikit menunduk, untuk mencegah darah mengalir ke tenggorokan. Stella juga menjepit bagian depan hidung L
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (64)
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Sya
terimakasih aja sih bodyguard buat Leon dari si Arthur dari pada km selalu cemas memikirkan anakmu Leon
goodnovel comment avatar
Ugik Kph
semoga saja anak buah Jack tidak akan pernah menemukan Leon
goodnovel comment avatar
Attin26
kayanya saran Arthur gak salah deh untuk menjaga Leon dari kejauhan karena Alfonso dan Carlos masih berusaha mencari tau rahasia Grace di Jerman. semoga aja kabar Leon gak mereka ketahui.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab39# Siapa Di Kursi Roda?

    Max dan Freya rencananya akan membahas tentang kerja sama yang terjalin antar kedua perusahaan tesebut. Kerja sama Vista Ventures dan McKesson Group yang sudah berjalan satu bulan.Freya menyambut hangat kedatangan sang pria. Wanita itu bahkan berdiri menghampiri Max dan mengajaknya. "Ayo duduk, Max."Max hanya mengikuti apa yang diucapkan Freya tanpa berkata."Apa yang membuatmu datang lebih cepat, Max?" tanya Freya mengalihkan perhatian Max agar ia lupa dengan pertanyaannya tadi.Tetapi, berbeda dengan Max. Pria itu masih saja mengungkit pertanyaan yang belum ia ketahui jawabannya. "Tidak ada yang membuatku datang lebih cepat, Freya. Hanya saja tidak ada kemacetan di jalan, jadi aku tiba sebelum waktunya. Siapa yang kau katakan pria brengsek tadi? Apakah aku?""Bukan, Max! Aku tidak sedang membicarakanmu," kilah Freya dengan cepat. Kemudian ia mengubah ekspresi wajahnya, tersenyum. "Oohh ... karena tidak macet, ya. Jadi kau sekarang mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab40# Bukan Bocah

    Semua mata tertuju pada gambar video panggilan Alfonso, terutama Freya. Kemudian Jack berdecak. "Ck, siapa yang kau tunjuk! Itu hanya anak kecil, Bos! Orang yang kita cari bukan dia!" "Benar, kata Bos Jack. Target kita bukan anak kecil." Alfonso menimpali."Apa kau yakin informan itu?" ketus Freya bimbang. Tapi, dia sendiri juga yakin jika Grace menyembunyikan laki-laki lain di rumah sakit itu."Tentu saja informasi itu benar. Katanya, beberapa kali sebelum wanita itu kembali ke Italia, dia terlihat bolak balik ke rumah sakit ini. Aku yakin dia punya rahasia di sini.""Lalu, sekarang apa yang kalian dapatkan, hah?! Sudah satu minggu kalian tidak dapatkan hasil apapun! Memang kalian tidak becus!"Sementara di seberang sana, mata Brian melihat dua sosok yang sejak tadi ia khawatirkan, Stella sedang mendorong kursi roda Leon. "Om Brian, ada apa?" Leon bertanya saat melihat sang dokter merunduk dengan terengah di depannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab41# Mencoba Ide Stella

    Sekian detik berpikir bagaimana cara mengusir mereka, akhirnya Brian menyetujui ide Stella. Jika tidak, mereka tidak akan pergi dari area itu."Oke boleh juga idemu," ujar Brian sepakat.Stella sesaat mengambil ponsel, kemudian menghubungi sahabatnya yang berprofesi polisi. Ia mengatakan jika dirinya baru saja diikuti sebuah mobil dan mereka masih menunggu di depan rumah sakit itu.Dengan gaya khas Stella, wanita itu berhasil meyakinkan temannya tersebut. Sebagai seorang polisi, tentu saja sudah menjadi tugas Kevin melindungi warga negara di daerahnya."Baiklah, sebutkan jenis kendaraan dan plat yang kamu ketahui, Stella. Aku secepatnya tiba di sana," ucap Kevin."Aku tidak melihat pasti nomor mobil itu, tapi mereka memakai Jeep hitam, dan sekarang mereka masih berada di area rumah sakit.""Kenapa kamu tidak hubungi petugas keamanan di sana?""Kamu tau kan, apa yang aku inginkan. Aku tidak ingin mereka tau jika aku yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab42# Tolong Aunty Stella!

    Setelah mematikan sambungan telepon, Alfonso mencari keberadaan Carlos. Rupanya sejak tadi ia tidak melihat rekannya. Bergegas ia berkeliling area itu. Namun, tidak ketemu juga. Pria itu bahkan mengumpat sepanjang langkahnya. "Ke mana sih dia? Awas saja jika aku tau dia enak-enakan!"Setelah mencari di berbagai tempat tapi tidak ada hasil, Alfonso berdiri di area samping rumah sakit itu dengan kedua tangannya di pinggang. Wajahnya pun sudah memerah karena kesal.Akhirnya, Alfonso putuskan menunggu beberapa saat di sana, sembari matanya mencari sosok rekannya ke sana kemari. Pria itu lantas berjalan lagi dan bertemu Carlos di tikungan. Hampir saja keduanya bertabrakan. "Dari mana saja kau!" hardik Alfonso terkejut.Begitu pula Carlos. "Kau juga, bisa-bisanya mengagetkan!""Aku mencarimu?" balas Alfonso, kemudian melihat wajah Carlos. "Apa yang kau dapatkan?"Carlos menggeleng. "Tidak, aku belum menemukan pria itu. Kau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab43# Pesan Dari Siapa?

    Sementara di negara Italia, setelah pulang dari kantor, Grace menyambut kedatangan Max yang hendak masuk. Ia berjalan dengan anggun dalam balutan dress selutut yang menjadi kebiasaan wanita itu di rumah. Senyumannya selalu merekah menghiasi di bibir tipis itu."Hai, Sayang ..." sapa Grace mengalungkan kedua tangannya pada leher sang suami.Max membalas dengan senyuman hangat. "Hmm ... Apa yang membuatmu ceria seperti ini?" herannya menyipitkan mata.Wanita itu berlagak manja. "Tidak ada, aku ya seperti biasanya," balas Grace terkekeh kecil."Kamu yakin tidak sedang menggodaku?" Max menarik pinggang wanita itu semakin rapat, hingga Grace terjingkat kaget."Aw, Max!" Grace terkesiap. Tatapan keduanya mulai beradu. Max merasakan hatinya penuh cinta. Kemudian menunduk, menciumi ceruk leher sang istri. "Awas, Christ melihatnya ...!" sambungnya terkikik."Christ tidak ada, jangan mengelabuiku, Sayang ..." Ucapan Max membuat Grace

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab44# Aksi Gila

    Melihat Grace membaca pesan dengan tampak serius pada ponselnya, Max seketika menjadi ingin tahu, siapa yang mengirimi pesan sang istri?"Dari siapa?" Max mencari celah berusaha ikut membaca isinya."Dari Agatha, Max. Katanya diadakan pestanya akhir minggu besok.""Kau mau datang?" tanya Max menunggu jawaban yang diangguki wanita itu. "Serius kau datang?""Iya, Max. Apa salahnya aku datang juga? Toh, acaranya juga biasa saja.""Dengan siapa kau datang?"Grace terbeliak, tidak biasanya pria itu bersikap sangat posesif. "Kamu tidak sedang mencemburuiku, kan? Kamu ijinkan aku pergi kan, Max ..." pintanya mengatupkan kedua telapak tangan, seperti anak kecil meminta uang saku."Boleh, asalkan aku ikut?""Max! Ini hanya pesta wanita. Aku takut jika kamu ikut mereka tidak membawa pasangan. Bagaimana denganmu? Apa kau juga mau bergabung dengan kami para wanita?" cerocos Grace memberondong pertanyaan."Bukan masalah, aku bisa pesan meja sendiri. Dan kau ... berpestalah. Aku tidak akan mendeka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab45# Semua Semakin Rumit

    Tatapan Max semakin menajam saat melihat Grace justru semakin meliukkan badan di atas meja. Pria itu merasa geram karena banyaknya pasang mata yang melihat kemolekan sang wanita.Tanpa banyak kata, pria itu langsung menggapai kaki Grace dan menggantungkan tubuh wanita itu pada pundaknya, seolah pria itu sedang membawa karung beras. "Max, turunkan aku!" tolak Grace meronta.Max terus berjalan seraya mencengkram kuat kedua kaki Grace agar bisa diam. Meskipun semua sahabat sang istri melihatnya, ia tidak pedulikan. Nyatanya, Grace terus memberontak, memukul punggung sang suami dengan kakinya terus bergerak."Diam! Kau membuatku malu!" gertak Max. Tetapi, wanita itu tetap saja melawan."Max! Cepat turunkan aku! Pestanya belum selesai!" "Tidak! Sudah cukup kau bersenang-senang! Sekarang kau harus pulang!"Pasangan suami istri itu tidak hentinya saling beradu mulut. Akan tetapi, Max tetap memaksa Grace masuk ke dalam mobil.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab46# Kamu Di mana?

    Arthur menghentikan mobil sportnya tepat di depan kedua paruh baya itu. Victor dan Evelyn pun melihat seorang pria muda membuka pintu, lantas turun dari mobil mewah tersebut."Arthur?!"Pasangan suami istri itu terbelalak saat mengenal sosok pria yang menyapanya."Hai, Paman. Hai, Tante. Selamat Pagi! Wah ..., mau ke mana ini kalian sudah rapi sekali ...?" ucap Arthur tersenyum lebar. Pria itu bahkan menampakan deretan giginya."Tante kira siapa yang bawa mobil keren ini!" puji Evelyn dengan rasa kagum."Biasa Tan, anak muda ... Hahaha ...!" tawanya tergelak. "Omong-omong Paman dan Tante mau ke mana?" Arthur melihat keduanya dari atas hingga ujung kaki."Oh ... kami mau ke rumah Grace. Sudah lama tante belum ketemu dia lagi. Tante rindu, sekalian mau lihat keadaannya," balas Evelyn kemudian memberi tawaran. "Kamu mau ikut?"Arthur sejenak terdiam. Terakhir kali ia bertemu dengan sepupunya memang sudah lama. Saat ada orang yang mengintai Leon. "Boleh deh, Tan, kalau aku tidak ganggu ac

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07

Bab terbaru

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab197# Hanya Kamulah Saudara Kenan

    Mobil yang dikemudikan Kenan baru saja berhenti tepat di garasi rumah mewah sang kekasih. Mereka baru saja tiba di rumah Chelsea. Anna dan Chelsea bergegas turun dari mobil, dan berjalan diikuti Kenan, menuju pintu utama rumah besar yang terlihat sangat megah."Wow, rumahnya besar sekali, Chelsea," decak kagum Anna sambil menatap takjub ke sekeliling. Matanya tampak berbinar.Chelsea tersenyum dengan bangga dengan menggandeng tangan adik Kenan, "Terima kasih, Anna. Ayo, aku tunjukkan kamar yang akan kamu pakai!"Mereka berjalan masuk ke dalam rumah, dan Anna semakin terkesima dengan kemewahan yang ada. Ruang tamu yang luas, lampu kristal yang menggantung indah di langit-langit, serta lantai marmer yang bersih dan berkilau membuat Anna semakin merasa seperti berada di dunia yang berbeda."Sungguh luar biasa, Chelsea. Aku makin penasaran dengan kamarku!" kata Anna, tak bisa menyembunyikan ketakjubannya.Chelsea tert

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab196# Aku di Tinggal Lagi?

    Akhirnya Anna memutuskan ikut bersama Chelsea ke kota. Meskipun terbesit keraguan sesaat Anna merepotkan, Chelsea adan Grace tidak henti merayu hingga gadis itu turut serta. Mereka pun bersiap kembali ke kota setelah memasukkan beberapa tas Anna ke bagasi belakang. Setelah Anna masuk ke dalam mobil, kini gantian Grace dan Chealsea yang masuk ke kursi tengah. "Hei, kenapa kamu duduk di situ?" tegur Max menaikkan dua alis, menatap bingung pada Chelsea. Chelsea justru hanya meringis tersenyum, mengabaikan larangan Max, "Hehehe ... Sementara, kamu duduk di depan bersama Kenan ya, Max ... Please ...!" pinta Chelsea mengatupkan kedua telapak tangan. Melihat wajah sang adik, Max hanya bisa menghela berat. Tidak merespon, namun wajahnya yang ditekuk terlihat sekali bila pria itu sedang kesal. Kenan melirik sekilas, dan memastikan ketiga wanita di kursi penumpang sudah aman. Perlahan roda ban mulai menggilas jalanan a

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab195# Anna ke Kota

    Setelah membuat minuman untuk para tamunya, Kenan dan Anna tidak mendapati mereka semua di ruang tamu. Kenan lalu pergi mencari keberadaan Chelsea. Pria itu samar-samar mendengar percakapan antara Chelsea dengan sang kakak. Hatinya terasa sakit, melihat keduanya terlibat percekcokan, dengan Chelsea yang terisak di sana. "Sampai kapanpun aku tidak akan merestui hubungan itu, Chelsea!" tegas Max menatap tajam.Sesaat Kenan menjauhi keduanya, tidak ingin terlihat menguping percakapan tersebut, lantas ia beralih mencari Anna yang justru sedang mengetuk pintu kamar mandi."Anda baik-baik saja, Nyonya?" Kenan justru lebih terkejut mendapati istri sang majikan sedang berada di dalam mandi dalam keadaan pucat.Padahal, beberapa jam yang lalu, Grace tampak ceria lebih dari siapapun di antaranya. Hal itu semakin membuat Kenan penasaran."Hm, aku baik-baik saja, Ken. Hanya ..." Grace tidak melanjutkan ucapannya, terdengar semakin lir

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab194# Dia Tidak Pantas Untukmu!

    Mendengar celotehan Max yang tidak jelas, membuat Chelsea hampir meradang. Wanita itu ingin rasanya membunuh sang kakak dengan mencekik lehernya.Kenan langsung berusaha mencairkan suasana, mengalihkan perhatian sang kekasih. "Ayo, kita ke rumahku dulu. Pasti adikku senang kalau kalian datang. Di sana banyak hal yang bisa kalian lihat."Mereka pun mulai berjalan kembali ke mobil, dan melanjutkan perjalanan menuju rumah adik Kenan, berharap suasana akan semakin hangat dan ceria seiring berjalannya waktu.Setelah mobil berjalan beberapa saat, mereka sampai di sebuah rumah sederhana namun sangat nyaman, dikelilingi oleh taman yang hijau dan asri."Sudah sampai!" seru Kenan menghentikan mobilnya di halaman depan.Di depan pintu, seorang gadis muda dengan senyum lebar menyambut mereka. Anna, adik Kenan, berdiri di sana dengan wajah ceria, mengenakan gaun sederhana yang tampak pas dengan suasana desa. Begitu melihat Kenan turun dari m

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab193# Kampungan!

    Keesokan pagi, di langit cerah dan angin sepoi-sepoi berhembus, membuat suasana sangat nyaman. Chelsea, Kenan, Grace, dan Max sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman Kenan. Mobil yang mereka tumpangi melaju di jalanan bebas hambatan, lalu menuju pedesaan yang tenang. Namun, meskipun perjalanan ini seharusnya menyenangkan, Max tampak tidak terpengaruh oleh suasana ceria di sekitarnya. "Wah, aku tidak sabar nih, tiba di sana. Kampung halaman Kenan pasti indah banget, kan?" seru Chelsea tersenyum lebar, menoleh ke belakang. Grace yang duduk di samping Max pun tak kalah melebarkan senyuman. Ia mengangguk dengan semangat, "Ya, pasti sangat seru! Kenan, kapan terakhir kali kamu ke sana?" Di samping Kenan, Chelsea berbicara riang, sementara Kenan tersenyum kecil menatap jalanan, sesekali mencuri pandang ke Max yang duduk di kursi penumpang dengan wajah datar dan terkesan acuh tak acuh. Kenan tersenyum hangat, "Sudah lama sekali, sih. Tapi saya yakin, Anda pasti suka, Nyonya

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab192# Si Perayu

    Permintaan Chelsea ingin berkenalan dengan adiknya pun langsung dikabulkan oleh Kenan. Sejak pagi, Chelsea sengaja menelpon Grace agar ikut ke kampung halaman Kenan.Awalnya Kenan menolak dengan berasalan canggung terhadap kakak iparnya, terlebih Max. Bukan ia marah karena perlakuan Max kemarin, namun Kenan masih belum terbiasa dengan pria dingin itu. Akan tetapi, Chelsea mengikis keraguan Kenan, jika sang kakak dan istrinya sangatlah baik. "Aku yakin nanti kamu akan terbiasa dengan kehadiran mereka, Ken. Bila kamu tidak mulai dari sekarang, aku rasa akan semakin sulit," bujuk Chelsea meyakinkan.Dengan sedikit keyakinan, Kenan mengangguk lalu tersenyum lirih, "Baiklah, bila itu maumu."Mendengar persetujuan Kenan, Chelsea duduk di sofa sambil memandangi ponselnya. Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk menghubungi Grace, langsung menggapai ponsel dan menelpon kakak iparnya. Dia tahu, mengajak Grace ke kampung halaman Kenan bi

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab191# Segenap Jiwa

    Setelah beberapa hari lalu mendapat restu dari sang ayah dan ibu. Kini, Chelsea duduk di kursi dekat jendela, senyum manis terpancar dari wajahnya. Kenan, duduk di hadapan wanita itu, menatapnya penuh perhatian. Hari itu, Chelsea merasa bahagia sekali, karena ada sesuatu yang penting yang ingin ia sampaikan. Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya wanita itu membuka mulut. Suara lembut, nan penuh dengan kebahagiaan pun mulai terdengar. "Ken ... ada hal yang aku ingin bilang. Papi dan mami, mereka merestui hubungan kita," ucap Chelsea dengan binar bahagia. Kenan menoleh terkejut, saat pria itu sedang mengaduk minumannya di dapur, "Benarkah? Wah ... semudah itu Tuan Alex dan Nyonya Felly merestui?" Mendengar ucapan Kenan, Chelsea seketika mencebik. Ia tidak suka mendengar penggilan untuk ayah dan ibunya, seolah ada jurang di antara Kenan dan orang tuanya. "Apa maksud sebutan Tuan dan Nyonya, Ken? Dia calon mertuamu, jadi ... Kamu juga harus mulai terbiasa menyebutnya sama d

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab190# Welcome to Jerman!

    Freya dan Jack berdiri di depan gerbang keberangkatan di bandara Internasional. Keduanya menunggu penerbangan mereka menuju Jerman. Wanita itu tampak tenang, meski suasana dalam hatinya penuh dengan tekad dan amarah. Jack, yang berdiri di sampingnya, lebih banyak diam, memahami bahwa situasi ini sangat serius. Ia tahu bahwa begitu sampai di Jerman, waktu akan sangat terbatas, dan misi mereka harus segera dimulai. Wanita itu melihat jam tangannya. Seolah menghitung detik-detik yang berlalu, lalu menatap Jack dengan tatapan tajam. "Alfonso dan Carlos akan menjemput kita di bandara, bukan? Setelah itu, kita langsung ke rumah sakit. Pokoknya aku tidak mau ada penundaan lagi," ucap Freya dengan tegas. Jack mengangguk memastikan, "Paham, Bos. Mereka pasti sudah siap. Tapi kau yakin untuk bertindak cepat seperti ini?" "Leon harus segera kita lenyapkan lebih dulu, Jack. Aku tidak bisa menunggu lagi, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi rencana ini! Anak buahmu sudah cu

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab189# Hinaan Freya untuk Jack

    Alfonso dan Carlos harus mengawasi Leon dari jauh, memastikan tidak ada yang melihat. Langkah yang diambil keduanya juga sangat terukur dan hati-hati. Meski pun dalam hati mereka, ada rasa was-was bila tertangkap penjaga."Kita harus hati-hati Carlos, kita belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jangan sampai ada yang curiga," bisik Alfonso mengendap-endap."Hm, kamu benar."Alfonso menajamkan penglihatannya, dengan mata menyipit, "Dan sepertinya ... itu kamar inap Leon, tapi mengapa dia pakai kursi roda?" "Entahlah. Apa mungkin dia sakit?" balas Carlos dengan suara lirih, "Tapi, dia tampak ceria dan lebih tenang. Aku rasa ada sesuatu yang tidak beres ..." sambungnya."Benar katamu. Kita harus cari info lebih banyak," balas Alfonso sembari menunjuk, "Lihat di sana, ada seorang perawat! Ayo, kita mendekat ke ruang itu! Apa ada informasi yang bisa kita dapatkan?"Carlos mengangguk pelan, "Baik. Tapi kita harus cepat, sebelum

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status