Home / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Bab43# Pesan Dari Siapa?

Share

Bab43# Pesan Dari Siapa?

last update Last Updated: 2024-11-06 15:01:43

Sementara di negara Italia, setelah pulang dari kantor, Grace menyambut kedatangan Max yang hendak masuk. Ia berjalan dengan anggun dalam balutan dress selutut yang menjadi kebiasaan wanita itu di rumah. Senyumannya selalu merekah menghiasi di bibir tipis itu.

"Hai, Sayang ..." sapa Grace mengalungkan kedua tangannya pada leher sang suami.

Max membalas dengan senyuman hangat. "Hmm ... Apa yang membuatmu ceria seperti ini?" herannya menyipitkan mata.

Wanita itu berlagak manja. "Tidak ada, aku ya seperti biasanya," balas Grace terkekeh kecil.

"Kamu yakin tidak sedang menggodaku?" Max menarik pinggang wanita itu semakin rapat, hingga Grace terjingkat kaget.

"Aw, Max!" Grace terkesiap. Tatapan keduanya mulai beradu. Max merasakan hatinya penuh cinta. Kemudian menunduk, menciumi ceruk leher sang istri. "Awas, Christ melihatnya ...!" sambungnya terkikik.

"Christ tidak ada, jangan mengelabuiku, Sayang ..." Ucapan Max membuat Grace
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (70)
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Sya
Grace pikir baik2 jikalau kau pergi ningalin max lagi apa nggak hancur tu orang Grace km permainkan begitu
goodnovel comment avatar
Mutia Abisha
wihhh yg sudah ehem ehemm langsung ngajak satu kamar ketagihan yah bang max .........
goodnovel comment avatar
Attin26
seneng banget lihat max dan Grace semakin dekat semoga aja Leon bisa ikut bergabung di kehidupan mereka. ngomong ngomong pesan dari siapa ya apa kabar tentang Leon?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab44# Aksi Gila

    Melihat Grace membaca pesan dengan tampak serius pada ponselnya, Max seketika menjadi ingin tahu, siapa yang mengirimi pesan sang istri?"Dari siapa?" Max mencari celah berusaha ikut membaca isinya."Dari Agatha, Max. Katanya diadakan pestanya akhir minggu besok.""Kau mau datang?" tanya Max menunggu jawaban yang diangguki wanita itu. "Serius kau datang?""Iya, Max. Apa salahnya aku datang juga? Toh, acaranya juga biasa saja.""Dengan siapa kau datang?"Grace terbeliak, tidak biasanya pria itu bersikap sangat posesif. "Kamu tidak sedang mencemburuiku, kan? Kamu ijinkan aku pergi kan, Max ..." pintanya mengatupkan kedua telapak tangan, seperti anak kecil meminta uang saku."Boleh, asalkan aku ikut?""Max! Ini hanya pesta wanita. Aku takut jika kamu ikut mereka tidak membawa pasangan. Bagaimana denganmu? Apa kau juga mau bergabung dengan kami para wanita?" cerocos Grace memberondong pertanyaan."Bukan masalah, aku bisa pesan meja sendiri. Dan kau ... berpestalah. Aku tidak akan mendeka

    Last Updated : 2024-11-06
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab45# Semua Semakin Rumit

    Tatapan Max semakin menajam saat melihat Grace justru semakin meliukkan badan di atas meja. Pria itu merasa geram karena banyaknya pasang mata yang melihat kemolekan sang wanita.Tanpa banyak kata, pria itu langsung menggapai kaki Grace dan menggantungkan tubuh wanita itu pada pundaknya, seolah pria itu sedang membawa karung beras. "Max, turunkan aku!" tolak Grace meronta.Max terus berjalan seraya mencengkram kuat kedua kaki Grace agar bisa diam. Meskipun semua sahabat sang istri melihatnya, ia tidak pedulikan. Nyatanya, Grace terus memberontak, memukul punggung sang suami dengan kakinya terus bergerak."Diam! Kau membuatku malu!" gertak Max. Tetapi, wanita itu tetap saja melawan."Max! Cepat turunkan aku! Pestanya belum selesai!" "Tidak! Sudah cukup kau bersenang-senang! Sekarang kau harus pulang!"Pasangan suami istri itu tidak hentinya saling beradu mulut. Akan tetapi, Max tetap memaksa Grace masuk ke dalam mobil.

    Last Updated : 2024-11-07
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab46# Kamu Di mana?

    Arthur menghentikan mobil sportnya tepat di depan kedua paruh baya itu. Victor dan Evelyn pun melihat seorang pria muda membuka pintu, lantas turun dari mobil mewah tersebut."Arthur?!"Pasangan suami istri itu terbelalak saat mengenal sosok pria yang menyapanya."Hai, Paman. Hai, Tante. Selamat Pagi! Wah ..., mau ke mana ini kalian sudah rapi sekali ...?" ucap Arthur tersenyum lebar. Pria itu bahkan menampakan deretan giginya."Tante kira siapa yang bawa mobil keren ini!" puji Evelyn dengan rasa kagum."Biasa Tan, anak muda ... Hahaha ...!" tawanya tergelak. "Omong-omong Paman dan Tante mau ke mana?" Arthur melihat keduanya dari atas hingga ujung kaki."Oh ... kami mau ke rumah Grace. Sudah lama tante belum ketemu dia lagi. Tante rindu, sekalian mau lihat keadaannya," balas Evelyn kemudian memberi tawaran. "Kamu mau ikut?"Arthur sejenak terdiam. Terakhir kali ia bertemu dengan sepupunya memang sudah lama. Saat ada orang yang mengintai Leon. "Boleh deh, Tan, kalau aku tidak ganggu ac

    Last Updated : 2024-11-07
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab47# Tes Darah

    Grace tidak menduga jika di saat dirinya tidak ada di rumah, kedua orang tuanya beserta Arthur datang ke rumahnya pagi-pagi sekali. Padahal, sejak kemarin ia berencana memeriksa darahnya di rumah sakit. Wanita itu ingin segera mengetahui hasil setelah dirinya melakukan penyatuan dengan Max sebelumnya. Mendengar pertanyaan sang mama, Grace seketika tergugu. "A-ku ..." Grace bingung hendak menjawab di mana dirinya saat ini. Tidak mungkin ia beralasan berada di kantor. Apalagi jika sang ayah datang ke kantornya jika ia beralasan bekerja. "Bagaimana ini?" batinnya kebingungan."Kamu di mana, Grace?" tanya Evelyn mengulang."Maaf, Ma. Aku ada keperluan mendadak yang harus kulakukan," jawabnya memberi alasan.Evelyn mengerutkan kening seakan ragu, "Sepagi ini?" "Ya, Ma. Karena mereka akan kembali secepatnya."Sedikit keraguan Evelyn mendengar alasan Grace, tapi ia sendiri juga tidak bisa pungkiri jika sang anak memang penggila bisnis. "Kapan kita bisa bertemu?"Victor dan Arthur saling b

    Last Updated : 2024-11-08
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab48# Freya Brengsek!

    Dengan penuh rasa penasaran yang semakin kuat, Freya menyelinap mendekati Grace yang sedang berada di kafetaria. Tentu saja wanita itu ingin tahu lebih, tentang apa yang dilakukan Grace di rumah sakit itu.Langkah hati-hatinya, membawa Freya semakin dekat pada istri Max. Di lain sisi, Freya juga tidak ingin jika Grace mengetahui dirinya akan menjemput sang ibu. Terlebih mengetahui tentang semua yang terjadi di dalam keluarganya, serta jati dirinya."Terima kasih," ucap Grace sambil menerima satu cup minuman berisi vanilla latte.Freya memundurkan langkahnya di balik pilar besar, agar dirinya tidak terlihat oleh Grace yang berjalan ke arahnya. "Mau ke mana dia?" gumamnya.Wanita itu terus saja mengikuti langkah Grace yang akan menuju ruang laboratorium guna mengambil hasil penelitian.Di saat menyusuri koridor-koridor rumah sakit, Grace sambil merencanakan apa yang harus ia lakukan lebih dulu agar Max tidak mencurigainya. "Semoga saja hasilnya positif," lirih wanita itu penuh harap. "

    Last Updated : 2024-11-08
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab49# Aku Ingin Hamil

    Tiidak kuat menahan rasa marah. Tanpa aba-aba Grace langsung menerjang Freya, merampas kembali kertas miliknya, kemudian mendorong wanita jahanam itu."Sekali lagi kau ikut campur urusanku, aku tidak akan segan mengotori tanganku!" gertak Grace penuh kilatan amarah pada sorot matanya.Freya terbelalak hampir saja terhuyung ke belakang andai ia tidak bisa menjaga keseimbangan. Beruntungnya, Freya melakukan itu dengan cepat sekaligus mengembalikan ekspresi keterkejutannya. Ia tidak menduga jika Grace bisa berbuat kasar dan nekat seperti itu.Freya lantas menarik sudut bibirnya. "Hah, kau pikir aku akan tinggal diam! Aku juga akan terus menghalanginya. Aku pasti bisa menyingkirkanmu dari sisi Max! Tunggu saja setelah aku dapat bukti-bukti itu, Grace! Kau pasti menyembunyikan rahasia ...! Hahaha ..." Setelah puas mengancam Grace, Freya meninggalkan wanita itu sendiri. Grace terpaku menatap hasil Lab yang sudah kusut tak beraturan. Perlahan tanganny

    Last Updated : 2024-11-09
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab50# Kecelakaan Beruntun

    Stella yang beberapa hari lalu pingsan karena dua orang laki-laki mencurigakan itu kembali hanya untuk mencari kebenaran suami rahasia Grace. Terlebih lagi sang perawat mendengar pernyataan Leon. Jika anak itu bertemu dengan pria mencurigakan di dalam kamarnya. Sang perawat langsung mengatakan apapun yang ia dengar pada Brian. Tak elak, Brian pun juga sama-sama terkejut. "Sebenarnya aku tidak tau pasti apa yang sedang mereka inginkan. Tetapi ... ini hanya dugaanku saja jika mereka sebenarnya tidak mengerti apapun tentang Leon. Walaupun wanita yang mereka maksud Grace yang sama." "Tapi siapa mereka sebenarnya? Mengapa mereka mencari suami Grace yang sudah pasti tidak akan mereka temukan!" balas Stella. "Nah, itu aku juga tidak tau, Stella. Apabila mereka orang Jerman yang mengenal Grace, tentunya mereka tidak akan mengenali Grace dengan nama aslinya. Dan ... jika mereka dari Italia, seharusnya mereka tidak mengenal Leon. Karena setahuku Grace selama ini tidak pernah membuka jati d

    Last Updated : 2024-11-09
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab51# Keadaan Darurat

    Tatapan kacau dan wajahnya yang sudah basah dengan air mata, Grace meratapi sosok yang terkapar dengan berlumuran darah. Wanita itu tercengang melihat wanita muda tidak sadarkan diri."Chel ... Chelsea!" Grace menutup mulutnya menahan agar dirinya tidak berteriak kuat. Langkahnya terpaku, tangannya bergetar. Namun, ia berusaha mengendalikan dirinya. "To-tolong!" teriak Grace melihat sekeliling, kemudian merogoh ponsel dalam tasnya. Berulang kali Grace menghubungi Max. Akan tetapi, pria itu tidak menjawab teleponnya."Max ... ayo, angkat ...!" Grace mengumpat dengan tangan gemetaran. Ia terus menghubungi Max sampai beberapa orang melihatnya, dan petugas polisi mengevakuasi lokasi."Maaf, Anda harus menepi, Nyonya," ucap petugas polisi."Saya mengenalnya, Pak. Dia adik saya." Sembari menjawab, Grace masih berusaha menghubungi Max.Dalam keadaan yang sangat tegang, tim medis pun juga datang. Mereka segera menolong dan mengeluarkan Chelsea dari mobil yang ringsek."Hati-hati!" tegur pe

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab255# Happy Ending

    Sudah hampir satu bulan sejak Chelsea mulai melakukan pencarian terhadap suaminya secara mandiri. Meskipun pihak kepolisian Jerman sudah menutup kasus kecelakaan ini. Pencarian polisi berakhir, bersamaan dengan ditutupnya kasus itu dan menyatakan dua orang sebagai korban. "Kenapa harus berakhir dengan begini, Ken ..." Chelsea meratapi di tempat kejadian sebelum mobil Kenan masuk ke jurang. "Kembalikan suamiku wahai alam. Kembalikan dia meskipun itu hanya abu atau tulang belulangnya ... Ijinkan aku memeluknya sekali lagi. Aku tidak akan marah padamu. Bagaimana aku bisa marah, kalau kau adalah rumah suamiku sekarang, selamanya ...." Wanita itu bahkan tidak kuasa menahan isak tangis. Setiap hari, ia tak kenal lelah, menyerahkan segalanya untuk mencari keberadaan Kenan. "Maaf, Nyonya." Suara Christ yang tiba-tiba pun tidak menghentikan isakan Chelsea. Sang asisten yang telah setia membantu, bersama dengan beberapa orang yang dikerahkan untuk mencari, sudah melakukan segala cara

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab254# Aku Punya Mommy & Daddy

    Kelopak bulu mata lentik membuka matanya perlahan, samar-samar cahaya matahari menembus tirai jendela.Pusingnya pun masih terasa, dan tubuhnya juga masih lemah, namun Grace mencoba mengingat apa yang terjadi. Semua kenangan tentang operasi dan masa koma itu kabur, tapi ada satu hal yang sangat jelas di pikirannya. Anak laki-lakinya, Leon."Ergghhh ..." Grace memegangi kepalanya yang masih berdenyut.Dengan susah payah, ia mengangkat tubuhnya dan menoleh ke sekeliling ruangan. Namun, tak ada siapapun di sana. Kosong!"Apa aku masih hidup?" Grace sendiri hampir tidak percaya dirinya masih bernyawa. Kemudian mengusap perutnya yang seakan tidak ada apa-apa. "Ke mana bayiku?" tanyanya kebingungan, entah pada siapa.Wanita itu lantas menoleh. Di sana, di ranjang yang terpisah, Leon sedang tertidur pulas. Wajah kecilnya tampak damai, meskipun di hati Grace, ada kekhawatiran yang menggantung."Leon, Mommy b

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab253# Harapan Terakhir

    Reaksi Brian membuat Max menarik paksa hasil tes kesehatannya. Pria itu dinyatakan cocok menjadi pendonor tulang sumsum untuk Leon.Dengan wajah binar, Max langsung bangkit dari duduknya. "Ayo cepat, ke mana aku harus pergi, Brian!" "Ayo! Aku juga sudah tidak sabar menunggu waktu ini!" Brian langsung bangkit dari duduknya, kemudian melangkah keluar yang diikuti Max.Setelah kurang lebih satu jam proses pengambilan sel tulang sumsum Max, petugas Laboratorium mulai memprosesnya.Max keluar dari ruang periksa dengan langkah yang sedikit terhuyung. Udara dingin di ruang rumah sakit tak bisa mengurangi rasa lega yang perlahan merayap dalam dirinya. "Apapun yang terjadi, Daddy akan berusaha segala cara Leon," tekad Max lirih.Meski perasaan berat masih menggantung, setidaknya ia tahu bahwa tulang sumsum yang baru saja didonorkan untuk Leon, memiliki peluang besar untuk menyelamatkan hidupnya. Hasil tes genetik men

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab252# Kamu Yang Bisa Menolongnya

    Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu bergerak pelan. Aroma desinfektan membuat Chelsea sadar seketika. Kepala terasa berat, tubuhnya lelah, dan rasa sakit mulai merayapi seluruh tubuhnya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat apa yang terjadi. "Kenaann ..." Ia berharap semua yang baru saja ia lihat adalah sebuah mimpi. Namun, sayangnya itu adalah hal nyata yang baru saja dialaminya. Chelsea melihat bekas tanah yang terdapat di sela-sela pada kuku-kuku. "Ini bukan mimpi ..." ratapnya menahan isak. Melihat sang Nyonya sudah sadar, Christ mendekati Chelsea yang terbaring di atas brankar rumah sakit. "Apa yang Anda rasakan, Nyonya?" tanyanya. Chelsea menatap asisten sang kakak, "Katakan kalau semua ini hanya mimpi kan, Christ?" Chelsea berharap asisten itu menggeleng, namun nyatanya Christ menggangguk, hatinya tahu bahwa ini semua kenyataan.

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab251# Selamatkan Bayiku

    Kegelapan langit malam berubah merah menyala karena ledakan mobil Kenan yang masuk ke jurang. Serpihan body mobil pun berterbangan hingga menjadi bagian terkecil. Semua orang mengalihkan wajah, menutup mata dengan lengan masing-masing. "Tidak Keennn ..." Chelsea meratapi terduduk di atas tanah. Tatapannya kosong pada nyala api di angkasa. Arthur memegang pundak Chelsea, menguatkan wanita itu, "Semua akan baik-baik saja, Chel. Kenan pasti selamat ..." Meski sejujurnya Arthur juga ragu akan ucapannya. Jurang dan ledakan sebesar itu mana mungkin tidak menghancurkan tubuh seseorang. Christ berlari ke tepian jurang, lalu menatap ke bawah. Namun, tak ada siapapun di sana. Hanya ada pecahan puing yang berserakan dan masih menyisakan bara api yang berkobar. Kemudian ia berbalik badan lalu menggeleng lirih. Isyarat Christ semakin membuat Chelsea semakin histeris. "Tidak! Kembali padaku Kenaannn ...!" Tangisan Chelsea yang terdengar pilu makin tak terkendali, hingga tiba-tiba semu

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab250# Perbaiki Rumah Tangga Kita

    Setibanya di basecamp yang tersembunyi, Chelsea merasa ada sesuatu yang sangat salah. Tempat itu sangat kacau dan suasana mencekam memenuhi udara. "Apa ini tempatnya, Arthur?" tanya Chelsea penuh keraguan. "Hm, benar ini tempatnya." Belum juga kedua mata Chelsea memindai tempat itu, tiba-tiba ... Brak! Freya dan Kenan keluar dari bangunan sepi dengan pencahayaan minim. Meski demikian, sorot mata Chelsea mampu menangkap siluet bayangan sang suami. "Kenan ...?!" Chelsea hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seruan Chelsea ternyata mampu mengalihkan perhatian kedua orang itu, terutama Kenan. Ia lebih terkejut saat melihat Chelsea juga berada di sekitar tempat itu. Area yang tidak sebaiknya dituju. Namun, di balik semua rasa takut dan kecemasan Chelsea, hatinya semakin teriris saat kenyataan yang lebih pahit terbuka di hadapannya. Di sana, di tengah kekacauan, dia melihat Kenan—dengan jelas berdiri di sisi Freya. Sekarang tampak seperti musuh yang berdiri di samp

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab249# Bertahanlah

    Grace dengan suara penuh amarah, "Kenan! Kau datang kemari hanya untuk jadi pengkhianat! Tidak tahu malu!" Berdiri tegak, Kenan menatap Grace dengan dingin, "Aku memilih sisi yang benar, Grace. Ini bukan tentang kamu atau aku lagi, ini tentang apa yang seharusnya terjadi." Grace tertawa sinis, "Cih! Sisi yang benar? Kau menjual dirimu kepada Freya, itu yang kamu sebut benar? Jangan lebih rendah dari itu, Ken!" "Aku tidak membutuhkan pembenaran darimu, Grace. Semua ini sudah berjalan terlalu jauh. Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang." Freya, yang sejak tadi diam dan menyaksikan percakapan itu, akhirnya berbicara dengan suara penuh kebencian. Grace tertawa remeh pada Freya, seolah mengejek wanita ular itu. "Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Karena kau tidak pernah dicintai sampai mati! Kau tak akan pernah tau apa itu cinta!" ucapnya penuh penekanan, "kasihan sekali!" Suasana di antara kedua wanita itu semakin mencekam. Freya ingin seka

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab248# Lokasi Ditemukan

    Max tampak berjalan mondar-mandir di ruang kantor yang gelap, ekspresinya tegang dan penuh amarah. Matanya yang tajam menatap beberapa anak buah Christ yang berdiri cemas di hadapannya."Bagaimana bisa kalian belum menemukan lokasi Freya?!" bentaknya, suaranya keras dan penuh amarah. "Kalian cuma membuang-buang waktu! Ini sudah terlalu lama, aku ingin jawaban sekarang!"Anak buah Christ, yang satu bernama Markus dan yang satunya lagi disebut Simon saling pandang, tampak bingung dan tertekan."Ma-Maaf, Tuan ... kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami belum menemukan petunjuk pasti," jawab Markus, suaranya terbata-bata.Max menggeram, berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan mereka. "Berusaha? Itu bukan jawaban yang aku cari! Jika kalian tidak bisa melaksanakan perintah sederhana ini, lebih baik aku cari orang lain yang bisa!"Simon mencoba menenangkan situasi. "Kami benar-benar sudah berusaha, Tuan. Kami akan terus menca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab247# Menjadi Sekutu

    Kenan terlihat tegang, tapi mencoba menurunkan egonya. "Freya, aku tahu aku salah. Aku tidak mencari pembenaran. Aku hanya ingin tahu di mana basecamp-mu. Aku punya rencana ... rencana untuk melancarkan keinginanmu." Namun, diam-diam, tanpa melibatkan siapa pun. Kenan akan pastikan akan membebaskan Grace. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus semua kesalahan." Mendengar ketulusan Kenan, dan betapa pria itu juga memenuhi keinginannya mendapatkan lokasi Grace, Freya terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-katanya. "Kau tidak akan menjadi pengkhianat di dalam basecamp-ku, kan?" "Kau bisa percaya padaku, Freya. Aku akan lakukan apa saja untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Kau akan dapatkan semua yang kau inginkan." Dalam hati Freya melewati banyak perdebatan. Kemudian suara Freya berubah, sedikit lebih lembut. "Baiklah, aku beri kau satu kesempatan lagi. Basecamp-ku ada di kawasan Charlottenburg, dekat Stasiun Zoologischer Garten. Tapi ingat, Kenan. Satu langkah s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status