Beranda / Rumah Tangga / MENANTU PILIHAN IBU / POV Asih – Ternyata Naldi cerita

Share

POV Asih – Ternyata Naldi cerita

Penulis: KARTIKA DEKA
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-21 04:09:11

"Pokoknya Bang Naldi, cuma boleh kawin sama Rika," sungut Rika dengan mulut manyun. 

"Kau ini, macam tak bisa cari laki-laki lain. Bang Naldi itu, Abangmu sendiri." Wak Soraya menampik kata-kata Rika. 

"Tapi kan, Bang Naldi bukan Abang kandung Rika. Rika cintanya sama Bang Naldi." Rika tetap ngotot. 

"Tetap saja, kalian masih ada hubungan saudara. Mamaknya Naldi, adik Bapakmu. Macam mana bertambah saudara kalau kau menikah sama si Naldi?!" Wak Soraya tak kalah sengit. 

"Kau itu cantek pun, masak tak bisa dapat laki-laki yang lain," sambung Wak Soraya. 

"Gak mau, pokoknya Bang Naldi harus menikah sama Rika." Rika tetap keras kepala.&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Asih – Resmi bercerai

    "Kalau kau mau serius sama si Asih. Kau harus cari cara menghadapi Ayahmu, Naldi." Bang Naldi terdiam mendengar kata-kata Wak Soraya. Dan kalian tau, rasanya kepiting rebus nemplok di wajahku saat ini.Entah apa maksud Wak Soraya berkata seperti itu ke Bang Naldi. Apa Bang Naldi, cerita sesuatu tentang aku ke Wak Soraya? Apa Bang Naldi … menaruh hati padaku? Ups, jangan geer Asih. Sejak berkenalan dengan Bang Naldi, aku jadi selalu geer sendiri."Nanti saja kita bicarakan Wak. Naldi takut bertepuk sebelah tangan," kata Bang Naldi, ekor matanya melirik ke arahku. Cepat-cepat aku mengalihkan pandangan, malu terlihat olehnya. Kalau aku pun sedang curi-curi pandang."Iyalah, biar dulu diselesaikan urusan kalian satu persatu," ucap Wak Soraya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Asih – Bang Naldi suka sama aku?

    "Yah." Bang Naldi mengulurkan tangan, ingin menyalami laki-laki itu, yang ternyata Ayahnya, tapi dia tak membalas. Bang Naldi beralih ke perempuan di sebelah Wak Soraya. Dia menerima salam takzim dari Bang Naldi.Ayah Bang Naldi, malah menatap dengan sorotan mata tajam, ke arahku dan Bang Naldi. Aku merasa jengah ditatap seperti itu."Jadi … gara-gara dia kau menolak Rika?!" Aku terhenyak mendengarnya. Apa maksudnya ini?"Ini klien Naldi, Yah," kata Bang Naldi."Halah, alasan saja kau! Anak tak tau diuntung!" Laki-laki itu tampak gusar,dengan raut wajah ditekuk. Bang Naldi tertunduk diam.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Nawang – Ngajak balikan

    Sudah beberapa kali aku konsultasi ke psikiater untuk menghilangkan rasa takutku ke Mas Bayu. Trauma akibat perlakuan KDRT yang kuterima dari Mas Bayu terhadapku sudah berangsur berkurang. Aku yang tadinya setiap bertemu dia selalu merasa panas dingin, telapak tangan berkeringat, jantung berdebar-debar dengan irama yang beraturan. Rasanya seperti melihat hantu kalau bersama dengan dia. Meskipun tetap mencoba untuk biasa saja. Sekarang sudah berangsur menghilang.Hari ini agendaku untuk bertemu dengan Mas Bayu. Memang sudah menjadi rutinitasku, menjenguknya seminggu sekali dengan membawa Tama. Biasanya aku ditemani Mbak Asih. Tapi Mbak Asih lagi ke Palangkaraya, untuk menghadiri sidang kedua gugatan cerainya. Mungkin besok baru pulang."Buk, Nawang nginap di rumah Mama ya?" Ibu sedang menyirami tanaman-tanaman hiasnya di t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Asih – Ditembak

    "Wak, terima kasih banyak ya, sudah mengizinkan Asih menginap di sini." Hari ini aku berpamitan pulang sama Wak Soraya."Cepat kali kau pulang Asih. Sepi lagi lah rumah ini. Nanti, kalau kau datang lagi ke sini. Di sini lagi ya, nginapnya." Wak Soraya tampak kecewa."Iya Wak. Asal Uwak tak bosan sama Asih. Asih memang ada rencana mau ke sini lagi. Mungkin sebulan lagi, mengurus rumah Asih yang masih ditempati mantan suami.""Iya lah, cepat kau urus. Enak kali mantan kau itu, udah kau gak dikasih apa-apa. Masak rumah yang sudah dikasih buat kau pun, mau dikuasainya!" Wak Soraya agak sedikit emosional.Aku memang sudah menceritakan sebab musabab perceraianku, juga mengenai rumah yang sekarang m

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Asih – Akan dikhitbah setelah masa iddah

    "Habis masa iddah kamu. Abang akan mengkhitbah kamu." Rasanya hatiku keblingsatan. Gak tau kenapa, apa harus seneng gitu?"Kita baru kenal." Aku coba menampiknya."Kamu sama Pur juga baru kenal dulu. Kamu langsung mau. Apa karena dijodohkan Ibu? Kalau Abang, biarpun baru kenal. Kamu sudah taukan, Abang dijamin masih lajang hehehe.""Eleh, ngejek." Aku mencebikkan bibirku. Dia malah tertawa ngakak melihatku."Abang beneran serius Asih. Sejak pertama kali melihatmu di ruang tunggu pengadilan. Entah kenapa, Abang merasakan sesuatu yang lain." Rayuan mulai dilancarkan."Ya iyalah lain. Abang merasakan … kalau aku bisa

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Asih – Semakin akrab

    "Yang mana rumahnya?" tanya Bapak. Saat ini kami sudah sampai di alamat yang diberikan Wak Soraya. Alamat rumah Ibu Bang Naldi. Tapi aku tak pasti yang mana rumahnya.Bang Nadi dan Wak Soraya sudah memberi petunjuk warna cat rumah, nomor juga tampilan rumah yang dikelilingi banyak bunga. Daerah Tanjung Morawa memang terkenal dengan banyaknya warga yang bercocok tanam bunga. Bahkan ada area khusus tempat berjual beli bunga juga tanaman lainnya. Lokasi itu selalu saja ramai dikunjungi, apalagi bila di akhir pekan."Assalamualaikum." Aku memberi salam pada seorang wanita paruh baya, yang tampak sedang asyik mengurus bunga-bunga di depan halaman rumahnya yang asri."Waalaikumussalam," sahutnya membalik badannya. Dia kelihatan heran melihatku, karena belum pernah bertemu sama sek

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-24
  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Asih – Mengambil alih rumah

    "Kamu sudah siapkan, menghadapi kemungkinan yang akan terjadi nanti," kata Bang Naldi. Saat ini kami akan berangkat ke 'rumahku'. Baru tadi malam aku sampai ke sini. Dan tak mau menunda waktu lagi. Biasanya hari Minggu begini, Mas Pur di rumah. Aku sudah hafal jadwalnya ke luar kota. "Perlu, Wak dampingi kau Asih," kata Wak Soraya. Begitu tau aku akan datang, semalam Wak Soraya menghubungiku, memintaku menginap lagi di rumahnya. "Tak perlu Wak. Kalau nanti prosesnya alot. Kalau memang diperlukan, Asih akan panggil pihak berwajib," tolakku halus. "Iyalah, kasih pelajaran mantanmu itu!" Wak Soraya terlihat geram.&

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-24
  • MENANTU PILIHAN IBU   Penolakan Pur

    Ternyata kak Nurul. Kulangkahkan kakiku menuju ke arahnya."Si Nini pelet lagi bertengkar sama si Pur. Sekarang, setiap Pur ada di rumah. Selalu aja bertengkar. Gak tau apa sebabnya." Kak Nurul langsung memberi info tanpa ditanya."Um, kenapa ya Kak. Gak pernah Mas Pur seperti itu?" Aku cukup penasaran.Walaupun Mas Pur mengakui tak mencintaiku seperti dia mencintai Ira. Tapi selama enam tahun lebih kami berubah tangga. Belum pernah kami bertengkar. Bahkan sejak Ira datang. Paling dia hanya cuek saja denganku dan Fatin. Tak memperdulikan perasaanku, juga abai akan nafkah kami. Namun, tak pernah sampai bersuara besar seperti itu."Ya gak tau pastinya. Cuma pernah sekali Kakak dengar. Katanya Nini pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-24

Bab terbaru

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Akhirnya (TAMAT)

    Naldi dan Asih terperangah melihat kehadiran Rika yang datang berdua dengan Pur ke rumah mereka. Sempat terlintas pikiran buruk di benak mereka. Apalagi mendengar Pur dan Rika mengutarakan niat mereka untuk menikah. "Bagaimana kalian bisa saling kenal? Tau-tau kalian ingin menikah?" selidik Naldi. "Tak perlu kami ceritakan bagaimana prosesnya. Yang jelas, keinginan kami sungguh-sungguh untuk menikah," jawab Pur. Dia merasa tak perlu berbagi cerita tentang niat terselubung mereka pada awalnya. Yang terpenting sekarang, dia dan Rika sungguh-sungguh ingin menjalin cinta mereka sendiri. Tanpa mengusik jalinan cinta orang lain lagi. "Tapi Rika masih kuliah, pasti Ayah tak akan mengizinkannya menikah semuda ini. Apalagi dengan orang yang usianya jauh lebih tua." "Aku tetap mengizinkan Rika menyambung kuliahnya. Tapi dia harus balik lagi ke Kalimantan. Soal usia, aku rasa tak masalah. Asal Rika nyaman." Naldi memandangi wajah adiknya. Naldi melihat harapan besar akan restunya buat Rika,

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Menikah?

    Hari-hari terus berlalu, hubungan Rika dan Asih semakin akrab. Rika juga tetap menjalankan aktifitasnya bersama Pur. Menghabiskan sore hari dengan bermandi peluh, menikmati kenikmatan sesaat. Sebelum tujuannya tercapai, Rika tak akan berhenti. "Huh, kamu gagal!" Rika langsung memukul Pur, saat baru saja Pur membuka pintu kamarnya di hotel.Pur bingung, melihat tingkah Rika kali ini. Biasanya Rika datang langsung mendorongnya ke atas tempat tidur. Rika bertindak lebih agresif memang. Dia yang selalu memulai duluan, tanpa menciptakan suasana romantis sebelum memulainya.Jelas saja, tak dibutuhkan romantisme. Tak ada cinta di antara mereka. Mereka melakukan itu hanya untuk memuluskan rencana mereka saja.Ada sedikit penyesalan di hati Pur. Sejak awal manis madu Rika dia reguk. Dia tau, Rika gadis yang tak mudah mengobral diri. Terbukti, meski perangainya terlalu menyebalkan. Tapi dia masih bisa menjaga kesucian. Dia menyerahkan pada Pur hanya untuk satu tujuan. Merebut Naldi dari Asih.

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Tak lagi cemburu

    Naldi memandangi gawainya cukup lama. Dia merasa heran dengan sikap Rika barusan saat dia hubungi. Kenapa Rika tan sepertinya? batinnya. Bukan dia tak menyenangi perubahan Rika yang sepertinya sudah bisa menerima pernikahannya dengan Asih. Tapi terlalu mendadak bagi Naldi. Masih dia ingat, bagaimana sikap Rika terakhir kali. Ada rasa curiga terselip di hatinya. "Apa Rika sedang merencanakan sesuatu?" gumamnya. "Bang!" "Ya!" sahut Naldi mendengar panggilan Rika dari dapur yang ada di lantai bawah."Tolongin dong!" kata Asih. Tanpa bertanya, pertolongan seperti apa yang diinginkan istrinya. Naldi bangkit dari peraduan, diletakkan kacamata yang sedari tadi bertengger di hidungnya ke atas meja kerjanya beserta dengan file yang ada ditangannya. Dia segera keluar kamar dan menuruni anak tangga satu persatu. Langsung menuju ke arah dapur. "Tolong apa, Dek?" tanyanya saat sudah sampai di dapur."Ini, tolong buatkan sangkutan buat menyangkutkan wajan juga panci." Naldi langsung memenuhi

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Sandiwara Rika

    "Syukurlah, sekarang Karin sudah keluar dari rumah ini. Kalau tidak, kita pasti akan dalam masalah lebih besar," kata Papa Bayu setelah mendengar cerita Bayu, tentang kronologi perempuan bernama Ayu mencari Karin hingga membawa orang-orang suruhan, membuat kekacauan di rumah mereka."Bayu juga nggak nyangka Pa. Karin bisa terlibat dengan sindikat seperti itu." "Begitulah, kalau terlalu materialistis. Gak pikir panjang, kalau mau berbuat sesuatu. Ada hikmahnya juga, dia dulu ninggalin kamu." "Iya Pa. Hikmah terbesarnya, Bayu bisa punya istri seperti Nawang," kata Bayu melirik Nawang yang pura-pura asik mencari channel siaran yang menarik di tivi. Padahal dia juga mendengar pembicaraan bapak dan anak itu. Nawang mencoba menutupi semburat merah di pipinya dengan pura-pura mencium ujung rambutnya sendiri.Nawang tak henti mengucap syukur di dalam hatinya, ternyata kesabarannya berbuah manis. Meski sempat hampir menyerah menghadapi sikap temperamental Bayu. Namun kesempatan kedua yang di

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Sindikat

    Karin benar-benar merasa bingung sekarang. Kalau dia menyeret nama Bram, dia khawatir keselamatan keluarganya akan terancam. Bram merupakan otak dari sindikat perdagangan manusia. Bisnis prostitusinya sangat sulit diendus pihak berwajib. Bukan hanya secara online, Bram juga menjalani bisnisnya secara offline, yang menyasar kalangan atas. Bram pasti tidak akan tinggal diam. Selama ini dia selalu bekerja di belakang layar dan sangat rapi, wanita-wanita yang dia pekerjakan tak ada yang mengenalnya. Hingga sulit bagi polisi untuk melacaknya. "Saudari Karin, sebaiknya Anda bekerja sama. Kalau Anda kooperatif, itu dapat mengurangi hukuman Anda." Penyidik terus memperhatikan ekspresi Karin, yang jelas ketakutan juga kebingungan."Apa … Anda sedang merasa terancam?" tanya penyidik. Karin masih saja bungkam."Kami akan memberi perlindungan pada Anda, kalau benar ada yang mengancam keselamatan Anda," kata penyidik. Karin tetap saja tidak berani buka suara, meski polisi berjanji akan melindungi

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Kegilaan Rika

    Sementara itu di tempat lain. Rika datang menemui Pur ke hotel tempatnya menginap. Rika mengambil gawainya dari dalam tas. Dicarinya nama Pur, tertera tulisan Secret Man. Dihubunginya melalui aplikasi bergambar gagang telepon berwarna hijau."Aku sudah di depan hotel," kata Rika langsung tanpa basa basi, saat Pur mengangkat panggilannya."Aku di kamar Melati. Kamu temui saja customer service, nanti aku akan menghubunginya. Aku akan beritahu dia, kalau kamu adalah tamuku." Klik, Rika langsung mematikan gawaiya. Kakinya melangkah dengan mantap masuk ke dalam hotel, tak ada keraguan sedikitpun ataupun merasa risih, dia akan mendatangi seorang pria yang usianya jauh lebih tua darinya. "Selamat siang, ada yang bisa dibantu?" sambut customer service ramah, saat Rika sudah ada di hadapannya."Saya mau ke kamar Melati," jawab Rika."Oh iya, tadi sudah diberitahu kalau akan ada tamu. Silahkan naik ke lantai tiga, sebelah kiri, kamar ketiga, nanti ada tulisan kamar Melati di pintunya. Terima

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author – Prostitusi online

    Seorang polisi juga ikut ke kamar tamu bersama dengan Bayu. Mata mereka memindai setiap sudut kamar, hingga bawah kolong tempat tidur juga di dalam lemari, tak ditemukan keberadaan Karin. "Apa mungkin dia keluar sebelum orang-orang tadi datang?" gumam Bayu. Bukan tanpa alasan Bayu berpikir seperti itu. Seluruh rumah mereka memiliki jerjak besi di tiap jendela juga pintunya, tak mungkin bagi Karin bisa keluar tanpa diketahui siapa pun. "Karin! Keluar!" teriak Bayu, matanya nyalang. Dia geram, karena Karin tak kunjung keluar dari persembunyian. Padahal polisi sudah mengamankan ke empat orang yang mencarinya."Saudari Karin! Sebaiknya anda keluar, sudah aman sekarang. Orang yang mencari anda sudah ditahan!" polisi berpangkat kapten yang bersama Bayu juga turut memanggil Karin.Karin mendengar, tapi dia terlalu takut untuk keluar. Dia bertahan di tempat persembunyiannya, berencana akan kabur bila nanti ada kesempatan. Menunggu Bayu dan keluarganya lengah. Dia tak may polisi menahannya.

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author - Siapa yang mencari Karin?

    Laki-laki itu langsung masuk ke kamar tamu. Kali ini Nawang tak lagi mencegahnya. Dia mengambil gawai yang ada di saku celananya. Mencoba menghubungi Bayu."Anak ganteng." Nawang berhenti, urung menghubungi Bayu. Saat dilihatnya wanita itu mengangkat Bayu tinggi-tinggi seolah hendak menghempaskan tubuh putranya.Nawang dan Mama Bayu sangat khawatir, kalau perempuan itu benar akan menghempaskan tubuh Tama. Tama justru tertawa-tawa, merasa senang saat perempuan itu berulangkali melempar tubuhnya ke udara lalu menangkapnya lagi. Tama mengira, perempuan itu sedang mengajaknya main."Tolong, lepasin anak saya." Karin memelas pada wanita itu. Tapi tak diindahkan."Dia gak ada bos," kata laki-laki tadi keluar dari ka

  • MENANTU PILIHAN IBU   POV Author - Terungkapnya kebohongan Karin

    Cipto menggeleng-gelengkan kepalanya, menghembuskan nafasnya perlahan. Membuat Bayu bingung dengan sikap Cipto."Apa Karin yang mengatakan begitu?" tanya laki-laki berjenggot itu."Ya," jawab Bayu seraya mengangguk."Maafkan aku, jujur, dulu aku memang sangat menggilai dia. Sampai tak berpikir panjang waktu itu. Memang kuakui, beberapa hari sebelum kalian menikah, aku masih berusaha membujuk Karin untuk kembali." Cipto mulai bercerita. Bayu tak berniat menyelanya. Sudah tak lagi ada amarah di hatinya, karena perbuatan Cipto yang ingin merebut Karin kembali dulu. Semua itu hanya tinggal masa lalu back Bayu."Tapi waktu itu Karin menolak. Dengan alasan, dia sudah tak mencintai aku. Dan kamu lebih memiliki segalanya da

DMCA.com Protection Status