Telat satu jam, akhirnya Amr pun tiba di markas Black Horns. Atas permintaan Alexander, Amr diantar jemput oleh petugas dari rumah sakit.Ketika Amr masuk ke ruangan pertemuan tersebut, dua saudara kandungnya langsung sumringah.“Akhirnya kau datang juga, Brother!” Elijah yang sangat humoris terlonjak dari kursinya lalu berjalan ngebut dengan melebarkan kedua tangan, sigap menyambut Amr. “Kami sudah bosan menunggu dari tadi. Kalau saja kau tidak datang, pembicaraan ini tidak bakal dimulai. Itu artinya kau adalah orang penting bagi kami, Kakak tertua! Kau sungguh luar biasa!”Leon menguap. Mulutnya membuka lebar. “Astaga! Satu jam? Amr, dari mana saja kau? Pasti kau lupa arah jalan ke sini, kan? Wajar. Wajar.” Leon mengusap kelopak matanya, menghilangkan rasa kantuk yang sedari tadi menyerang.Jika dua orang itu bersikap seperti anak kecil, tidak bagi Lennox, malah dia sangat tenang dan berwibawa. Dia tetap kalem walaupun satu jam berada satu ruangan dengan dua pria bengal ini.Melihat
Berdasarkan pengakuan dari Amr bahwa orang yang telah membuatnya tersiksa sedemikian parah rupanya bukanlah Lennox, Leon, Elijah maupun orang terdekat dari keluarga dan anggota organisasi. Lantas, siapa mereka sebenarnya?Usai melakukan berbagai macam terapi dan teknik pengobatan modern serta mengkonsumsi sejumlah obat, terutama diurus oleh psikiater andal, kini memori di dalam kepala Amr sudah sedikit pulih. Tapi setidaknya dengan begitu Amr bisa memberikan kesaksian dan informasi yang sangat dibutuhkan oleh Alexander. Terutama tentang keberadaan organisasi rahasia yang dia cari selama ini.Alexander bernapas lega karena rupanya kehadiran Amr di sini ada gunanya. Tidak seperti yang tadi dikatakan oleh Leon dan Elijah bahwa Amr jelas tidak memberikan kontribusi apa pun. Kini, Amr yang lupa ingatan menjadi pemeran penting dalam diskusi siang hari ini.Tampak rautan kesedihan dan rasa penyesalan di wajah Amr. Dia memendam sesuatu yang sangat pelik dan rumit, sangat sulit dilukiskan deng
Amr berusaha mengingat kejadian beberapa tahun silam. “Mereka cukup sering datang untuk menyiksaku. Jika aku melaporkan, mereka akan membunuhku.”“Siapa mereka? Di mana?” desak Alexander.Amr menjawab, “Aku tidak tahu persis mereka siapa dan berada di mana. Mereka berpakaian serba hitam dan wajah mereka tertutupi. Aku yakin mereka ada bagian dari organisasi rahasia itu. Aku sangat yakin.”Dan untuk motif dan tujuan mereka melakukan penyiksaan terhadap Amr adalah biar Amr cacat otak dan ingatannya jadi buruk. Mereka sengaja menjadikan Amr amnesia supaya Amr tidak bisa mengingat siapa mereka dan tidak dapat pula menceritakannya kepada siapa pun. Mereka terpaksa menyiksa Amr sampai seperti itu karena jangan sampai rahasia keberadaan mereka tercium oleh siapa pun.Organisasi rahasia tersebut bahkan berani membunuh orang yang terlibat dalam urusan mereka dan korban tersebut merupakan bagian dari militer. Jadi masih untung Amr tidak dibunuh oleh mereka. Dan alasan mengapa mereka tidak membu
Leon tertegun beberapa saat ketika dilempar pertanyaan tersebut. Dia melirik Lennox dari samping sebelum berkata dengan penuh rasa bersalah. “Aku yang salah. Aku tidak ditelantarkan sama sekali. Selama ini aku memang sering buat masalah di luar sana. Lennox selalu menolongku dan mengurus apa pun masalahku. Kasus terakhir aku buat masalah di markas Lox dan aku tidak ditolong itu aku tahu alasannya kenapa. Ya, karena Lennox sudah capek mengurus aku selama ini.”Leon tidak suka terhadap Lennox bukan berarti Lennox adalah bos dan pemimpin yang jelek. Dalam arti dia mengakui bahwa Lennox adalah orang yang baik dan perhatian. Mungkin sudah belasan kali Lennox menolong Leon dalam berbagai macam kasus, misalnya utang judi, membayar kerusakan tempat hiburan, dan lainnya.“Selama bertahun-tahun belakangan Lennox selalu memperhatikan aku dan membantuku. Tapi, aku saja yang bengal, bodoh, dan tidak punya malu. Aku yang salah.” Leon bicara dengan rasa penuh dosa. Pada akhirnya dia mengakui bahwa L
Lalu, mata Lennox berkaca-kaca sambil berkata dengan pelan dan serak. “Aku juga meminta maaf pada kalian karena sempat mengatakan hal buruk tentang kalian.”Padahal, Lennox berkata buruk itu karena ulah mereka bertiga sudah keterlaluan dan melampaui batas. Seperti Leon yang seperti anak kecil dan sulit diatur, dan seperti Elijah yang keras kepala dan pembangkang. Lennox kesal dan capek ketika mereka sudah kelewat ambang batas. Sampai pada titik di mana kesabaran Lennox hampir habis. Maka tidak ada ucapan yang keluar dari mulutnya kecuali umpatan dan ejekan. Padahal sejatinya dia selalu mengistimewakan tiga putra Mike dari siapa pun termasuk dari anak kandungnya sendiri.Lantas bagaimana dengan isu yang mengatakan bahwa tiga putra Mike bodoh dan tidak pantas menjadi pemimpin?Bagaimana dengan rumor yang mengatakan bahwa Lennox sengaja menyingkirkan Keluarga Mike agar dia lebih leluasa dalam berkuasa?Semuanya bohong!Lennox tidaklah demikian.Dia justru merasa bersalah meskipun dia tid
Selama bertahun-tahun semenjak kepergian Mike Ali, tiga kakak beradik itu tidak pernah baik sama Lennox dan selalu berkeinginan agar Lennox lengser dari kursi jabatan sebagai bos mafia Black Horns. Mereka menganggap Lennox tak ubahnya seperti musuh berat yang mesti disingkirkan.Namun sekarang sudah kentara bahwa Lennox ternyata tidaklah seburuk seperti apa yang selama ini mereka nilai. Semakin jelas bahwa ternyata Lennox merupakan orang yang sangat layak menggantikan posisi ayah mereka sebab ayah mereka sendiri yang merekomendasikan.Meski sebelumnya mereka bertiga bernafsu ingin menjadi penerus Mike dengan melakukan berbagai cara, sekarang secara perlahan tapi pasti mereka mulai membuang angan-angan tersebut. Kecintaan mereka terhadap ayah mereka terlampau besar dari apa pun. Selama ini mereka telah beranggapan bahwa ayah mereka telah mati, namun nyatanya ayah mereka masih eksis dan tetap berharap mereka tetap akur dan damai.Bahkan bagi Amr sendiri yang merencanakan keburukan pada
Alexander mempercayakan sepenuhnya kepada Lennox dan tiga putra Mike Ali untuk memperbaiki internal Black Horns yang masih saja berantakan karena beragam permasalahan. Setelah memastikan bahwa mereka berempat dan anggota lainnya bisa bekerja dengan sebaik mungkin, barulah Alexander fokus dalam menyelesaikan misi ketiga pula.Misi pertama diberikan oleh Warren Rockefeller, misi kedua diberikan oleh Mike Ali, dan pada misi ketiga ini diberikan oleh Dokter James Crick. Lantas, apa misi Alexander selanjutnya? Apakah misi yang diberikan lebih sulit dan menantang, atau malah sebaliknya?Misi ketiga kali ini terbilang cukup sulit. Jadi Alexander tidak bisa serta-merta menganggap enteng dan sudah pasti bisa menyelesaikannya apalagi dalam waktu yang cepat.Misi ketiga kali ini sama saja seperti mempersatukan antara air dan minyak. Dari analogi tersebut bisa diperkirakan betapa sulit dan peliknya.Misi ketiga yang dibawa oleh Alexander adalah mempersatukan hubungan antara Bella Crick dan Dokter
Malam yang begitu dingin dan terasa syahdu. Suami dan istri itu sedang memadu kasih di atas ranjang di dalam kamar tidur. Ciuman, pelukan, cumbuan, begitu nikmat mereka rasakan. Desahan dan rintihan sedari tadi menggema di setiap sudut kamar.Meskipun pria itu memiliki kekurangan fisik, yakni punya badan yang sangat kurus dan penyakitan, hanya saja si wanita tetap setia dan menerima semua kekurangan pasangannya. Masalahnya adalah si wanita sudah terlampau cinta dan berkomitmen mempertahankan cintanya meski apa pun yang bakal menimpa suaminya.Jika wanita biasa pada umumnya, tidak mungkin mau bercinta dengan pria yang sangat menyedihkan itu. Kendati begitu, si wanita telah berlapang dada dan ikhlas menerima apa pun yang saat ini menimpa suaminya.Ya, mereka adalah Alexander dan Gabriella.Gerakan yang dilakukan oleh Alexander tak jelas seperti apa. Keterbatasan fisik membuatnya kesulitan dalam melakukan gerakan seperti yang biasa dilakukan oleh pria kebanyakan. Tetap sulit walaupun sud