Beranda / Urban / MENANTU JENDERAL NAGA EMAS / 213. Keributan yang tak terhindarkan

Share

213. Keributan yang tak terhindarkan

Penulis: mic.assekop
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-08 19:58:23

Ketidaknyamanan Warren, John, dan bahkan lainnya bermula ketika mereka berjumpa untuk kali pertama bersama tujuh perwira tersebut beberapa hari silam. Sempat mereka sedikit jengkel pada Alexander kenapa membawa orang lain ke sini walaupun Alexander memberikan alasan kuat pada mereka. Tetap saja rasa tidak nyaman itu belum juga hilang sampai sekarang.

Pasalnya, mereka berlima terlanjur punya persepsi negatif terhadap militer selama ini. Stigma yang mereka sematkan kepada militer tak kunjung hilang hingga sekarang. Jadi wajar saja rasa tidak nyaman itu muncul ketika ada dari kalangan militer yang mengetahui keberadaan mereka dan bahkan mengetahui tentang pohon Buah Naga Emas dan Sumber Mata Air Suci.

Di mata lima orang itu, militer sudah kepalang jelek dan buruk. Mereka diculik dan terbuang di pulau ini lantaran perbuatan keji dari Oknum militer yang tidak bertanggung jawab. Mereka tetap tidak respect meski tujuh perwira ini berada langsung di bawah naungan Alexander sekali pun.

Ingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   214. Pulang

    Alexander sangat menghormati gurunya. Karena itu dia mengutuk perbuatan Walter. “Kau mendapatkan peringatan keras dariku Kolonel Walter Rauf! Apa yang kau lakukan barusan sudah keterlaluan!” bentak Alexander marah. Semua perwira di sana terdiam. Termasuk Walter. Dia cuma bisa tertunduk lemas dan berkata dengan lemah. “Maafkan aku, Jenderal. Aku terpancing emosi.” Alexander sudah memberikan peringatan tegas pada Walter, jika masih melakukan kesalahan serupa, dia bisa didepak dari keanggotaan Perwira Naga. Setelah kericuhan itu reda, perjalanan kemudian dilanjutkan kembali dan begitu telah sampai di dalam goa tempat persembunyian, ketegangan itu masih ada, Warren dan lainnya masih belum bisa merasa nyaman atas kehadiran tujuh perwira tersebut. Alexander mesti mengambil langkah cepat sebelum terjadi kejadian yang lebih buruk dari pada ini. Oleh sebab itu, dia mengadakan pembicaraan terbuka bersama lima gurunya dan juga tujuh perwiranya. Alexander mengawasi lima gurnya secara ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   215. Kecurigaan terhadap Somers

    Alexander telah berhasil menaikkan level kekuatannya dari Dragon Uno ke Dragon Dos. Dengan begini, ketika nanti seandainya dia meminum alkohol secara sengaja maupun tidak sengaja, tidak akan berpengaruh apa pun bagi kekuatannya.Tidak hanya itu, tingkat kekuatannya pun bertambah. Jika biasanya dia punya power seratus kali lipat lebih kuat dari pada manusia normal, kini dia punya punya power bahkan tiga ratus kali kuat dari pada manusia normal.Sebelum menjalankan misi keduanya kembali, dia terlebih dahulu menyambangi kediaman Somers Wilson. Tujuannya adalah untuk mengecek kondisi kesehatan Somers. Kira-kira bagaimana kondisi terakhirnya.Syukurlah, sekarang kondisi Somers kian membaik. Beberapa penyakit komplikasinya telah dinyatakan hampir sembuh total. Lalu Alexander memberikan air suci yang dia bawa dari Pulau Lambora dan dia berikan kepada Somers.“Minumlah, Kakek. Kau akan jauh lebih baik setelah minum air ini,” ucap Alexander.Somers memperhatikan air yang ada di dalam cangkir i

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   216. Satu permintaan

    “Alex, mengapa kau menatapku seperti itu? Kau curiga aku terlibat bersama mereka, atau bahkan aku adalah orang yang memimpin mereka?” Somers kurang nyaman saat Alexander memandanginya dengan rasa curiga.Betapa tidak, salah satu korban dari kasus penculikan adalah kedua orang tuanya, jadi wajar saja Alexander mesti segera menemukan di mana organisasi itu berada.Sejujurnya, Alexander memang mencurigai Somers sejak dulu. Somers merupakan penguasa yang sangat punya pengaruh kala itu. Dan sekarang pun masih punya pamor dan bisa saja memerintahkan sesuatu.Namun, Alexander belum bisa memastikan bahwa Somers memang adalah orangnya. Tidak semudah itu melempar dugaan dan asumsi kepada orang yang memang bisa saja dicurigai.Mendapatkan pertanyaan itu, Alexander terkekeh sambil menggaruk kepalanya. “Memang bagaimana cara menatapku, Kakek? Aku sangat serius karena aku mengkhawatirkan kesehatan mu. Aku kelihatan tegang karena memang sedang fokus melihat kondisi fisik mu. Setelah tadi minum air y

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   217. Terkenang suasana perang yang mengerikan

    Diskusi itu tidak menuai apa yang Alexander cari. Setelah dari kediaman Somers, Alexander bermaksud menemui Amr, putra pertama dari Mike Ali. Salah satu kepingan yang ada itu berada di tangan Amr. Tujuan Alexander tetap sama, yakni mencari informasi mengenai organisasi rahasia. Namun, ketika sedang berada dalam perjalanan, tiba-tiba saja dia mendapat telepon dari Sophie.Terdengar suara yang halus dari ujung telepon Alexander. Suara rintihan lebih tepatnya. “Alex tolong aku segera! Aku dalam bahaya! Cepatlah!”Usai memberi tahu lokasi di mana keberadaannya, dia langsung mematikan sambungan telepon. Alexander menghentakkan genggaman tangannya di kemudi. “Aghr!” Dia bergumam marah, lalu membanting setir dan memutar arah, bergegas menuju lokasi. Beruntung, jarak antara dia sekarang dan lokasi tak lebih dari lima kilometer, jadi tidak butuh waktu lama bagi Alexander untuk segera tiba di sana. Di lokasi kejadian. Sophie sedang duduk bertekuk lutut dan mengigil di sebuah gang sempit d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   218. PTSD

    “Oh kau pasti pacarnya ya?” Seorang dari mereka menyentak. “Silakan bawa pulang pacar mu yang gila ini!” Tidak sampai di sana, empat orang lainnya tidak mau ketinggalan mengolok : “Dari tadi dia menjerit minta tolong.” “Dia pikir, kami mau membunuhnya. Jelas sekali bahwa dia memang sudah gila. Mana mungkin kami mau membunuhnya?!” “Cepat bawa wanita tidak waras itu dari sini. Dia telah mengganggu ketenangan sekitar.” Geram, Alexander sebetulnya marah pada mereka berempat, tapi sepertinya dia harus menghampiri Sophie terlebih dahulu. Dia melompat lalu berjalan cepat dan masuk ke gang sempit di antara dua gedung. Betapa terkejutnya dia saat melihat wajah Sophie yang sungguh sangat memprihatinkan. “Alex, mereka mau membunuh aku. Tolong aku. Selamatkan aku.” Sophie berkata dengan sangat cemas dan takut. Alexander jongkok dan memeluknya. “Mereka tidak akan membunuh mu, Sophie. Tenang. Mereka tidak akan berbuat jahat pada mu.” Sophie menggeleng keras. Dia meronta sambil menjerit. “Me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   219. Membawa Sophie ke rumah sakit

    PTSD atau post traumatic stress disorder, gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis. PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis, contohnya adalah perang. Alexander berani mendiagnosa Sophie terkena PTSD karena melihat beberapa faktor. Niat Alexander ingin membawa Sophie ke rumahnya batal. Jadi dia membanting setir lalu segera menuju rumah sakit. Dia khawatir tidak bisa menyembuhkan penyakit Sophie hanya dengan seorang diri, maka dari itu membawa Sophie ke rumah sakit merupakan solusi terbaik. Begitu telah sampai di rumah sakit, ketika Alexander sedikit buru-buru menuju IGD, tiba-tiba saja dia dihadang oleh Dokter Shinta Callister. Shinta agak terbelalak saat melihat Alexander sedang menggotong seorang wanita cantik. “Alex Luther? Kau kah itu?”Sebuah basa-basi yang sebetulnya tidak perlu. Alexander malah baik saat disambut dengan pandangan tak mengenakkan. “Bibi Shin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   220. Zalinska si psikiater cantik

    “Apa kau mau dilibatkan dalam kasus perselingkuhan ha?” tanya Shinta lagi.Dada Mei bergoncang. Karena sudah tidak kuat lagi menahan gempuran dan provokasi, akhirnya dia berkata dengan sangat lemah pada Alexander, “Tuan, maafkan aku. Kali ini aku tidak bisa membantu mu. Tadinya aku mau mempertemukan mu dengan psikiater, tapi ….”“Cukup!” potong Shinta buru-buru. “Tidak perlu kau lanjutkan, Mei. Kau hanyalah perawat baru di sini. Kau tahu sendiri seperti apa posisiku di rumah sakit ini. Kau tahu, baru satu minggu kemarin aku memberhentikan seorang dokter muda yang baru. Dokter muda aku berhentikan? Jadi tidak sulit bagiku untuk mendepak mu dari sini. Mengerti?”Mei semakin menggigil ketakutan. Bagaimana pun baiknya dia sama orang lain tetap saja dia tidak mau kehilangan pekerjaan. “Baiklah, Bu Dokter. Aku segera pergi dari sini.”Pada saat Mei berbalik badan dan mau melangkah, Alexander memegang lengannya. “Jangan takut, Mei! Jangan khawatir. Aku yang akan menjamin pekerjaan mu di sini

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   221. Zalinska tidak mau menerima perintah Shinta

    Sebelum Zalinska mendekati Shinta, dia ditarik oleh Mei. “Bu Zalinska, Tuan Alex Luther membawa temannya yang sedang sakit karena gangguan kecemasan. Mereka ingin bertemu dengan mu. Tapi Dokter Shinta tidak mengizinkan. Tahulah sendiri seperti apa kalau Dokter Shinta marah-marah. Kita bisa saja kena pecat.”Zalinska tertegun dan melongo beberapa detik. Tadi dia penasaran tentang sosok Alex Luther yang sempat terdengar di telinganya. “Apa pria itu yang dibicarakan oleh Dokter Shinta?”Mei mengangguk dan berbisik lagi. “Ya, Tuan Alex katanya adalah orang yang telah berhasil menyembuhkan penyakit Tuan Somers Wilson.”Zalinska terbelalak. Berarti dugaan dia benar. Ketika dia bermaksud menghampir Dokter Shinta dan Alexander, dia dihalangi oleh Mei dan rekan perawat yang lain, termasuk satu rekan Zalinska sesama psikiater.Mei berbisik lagi. “Wanita bernama Sophie sepertinya terkena PTSD. Mungkin. Karena itu Tuan Alex Luther membawanya ke sini. Bu Zalinska, aku harap kau mendengarkan omonga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12

Bab terbaru

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   290. Merebut kembali semua pulau

    Tidak cuma Jenderal Eisenhower, tapi enam perwira lainnya beserta orang-orang di sana pun sepakat untuk menjadikan Alexander sebagai perwira tinggi militer. Mereka menginginkan supaya Alexander diangkat menjadi seorang yang memiliki pangkat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Alexander langsung diangkat menjadi Jenderal setara dengan Jenderal Eisenhower. Alexander sempat melakukan penolakan. “Pangkat tersebut terlalu tinggi.”Namun, Jenderal Eisenhower tetap memaksa agar Alexander mau menerimanya. “Kau pantas menjadi Jenderal, Alex. Kau sudah selayaknya menjadi pimpinan tinggi sama seperti kami. Kau tidak perlu menolak karena kami menyetujuinya.”Alexander mengawasi satu per satu orang-orang di sana. “Aku masih sangat baru di militer. Perlu waktu dan pengalaman yang banyak untuk menjadi seorang Jenderal.”Berkaca dari apa yang telah terjadi dan mengingat betapa pentingnya peran Alexander, para perwira naga tidak salah dalam mengambil keputusan. Menjadikan Alexander sebagai Jender

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   289. Diangkat jadi perwira

    Sore harinya, ketika matahari mulai tenggelam, semua pasukan telah bersiap berangkat dari Pulau Lambora menuju Pulau Homs. Pulau Homs jauh lebih kecil jika dibandingkan Pulau Lambora sehingga Winland tidak akan terlalu kesulitan dalam mencari keberadaan pasukan Northiz di sana, terlebih pasukan Northiz di sana tak lebih dari seribu orang saja, dikarenakan lima puluh ribu orang telah mati pada peperangan sebelumnya. Alhasil, kemungkinan besar Winland akan berhasil menaklukkan Pulau Homs dengan cukup mudah. Lebih dari seratus kilometer menempuh perjalanan laut, Alexander menyarankan pada Laksamana Limitz untuk menghentikan perjalanan, dan juga meminta izin pada Marsekal Bernard segera memberikan instruksi agar pasukan udara segera bersiap-siap. “Biarkan pesawat kita terbang dan dideteksi oleh Northiz. Penyamaran kita hanya sebatas itu saja. Mereka pasti akan membiarkan pesawat kita ke sana, pada saat itulah kita hancurkan apa saja yang terlihat.”Penyamaran kali ini berbeda dengan pe

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   288. Misi yang semakin sulit

    Setelah meminta izin kepada lima gurunya, tepat pada tengah malam, Alexander kembali melanjutkan perjalanan menuju Dragon Room. Tugasnya belum selesai. Pertempuran di Pulau Lambora cuma pembuka. Saat ini dia punya misi yang jauh lebih sulit, yakni merebut kembali lima pulau kecil yang saat ini diduduki oleh militer Northiz, yaitu Homs, Brown, Galls, Nice, dan March. Jalannya perang kali ini tak ubahnya seperti pasukan tentara AS yang ingin kembali merebut sejumlah pulau di pasifik yang telah dikuasai oleh Jepang pada Perang Dunia 2. Operasi pengembalian lima pulau ini terbilang sangat sulit sebab kini mereka cuma menyisakan sekitar dua ribu lima ratus orang saja. Alexander tiba di sana menjelang pagi hari, saat semua pasukan sedang sibuk dengan berbagai macam hal yang diperintahkan oleh Jenderal Eisenhower, seperti mengubur mayat-mayat korban perang baik itu dari pihak Winland maupun Northiz, mengumpulkan semua senjata dan peralatan perang yang masih bisa digunakan, dan mencari mak

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   287. Kemenangan itu akan tiba

    Pada saat matahari akan terbenam, Alexander minta izin kepada tujuh perwira naga untuk pergi sebentar. Mereka cukup bingung dan ingin tahu tapi Alexander merahasiakan kepergian.“Besok pagi kita berkumpul lagi di Dragon Room.”Kemudian Alexander pun bergegas pergi dengan menggunakan sepeda motor, kendaraan milik Northiz yang masih berfungsi dan punya bahan bakar. Sekitar jam sepuluh malam dia tiba di goa tempat persembunyian lima gurunya. Dia sangat khawatir tentang keselamatan lima orang itu karena bisa saja menjadi korban salah sasaran perang. Tapi untunglah jarak yang jauh dari pusat pertempuran membuat mereka bisa selamat. Bahkan tidak ada bekas ledakan sama sekali di sini. Mereka tidak keluar goa sama sekali pada saat perang berkecamuk selama beberapa waktu belakangan dan berharap tidak ada satu pun militer Winland maupun Northiz yang menemukan lokasi ini. Begitu melihat kehadiran Alexander yang sudah mengenakan seragam tentara, mereka kaget. Mike mengernyitkan alis dan berta

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   286. Berhasil lagi

    “Kita beristirahat sekarang,” kata Alexander. “Biarkan sebagian kecil pasukan yang tadi sore sempat istirahat untuk berjaga malam hari ini. Aku yakin kalau pasukan Northiz yang sedang bersembunyi di hutan juga sedang beristirahat.”Sesuai dari masukan Alexander tersebut, akhirnya tujuh perwira naga dan lebih dari dua ribu orang diberikan waktu untuk beristirahat.Tujuh perwira naga pun bubar dari perundingan itu lalu mengambil posisi masing-masing untuk segera tidur. Sementara Alexander, pada saat dia sudah membaringkan badan, dia belum bisa langsung tidur. Dia berpikir saat memejamkan mata atau dalam keadaan terjaga. Dia masih memikirkan tentang strategi dan siasat yang akan mereka ambil esok hari. Saat ini jumlah mereka hanya tinggal sekitar dua ribu enam ratus orang. Mereka beruntung dapat bertahan dari total seratus lima puluh ribu pasukan Northiz berikut dengan semua peralatan tempurnya. Semua rencana yang dijalankan nyaris sempurna. Hanya saja, perjuangan Winland tidak mungki

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   285. Misi Penyamaran sukses

    Satu tembakan pertama!Dikarenakan pakaian marinir berbeda dari pakaian seragam prajurit biasa, militer Winland yang sedang menyamar tidak kesusahan untuk membunuh mereka satu per satu. Para marinir yang tidak dalam posisi siap pun gelabakan saat menerima serangan mendadak dari teman mereka sendiri.Sebelum para marinir dan prajurit Northiz bersiap, militer Winland cepat membunuh mereka satu per satu. Mereka tidak butuh banyak waktu sebab jumlah mereka sangat sedikit. Dua ribu banding dua puluh ribu. Itu artinya masing-masing mereka mesti membunuh sepuluh orang musuh.Pasukan Northiz yang belum siap tempur hanya bisa pasrah saat dada dan kepala mereka ditembaik oleh orang yang berseragam militer seperti halnya mereka. Akhirnya mereka pun sadar bahwa dua ribu orang yang katanya selamat itu ternyata bukanlah rekan mereka, melainkan musuh yang sedang menyamar.“Ayo serbu mereka!” seru Letnan Joseph. Ada dua senapan laras panjang yang ada di tangannya. “Jangan biarkan mereka keburu mengam

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   284. Sesuai dengan siasat dan strategi

    Ajudan dari Letnan Jenderal itu mengawasi Kolonel Walter Rauf dengan wajah yang penasaran. Sebagai orang yang selalu berada di samping atasan, dia selalu fokus dan berhati-hati bahkan terhadap rekan sekali pun.Namun, salah satu perwira naga tersebut tidak mau kedoknya ketahuan. Maka dari itu Kolonel Walter berkata dengan percaya diri. “Target kita sesuai dari arahan Jenderal Rommy adalah membawa tiga perwira tinggi Winland hidup-hidup. Atau jika mereka mati, kita tetap harus membawa mayat-mayat mereka. Bukankah begitu? Sementara mereka bertiga hanya dilindungi oleh ratusan tentara saja. Aku yakin kita bisa mengalahkan mereka saat ini juga.”Sang Letnan Jenderal terpaku sambil mengawasi pinggiran pantai yang di mana di sana terdapat ribuan mayat berkaparan dan darah ada di mana-mana. Bukan lagi air laut, melainkan air darah yang menghiasi pantai. Sang Letnan Jenderal murka saat tahu kabar bahwa Jenderal Rommy telah mati bersama mayat-mayat di sana. Jadi dia tidak punya pilihan kecual

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   283. Brigade Penyamaran

    “Kapal-kapal mereka tidak mungkin tiba di sini nanti pagi,” kata Alexander. “Ketika cuaca normal dan ombak sedang baik, butuh waktu setidaknya sepuluh jam untuk sampai dari pulau Soms/Homs ke Pulau Lambora karena jarak dari sana ke sini sekitar 250 kilometer. Tapi masalahnya saat ini cuaca sedang buruk dan sepertinya akan turun hujan lebat. Paling tidak mereka butuh waktu lima belas sampai dua puluh jam.”Menurut Alexander, mereka bakalan melancarkan serangan dari udara terlebih dahulu sembari menunggu armada laut mereka sampai ke Pulau Lambora. “Kita mesti bersiap menghalau serangan udara mereka. Kemungkinan besar ketika pagi hari nanti pesawat-pesawat mereka bakal mengebom pulau ini.”Tiga perwira tinggi utama di sana pun bertanya pada Alexander tentang bagaimana cara bertahan dari serangan tersebut. Alexander mengatakan bahwa Winland tidak mungkin bisa menghalau semua serangan udara karena mereka kekurangan alutsista seperti senjata anti-pesawat. Artinya mereka cuma bisa berlindun

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   282. Menggantikan Jenderal Eisenhower

    Pertempuran berakhir tepat pada malam hari. Tidak ada satu pun marinir dan prajurit Northiz yang tersisa. Semuanya telah tewas. Usai memastikan semua musuh telah habis, pasukan Winland mengambil semua senjata dan peralatan tempur milik Northiz yang masih bisa dipakai dan dioperasikan. Mereka memperoleh ribuan senapan sniper, senapan serbu, amunisi, granat dan perbekalan. Hanya saja, mereka tidak punya banyak waktu untuk mengambil semuanya lantaran dalam hitungan jam pasukan tambahan dari Northiz akan tiba di sini. Maka dari itu, tidak ada waktu tidur dan istirahat bagi mereka malam hari ini hingga pagi nanti. Tepat pada jam 2 pagi, Jenderal Eisenhower telah mengumpulkan semua perwiranya untuk dilakukan perundingan guna mengantisipasi serangan lanjutan dari Northiz. Kini tujuh perwira Naga bersama Alexander telah berada di dalam sebuah barak kecil, mengadakan pembicaraan tentang langkah lanjutan yang bakal mereka ambil. Jenderal Eisenhower terkena luka berat. Ada bekas tiga tembak

DMCA.com Protection Status