Share

218. PTSD

“Oh kau pasti pacarnya ya?” Seorang dari mereka menyentak. “Silakan bawa pulang pacar mu yang gila ini!”

Tidak sampai di sana, empat orang lainnya tidak mau ketinggalan mengolok :

“Dari tadi dia menjerit minta tolong.”

“Dia pikir, kami mau membunuhnya. Jelas sekali bahwa dia memang sudah gila. Mana mungkin kami mau membunuhnya?!”

“Cepat bawa wanita tidak waras itu dari sini. Dia telah mengganggu ketenangan sekitar.”

Geram, Alexander sebetulnya marah pada mereka berempat, tapi sepertinya dia harus menghampiri Sophie terlebih dahulu. Dia melompat lalu berjalan cepat dan masuk ke gang sempit di antara dua gedung.

Betapa terkejutnya dia saat melihat wajah Sophie yang sungguh sangat memprihatinkan.

“Alex, mereka mau membunuh aku. Tolong aku. Selamatkan aku.” Sophie berkata dengan sangat cemas dan takut.

Alexander jongkok dan memeluknya. “Mereka tidak akan membunuh mu, Sophie. Tenang. Mereka tidak akan berbuat jahat pada mu.”

Sophie menggeleng keras. Dia meronta sambil menjerit. “Me
mic.assekop

Novel ini tidak ada hubungannya dengan cerita Sistem, Kultivasi, atau lainnya. Semua yang diceritakan masih bisa diterima dengan akal sehat. Jika menemukan keanehan, wajar karena ini hanyalah fiksi semata, jadi Author punya kebebasan dalam menulis cerita. Semua Novel Author selalu bertema tentang Mafia, Hacker, CEO, Ilmuwan, dan Militer. Semua masih berada dalam pertimbangan rasional. Oke. Lanjut!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status