Share

Harus Bagaimana

Penulis: Say sheeva
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-22 17:03:03

Pertengkaran yang tengah terjadi di keluarga suaminya membuat Amalia menjadi tak enak hati. Ia merasa semua pertengkaran dan permasalahan yang terjadi akibat dirinya.

Berulang kali Ammar selalu membela Amalia di hadapan keluarganya, hal yang langka dilakukan pria ketika sudah memiliki istri. Sebenarnya Amalia bersyukur memiliki suami yang benar mencintainya dengan tulus namun sikap ibu mertuanya sering kali membuat Amalia tertekan.

"Ammar... Bolehkah kita bicara sebentar?" tanya Amalia dengan hati-hati.

"Tentu boleh sayang, ada hal apa?" tanya Ammar dengan merapikan rambut istrinya yang tengah tergerai indah.

"Aku merasa jika semua masalah ini akulah penyebabnya, berulang kali kamu terus membelaku di hadapan kedua orang tuamu," ucap Amalia dengan wajah sedih.

Mendengar hal itu membuat Ammar merasa tersinggung, ia lantas memberi isyarat istrinya untuk diam dengan meletakkan telunjuknya di bibir Amalia.

"Jangan mengatakan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTU BEDA KASTA   Heni Diancam

    "Heh sini kamu!" panggil Ina dengan wajah yang tak senang. "Siapa namamu? Saya lupa," tanya Ina ketus. "Nama saya Heni, nyonya, ada apa lagi nyonya?" tanya Heni yang wajah ketakutan. Ina mendekati Heni dengan tatapan yang sangat tajam, langkah demi langkah yang terdengar dari suara heels mewah dan mahal Ina membuat hati Heni semakin was-was. "Bawa dia," perintah Ina yang tanpa disadari oleh Heni jika di belakangnya sudah ada dua bodyguard dengan badan yang gagah dan tinggi. Membawa Heni bukanlah perkara yang sulit bagi bodyguard sewaan Ina. Kemudian Heni dipaksa masuk ke mobil dan nantinya akan dibawa ke suatu tempat, sebelum mobil melaju terlebih dahulu mata Heni di tutup oleh kain hitam yang sudah dipastikan tidak bisa tembus pandang. ****Akhirnya mereka tiba di sebuah rumah yang terlihat sudah lama tidak dirawat bahkan rumput pun sampai menjulang tinggi, tapi anehnya disini tidak ada bangunan lain, hanya rumah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • MENANTU BEDA KASTA   Rencana Dimulai

    "Bukan begitu nyonya, jadi saya punya ide yang sepertinya cukup ekstrem tapi kemungkinan besar akan berhasil nyonya, tolong pertimbangkan dengan baik, anda ingin tuan Ammar lepas dari Amalia, bukan? Hanya ini satu-satunya cara, nyonya, apa nyonya lupa jika saya ini bukan dari orang miskin seperti menantu nyonya, saya hidup di kota dan keluarga saya terbilang cukup kaya nyatanya bisa menyekolahkan saya sampai kuliah S2, nyonya tau sendiri kan standar karyawan di perusahaan tuan Ammar? Saya terpilih dan langsung menjabat pada bagian yang cukup penting di perusahaan, saya ini bekerja tidak satu atau dua tahun loh nyonya, sudah 6 tahun saya berada di sana jadi setidaknya untuk menjadi menantu dari keluarga nyonya tidak cukup memalukan, pikirkan lagi nyonya, kemari lah saya beritahu rencananya," ucap Heni dengan sebaik mungkin agar tak jadi di eksekusi. Ina pun mendekat dan ketika sudah mendengar rencana yang ada di pikiran Heni, senyum mengembang terlukis diwajahnya. "Apa kamu yakin ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • MENANTU BEDA KASTA   Dimulai Hari Ini

    Tok... Tok... Tok... Suara ketukan pintu terdengar berirama, menandakan ada seseorang yang ingin masuk ke ruangan kerjanya Ammar. "Masuk...." begitulah jawab Ammar setengah berteriak dari dalam. Setelah pintu terbuka, Ammar tak menyadari siapa yang ada di depannya, ia pikir pasti sekretaris yang meminta tanda tangan. Namun tiba-tiba seseorang itu sudah berada di sisi kiri Ammar sambil meletakkan kopi di meja. "Ka...kamu? Ngapain disini? Mau apa?" tanya Ammar ketus sekaligus kaget. "Tidak ada pak, pekerjaan saya sudah mau selesai, tadi saya ke pantry lalu kepikiran sekalian buatin bapak juga," jawab Heni dengan santainya. "Gak perlu repot-repot, saya masih bisa menyuruh sekretaris atau telpon OB langsung," ucap Ammar ketus. "Iya Pak... Ini bentuk rasa terima kasih saya karena bapak sudah percaya lagi dengan memberikan saya pekerjaan disini, silahkan di minum pak mumpung masih hangat, saya permisi dulu," pamit Heni yang membuat Ammar m

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • MENANTU BEDA KASTA   Apakah Mimpi?

    "Halo... Kok kamu belum pulang? Apa hari ini lembur? Atau kamu lagi berteduh?" tanya Amalia khawatir."Benar sekali Amalia... Suami kamu sedang lembur dan berteduh di apartemen saya," jawab Heni tersenyum penuh kemenangan. "Hei siapa kamu! Kenapa ponsel suami saya bisa ada padamu!!! Dimana suami saya?" pekik Amalia syok mendengar suaminya tengah bersama wanita lain. Tut.. Tut.. Tut... Suara panggilan sengaja diputus sepihak dan ponsel Ammar dimatikan oleh Heni. Senang rasanya karena sekali dayung dua pulau terlampaui. Tak lupa Heni berpose manja di lengan Ammar yang tengah terpejam, lalu dengan sengaja Heni mengirimkannya ke nomor Amalia. "APA-APAAN INI!!!!" pekik Amalia nyaring. Gelas yang ada di tangannya pun lolos begitu saja sehingga pecah berkeping-keping. Berulang kali Amalia menelpon Ammar namun sayang sekali ponselnya tidak aktif, tak habis akal Amalia pun mencoba menelpon nomor yang sudah mengirimkan gambar tak jelas keb

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • MENANTU BEDA KASTA   Meyakinkan Amalia Dan Ino

    "Apa yang sudah terjadi? Aku yakin jika diantara kita tidak ada apa-apa, benar kan?" tanya Ammar mengintrogasi. "Tanpa saya jawab pun seharusnya bapak sudah tau dengan melihat pakaian kita yang berserakan dilantai, hiks... hiks... bapak memaksa saya untuk dilayani, saya sudah memberontak dan mengingatkan akan status bapak yang tengah menikah namun bapak tak mendengarkan saya, jadinya..." ucap Heni sambil berlinang air mata. "Cukup... Jangan jelaskan lagi!!! Saya tidak yakin jika saya semudah itu ber-cum-bu dengan wanita lain! Jangan fitnah kamu," gertak Ammar lalu Heni menunjukkan bekas kissmark di lehernya dan juga di kedua gunungnya. Ammar semakin frustasi dan dengan cepat memakai pakaiannya kembali, tak lupa ia meminta Heni untuk menutup rapat semua ini. Ammar keluar apartemen Heni dengan perasaan tak karuan, namun berbeda dengan Heni yang tengah berbahagia karena sudah menang telak atas Ammar. Sebelum Ammar bangun

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • MENANTU BEDA KASTA   Haruskah Berbagi Suami?

    "Buat apa dia kemari pah? Kami memang tak ada hubungan apapun," tanya Ammar mulai geram karena sudah berulang kali membujuk keluarganya dan istri tapi tak mempan juga. "Ya mau apalagi kalau bukan menikahkan kalian, jangan hanya mau enaknya saja, kalau tiba-tiba wanita itu ternyata hamil bagaimana? Papah gak mau ya kalau nantinya wanita itu mengadu ke semua orang apalagi sampai mem viralkan masalahnya, lagian tak ada larangan bagi pria untuk menikahi wanita lebih dari satu," ucap Ino membuat Ammar juga Amalia kaget. Amalia pikir perkataan Ina menikahkan Ammar dengan Heni hanya gertakan saja tapi ternyata benar adanya.... "Apa?? Aku gak mau dimadu pah," tolak Amalia mentah-mentah. "Kamu siapa beraninya membantah, ha? Kalau menolak silahkan cerai dan angkat kaki, kembalilah ke wujud aslimu yang hanya seorang gadis kampung!!" hardik Ina yang membuat Amalia menangis pilu. "Mah... Gak sepantasnya mamah berbicara seperti

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • MENANTU BEDA KASTA   Malam Pertama Dengan Heni

    "Ingatlah bahwa malam ini antara diriku juga Ammar akan benar-benar menyatukan diri sebagai suami istri, jadi persiapkan diri dan hati ketika mendengar kebisingan kita, ups..." bisik Heni tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membungkam Amalia yang sempat di atas angin. Heni memang sengaja memilih kamar di sebelah Amalia dengan tujuan agar Amalia malam ini mendengarkan secara langsung lenguhan lenguhan yang akan Heni ciptakan ketika bersatu dengan Ammar. "Malam ini akan aku buat Ammar memperhitungkan aku untuk menjadi istri sah, lihatlah Ammar bagaimana nanti permainan yang akan tercipta, aku yakin desah-an dari mulutmu nantinya yang menyakitkan hati istri sah mu itu," batin Heni yang sudah tak sabar menanti momen itu. Berjalan dengan cantik sambil menegakkan kepala membuat Heni kini merasa sangat puas akan hasil yang sudah ia capai. "Gak sia-sia selama ini menahan diri ketika di caci maki Ammar jika hadiahnya ialah dijadikan istri,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • MENANTU BEDA KASTA   Belum Siap

    Pagi hari Ammar terbangun dan mendapati jika yang ada di sisinya bukan Amalia melainkan Heni. "Heh... Ngapain kamu!" pekik Ammar membangunkan Heni yang tengah tertidur. "Apaan sih mas?" tanya Heni dengan suara serak. "Kamu ini yang apa-apaan! Ngapain tidur disini?" tanya Ammar yang membuat Heni kebingungan. "Mas... Kamu amnesia atau apa sih, kita ini kemarin sah menjadi suami istri dan sudah pasti tadi malam kita saling menunaikan kewajiban, kenapa sekarang mendadak lupa?" pekik Heni kesal. Lalu Ammar tersadar jika semalam memang ia terpengaruh dengan setiap sentuhan yang dilakukan Heni sehingga Ammar pun terbuai dan terjadilah penyatuan itu. "Berarti aku sudah mengkhianati Amalia," gumam Ammar yang didengar Heni. "Apa mas? Mengkhianati? Dimana letak kamu mengkhianati dirinya mas? Aku ini juga istrimu loh jadi apa yang kita lakukan kemarin malam itu sah dan halal," ucap Heni setengah kesal. "Diam! Jangan ikut camp

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • MENANTU BEDA KASTA   Semua Sudah Takdir (End)

    "Mamah, kenapa mamah bisa begini? Mamah sakit apa? Kenapa rambut mamah habis?" tanya Kenzo di sela tangisannya. "Mamah baik-baik saja dan nanti akan jauh lebih baik-baik saja, apa Kenzo mau berjanji sama mamah?" tanya Heni dijawab anggukan kepala oleh Kenzo. "Kenzo akan janji kepada mamah asalkan mamah juga janji untuk sembuh," pinta Kenzo yang dijawab anggukan kepala oleh Heni. "Mamah minta jika nanti mamah sudah gak ada, Kenzo hidup yang baik dan penurut ya sama om Ammar, mulai sekarang Kenzo mamah titipkan sama om Ammar, apakah Kenzo bersedia?" tanya Heni membuat tangis Kenzo semakin pecah. Kenzo memberontak ketika tau keinginan Heni, maunya Kenzo tetap hidup bersama Heni sampai selamanya. "Tidak ada manusia yang hidup selamanya, sayang, semua yang lahir sudah digariskan meninggal, mungkin sebentar lagi waktunya bagi mamah meninggalkan Kenzo di dunia ini tapi percayalah jika di alam sana nanti mamah akan selalu mengawasi Kenzo dengan baik," ucap Heni berlinang air mata. "Janga

  • MENANTU BEDA KASTA   Ternyata Heni

    Hari demi hari telah dilewati dengan begitu cepat, ternyata ucapan Ammar waktu itu memang benar adanya. Sekarang ia lebih sering ke sini dan menghabiskan waktu dengan Kenzo. Heni merasa senang karena kini Kenzo bisa mendapatkan kasih sayang seorang ayah yang sesungguhnya, dulu sebuah kasih sayang yang diinginkan Kenzo adalah hal paling berat bagi Heni karena mustahil baginya untuk mengemis kepada Lukman, sebelum akhirnya Heni tau bahwa Kenzo adalah anak kandung Ammar. Kini tanpa perlu Heni mengemis pun sebuah perhatian yang diinginkan Kenzo datang dengan sendirinya, setidaknya kini doa Heni terjawab sudah. Tuhan memang terlalu baik kepadanya karena sudah banyak kebaikan demi kebaikan yang diberikan kepada Heni namun dirinya malah sering lalai dalam menjalankan kewajiban. "Terima kasih sudah menepati janji dengan mengunjungi Kenzo lebih sering, dulu, Kenzo sangat menginginkan bagaimana rasanya disayangi oleh Ayah, Kenzo juga menginginkan sebuah

  • MENANTU BEDA KASTA   Hidup Lebih Baik

    Sudah beberapa hari ini Ino melihat anaknya selalu murung seperti tak ada lagi semangat hidup, bahkan pekerjaan di kantor pun menurun dan banyak sekali yang membatalkan kerja sama karena kurang puas dengan kinerja Ammar. Jika dibiarkan akan semakin buruk ke depannya, makanya itu Ino meluangkan waktu untuk berbincang empat mata bersama anaknya itu. "Hal apa yang sedang menggangu pikiranmu?" tanya Ino tak mau basa-basi. "Gak ada, Pah, hanya lagi capek saja," jawab Ammar berbohong. "Jangan berbohong, Papah tau kamu sedang menyembunyikan sesuatu, bahkan kamu bawa masalah itu dalam dunia bekerja, apa kamu sadar? Banyak yang membatalkan kerja sama karena mereka mengeluh kinerja kamu kurang baik akhir-akhir ini," bantah Ino. "Lebih penting perusahaan daripada anak kamu sendiri, Pah? Dari dulu selalu perusahaan yang di nomor satukan," sindir Ammar tersenyum miris. "Bukan begitu, masalah apa yang sedang kamu alami sampai kamu t

  • MENANTU BEDA KASTA   Mengapa Kau Tega, Amalia?

    Rona bahagia juga terpancar di wajah cantik Amalia, setelah itu Amalia mencium tangan Alan sebagai bentuk bakti kepada suami. Tak mau melewatkan momen, untuk mengungkapkan kebahagiaannya, Alan mencium kening Amalia dengan penuh penghayatan. "Woi tahan woi, masih ada kita dan pak penghulu disini," celetuk Dafa membuat suasana yang tadi sempat tegang kini menjadi gelak tawa. Alan menahan malu karena sindiran temannya itu, Amalia juga tersipu malu hingga pipinya merah merona. "She's mine, makanya nikah biar gak nyindir mulu," sindir Alan membuat Dafa manyun. Ditengah suasana khidmat pernikahan Alan dan Ammar, ada salah satu penyusup yang ikut menyaksikan momen itu. "Alan juga mantan istrinya anda hari ini melangsungkan pernikahan, bos," ucap seseorang yang mengirim bukti foto serta video kepada Ammar. Melihat bukti yang dikirimkan seseorang kepadanya, membuat Ammar tak bisa menyimpan rasa amarahny

  • MENANTU BEDA KASTA   Amalia dan Alan Menikah

    Sepekan kemudian, Seno sudah di perbolehkan untuk pulang, sesuai kesepakatan yang sudah dibuat, kedua orang tua Alan mendatangi rumah Amalia untuk menentukan hari baik sekaligus melamar secara resmi. Tak ada suguhan mewah karena kondisi yang masih seperti ini tidak membuat keluarga Alan tersinggung, justru pihak dari Alan malah meminta maaf karena terkesan terburu-buru, semua ini karena Alan yang selalu mendesak kedua orang tuanya untuk mendatangi rumah Amalia. Alan takut jika nantinya Amalia berubah pikiran lalu kembali ke pelukan Ammar, ia tidak menginginkan itu terjadi. "Maaf ya, Pak, Bu, kalau kedatangan kami terkesan mendadak," ucap Eko sungkan. "Tidak apa-apa justru kami yang minta maaf, semua jadi terhambat karena saya masuk rumah sakit," jawab Seno juga sungkan. Lalu kedua keluarga terlibat obrolan ringan dulu sebelum menuju inti pertemuan. Setelah basa-basi dirasa selesai, kini Eko mengutarakan maksud dan tuju

  • MENANTU BEDA KASTA   Akhirnya Bersama

    Karena sudah ada Alan di sini, Seno meminta keduanya mendekat. Alan yang merasa akan ada sesuatu yang terjadi memilih mengikuti alur saja, terlebih dirinya sudah mempersiapkan jauh-jauh hari. "Berhubung kalian sudah datang, bapak akan mengatakan kalau bapak merestui Alan sebagai calon suamimu, sedari dulu Alan sudah mencintaimu nyatanya ketika tau kamu janda pun dia tidak mundur, sekarang semua bapak serahkan kepadamu, Amalia, bagaimana kamu akan memberikan kepastian kepada Alan, jangan terus kamu gantung perasaan seseorang, bapak yakin Alan pria terbaik," ucap Seno dengan suara lemah sambil menyatukan tangan Alan juga Amalia. Mendengar jawaban dari bapaknya membuat Amalia tidak bisa menahan air matanya, dengan suara bergetar, Amalia mengatakan jawaban yang selama ini sudah ia pikirkan dengan matang. "Jika orang tuaku saja dengan mudahnya setuju denganmu, kenapa tidak denganku? Aku menerima lamaran darimu, Alan, tapi aku mohon jangan sakiti aku seperti apa y

  • MENANTU BEDA KASTA   Penantian Alan

    Karena sudah ada Alan di sini, Seno meminta keduanya mendekat. Alan yang merasa akan ada sesuatu yang terjadi memilih mengikuti alur saja, terlebih dirinya sudah mempersiapkan jauh-jauh hari. "Berhubung kalian sudah datang, bapak akan mengatakan kalau bapak merestui Alan sebagai calon suamimu, sedari dulu Alan sudah mencintaimu nyatanya ketika tau kamu janda pun dia tidak mundur, sekarang semua bapak serahkan kepadamu, Amalia, bagaimana kamu akan memberikan kepastian kepada Alan, jangan terus kamu gantung perasaan seseorang, bapak yakin Alan pria terbaik," ucap Seno dengan suara lemah sambil menyatukan tangan Alan juga Amalia. Mendengar jawaban dari bapaknya membuat Amalia tidak bisa menahan air matanya, dengan suara bergetar, Amalia mengatakan jawaban yang selama ini sudah ia pikirkan dengan matang. "Jika orang tuaku saja dengan mudahnya setuju denganmu, kenapa tidak denganku? Aku menerima lamaran darimu, Alan, tapi aku mohon jangan sakiti aku seperti apa y

  • MENANTU BEDA KASTA   Penantian Alan

    Setelah mendengar jawaban dari Alan justru membuat mood Amalia memburuk. Akhirnya mereka saling diam dalam perjalanan. Kebetulan supir yang disewa Alan adalah temannya sendiri jadi dia sudah tau sedikit perihal masalah yang menimpa mereka berdua. Jika dia jadi Alan mungkin tidak akan kuat untuk terus mempertahankan cintanya yang tak pernah dianggap. "Namanya dua orang saling mencintai tidak selamanya selalu bersatu, terkadang mereka ditakdirkan untuk saling menyakiti meskipun di hati tersimpan perasaan yang sangat rapi, tidak semua dua insan yang saling mencintai itu bisa bersatu, banyak dari mereka berakhir sama-sama memiliki pasangan sembari menyimpan perasaan untuk orang yang ia cintai karena mereka sadar jika bersatu yang ada hanya saling melukai, tak hanya itu, banyak juga dari mereka yang berakhir dengan takdir berbeda alam, itu hal yang paling menyakitkan, mencintai namun alam memisahkan mereka, itu adalah level mencintai paling dramatis dan trag

  • MENANTU BEDA KASTA   Alan Menanti

    Alan mengalami mimpi dimana dia juga Amalia sedang bertengkar hebat karena masalah Ammar, berulang kali Alan meyakinkan pujaan hatinya jika hanya dirinya lah yang terbaik bagi Amalia hingga akhirnya Amalia luluh juga. Ketika Alan terbangun, dia merasa sedih karena semua hanyalah mimpi semata, mimpi yang kebanyakan orang mengatakan hanyalah bunga tidur namun kenapa di dalam mimpi rasanya seperti kenyataan? Alan tidak menampik jika dirinya menginginkan mimpi itu menjadi kenyataan, bertahun-tahun menyimpan rasa dengan wanita yang sama itu tidaklah mudah. Bahkan ketika Amalia sudah resmi bercerai pun, Alan tak juga mampu meluluhkan hati Amalia, sungguh mengenaskan sekali nasib percintaannya. Hingga terbesit dalam pikirannya untuk menyudahi perasaan ini terhadap Amalia setelah itu ia akan membuka hati untuk wanita lain, tapi akankah itu semua berhasil? Ketika sedang melamun, Amalia menelpon, sebuah kebetulan yang tidak di sengaj

DMCA.com Protection Status