Share

12. KEMARAHAN AYAH

Author: YATI CAHAYA HATI
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

  1. KEMARAHAN AYAHKU

Kubuka jendela mobil dan berhenti sejenak.

“Sukurin, siapa suruh menghalangi jalanku!” Aku tertawa mengejeknya. Segera kulanjutkan perjalanan menuju rumah orangtuaku.

Sesampainya di rumah ayah, aku mendandani rambut panjangku yang berantakkan. Karena tak membawa sisir, kubenahi dengan tangan. Saat aku melihat wajahku pada spion mobil, terlihat sangat pucat. Tak ada gincu yang menempel. Pakaian yang kukenakan juga sudah lusuh.

Inikah penyebab suamiku berhianat? Terlalu pentingkah polesan pada wajah seorang istri yang sangat cape mengurus anak-anak dengan dua tangannya sendiri. Tak pernahkah para suami berpikir untuk membantu, bukan malah mencari pelampiasan di luar sana.

Aku juga ingin cantik seperti wanita lain. Tapi salahkah aku yang berpikir kalau suamiku akan menerima apa adanya karena  tak pernah cerewet meminta tambahan lebih. Apakah para lelaki tahu kalau pekerjaan seorang ibu sepertik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Sangar bener papanya,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   13. RESTU ORANG TUA

    RESTU ORANG TUAAku memeluk ayah mencoba menenangkannya. Akupun merasakan ketenangan dalam pelukannya. Dengan susah payah menahan airmata, tapi luruh juga. Terisak di bahu yang kian menua tapi masih kokoh. Merasakan degup jantungnya yang kencang karena emosi yang meluap. Mengusap punggungnya hingga detak jantung itu tak lagi menguat. Semoga pelukanku bisa menenangkan emosinya.Merasakan tetesan hangat di punggung tanganku. Setetes, dua tetes hingga membuatku penasaran untuk melihatnya. Ini adalah airmata. Apakah ayahku menangis? Orang yang berhati baja dan paling benci dengan tangisan, kini mengeluarkan airmata. Begitu sesakkah dadanya. Begitu sakitkah yang dia rasakan melihat putri satu-satunya menderita.Kukecup airmata ayah. Takkan membiarkan airmata ini mengering. Aku mengepalkan tangan dan bersumpah Arya dan kroninya harus membayar mahal atas airmata pria yang sangat aku sayangi. Seorang pria yang telah memberikan putri satu-satunya

    Last Updated : 2024-10-29
  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   14. STEFANI KE SEKOLAH UMAR

    14. STEFANI KE SEKOLAH UMARDadaku bergemuruh. Kali ini kesalahannya benar-benar tak bisa termaafkan. Tak ada lagi pintu maaf untuknya.“Ayah, aku tegaskan kali ini. Aku sudah tidak mencintai lagi arya wiguna. Tekadku sudah bulat ntuk bercerai darinya. Saat ini aku akan menganggap dia sebagai orang lain supaya tak terikat lagi dengan sumpah pernikahan dan baktiku kepadanya. Arya wiguna, aku membencimu!” teriakku dengan keras. Kemarahan berbalut kesedihan kembali meluruhkan airmata.“Baiklah, ayah akan membantumu. Jangan menyesal kalau nanti Ayah membunuhnya!”“Tidak, ayah! Kematian bukanlah cara yang terbaik. Aku ingin pria penghianat itu merasakan apa yang aku rasakan. Sakit hati, kesal, marah, kecewa dan semua rasa kesedihan. Aku akan membuatnya miskin dan meratapi perceraian kami. Dia akan meratapi menjadi duda miskin dan ditinggalkan oleh istri mudanya. Aku akan membuatnya menyesal seumur hidupnya.. Itulah sumpahku!&rdquo

    Last Updated : 2024-10-29
  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   15. TERKUAK HUBUNGAN STEFANI DAN UMAR

    TERKUAK HUBUNGAN STEFANI DAN UMARMeghentikan mobil dengan perasaan lega. Setelah bergelut dengan waktu akhirnya sampai juga. Hanya terlambat lima menit, kedua putra kembarku pasti belum keluar. Menepikan mobil, dan menatap ke arah sekolah. Para murid sudah berhamburan keluar.Mengembangkan senyuman saat melihat kedua putraku. Umar dan amir kebanggaanku. Satunya mencintai taekwondo satunya lagi ahli memanah dan penembak jitu. Walau keduanya mempunyai hobby yang berbeda, tapi stamina fisik keduanya sangat sempurna menurun dari suamiku. Kuakui, mas arya memang sempurna. Tapi sayang kelakuannya minus.Tunggu, kulihat seperti seorang wanita muda mendekat ke arah kedua putraku. Seperti tak asing dengannya. Aku mendekat ke arah mereka dan menyembunyikan diri di balik pohon yang berada di dekat mereka. Saat melihat dari dekat, membuatku terkejut. Wanita itu adalah bu arya. Untuk apa dia menemui putraku. Apakah ibu mertuaku yang menyuruhnya

    Last Updated : 2024-10-29
  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   16. MELEDAKNYA EMOSI MIRANTI

    MELEDAKNYA EMOSI MIRANTI“Hati-hati, Mah. Stefani sangat licik. Dia bahkan pernah menjebakku dengan memberi obat tidur dalam minumanku, supaya aku mengakui kalau bayi yang ada dalam kandungannya itu adalah anakku! Padahal dia sendiri yang sudah menjual diri pada om-om!” ucapan umar tak mengagetkanku. Walau tadi aku belum begitu jelas mendengar dari mulut buaya betina itu.“Mamah mengerti cara menghadapinya. Menyingkirlah!” perintahku tegas pada kedua putraku.“Miranti, bagaimana caramu menghadapiku. Kau hanya bisa bersembunyi di balik ketiak putra-putramu! Dan suamiku mas arya, juga sering bercerita kalau kau tak lagi menggairahkan. Tubuhmu tak lagi menarik. Banyak gelambir di sana sini. Dan bau apek tak harum seperti diriku. Bagian kewanitaanmu juga tak lagi membuatnya berselera. Mas Arya sendiri yang bercerita kepadaku, Kalau daerah itu sudah ‘tak enak’ lagi. Berbeda dengan diriku yang masih leg

    Last Updated : 2024-10-29
  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   17. KEKESALAN MIRANTI

    KEKESALAN MIRANTISaat aku sedang menyelesaikan administrasi, mendengar ada keributan di luar. Tak peduli, toh bukan urusanku. Setelah selesai, segera keluar klinik. Namun aku dikejutkan oleh segerombolan pria yang berusaha menghadang jalanku.“Nah, ibu ini yang sudah berusaha menculik wanita dalam mobil itu!” Kata salah satu orang dari mereka. Orang itu adalah penjual air mineral. Aku yakin Stefani sedang berusaha memfitnahku.“Tunggu! Saya tidak menculiknya.” Jawabku santai, malas berurusan dengan mereka. Kalau tidak aku selesaikan, stefani akan jadi pemenangnya. Lihat saja stefani, apa yang akan aku lakukan padamu.“Mana ada maling ngaku. Ayo kita bawa saja ke kantor polisi!” Ucap salah satu orang dan di setujui oleh yang lain.Aku harus tetap tenang, walau rasanya lelah sekali tubuh ini. “Apa wanita tadi berteriak?”“Iya, dia meminta pertolongan kepada ka

    Last Updated : 2024-10-29
  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   18. MENGURUS SI PELAKOR

    MENGURUS SI PELAKOR“Stop!” kututup telinga. Kupingku terasa panas mendengar ocehannya. Menghentikan mobil di pinggir jalan. Kutatap wajahnya dengan tajam. Aku benci sekali melihat wajah yang sok cantik itu. Kuraih rahangnya dengan kasar, lalu menengadahkan wajahnya menghadapku.“Kau tetap merasa tidak bersalah?”“Lepaskan aku!” stefani terus berteriak.”Kau salah, karena tujuan awalmu sudah tidak benar! Cintamu yang ditolak oleh anakku lalu mengincar papahnya. Bagiku itu sangat menjijikkan! Dan kau juga menyalahkanku atas dosa kalian! kau pikir kau cantik? Itu karena polesan. Aku akan buktikan padamu kalau aku lebih menarik darimu!” kulepas rahangnya dengan kasar.“Apa yang bisa kau banggakan wanita bunting?! Tubuhmu lebih mirip dengan gajah!”Kurangajar. Kuangkat tanganku ingin memukulnya. Kuurungkan niat. Tak ingin mengotori tangan untuk wanita liar sepert

    Last Updated : 2024-10-29
  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   19. KECURIGAAN ARYA

    KECURIGAAN ARYA“Jawab, stefani, jawab!” Arya memaksa istri tersayangnya itu menjawab pertanyaannya. Kulihat wajah wanita itu memucat. Sempat melirik ke arahku sekilas. Entah apa yang dia cari. Yang jelas aku takkan mundur walau selangkahpun. Satu persatu konspirasi kalian akan aku hancurkan.“Sayang, kenapa kau mempercayai wanita ular seperti dia? Dia hanya ingin merusak hubungan kita. Dia sudah memukul dan mempermalukanku tadi.” Stefani berdalih, mencoba memperngaruhi Arya.“Aku lebih mengenal Miranti daripada kamu! Jangankan memukulmu, memukul kucing saja dia tidak berani. Miranti juga tidak bisa berbohong dan menyembunyikan apapun dariku!”Arya terlihat sangat marah.“Baguslah kalau kau mengingat itu, Arya wiguna. sembilan belas tahun lebih waktuku terbuang percuma hanya untuk pria tak berguna sepertimu!”“Diam kamu Miranti! Jangan melewati batasanmu. Aku ini masih sua

    Last Updated : 2024-10-29
  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   2O. BANTUAN IBU-IBU KOMPLEK

    2O. BANTUAN IBU-IBU KOMPLEKAku membalikkan badan dan mempersilahkan mereka masuk. Mulailah drama ini kumainkan. Dan akulah sebagai pemain utama yang teraniaya.“Ibu-ibu kenal dengan tetangga baru kita yang sedang berada dalam pelukan ibu mertuaku? Dia adalah istri simpanan dari Mas Arya. Ibu bisa merasakan bagaimana perasaan saya yang dihianati? Apalagi istri barunya di belikan rumah di samping rumah saya. Apa kalian bisa membayangkan betapa menderitanya saya? Betapa hancurnya hati saya?” aku berpura-pura menangis. Walau sulit, airmata itu mampu keluar juga sedikit. Ternyata airmataku tak mau keluar lagi untuk menangisi Arya. Saat kau tak menghargaiku lagi arya, saat itu lah takkan ada airmata lagi untukmu.“Apa?! Yang benar, bu?” jawab bu ningsih tetangga yang sudah kuanggap sebagai kakak.“Benar. Gadis yang masih bau kencur itu sudah mencuri suamiku! Mereka sudah menghianati aku, bu!” Kupeluk bu ningsih dengan tangis

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   9O. HIDUP DAMAI

    9O. HIDUP DAMAIMIRANTI“Sayang, kenapa berhenti?” aku bertanya kepada suamiku saat menghentikan mobil secara mendadak.‘Itu di depan banyak kerumunan orang. Mobil tidak bisa lewat. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Itu ada mobil polisi.” Jawab suamiku sembari menunjuk mobil polisi yang terparkir tak jauh dari hadapan..“Iya.” Aku melihat ke arah depan. Ternyata fajar menghentikan mobil tak jauh dari gedung tua yang menyebabkan trauma pada diriku. Dimana aku hampir saja kehilangan kehormatan dan juga kehilangan orang-orang yang aku sayangi. Semua ini gara-gara Handoyo dan Stefani. Kemana aku harus mencari perempuan hina itu untuk membalas dendam kepadanya.“Maaf numpang tanya, pak. Ada apa ya, kok kelihatannya ramai sekali. Apa ada kecelakaan?” tanya fajar kepada salah satu orang yang berlalu lalang.“Ada korban pembunuhan. Korbannya perempuan. Katanya korban pemerkosaan la

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   89. KEMATIAN TRAGIS STEFANI

    KEMATIAN TRAGIS STEFANIMIRANTIPalu hakim sudah di ketuk. Hukuman untuk putra sulungku sudah ditentukan. Meremas dada yang terasa sesak. Tubuh terasa lemas. Sepuluh tahun bukan waktu yang pendek. Umar akan menghabiskan masa mudanya di dalam penjara.Aku sangat menyesal. Semua terjadi karena aku yang tak bisa mengendalikan emosi. Kalau saja saat itu aku menuruti apa kata suamiku untuk tidak bertindak gegabah, mungkin saat ini aku masih bisa memeluk putraku setiap detik.Fajar beserta tim sudah mengusahakan secara maksimal. Namun kasus yang menimpa putraku tidak ringan. Keluarga Handoyo juga menuntut keadilan. Seandainya saja waktu bisa di putar, aku ingin melihat Handoyo yang duduk di kursi pesakitan. Rasanya bagai mimpi ketika melihat anakkulah yang duduk di sana. Dada terasa bagai di himpit batu besar. Sesak dan sakit tak terkira.“Yang sabar, Mir.” Fajar memelukku erat. Kutumpahkan segala kesedihan pada dadany

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   88. KEMATIAN HANDOYO

    KEMATIAN HANDOYOSeorang wanita yang sangat kubenci menghadang langkah. Dia bertepuk tangan dengan suka cita di hadapan.“Kasihan sekali, kamu Miranti. Kau harus kehilangan dua orang yang sangat kau sayangi.”Stefani. Wanita itu benar-benar membuatku kesal.Plaak. Satu tamparan mengenai rahangnya. Plaak, satu tamparan lagi kembali kuhadiahkan kepada stefani. Menjambak rambutnya dengan keras hingga kepalanya terangkat dan meludahi wajahnya.“Lakukan apa yang membuatmu senang. Setidaknya, akulah pemenangnya. Akulah yang melempar batu hingga mengenai tangan Arya dan membuatnya terjatuh. Aku juga yang sudah merencanakan untuk menodaimu beramai-ramai. Itulah sederet dosa yang sangat membuatku bahagia. Walaupun kau berhasil lolos dari berandalan itu, aku tetap puas karena kematian Arya dan anakmu!”“Jadi kau yang melakukannya?!”“Iya! Ha ... ha ... ha ....”Bugg.

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   87. KEMATIAN ARYA DAN YUSUF

    KEMATIAN ARYA DAN YUSUF“Pergi kalian atau aku habisi anak ini!” terdengar suara Handoyo dengan nada mengancam dibarengi oleh suara tangisan Yusuf. Serentak kami menoleh dan terkejut melihat Handoyo yang sedang menyandera Yusuf dengan belati di leher. Ayah juga berdiri dengan nafas naik turun tak jauh dari Handoyo. Sepertinya, Ayah baru saja mengejar musuh bebuyutannya itu. Saat posisi terdesak, Handoyo menyandera putraku.“Lepaskan putraku, handoyo! Aku berniat untuk mendekat, tapi Fajar memegangi lenganku.“Jangan gegabah, Mir. Kau bisa membahayakan nyawa Yusuf!” Fajar memegangi tubuhku dengan erat. Aku berusaha melepaskan diri, tapi sayangnya tenagaku kalah kuat dari suamiku.“Lepaskan cucuku Handoyo! Atau kau akan ....”“Akan apa?! Kau akan membunuhku?! Kau bisa lakukan itu setelah kematian cucumu ini!” Handoyo menekan leher Yusuf dengan keras hingga putraku itu menan

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   86. UMAR SALAH PAHAM

    UMAR SALAH PAHAM“Yusuf? Dia tadi bersama Arya.” Jawabku sembari menyapu pandangan di seluruh ruangan. Namun tak nampak keduanya. Kemana para penjahat itu membawa mereka.“Arya! Teganya dia menculik darah dagingnya sendiri! Awas akan aku habisi kau!” Fajar mengepalkan tangannya. Matanya memerah dan memancarkan amarah yang membara. Dia pasti mengira Arya yang sudah menculik yusuf. Aku tak boleh membiarkan kesalahpahaman ini.“Fajar. Arya tidak bersalah. Dia tidak menculik Yusuf. Justru dia malah membantuku.”“Diam Mir! Jangan membela manatn suamimu itu! Sudah jelas dia yang bersalah dengan mengumpankan darah dagingnya sendiri tanpa memikirkan dampaknya!”“Fajar aku tidak bohong. Arya memang ....”“Cukup Mir! Ayo aku akan membawamu kepada ayahmu. Setelah itu aku akan mencari Yusuf. Kau pulanglah bersama ayahmu!”‘Tidak, fajar aku....&rd

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   85. BANTUAN DATANG

    BANTUAN DATANG“Jadi ini wanita yang akan membuat kami senang, Tuan?”‘Iya. Kalian aku bayar mahal untuk bersenang-senang. Bagaimana, aku orang yang sangat baik’kan?”“Sangat baik ha ... ha ....”“Dia bahkan masih menggunakan gaun pengantin yang sangat sexy. Bagian dadanya yang sedikit menyembul sangat menggiurkan. Membuatku segera ingin menyentuhnya. Ha ... ha ....”“Suaminya pasti akan menangis darah setelah melihat malam pertama istrinya bukan bersamanya, melainkan dengan kami bersepuluh. Ha ... ha ....”“Itu yang kuinginkan. Kalau kalian bisa melakukan tugas dengan baik dan memastikan suami dari wanita itu akan menangis darah, aku akan memberikan bonus untuk kalian ha ... ha ....”Aku berusaha menutup kedua telinga. Namun tetap saja percakapan mereka yang sangat mengerikan terdengar oleh kupingku hingga membuat tubuh menggigil. Wa

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   84. BANTUAN ARYA

    BANTUAN ARYA“Aw.” Aku mengaduh saat tanpa sengaja menendang sesuatu yang membuat lutut sakit. Pada saat masih kesakitan sembari memegangi lutut, tiba-tiba ada yang menarik kayu di tangan dengan keras hingga membuatku kembali mengaduh.“Aw. Sakit.”“Miranti?! Benar itu dirimu?!”Aku menegakkan kepala. Arya sudah mengetahui keberadaanku. Gigi gemerutuk menahan amarah melihat pria yang tak pantas menyandang sebutan ayah. Tak mungkin hanya berdiam diri. Arya harus merasakan akibat dari perbuatannya.Mundur beberapa langkah sembari tangan menggapai apapun yang bisa kujadikan alat untuk melindungi diri.Krompyang. Suara benda yang berjatuhan saat tanganku berusaha menggapai sesuatu yang ada di sana. Sialnya aku tak tahu kalau di belakang terdapat banyak tumpukan benda. Tempat yang begitu gelap, benar-benar membuatku kesulitan.“Miranti! Kau tidak apa-apa’kan? hati-hati

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   83. MASUK KANDANG MACAN

    masuk kandang macanARYAPlaak. Satu tamparan keras mendarat di pipi saat aku memohon untuk membatalkan rencana jahat Handoyo. Aku bahkan sudah berusaha merendahkan diri dengan mencium kaki Handoyo dan juga istriku. Kalau saja bukan karena keselamatan putraku dan mantan istri yang pernah kusakiti, aku tak sudi untuk mencium kaki manusia tak berperasaan dan juga istri yang tak punya harga diri. Menyesal aku sudah meninggalkan istri sebaik Miranti.“Asal kau tahu, Arya. Aku juga sudah muak denganmu! Kau sudah tidak aku butuhkan lagi! Kini balas dendamku akan terbalaskan. Saat anak dari musuh terbesar sudah berada di genggaman, kau akan kuhabisi setelah mereka! Tapi terlebih dahulu, kau harus menyaksikan penderitaan anak dan mantan istrimu! Mereka semua akan aku habisi di depan matamu! Ha ... ha ....” Handoyo menendang tubuhku. Rasa sakit di sekujur tubuh berusaha kutahan, aku harus tetap memohon kepada iblis yang ada di hadapan.

  • MEMBALAS SUAMI DAN MADUKU   82. KENA JEBAKAN

    KENA JEBAKAN“Kejutan.”Tiba-tiba aku dikejutkan oleh mamah, ibu, ayah mertua dan juga anak-anak Miranti. Mereka muncul dari arah dapur.“Apa-apaan sih. Gak lucu tahu’gak” sungutku.“Hey anak nakal. Jangan begitu. Yang sopan sama orangtua!” mamah menjewer kuping hingga aku mengaduh kesakitan.“Lepasin. Mamah nih bikin malu aja.” Aku tak berani melepas tangan Mamah. Seperti inilah kebiasaannya. Mungkin dalam pikirannya aku ini masih bocah ingusan yang suka pipis di celana. Huch. Menyebalkan.“Aku sekarang’kan sudah jadi ayah. Malu sama mereka.” Bisikku di telinga mamah.Wanita yang melahirkanku tersenyum mengejek, lalu mengacak rambutku. Untungnya tanpa harus memintanya lagi, tangannya kini berpindah ke pundak dan mengelus dengan lembut.“Mamah bahagia kalian pulang tepat waktu.” Mengecup keninng dengan lembut. Terlu

DMCA.com Protection Status