Share

SHELLA SAKIT BIKIN PANIK

Aku masih belum menjawab pertanyaannya hingga mobil masuk ke halaman depan warungku.

"Nanti aja ya ceritanya, pas nganter makanan ke rumah Nenek Murni, rumahnya nggak jauh, 20 menitan juga dari sini." Aku menjanjikan akan cerita saat perjalanan mengantar pesanan Shella nanti.

"Oke, santai aja!" jawab Mas Hanif dengan mengulas senyum di wajahnya. Aku segera membuka pintu mobil, takut dibantu Mas Hanif lagi.

Di warung ini yang aku takutkan cuma Mbak Sumi, bisa-bisa aku jadi sasaran candaannya terus, bikin aku salah tingkah.

Aku segera turun sambil membawa kantong kresek berisi buah-buahan.

Aku menyapa Bapak Fandi dan Ibu Yulia saat melewatinya.

"Aduh, Bapak, Ibu, maaf ya jadi ditinggalin, tamunya malah nggak ditemenin," ujarku tak enak hati.

"Nggak usah sungkan begitu Nak, kami tahu kok warung kamu ramai, itu dari tadi Mbaknya nggak berhenti, banyak yang datang dan bungkus, Alhamdulillah, kami senang lihatnya." Pak Fandi berkata menenangkan aku yang tak enak hati.

Terlihat Mbak Sumi men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status