"Jim adalah entara bayaran yang bertugas membunuh. sekaligus merangkap jadi bodyguard untuk membereskan semua penganggu dan dia juga yang memberikan penderita kepada David," balas Jack dengan senyuman jahatnya. Ketika melihat David menjadi pengemis di jalanan tanpa kaki. Sungguh senang hati Jack melihat expresi wajah David yang penuh penderita."Di mana keberadaan David saat ini?" tanya Kyo Mikaela yang penasaran."Masih di Jepang, aku berencana memindahkan dia ke sini untuk memancing Cindy dan sekaligus menjadikannya sebagai tumbal. Dengan begitu aku bisa membereskan Cindy dan David secara bersamaan," balas Jack yang masih dengan senyuman jahatnya.Kyo Mikaela merasa puas dengan ide Jack kali ini. Tapi juga merasakan kecemasan, mengingat Jack suka ceroboh untuk melakukan rencana hingga hampir saja kehilangan nyawa.
Selesai mandi, Jack menatapi Leo yang sudah tertidur di atas ranjang dan Leila yang masih belum tidur.Melihat tatapan wajah Leila yang sedih. Jack tersenyum tipis."Jangan menatapi aku seperti itu," ucap Jack yang masih santai dengan kondisi tubuhnya yang tidak lagi sempurna dan juga tidak menyesal sama sekali.Leila tidak bersuara, ia mambantu Jack untuk duduk di pinggiran ranjang. Membantu Jack melepaskan kaki palsu. Lalu membantu Jack mengeringkan tubuh."Aku sangat merindukanmu selama ini," ucap Jack jujur dengan memeluk tubuh Leila. Ia menyandarkan kepalanya di dada Leila yang empuk."Aku juga," balas Leila yang membalas pelukan Jack."Apa kita masih sah men
"Jack," lirih Leila yang merasa tidak nyaman dengan persetubuhan seperti ini. Karena terasa menyakitkan tubuhnya.Tidak ingin Leila merasa kesakitan, Jack melakukan ciuman di sertai pangutan dan kedua tangan berjalan di sekitar area sensitif tubuh Leila."Mom," saut Leo yang tetiba terbangun karena mimpi buruk.Leila dan Jack bergegas memakai pakaian masing-masing. Setelah mendengar suara Leo berulang-ulang kali."Ada apa Sayang," balas Leila yang keluar dari dalam kamar Leo dengan baju sedikit berantakan."Daddy mana mom?" tanya Leo yang melihat kesegala arah untuk mencari keberadaan ayahnya. Ia takut kalau hari ini adalah sebuah mimpi. Mimpi di mana dirinya bertemu sang ayah yang sudah lama di rindukan.
"Oh ya, hampir saja aku lupa dengan tujuan kedatangan aku hari ini." Jack mulai bercerita dengan ide dan tujuan untuk menjebak Cindy keluar dari persembunyiannya. Andre langsung tidak setuju, karena ini sungguh berbahaya. Mengingat kegilaan yang pernah di lakukan oleh Jack terdahulu yang berakhir dengan kegagalan dan taruhan nyawa. "Dengar dulu sampai selesai," ucap Jack yang memotong pembicaraan Andre yang masih ngotot tidak mau setuju dengan rencananya. "Gimana aku bisa setuju dengan ide gilamu itu," seru Andre yang penuh kemarahan. Jack terkekeh renyah kembali, ia pun kembali menjelaskan secara detail semua rencananya dari awal hingga akhir.
Miura Diamentri mengulum senyumannya dengan wajah tersipu malu."Dua tahun lalu, jika tidak salah. aku di lamar dadakan oleh Jim dan semuanya dia yang ngurus.," balas Miura Diamentri dengan wajah merah merona."Astaga, kenapa tidak kasih tahu aku?" pekik Lala yang kecewa dengan sikap Miura Diamentri."Iya, kok tidak kasih tahu kita sih. pakai rahasia-rahasiaan segala," timpal Leila yang juga ikutan kecewa dengan sikap Miura Diamentri.Miura Diamentri menampakkan wajah kesalnya kepada Leila dan Lala secara bersamaan."Kalian saja main rahasia-rahasian. masa aku tidak boleh. huh," ngeluh Miura Diamentri kesal.Lala dan Leila tertawa bersamaan. mereka berdua lupa akan apa yang mereka lakukan kepada Miura Diamentri yang saat itu merahasiakan kehamilan dari Miura."Kita impas deh," ucap Leila dengan tawanya"Kita impas sudah sekarang," timpal Lala yang ikutan ketawa."Ngomong aku belum melihat suamimu?" lanjut Lala yang kepo
David memukul kedua kaki palsunya yang tidak bisa di gerakkan dengan pukulan kuat sembari mengutuk Jack dan keluarga Mikaela. ia bersumpah akan membuat keluarga Mikaela membayar penderitanya di masa depan atas apa yang mereka lakukan padanya sampai bernasib tragis seperti ini.***Jim yang mendapatkan laporan, segera bergegas ke lapangan untuk membereskan Cindy.Dalam perlarian, Cindy masih berusaha meminta bantuan Jack. ia yakin Jack akan menyelamatkan dirinya dari kejaran David yang ingin membunuh dirinya saat ini."Jack tolong aku," lirih Cindy yang masih mengingat nomor ponsel Jack."Kau masih ingat dengan aku, setelah apa yang kau lakukan dulu?" tanya Jack yang membalas panggilan Cindy dengan santainya. Seolah-olah ia tidak marah pada Cindy sedikitpun."Maafkan aku Jack, semua salah David. ia yang merencanakan semua ini dan aku tidak berdaya sama sekali dengan ancamannya. tolong percayalah padaku," dusta Cindy dengan berlinang air mata
"Apakah ini perbuatan David?" ujar Cindy masih dengan wajah terkejut. "Ya, maka dari itu aku tidak bisa mengemudikan mobil. selalu memakai supir pribadi," balas Jack jujur. Cindy yang percaya, segera masuk ke dalam mobil dan bersamaan berapa pria lain juga masuk ke dalam. "Jack," pekik Cindy terkejut. Jack tersenyum lebar dan melambaikan tangan kepada Cindy. "Aku juga terpaksa melakukan ini padamu, aku juga di ancam oleh David. jadi kalian berdua selesaikan dulu," ucap Jack yang berjalan masuk ke dalam kafe. Jim segera menjalankan mobilnya, Cindy yang di himpit oleh kedua pria di sisi kanan dan kiri. tidak bisa melakukan apapun. termasuk melawan, ia hanya melototi kedua matanya kepada supir yang menjalankan mobil. Jim mengemudikan mobilnya kembali ke villa yang di mana ada David di sana. "Aku tidak mau kembali ke sana," pekik Cindy yang masih mencoba melepaskan diri. Jim menulikan telinganya, ia masih mengemudik
Andre masuk ke dalam mobil dengan perasaan masih tidak tenang, lalu di susul oleh Jack."Jim, kita langsung pulang ke rumah atau kau ingin mampir ke suatu tempat lagi?" tanya Jack yang melihat jam di pergelangan tangannya."Tuan, apa anda tahu di mana tempat jual soto dan rujak?" tanya Jim yang tanpa menoleh ke arah belakang."Ya, kau mau makan di sana?" tanya Jack yang kaget, karena selama ini ia tidak pernah melihat Jim memakan jenis makanan tersebut."Tidak, istri mau makan. jadi saya harus beli untuknya," balas Jim yang mulai menjalankan mobilnya."ikuti saja gps ini," ucap Jack yang menyerahkan ponselnya kepada Jim.Jim segera menerima ponsel Jack dan menatapi gerakan Gps sembari menyetir mobil mewah.Andre menatapi Jack dengan tatapan kaget, karena ia baru tahu Jim bisa bahasa Indonesia. karena semalam Jim memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris."Jim bisa mengunakan berapa bahasa," balas Jack dengan menahan tawa. ia ti