Ayo ramaikan VOTE nya dulu aku akan dobel up
Pada sidang berikutnya Maryam dipersilahkan duduk di kursi saksi, sementara Selir Kumaira digelandang berdiri ke podium yang kemarin Maryam tempati untuk ganti diadili. Sama sekali tidak ada yang menyangka jika akhirnya semua akan berbalik arah dengan tiba-tiba seperti ini. Dua hari mendekam dalam sel sudah membuat penampilan Selir Kumaira kusut berantakan, dia syok dan sangat stres, padahal itu belum apa-apa jika dibanding dengan perbuatannya terhadap Maryam selama puluhan tahun."Saya yakin ada yang bersekongkol menjebak keluarga kami!"Selir Kumaira masih tidak terima, apa lagi jelas selama ini Maryam telah mereka kurung, tidak mungkin wanita sinting itu bisa bekerja seorang diri."Aku sangat mencintai Tuan Husain, tidak mungkin mencelakainya." Selir Kumaira coba menangis untuk mendapat simpati. "Aku juga telah membesarkan Pangeran Albany seperti putraku sendiri karena Maryam menderita gangguan jiwa.""Pihak penyidik telah menemukan DNA Maryam di banker bawah tanah Istana Zubair.
Pangeran Albany membelai surai keemasan Jeny yang berkibar lembut ketika gadis itu bersandar di dadanya. Mereka sedang sama-sama melihat ke luar jendela. Pangeran Albany sengaja membiarkan kaca mobilnya setengah terbuka untuk lebih leluasa menyaksikan bentangan padang rumput hijau di musim semi. Udaranya bersih, penuh limpahan oksigen jernih untuk dihirup dalam-dalam."Apa kau ingat saat kita pertama bertemu?" tiba-tiba Jeny bertanya."Ya, mobilmu terperosok di saluran irigasi!"Mereka berdua langsung kompak menggetarkan tawa kemudian saling berciuman layaknya pengantin baru yang sedang saling tergila-gila dengan begitu banyak kenangan melimpah."Kau mengacaukan pernikahan Anelies!""Pestanya sudah kacau sebelum aku tiba, peranku cuma jadi penonton dan bertepuk tangan.""Kau benar-benar manipulatif!" Jeny mengkritik sifat Pangeran Albany yang pernah membuatnya benci setengah mati."Percayalah, kita pasangan yang cocok!" Pangeran Albany mengangkat dagu Jeny untuk dia tatap jahil sambil
Akhirnya semua keluarga sudah sampai di peternakan, termasuk Anelies dan Yang Mulya Serkan. Mereka datang membawa Maryam serta Yusuf. Ternyata Mara juga sudah menyiapkan gaun untuk Maryam. Anelies serta Mara yang membantu Maryam merapikan penampilannya."Aku tidak biasa berdandan." Maryam nampak kikuk ketika Mara ingin memoleskan lipstik."Walaupun cuma makan malam sederhana, ini tetap hari yang spesial." Mara tersenyum sangat cantik agar Maryam tidak tegang. Sebenarnya Maryam juga masih cukup muda, dia hanya sudah terlalu lama tidak mengurus penampilan."Kita buat pasangan pengantin kita terkejut."Selain cantik luar biasa, Mara juga sangat ramah. Maryam merasa terus dibuat takjub karena mereka semua benar-benar mau menerimanya sebagai keluarga."Terimakasih, Yang Mulya." Maryam mengucapkan terima kasih pada Anelies yang baru memasangkan bros bungan mawar di sisi gaunnya.Sementara itu Jeny di bantu oleh Geby untuk menyempurnakan tatanan rambutnya."Kau sangat cantik, Sayang," puji G
Meskipun Anelies sedang hamil besar, Serkan tetap paling bersemangat untuk mencumbu istrinya yang masih sangat muda, cantik, dan pandai meluluhkan hatinya."Yang Mulya ..." Anelies sedang dibuat gelisah tapi masih ingat saja dengan permintaannya. "Bolehkah aku mengunjungi Antonio saat di Hawai?""Kita bahas nanti!" Serkan terus sibuk menekuni tubuh Anelies hingga dia makin bergeliat gelisah untuk mencari pegangan."Yang Mulya!" Anelies memekik terkejut merasakan biji kecilnya sedikit digigit.Rambut tebal Serkan langsung Anelies remas untuk meredakan rasa denyut hebat yang sedang membuat dinding kewanitaannya tumbuh menebal."Aku ingin memasukimu ..." Serkan berbisik panas. " Aku akan pelan-pelan, Sayang ....""Yang Mulya ...." Anelies menggeleng gelisah oleh desakan sesak yang didorongkan Serkan.Tidak butuh waktu lama dan mereka sudah kembali menyatu. Serkan memang tidak pernah tahan untuk tidak menenggelami Anelies. Sebenarnya Anelies juga tidak pernah keberatan untuk disetubuhi ol
"Anelies diculik!" Jared langsung berlari panik untuk memeriksa pondok Mato Bizil, memeriksa nadi Mato yang sudah membeku dan coba menyelami kilasan apa saja yang dapat dia lihat tapi semuanya nihil. "Aku tidak bisa melihat apa-apa!" Jared juga heran karena tidak ada jejak sama sekali termasuk pada cekikan leher pada suster wanita yang biasa mengurus Mato. Omar yang baru menyusul juga ikut mengamati tubuh Mato serta korban wanita yang masih tergeletak di lantai. "Tempat ini tidak aman, Anda harus kembali Yang Mulya!" "Istriku diculik! dia sedang hamil dan kau minta aku pulang!" Serkan masih sangat murka. "Keselamatan Anda tetap jauh lebih penting, Yang Mulya." Bagi Omar keselamatan rajanya tetap paling utama. "Omar benar!" Jared ikut mendukung. "Tempat ini tidak aman, aku samasekali tidak dapat melihat apa-apa. Anda harus segera kembali ke istana Yang Mulya!" "Aku tidak akan pulang tanpa istriku!" Serkan tidak akan pernah mau dan sama sekali tidak perduli dengan keselamatan dir
Selain dibantu oleh Nathan, Dominic Rodriguez juga akan bantu melacak identitas pria yang mereka curigai telah menculik Anelies. Dom memiliki jaringan luas di dunia kejahatan, dia banyak memiliki informasi mengenai tentara bayaran. Harusnya tidak akan terlalu sulit untuk dilacak jika benar pemuda itu pernah bergabung dalam satuan militer. Sementara Pangeran Albany dan Brandon menemui Dominic Rodriguez, Jared serta Tobias pergi untuk menemui Yang Mulya Serkan. "Kami telah menemukan petunjuk mengenai orang yang telah menculik Anelies, Yang Mulya."Jared menunjukkan hasil rekaman CCTV yang mereka dapatkan dari halaman peternakan. "Kita tidak dapat mengenali wajahnya." Serkan melihat pria itu memakai masker."Mr. Harlot sedang menyelidiki motif tato di lengannya." Jared terus menjelaskan termasuk rencana mereka selanjutnya untuk mendapatkan Anelies. Serkan juga heran bagaimana mereka bisa kecolongan dengan musuh yang bekerja sangat rapi. Padahal Serkan sudah selalu waspada untuk menja
Pria itu sangat luar biasa tampan, hingga nyaris tidak seperti manusia, berirismata gelap pekat, sama pekat dengan rambutnya yang hitam legam. "George!" Nampaknya George juga terkejut karena Anelies tetap bisa langsung mengenalinya meski penampilan fisik pria itu sudah sangat berubah hingga nyaris mustahil untuk dikenali sebagai dirinya yang lama. George Loghan yang dulu berambut keemasan dan bermata coklat sekarang sudah tidak ada lagi.Nampaknya memang cuma Anelies yang akan tetap bisa mengenali George Loghan dengan baik tidak perduli berapa kali pun dia melakukan rekonstruksi wajah. Anelies mampu membaca jiwa seseorang, George tetap tidak akan bisa menutupi jati dirinya dari pandangan Anelies."Kau masih hidup?" Anelies terus waspada karena sadar dengan ancaman dihadapannya."Kau pikir aku akan mati semudah itu!" George melangkah untuk mendekat dan segera mencekal dagu Anelies. "Aku masih hidup meski kau sudah berani mengkhiatiku, Sayang!"Sama seperti Jared, George juga sudah p
Meskipun Jared telah dibantu Nathan, Dom, dan mereka semua bekerja sama, tapi mereka tetap bukan lawan sepadan bagi George Loghan yang telah berhasil menyempurnakan genetikanya. Terlebih mereka semua belum ada yang sadar jika George Loghan ternyata masih hidup dengan wujud barunya. Pria seperti George Loghan memang mustahil jika cuma berakhir lenyap menjadi abu, terlebih jasadnya juga tidak pernah ditemukan pada puing ledakan. Paska ledakan dahsyat tersebut George mengalami luka bakar hampir delapan puluh persen, tapi pria itu tetap bisa berjalan seperti zombi dengan lapisan dagingnya yang telah menganga rusak dan hangus mengerikan. George membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk dapat kembali ke laboratorium rahasianya di belahan utara. Selama itu George harus bersembunyi di balik tudung hoodie dan masker. George berjalan di trotoar, menaiki kendaraan umum dan hampir seperti gelandangan. Bukan hal yang mengherankan jika anak buah serta pengikutnya juga sempat mengira jika George tel
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."