BAB 49 DIUJI DENGAN KESABARANGavin benar-benar bersikeras untuk bertemu Livie."Kau tidak bisa menghalangi kami untuk bertemu!""Aku suaminya!" tegas Henry. "Aku bisa menentukan siapa yang bisa menemui istriku!""Aku tidak percaya dengan pernikahan kalian!" Gavin langsung menepis klaim Henry. "Kau bisa meyakinkan semua orang, tapi aku tidak akan tertipu dengan sandiwara yang coba ditunjukkan Livie!"Kali ini Gavin juga balas menatap Henry Loghan dengan serius. "Apa kau pernah bertanya apa yang ada di hatinya? apa yang dia rasakan?""Kau pikir kau siapa, berani bicara seperti itu!" Henry melantangkan suaranya sambil merampas krah kemeja Gavin untuk kembali dia hantam wajahnya. "Kau hanya pemuda brengsek yang telah mengabaikannya demi popularitas, kau tidak layak untuk sekedar menyebut nama Livie!"Henry masih mencengkeram leher gavin tapi pemuda itu justru menantang dengan getaran tawa."Aku yakin sebenarnya Livie paham dengan kondisiku, aku juga masih memegang janji dan tidak pernah
BAB 50 SUKA BERENANGHari sudah sore ketika Mia pulang dengan pakaian kering tapi rambut panjangnya tetap masih lembab basah bau rumput rawa. Mia menunggangi kuda hitam besar keluar dari tepi garis hutan."Ah, lihat anak gadismu Jared!" Mara akhirnya melihat Mia pulang. "Kapan dia akan dewasa?""Kupikir kau bakal lebih suka jika dia tetap jadi anak-anak!" Jared menjawab dengan enteng.Faktanya cuma tinggal Mia yang sekarang mereka miliki, begitu dewasa anak-anak akan memiliki kehidupan sendiri, bukan jadi milik mereka lagi."Tapi Mia sudah terlalu besar untuk bermain lumut rawa!" Mia tetap mengomel menyalahkan kebiasaan Jared. "Itu akibat kau sering melempar putrimu ke rawa!"Sejak kecil Jared memang sering membiarkan Mia bermain terlalu bebas, membiarkan anak perempuannya berguling dengan rumput dan lumpur. Ketika Mia terlihat kotor untuk dia bawa pulang, Jared tinggal melemparnya ke rawa-rawa untuk dibersihkan."Sekarang jangan ikut campur, biar aku yang mengajarinya disiplin!" Mara
BAB 51 SIAPA YANG SUKA MENGINTIPUntuk ukuran playboy macam Henry Loghan yang tidak pernah tahan dengan godan wanita, tentunya selama ini dia sudah sangat berusaha keras menahan diri demi untuk menjaga Livie. Bagi Henry, Livie bukan cuma masih sangat muda, dia juga masih virgin. Tapi, ketika Livie membelai ke sekujur otot jantannya yang telah mengeras, rasanya Henry bisa gila bila tidak menginginkan gadis muda itu untuk dirinya sendiri."Aku mau." Livie juga langsung berucap dengan sangat berani. "Aku ingin merasakan yang pertama denganmu!"Henry kembali membelai wajah lembut Livie kemudian menempelkan dahinya agar mereka bisa saling menatap dengan sangat dekat. Sungguh Henry tidak pernah merasa secemas ini memberikan keinginan Livie."Aku bukan pria yang layak untukmu." Henry berucap pelan. "Tapi aku bisa gila jika kau memintanya dari Gavin!"Livie cuma tersenyum lembut dan tiba-tiba berpaling untuk mengecup kulit leher Henry dengan lumatan. Mereka sedang sama-sama basah bercucuran
BAB 52 BULAN PURNAMAMia mematikan semua lampu kamarnya sampai gelap gulita, tapi kedua matanya tetap tidak bisa terpejam meskipun sudah berbaring hampir dua jam. Malam semakin larut, tidur Mia sama sekali tidak tenang, gadis muda itu terus dibuat tegang dengan berbagai pikiran liar. Mia memang tidak ingat apapun mengenai Zontus yang pernah menculik dan mengurungnya di dalam bunker dingin. Tapi Mia ingat ketika Zontus datang meloncat ke balkon istana Zubair untuk mengambil Pangeran Husain. Intinya Mia ingat jika mahluk itu sangat besar, bisa melesat terbang dengan sangat cepat seperti kilat.Mia masih tidak tahu bagaimana harus menangkap mahluk seperti Zontus, tapi bila Mia memiliki kesempatan dia bersumpah akan langsung memukul kepala Zontus sampai jadi bodoh, ideot. Mia luar biasa kesal, karena ulah sok pintar Zontus dia jadi mendapatkan hukuman dari pihak sekolah. Mia benar-benar dituduh telah berbuat curang. Mia masih sibuk berpikir saat tiba-tiba mendengar sura berdebum ringan
BAB 53 SEBUAH PENGORBANANKandungan Anelies sudah memasuki sembilan bulan ketika mendengar kedua putranya menghilang sekaligus."Kami tidak menemukan Pangeran Husain dan Pangeran Habibi di manapun, Yang Mulya.""Oh, Tuhan ...!" perut Anelies langsung mulas."Cari kesemua kolong, lemari, dan semua celah!" Serkan memberi perintah pada seluruh pelayan serta pengawal di istana Zubair.Anelies terus merintih sampai kemudian Serkan sadar melihat cairan bening merembas dilantai."Kau akan melahirkan!" Serkan langsung menyambar tubuh Anelies untuk dia baringkan ke atas ranjang dan berteriak lagi. "Panggil dokter istana!""Yang Mulya...!" Anelies menggeliat kesakitan sambil meraih lengan suaminya.Serkan mendekat untuk mencium Anelies, menyapu dahi Anelies yang berkeringat dingin sambil terus membisikkan doa di dekat telinganya."Yang Mulya ..." Anelies merintih lagi. "Sepertinya sudah mau keluar!""Oh Tuhan ...!" Serkan bingung karena dokter istana belum tiba tapi Anelies sudah mulai mengejan
BAB 54 SEBUAH KEPUTUSAN"Zahra!!!" Putri Sovia baru keluar dari kamar mandi untUk berganti pakaian dan tiba-tiba berteriak nyaring pada pengawalnya."Ada apa Tuan Putri?" Zahra langsung melesat masuk ke kamar Putri Sofia dengan sikap siaga layaknya prajurit profesional."Ada yang bergerak-gerak di dalam lemariku pakaianku!""Biar saya periksa." Zahra langsung membuka lebar pintu lemari yang semula sudah seperempat digeser."Pangeran Husain!" Zahra menemukan Pangeran Husain di antara tumpukan pakaian yang sudah diacak-acak seperti sarang binatang."Husain!" Putri Sofia ikut mengintip dan langsung marah. "Apa yang kau lakukan di situ?""Semua orang sedang mencari Anda, Pangeran kecil." Zahra yang memberitahu."Aku hanya bermain petak umpet.""Habibi juga bersembunyi di lemari sampai ketiduran, memang siapa yang akan mencarimu!" Putri Sofia tetap marah."Kalian semua!" Pangeran Husain memasang wajah imut menjengkelkan.Pangeran Husain memang benar, faktanya semua orang di Istana Zubair
BAB 55 TERKEJUTSejak terkejut dengan ketepatannya melempar burung gagak mengunakan tongkat baseball, Mia iseng berlatih melempar dan benar-benar baru sadar jika lemparannya selalu tepat sasaran. Rasanya seperti memiliki kemampuan ajaib yang selama ini tidak pernah Mia sadari. Diam-diam Mia juga semakin penasaran untuk mengetahui kemampuan apa saja yang tersembunyi dalam dirinya. Mia sedang duduk di atas rumput hutan, melempar ranting kering di ujung puncak pohon awal musim semi yang sedang dikerumuni burung-burung berkicau. Berulang kali Mia selalu tepat sasaran. Mia juga cukup iseng membubarkan acara bermain burung-burung kecil di sekitar hutan. Bahkan Mia juga ahli melempar pisau untuk menombak ikan di dalam air."Kau harus lihat ini, Jack!"Mia bakal memamerkan keahlian barunya menombak ikan pada Jacob yang dulu suka pamer."Aku lebih hebat dirimu!"Selama ini Mia dikenal paling banyak ulah, sama sekali tidak memiliki prestasi akademis dan paling tidak bisa diam. Ternyata kemampu
BAB 56 GUSARZontus yang sudah cukup lama diam-diam mengintai dari puncak pohon langsung meluncur turun untuk menyentuh dahi Mia mengunakan ujung jari telunjuk. Seketika manik mata Mia membeku, tubuhnya tidak bergerak sementara otaknya padam seperti sedang diterjang gelombang gelap yang sangat pekat.Zontus dapat menembus hingga ke akar ingatan manusia yang paling terdalam untuk melihat tiap kilasan hidup yang pernah dilalui oleh seseorang. Walaupun sudah sadar sejak awal jika Mia memiliki kemiripan fisik dengan putri Eluise, tapi rasanya Zontus tetap tidak terima ketika mengetahui gadis nakal itu juga memiliki ingatannya."Kau bukan dia!" Zontus berdesis kaku sambil masih menyentuh dahi Mia. "Kau tidak boleh memiliki ingatannya!"Seharusnya Zontus juga bisa menghapus segala ingatan Mia untuk dia lenyapkan sebelum gadis itu sadar."Kau akan lupa!" Mia terus ditatap tajam dalam kondisi beku. "Mulai detik ini sampai selamanya!"Tiba-tiba Mia menjerit, melengking sangat nyaring hingga me
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T