BAB 32 MENJAGASerkan memperhatikan anak-anaknya yang sedang bermain, termasuk Pangeran Hamdan yang mulai tumbuh menjadi pemuda tampan membanggakan. Hamdan terlihat sangat menyayangi adik-adiknya, bahkan tidak keberatan ikut bermain untuk membuat mereka senang. Husain yang dari tadi paling jahil dan suka mengacau."Husain ayo kembalikan bolanya pada Habibi!" Hamdan menegur kecurangan Husain yang sedang bermain bola dengan Pangeran Rasyid."Hak ... Hak ...!" Habibi merasa dibela karena biasanya cuma jadi anak bawang tidak ikut hitungan."Ayo kalian baris yang lurus!" Hamdan mengatur adik-adiknya. "Husain kakimu terlalu maju satu langkah!"Husain langsung mundur dengan patuh ketika kakaknya yang memberi perintah."Bagheera kau juga terlalu maju!" Habibi ikut menegur singa besar di sampingnya.Lucunya Bagheera juga tidak pernah mau ketinggalan, dia ikut berbaris di samping anak-anak. Pangeran Rasyid satu tim dengan Habibi, sedangkan Husain satu tim dengan Bagheera. Skor mereka sama satu-
BAB 33 HENRY AND LIVIELivie benar-benar bersikeras ingin tetap menjalani syuting."Aku akan menuntaskannya dengan bertanggung-jawab." Livie berjanji pada Henry. "Aku telah memiliki kesempatan luarbiasa, aku bisa sukses seperti Gavin!"Livie juga ingin membuktikan jika dia bisa sukses tanpa Gavin."Aku akan baik-baik saja!" Livie meyakinkan Henry. "Aku bisa!""Kau tetap harus disiplin memperhatikan kesehatanmu!"Akhirnya Henry mengijinkan tapi dengan pengawasan intensif dari tim dokter yang ikut siaga selama proses syuting. Di manapun lokasi syutingnya mereka siap dengan ambulance khusus yang memiliki fungsi layaknya klinik mobile. Terlihat agak berlebihan, tapi semua kru film memahami kondisi Livie. Sejak Livie pingsan di studio dan Henry Loghan berteriak panik seperti orang gila. Mereka semua yang melihatnya juga langsung paham kenapa Henry Loghan sampai rela membeli sebuah studio film dan mendanai sebuah film besar cuma demi untuk istrinya.Henry menemani Livie di ruang make up, m
BAB 34 TERLUPAKANHenry memang hanya mencium bibir Livie, melumatnya dengan banyak sapuan lembut agar gadis muda itu merasa nyaman. Henry juga tidak luput memperhatikan sekujur tubuh Livie yang sedang berada dalam bingkai pelukannya tapi Henry tidak berani menyentuh lebih jauh. Henry tidak ingin membuat Livie takut. Livie masih virgin dia tidak akan tahu jika laki-laki bisa sangat menyakitinya. Henry harus tetap waras tidak boleh mengambil lebih dari sekedar ciuman."Tidurlah, besok kau masih harus menjalani syuting."Henry beralih memeluk tubuh Livie dari sisi belakang, membingkainya dengan utuh dan hangat."Terima kasih sudah menemaniku." Livie bergumam lirih."Kau tidak perlu terus berterimakasih." Henry merunduk untuk menghirup puncak kepala gadis mudanya yang sudah meringkuk lembut seperti bayi rapuh. Setiap kali akan ada rasa tenang sekligus kepedihan yang selalu hadir bersamaan. Henry yakin tidak akan pernah sanggup jika harus kehilangan, tapi dia juga tidak tahu harus bagaima
BAB 35 MIA HILANG.Ledakan besar di jembatan telah menjadi tranding di semua media pemberitaan. Jembatan besar yang melintasi muara sungai di bagian teluk runtuh hancur oleh sesuatu yang belum bisa diketahui. Seluruh badan jembatan runtuh ke sungai, tenggelam bersama ratusan kendaran yang sedang melintas. Sebuah bencana mengerikan yang menelan banyak korban karena kondisi lalulintas siang itu juga sedang cukup ramai.Para pengawal langsung membawa Pangeran Husain kembali ke istana."Di mana putriku?" Serkan Panik karena mereka hanya membawa Pangeran Husain."Kondisinya kacau, Yang Mulya. Maaf kami hanya berhasil menyelamatkan Pangeran Husain."Beruntung setelah itu Zahra langsung menghubungi Anelies."Sofia sudah aman bersama Zahra." Anelies memberitahu Yang Mulya Serkan. "Tapi Mia hilang!"******Henry mengambil ponsel Livie pelan-pelan dari genggaman tangannya, ikut memperhatikan barisan foto Gavin untuk beberapa saat sebelum kemudian dia matikan. Ternyata Livie tetap masih belum b
BAB 36 SADAR DARI PINGSANBegitu melihat jembatan yang runtuh, Putri Sofia langsung jatuh pingsan. Segalanya kacau, Zahra tidak bisa membawa Putri Sofia kembali ke Istana Zubair karena satu-satunya akses jalan telah terputus.Begitu Putri Sofia sadar dari pingsan, gadis muda itu nampak bingung karena berada di sebuah kamar asing ber atap rendah yang pastinya bukan Istana Zubair."Di mana ini?" Putri Sofia bangkit terduduk dengan panik, tapi beruntung dia segera melihat Zahra."Anda sedang berada di rumah saya, Putri." Zahra menenangkan Putri Sofia yang masih syok ketakutan. "Kita belum bisa kembali ke Istana Zubair karena akses jembatan terputus. Sebentar lagi prajurit akan datang menjemput Anda dengan helikopter.""Ao!" tiba-tiba Putri sofia meringis. "Kakiku sakit!""Biar saya periksa." Zahra segera menggulung celana panjang yang dipakai oleh Putri Sofia."Betis Anda tergores.""Oh Tuhan!" Putri Sofia kembali syok dan langsung menangis histeris melihat luka berdarah di sisi betisny
BAB 37 KEHILANGAN KONTROLMia bukan cuma telah merusak tubuh Putri Eluise, dia juga mengunakannya untuk memukul kepala Zontus. Zontus mendengus murka seperti banteng besar, langsung mengayunkan tinju untuk meremukkan tubuh kecil Mia. Mia menjerit histeris dan yang mengejutkan tiba-tiba Zontus terpental.Suara ledakan terdengar menggelegar dari benturan perisai dan tubuh Zontus yang terpental menghantam dinding marmer sampai menciptakan retakan dalam. Mia melotot syok, sementara Zontus langsung kembali meloncat berdiri tegap siaga. Mereka sama-sama syok, Mia terduduk beku di dalam peti marmer sementara Zontus berdiri menjulang dengan otot meregang kaku.Mia masih sangat ketakutan, mahluk immortal di hadapannya terlihat sedang terbakar murka siap kembali menerjang. Mia panik, gadis itu berusaha untuk keluar dari peti tapi malah terpeleset jatuh kembali menimpa tulang belulang kering di dalam peti sampai bokongnya nyeri.Suara remukan tulang kering yang Mia duduki membuat Zontus melotot
BAB 38 KETULUSAN"Keluarkan aku!" teriak Mia sambil memukul-mukul pintu baja tebal yang sudah tertutup rapat."Keluarkan aku, aku mau pulang!"Zontus benar-benar tega mengurung Mia di dalam bunker bawah tanah untuk dia tinggalkan seorang diri dan kedinginan."Aku mau pulang!" Mia terus berteriak tapi sama sekali tidak ada yang mendengarkan karena pasti Zontus sudah pergi entah kemana."Keluarkan aku! Tolong keluarkan aku!"Sebenarnya Mia sudah lelah berteriak, tubuhnya juga lemas belum terisi makanan. Sudah seharian sejak Mia sadar dari pingsan, dia ditinggalkan dan sekarang mulai menggigil gemetar.Mia sama sekali bukan gadis cengeng tapi sekarang dia mulai takut. Mia takut bagaimana jika dia mati seorang diri di tempat itu tanpa ada yang tahu. Mia yakin Zontus juga tidak akan sadar jika manusia butuh makan tiga kali sehari."Tolong keluarkan aku!" Jemari tangan Mia menggigil pucat. "Di sini dingin ..."Mia yang sudah lelah coba meringkuk untuk menghangatkan tubuhnya, pelan-pelan
BAB 39 BERUSAHA TERLIHAT BAHAGIAHenry menurunkan tubuh Livie pelan-pelan di lantai marmer kamar mandi."Tunggu dulu, biar aku isi airnya." Henry meninggalkan Livie untuk mengisi jacuzzi dengan air hangat dan cairan sabun yang akan mengembang menjadi busa harum."Kau mau yang mana?" Henry memberi pilihan aroma yang Livie inginkan."Lavender." Livie tersenyum mengangguk pada Henry.Henry langsung memasukkan cairan berwarna ungu muda untuk dia aduk sebentar. Aroma lembut lavender langsung menyebar ke seluruh ruangan, sangat menenangkan. Livie terus memperhatikan Henry yang sedang setengah berjongkok di samping bak, lengan kemejanya ikut basah meskipun sudah dia gulung sampai siku. Sebenarnya Livie juga tidak pernah menyangka seorang Henry Loghan bakal mau melakukan semua pekerjaan itu untuknya.Setelah menyiapkan air, Henry langsung bangkit berdiri untuk menghampiri Livie. Henry bantu membuka pakaian Livie dengan hati-hati, karena masih memakai penyangga Livie tidak boleh membuat ban
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T