Home / Romansa / MAS, KAWIN YUK?! / [41] Jadi Duda karena Coklat? Menarique!

Share

[41] Jadi Duda karena Coklat? Menarique!

Author: qeynov
last update Huling Na-update: 2024-09-20 10:53:06

“Ya Tuhan!” Adnan menepuk keras keningnya karena geram.

Sejak bergabungnya sang istri di kediaman orang tuanya, tingkah Nathania yang super pun semakin menjadi-jadi. Keponakannya itu memang mengambil hampir 90% gen ibunya. Dia terlalu aktif sampai terkadang membuat sakit kepala para orang dewasa.

Tentu saja efek tersebut juga dirasakan oleh Grace. Entah sudah berapa kali Grace berganti pengasuh, tapi untungnya, wanita yang baru pertama kali mempunyai duplikat itu akhirnya menemukan nanny yang cocok untuk putrinya.

Yuna— pengasuh Nathania, merupakan wanita yang penyabar. Selain itu ia cukup kreatif sehingga memuaskan rasa ingin tahu Nathania yang tinggi. Dia juga tahan banting dan setia pada pekerjaannya meski pada awalnya Nathania kerap tantrum hanya untuk mencari-cari kehebohan yang tak jelas.

Ingat jika Nathania tak diperbolehkan mengkonsumsi coklat diluar akhir pekan, Adnan pun merogoh kantong celananya.

Pria itu mengeluarkan ponsel pintar, mencoba menghubungi nomor pribadi kaka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • MAS, KAWIN YUK?!   [42] Tuhan, Mengapa Honeymoon-ku Berbeda?

    Usai memborong setumpuk cemilan penambah gula darah dalam tubuh, Adnan pun memboyong istri dan keponakannya untuk pulang ke rumah. Laki-laki itu mencoba mengantisipasi akan datangnya gempa susulan— eh, maksudnya ulah susulan, dari iblis kecil yang hampir membuat pamannya menyandang gelar ‘New Duda Disaat Sedang Cinta–Cintanya.’Adnan meninggalkan jalan ketidakpastian itu, menulikan telinga atas rengekkan kedua kesayangannya yang ingin menghabiskan waktu mereka diluaran. Pulang lebih baik dibandingkan harus mengalami serangkaian peristiwa yang mendebarkan jantungnya.Tentu saja sangat sulit untuk membawa mereka pulang, tapi setelah memberikan sedikit pengertian dan sedikit sogokan tentunya, kedua anak nakal berbeda usia itu akhirnya mau menurut.Hah! Bertambah satu lagi pelaku pemerasan di hidup Adnan. Untungnya ia mempunyai segudang kemampuan untuk menghasilkan tumpukan dolar. Selagi semuanya dapat diselesaikan dengan uang, maka akal sehatnya akan tetap terjaga.Ya, walau tak sepenuhn

    Huling Na-update : 2024-09-20
  • MAS, KAWIN YUK?!   [43] Dia Itu Istri Saya!

    Cantik— satu kata itu terlontar dalam benak Adnan kala melihat penampilan Cinta yang terbalut floral long dress tanpa adanya lengan menutupi bahu mulus istrinya.Kacamata hitam berlogokan brand ternama yang tersangkut di atas kepala sang istri semakin mempercantik tampilan wanita itu.Style-nya terbilang simpel dengan barang-barang yang tak berlebihan, tapi belum tentu akan terlihat menarik jika wanita lain yang berpenampilan serupa dengannya.Bukan maksud Adnan untuk over proud terhadap selera fashion istrinya— Namun istrinya itu tak akan kalah jika disandingkan dengan model kelas atas Indonesia.Proporsi tubuh dan wajahnya sangat mendukung apabila Cinta ingin turun ke dalam dunia mode. Menurut sudut pandang Adnan, semua gaya pasti akan terlihat cocok untuk dikenakan Cinta.“Ckckck! Biasa aja kali ngeliatinnya, Nan. Kayak nggak pernah liat orang cakep aja kamu.” Cibir Diah yang terlebih dahulu menyenggol bagian tubuh putranya untuk menyadarkan anak itu dari keterpesonaannya pada diri

    Huling Na-update : 2024-09-22
  • MAS, KAWIN YUK?!   [44]

    Sudah waktunya!Disaat para keluarga tampak mengendurkan kewaspadaannya, maka disanalah saat yang tepat untuk Adnan beraksi.Ia telah bersabar selama berjam-jam lamanya. Mengikhlaskan semua anggota keluarga, memonopoli tubuh dan pikiran istrinya. Namun kesabaran itu akhirnya tak lagi dapat Adnan pertahankan eksistensinya. Hati serta kepalanya memanas, terbakar api cemburu karena tak kunjung bisa berdekatan dengan sang istri.‘Aman!’ batin Adnan, mengamati sekitar.Berhubung manusia-manusia menyebalkan itu sedang menikmati perbincangan mereka, Adnan pun yakin jika dirinya mempunyai cukup celah untuk menculik istri cantiknya.Dengan pergerakan yang begitu berhati-hati, Adnan sebisa mungkin bangkit tanpa menimbulkan kecurigaan para orang tua.Ia meraih botol wine yang menganggur di dalam mini bucket, lalu menggoyangkannya tepat dihadapan wajah Cinta, seolah dirinya tengah memamerkan minuman berfermentasi kepada istrinya.“Iiiih, mauuu!”“Ssstt!” desis Adnan, meminta sang istri untuk mere

    Huling Na-update : 2024-09-22
  • MAS, KAWIN YUK?!   [45]

    “Ha?”Adnan tak bisa menutupi keterkejutannya. Ia benar-benar dibuat shock, bahkan sampai kehilangan jutaan kata yang dirinya pelajari.Gila!Selama ini, tak pernah sekalipun Adnan menerka-nerka sisi lain dari perempuan yang dirinya persunting. Tidak pula untuk mengkepoinya. Ia selalu merasa jika Cinta adalah sosok anak manja, yang pastinya tidak akan mengenal hal-hal berbau dewasa.Namun apa ini, pemirsa?!Film yang istrinya rekomendasikan bahkan tidak hanya cukup untuk disebut dewasa.’21 plus?’Tidak.. TIDAK!Seharusnya ada 5 plus diakhir tagar penyematan warning notification pada cover filmnya. Seperti ini harusnya 21+5 atau kalau perlu, harus diperjelas lagi dengan menulis BLUE FILM.Ya! Wajib menggunakan huruf kapital untuk memberitahu penonton bahwa isi film merupakan adegan porno yang tidak layak ditonton oleh anak-anak dibawah umur.. dan.. polos.Crack!!Retakan pun terdengar pada organ terpenting dikepala Adnan.Bayangan tentang si anak manja nan polos yang begitu dicintai o

    Huling Na-update : 2024-09-22
  • MAS, KAWIN YUK?!   [46]

    “MAS ADNAN! KENAPA BADAN AKU BANYAK TATONYAAAA!!”Brak!!Suara pintu kamar mandi yang Cinta banting semakin membuat nyali Adnan menciut. Pria yang biasanya tampil memukau dihadapan para lawan jenis itu, kini mengkerut takut dengan memeluk guling di atas salah satu wahana permainan panas mereka.“Jelasin! Apa ini, Mr. Adnan?!”Cinta mendelik hebat. Memelototi tersangka yang telah menjadikan tubuhnya sebagai media pengecapan bibir.“Tato tradisional macem apa ini? Jelek!! Nggak berseni sama sekali, Bambang!” amuk Cinta, menggelegar.Pagi ini ia bagai jatuh lalu tertimpa tangga.Tangga berjalan pula!Bayangkan saja! Ia terjaga dipagi buta karena seseorang tampaknya kehilangan kewarasannya.Nyawanya yang masih berkelana akibat rasa lelah, tiba-tiba saja ditarik secara paksa. Nyawa itu dikembalikan tanpa permisi oleh teriakan nyaring suaminya— lalu sekarang, ia dipaksa menerima kenyatan dimana setiap bagian tubuhnya dipenuhi oleh kissmark garapan suaminya itu.Jadi apa namanya jika bukan s

    Huling Na-update : 2024-09-23
  • MAS, KAWIN YUK?!   [47]

    Acara bulan madu penuh drama Cinta dan Adnan pun berakhir tepat pada hari keempat belas, terhitung sejak rombongan itu tiba di Maldives. Mereka harus rela mengakhiri kesenangan yang dirasakan, untuk kembali pada tanggung jawab yang telah lama mereka tinggalkan.Apalagi kepergian mendadak itu turut membawa seorang bocah— yang mana dirinya masih berstatuskan pelajar. Karenanya, mereka tak dapat menunda kepulangan. Nathania telah banyak menorehkan tinta merah pada daftar absensinya. Bisa-bisa Nathania akan dikeluarkan dari tempatnya mengenyam pendidikan dan itu akan membuat Grace selaku ibu kandungnya menyalahkan mereka. “Di, kabar-kabar ya..” “Beres, Dim. Begitu keliatan hilalnya, aku pasti langsung kabarin kamu. Kita pergi cek sama-sama nanti.”Mendengar ayah dan ibu mertua yang lagi-lagi membahas perihal kehamilan, Cinta pun tak dapat menahan keinginan mulutnya untuk menguap.Lelah sekali rasanya! Ia kan belum siap untuk memiliki momongan. Usianya saja belum menyentuh kepala 3 dan l

    Huling Na-update : 2024-09-23
  • MAS, KAWIN YUK?!   [48]

    Sialnya, Cinta memang tengah dalam keadaan mengandung sekarang. Janin itu diperkirakan berada pada minggu pertama sejak terjadinya masa pembuahan. Bak terkena petir di hari yang cerah, informasi yang disebutkan oleh dokter kandungan itu, kembali membuat Cinta tak sadarkan diri untuk kali ketiga. Setelah tersadar, ia pun hanya bisa merasakan kekosongan.“Sayang, are you okay?”Cinta memalingkan wajah, menatap si penanya yang tidak lain merupakan tersangka penghamilan dirinya.“Nggak,” jawab wanita itu dengan gelengan lemah dikepalanya.Disampingnya, si tersangka pun mendesah. “Mas juga, Yang.” Cicit Adnan, tak kalah lemahnya.Sebagai pengantin anyaran, hubungannya dengan Cinta sedang panas-panasnya. Ia dan sang istri mulai terbuka satu sama lain, termasuk dalam urusan ranjang yang akhirnya membuat mereka saling mendambakan satu sama lain.Lah, tapi kok ini?“Inget ya Adnan. Cintanya jangan dicampurin dulu. Usia segitu tuh belom boleh ditengokin. Ntar aja kalau dokter kandungan udah bi

    Huling Na-update : 2024-09-23
  • MAS, KAWIN YUK?!   [49]

    Diah menggelengkan kepala, merasa sangat takjub dengan kebodohan anak bungsunya.Sia-sia sudah kepanikannya sampai berlari dan melemparkan handuk yang tadinya hendak ia berikan kepada sang suami. Setelah ia sampai di kamar putranya, malah justru dirinya yang tampak seperti habis kerasukan setan.Menahan kekesalan usai merasa ter-prank oleh kelakuan si bungsu, Diah pun menyeret paksa anak itu untuk kembali ke lantai dasar rumah mereka.“Jadi istri Adnan nggak kerasukan, Mi?”“Kerasukan, kerasukan! Kalau ngomong jangan sembarangan kamu! Mantu Mami tuh lagi ngidam, bukan kerasukan!” semburnya, lagi-lagi tersulut emosi.“Capek-capek Mami sekolahin sampe ke negara orang, eh, hasilnya kok malah lebih goblok dari yang sekolah di Indo.”“Please deh, Mi. Apa hubungannya ngidam yang baru aku tahu ini, sama study aku di luar? Nggaka da, Mami.”“Jawab aja teroooss, jawab! Nggak usah ngerasa berdosa karena udah ngeprank Mami, Nan. Nggak usah!”Ya, Tuhan! yang hamil istrinya, kenapa yang menjadi san

    Huling Na-update : 2024-09-24

Pinakabagong kabanata

  • MAS, KAWIN YUK?!   [101]

    “O-iya loh. Mirip.” Samuel tak hentinya memandangi album foto berisikan potret bayi mungil yang tak lain adalah menantu perempuannya. Ia lalu menggeser pandangan, memindai kembali rupa cucu hasil pernikahan putranya dengan wanita itu. “Nggak ada bedanya sama sekali. Plek-ketiplek kayak yang Cinta bilang.” Plak! Gemas dengan keheranan suaminya, Diah pun melayangkan pukulan pada pundak pria paruh baya itu. “Apa sih, Pi? Masa baru percaya sekarang. Kita loh punya fotonya Cinta dari segala usia.” Tutur ibu kandung Adnan itu, memarahi Samuel yang baru bisa mempercayai penuturan mereka. Sudah dibilang Amora itu cetakannya Cinta. Tidak ada satupun bagian dari Cinta yang terlewat dalam proses terbentuknya rupa cucunya. “ini kali ya, yang dibilang kita punya 7 kembaran.” Diah melengos sedangkan Dimas, besannya— pria itu mengedikkan bahu. ‘Suka-Suka lo aja-lah, Sam.’ lontar Dimas, membatin. “Ckckckck! Niar banget loh sampe bawain foto bayi aku. Orang tuh nengok lahiran bawa makanan

  • MAS, KAWIN YUK?!   [100]

    Amora Anindya Wiyoko— nama itu Adnan ciptakan dengan mengingat sang istri dalam setiap pertimbangannya. Amora, suku pertama ini Adnan ambil dari kata amor yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia, akan merujuk pada nama wanita yang telah bertaruh nyawa untuk melahirkan putrinya. Sedangkan untuk Anindya, Adnan mengambilnya dari bahasa Sansekerta yang berartikan cantik. Paras ayu Cinta pasti akan menurun pada sang putri. Adnan berharap putrinya kelak dapat tumbuh rupawan seperti halnya istri yang ia kasihi. “Astaga.. Cinta banget mukanya. Padahal anak cewek loh.” Dan, yah! Harapan Adnan terkabul. Gen istrinya bekerja lebih banyak, membuat Adnan kini mempunyai miniatur wanita yang sangat dirinya cintai. “Bangun-bangun pingsan ini anaknya.” Mendengar celotehan ibu mertuanya, Adnan pun tak dapat menahan kekehannya. Semoga saja istrinya tidak berulah setelah sadar. “Aneh banget ya? Anak cewek loh. Kok malah lebih mirip mamanya daripada papanya.” Ucap Dimas, ikut heran sama se

  • MAS, KAWIN YUK?!   [99]

    “Simon gimana, Mas? Ada bales?” Adnan menggenggam erat telapak tangan Cinta. “Sayang.. Nggak usah mikirin Simon dulu ya.” Ia lalu meminta agar sang istri fokus pada persalinannya saja. Bagaimanapun juga, ketidakhadiran istrinya dalam pernikahan pria itu berada diluar kendali manusia. Absennya Cinta disebabkan oleh perihal yang tidak dapat diganggu gugat oleh seorang makhluk. Sungguh, ini benar-benar diluar kuasa mereka. “Iya, Cin. Bunda juga udah minta maaf ke maminya Simon. Kamu tenang aja. Simon pasti ngerti.” Ucap Nirmala, membelai kepala putrinya. Dini hari menjelang subuh, sahabatnya menelepon, mengabarkan jika Cinta mengalami kontraksi hebat. Setelah dilarikan ke rumah sakit ibu dan anak di daerah Kemang, dalam perjalanannya menyusul sang putri, ia mendapatkan kabar bila Cinta sudah mengalami pecah ketuban. Saat itulah, ditengah kepanikannya, ia menghubungi mami Simon. “Sakit, Mas.” “Sabar ya, Sayang. Kamu.. Kamu mau operasi aja?” tanya Adnan, semakin tak tega melihat sang i

  • MAS, KAWIN YUK?!   [98]

    “Bun, shopping yuk.” Ajak Cinta, tiba-tiba.Mendengar itu, Nirmala pun menghentikan aktivitas menyulam yang sedang ia kerjakan. Ia menatap sang putri, lalu bertanya, “mau belanja apa?” Saat putri dan menantunya berkunjung bersama suaminya, ibunda Cinta itu tengah mengisi waktu luangnya dengan menciptakan sebuah karya yang nantinya akan ia jadikan sebagai hadiah kelahiran cucu pertamanya.“Emang kalau shopping harus udah ada yang mau dibeli dulu ya?”“Ya, iya dong. Kocak ini anak. Kalau nggak ada yang mau dibeli, ngapain kamu ngajakin Bunda belanja?”“Astaga, Bun. Konsep dari mana itu? Nggak mesti ya! yang penting pergi aja dulu. Ntar juga pasti ada yang pengen dibeli.”Nirmala pun berdecak dan decakkannya itu membuat Cinta kembali berkata-kata.“Please, Bun. Jangan pelit-pelit banget sama diri sendiri. Suami Bunda loh banyak duit. Matanya dimanjain. Kalau nemu barang bagus, bungkus. Shopping diluar kebutuhan nggak akan bikin Bunda miskin kok.”Nirmala menggelengkan kepala, tak habis p

  • MAS, KAWIN YUK?!   [97]

    Keributan yang disebabkan oleh Cinta di dalam showroom milik sang ayah dapat teratasi dengan cepat setelah Dimas mendatangkan relasinya bersama datangnya satu unit motor bebek keluaran terbaru ke hadapan si ibu hamil. “Kalau ini dijamin Ibunya bisa naikin.” Seloroh Dimas, menepuk bagian kepala motor yang didatangkannya.Tahu bahwa ayahnya kesal, Cinta pun meringis. “Hehe..” Ia menunjukkan deretan gigi putihnya. Memasang ekspresi bersalah yang dibalut dengan cengiran manisnya. Ia kan hanya ingin berbuat baik. Berhubung ayahnya mempunyai bisnis jual-beli kendaraan, situasi itu hendak ia manfaatkan agar dirinya tak perlu keluar uang.“Moge yang tadi keren loh padahal. Ibu beneran nggak mau?” tanya Cinta untuk memastikan apakah si ibu benar-benar tidak berminat dengan motor yang ia pilihkan.Sedikit ngeyel nggak ngaruh kan? Toh keluarga ayahnya tidak akan jatuh miskin hanya karena menghibahkan sebuah motor.“Nggak, Non. Bahaya. Selain saya nggak bisa naikinnya, di lingkungan saya pasti r

  • MAS, KAWIN YUK?!   [96]

    Kata siapa menjadi istri pria kaya akan menghindarkan kita dari berbagai masalah? Siapa yang bilang, hah?!Sebagai istri pria keyong-reyong yang nantinya akan mewarisi kerajaan bisnis papi mertuanya, Cinta dengan sungguh menolak keras statement menyesatkan kaum materialistis itu.Para wanita yang memiliki pemikiran sesempit itu, Cinta yakin mereka hanya hidup di dalam angan-angan indah belaka. Mereka jelas merupakan kaum-kaum pengkhayal yang tak melibatkan unsur kelogisan ke dalam cara berpikirnya.Mana ada kaya sama dengan bebas masalah. Tidak seperti itu, Suketi! Karena yang namanya masalah pasti tidak memandang kasta. Akan tiba masanya dia datang tanpa membawa surat undangan. Seperti sekarang contohnya.“Hiks, itu orangnya mati nggak, Pak?” Cinta bertanya dengan tangis sesenggukannya.Secara tidak sengaja ia terlibat dengan kecelakaan ketika hendak menyusul Adnan. Sejak meninggalkan kediaman orang tua suaminya, ia tidak pernah menyusun planning untuk menabrak pengendara lain di jal

  • MAS, KAWIN YUK?!   [95]

    “Engh.” Cinta mengerang. Wanita itu menengadahkan kepala, menarik napas dalam-dalam untuk ia hembuskan lagi keluar. “Mau kemana, Sayang?!” Dibelakang meja kerjanya, Adnan memperhatikan pergerakan sang istri. Sedari tadi ia melihat Cinta yang bergerak gelisah seolah tak mau duduk tenang di atas ranjang mereka. Selama masa kehamilan akhir Cinta, Adnan telah memindahkan meja dari ruang kerjanya ke dalam kamar. Maminya yang sangat khawatir dengan menantu perempuannya, meminta Adnan untuk tak berada jauh dari sisi sang istri. Sebentar lagi, meja yang ia gunakan ini juga akan diturunkan ke kamar baru mereka di lantai satu. “Ke bawah.” “Loh, ngapain?” “Feelingku bilang, bentar lagi orang Korea itu balik.” Plak! Adnan memukul kening— ini toh yang membuat istrinya tak tenang sedari tadi. “Mereka nggak akan pulang, Sayang. Kan tadi Mbak Grace telepon, bilang kalau bakalan nginep sana.” “Pulang, Mas. Mas nggak percaya sama feelingnya aku?” Adnan mau tak mau bangkit dari kursinya.

  • MAS, KAWIN YUK?!   [94]

    Samuel— ayah mertua Cinta, pria paruh baya itu hanya bisa menunduk lesu sembari mendengarkan omelan istrinya. Ia juga tidak tahu kalau putri dan menantunya yang lain tidak akan pulang ke rumah malam ini. “Lagian Papi ngapain pake janji-janji ke Cinta? Ngambek kan anaknya.” Sungguh terlalu! Jika sebelumnya ia dihadapkan pada kebingungan untuk mengusir Nathan, sekarang perasaan itu kembali ia rasakan setelah sempat merasakan kelegaan. Sebelumnya ia sangat gembira mendengar kabar bahwa Nathan tak akan pulang. Pria berdarah campuran Korea-Indonesia itu memboyong anak dan cucunya pulang ke rumah maminya. Memang setelah anak-anak mereka menikah, besannya itu memutuskan untuk pindah meninggalkan kota kelahirannya. Semarang dirasa cukup jauh meski dapat ditempuh secara singkat menggunakan pesawat. Setidaknya dengan begitu, besannya berharap jika Nathan dan keluarga kecilnya dapat lebih sering berkunjung menjenguknya. “Kayaknya Nathan tuh punya kekuatan deh, Mi. Masa iya dia tiba-tiba

  • MAS, KAWIN YUK?!   [93]

    “Kok bisa?! Kamu tau dari mana?” “Anaknya, Mbak. Dia di rumah sekarang.” “Jadi Simon pulang bawa kabar kalau dia sakit parah?!” tanya Nirmala yang anehnya justru dibalas dengan gelengan oleh mami Simon. “Loh, ah! Terus kamu tau kalau dia sakit dari mana?” “Itu— Dia bilang, dia setuju buat nikahin Louise. Gila kan?! Anakku pasti sakit parah. Kalau enggak, nggak mungkin dia tiba-tiba mau tanggung jawab.” “...” Fix! Gelar ibu durhaka abad ini pastilah dimenangkan oleh mami Simon. Wanita itu memiliki kriteria unik yang tidak dimiliki oleh para nominator lain, yaitu pemikiran yang secara tidak langsung menjadikan kata-katanya sebagai doa untuk memendekkan umur putranya. “Kok kamu diem aja sih, Mbak? Aku lagi panik loh ini.” Sama seperti bundanya yang langsung terdiam, Cinta yang diam-diam menguping pun ikut kehilangan kata-kata. Ia jadi kasihan pada Simon. Kalau saja Simon melihat kedurhakaan maminya, Cinta jamin sahabatnya itu pasti akan tantrum dua hari dua malam. “Ekstrim ju

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status