Lendra membawa mobilnya masuk ke dalam perkarangan rumahnya dulu bersama Thalia setelah satpam membuka pagarnya. Ada yang berubah dari rumah itu. Bukan rumahnya lebih tepatnya pekerjanya. Pekerja di rumah itu berbeda dari yang dulu saat Lendra dan Thalia masih bersama.Satpam menyuruh Lendra untuk langsung masuk ke dalam rumah karena asisten rumah tangga yang sedang pergi ke pasar. Lendra turun menuju pintu utama. Meskipun sudah diizinkan masuk, Lendra tetap mengetuk pintu.Tidak ada jawaban. Lendra mencoba menelpon Thalia. Dering ketiga Thalia menjawab dan menyuruh Lendra untuk masuk. Lendra menoleh ke mobilnya yang terparkir di halaman rumah itu sebelum dengan perlahan dia mendorong pintu bercat cokelat itu.Tidak ada yang berubah dari rumah itu. Masih sama, hanya foto keluarga kecil dan pernikahan mereka yang sudah dilepas. Lendra mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu, memainkan ponselnya selagi menunggu pemilik rumah turun."Mas maaf ya lama, aku bangun tidur terus baru bangunin
Sejak papa mertuanya menelponnya kalau Jane sudah sadarkan diri, jantung Mikail berdegup dengan kencang. Alih-alih senang mendengar istrinya sadar dari komanya, Mikail justru merasa takut dan khawatir.Mengingat dosa yang dia perbuat kepada istrinya, Mikail takut istrinya memberitahu kepada papa mertuanya apa yang sebenarnya terjadi. Mikail belum siap melihat kemarahan Mr. Sanchez.Jane merupakan putri satu-satunya dari pasangan James Sanchez dan Selena Sanchez. James sangat menyayangi putrinya, dia akan menuruti semua keinginan putrinya meskipun dia tidak ingin.Seperti pernikahan Mikail dan Jane, keluarga Jane tidak setuju karena banyaknya perbedaan tapi dengan bujukan Jane membuat James setuju. Pria paruh baya itu tidak bisa menolak putrinya.Mikail tidak bisa membayangkan bagaimana jika James menarik saham di bisnis keluarganya. Mikail belum siap jika harus kehilangan kemewahan yang dia nikmati selama beberapa tahun ini berkat menikahi Jane.Sekarang pria itu berada di dalam mobil
Lendra keluar dari mobil untuk menjemput Sienna dan Adhara seperti biasanya. Kebiasaan itu sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu, tepatnya setelah pernikahan mereka. Senyum Lendra terbit saat beberapa teman Adhara menyapanya dengan semangat dan senyum menggemaskan."Papanya Ara!" Lendra tidak segan melambaikan tangannya saat teman-teman putrinya melambaikan tangan kepadanya. Beberapa wali siswa juga pamit pulang duluan dan Lendra hanya mengiyakan saja. Lendra berjalan mendekati Sienna yang berjalan dibantu oleh Belva, disisi yang lain Adhara membawa tas Sienna. Lendra tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya dengan apa yang dia lihat.Seingatnya saat tadi pagi dia mengantarkan Sienna ke sekolah, istrinya itu baik-baik saja. Wajahnya memang jutek karena marah kepadanya, tapi tidak pucat, wajahnya masih memiliki warna."Sayang kenapa?" tanya Lendra. Dia mengambil alih tubuh Sienna yang dipapah oleh Belva. Sienna menggeleng, dia merasa sangat lemas, sehingga dia tidak mampu hanya m
Lendra menatap Sienna yang sedang membaca buku kehamilan. Setelah dua hari yang lalu bertemu dengan dokter kandungan yang direkomendasikan oleh sang mama. Sienna meminta Lendra menemaninya ke toko buku untuk membeli buku kehamilan. Setelah makan malam, Sienna mulai membaca bukunya dengan serius.Perihal Sienna yang marah, ya calon mama muda itu masih marah dengan Lendra perihal kemaren pagi di rumah mantan istrinya. Tapi Sienna tetap meminta tolong kepada Lendra, meskipun dengan tidak menatap wajah Lendra.Dan mual yang tadi siang Sienna rasakan, bahkan tidak membuat amarah Sienna surut padahal istrinya itu sudah minta dipeluk saat ingin tidur siang, tapi setelah bangun tidur Sienna melanjutkan marahnya.“Sayang,” panggil Lendra.“Hmm..”Sienna masih asik dengan kegiatannya membaca buku kehamilan. Lagi pula dia masih kesal dengan suaminya. Bayangan wajah menggoda Thalia membuatnya kesal. Apa lagi perasaan takut, jika suaminya tergoda dengan mantan istrinya itu membuat amarahnya justru
Minggu ini keluarga kecil Lendra mulai pindah ke rumah baru yang mana hadiah dari keluarga Sienna. Angga dan Adhara bingung saat kemarin Sienna menyuruh keduanya untuk memasukkan baju mereka ke dalam koper milik mereka. Sienna hanya tersenyum saat keduanya bertanya, membuat keduanya mengira kalau mereka akan berlibur kembali.Tapi pikiran itu terbantahkan saat sadar kalau terlalu berlebihan jika berlibur dengan membawa semua baju yang mereka miliki. Angga menarik kopernya keluar dari kamar. Alisnya berkerut saat melihat ada beberapa pria dewasa mengangkat computer beserta perangkatnya keluar rumah.“Mas, jangan dibawa ya barang-barangnya, biarin aja disini, disana mama udah isi rumahnya," larang Sienna saat melihat suaminya meminta pria yang membantu mereka untuk berpindah rumah untuk mengangkat perabotan dapur.“Serius Yang? Kulkas dan mesin cucinya gak dibawa?” tanya Lendra, meyakinkan istrinya apakah kulkas dan mesin cuci ditinggal juga seperti peralatan dapur yang lain.“Bawa aja
Pagi ini Lendra akan berangkat menuju negeri dengan julukan negeri Paman Sam bersama Joshua. Joshua adalah salah satu orang kepercayaan yang bekerja bersama Savero. Sesuai dengan kesepakatan kalau Lendra tidak diizinkan pergi sendiri. Oleh karena itu Sienna meminta Savero memerintahkan salah satu anak buahnya untuk menemani Lendra.Savero heran saat Sienna meminta salah satu orang kepercayaannya untuk menemani Lendra ke luar negeri. Karena dia pikir Lendra sudah dewasa untuk apa ditemani, saat tahu kalau Sienna tengah mengandung Savero mengizinkan.Meskipun belum pernah berhadapan langsung dengan wanita hamil, tapi Savero sering mendengar dari beberapa temannya kalau wanita hamil sangat sensitif, jadi sebisa mungkin turuti apa yang dia inginkan.Daripada membuat mood Sienna memburuk dan khawatir karena suaminya, Savero lebih memilih mengizinkan Sienna meminjam orang kepercayaannya untuk ikut bersama Lendra.Adhara dan Angga menunggu di dalam mobil. Keduanya kembali melanjutkan tidur s
Lendra hanya tertidur satu jam, setelah itu dia bersiap menuju perusahaan dimana dia bekerja. Pagi ini, managernya menyuruhnya untuk datang membahas proyek besar bersama salah satu perusahaan hiburan yang sangat terkenal dikalangan pecinta animasi.Lendra tentu saja tidak bisa menolak perintah dari atasannya itu, terlebih proyek yang akan mereka tangani adalah proyek besar yang mana sangat menguntungkan perusahaan dan timnya.Hotel dimana dia tempati merupakan hotel untuk kalangan kelas atas. Sienna tidak membiarkan Lendra memesan kamar hotel dan pesawat, wanita itu meminta abangnya yang memesan segalanya. Savero tentu saja tidak keberatan karena dia bisa menyuruh sekretarisnya. Masalah tiket pesawat dan reservasi hotel bukan sesuatu yang sulit untuknya.Lendra membersihkan tubuhnya agar rasa lelahnya hilang bersama air yang membasahi tubuhnya. Setelahnya dia akan langsung ke kantor dimana dia bekerja, dia akan makan sarapan di kantor saja.Joshua keluar dari kamar hotelnya bersamaan
Lendra berjalan memasuki rumah mewah milik Mr. Shancez. Mr. Shancez mengadakan acara ulang tahun pernikahannya di rumah mewahnya yang berada di kawasan elit New York. Rumah dengan halaman yang sangat luas itu sudah dipenuhi mobil-mobil mewah milik para undangan.Hanya beberapa karyawan yang diundang di acara malam ini. Lendra cukup terkejut dengan informasi yang diberi oleh Charlie pagi tadi. Charlie juga memberitahu Lendra kalau Lendra harus bersyukur karena hanya Lendra, pekerja baru yang sudah mendapatkan banyak perhatian dari sang CEO.Charlie tidak tahu saja kalau dia adalah teman anak dari yang punya acara malam ini. Lendra tidak berniat bercerita karena dia khawatir Charlie tidak percaya dan malah mengatakan kalau Lendra sedang bermimpi.Lendra berjalan bersama Charlie menuju Alex Shancez, direktur sekaligus putra Mr. Shancez. Sedangkan Joshua, pria itu memperhatikan Lendra dari jauh seraya menikmati hidangan yang disediakan oleh tuan rumah.Ini kali pertama Lendra bertemu lagi