Lendra keluar dari mobil untuk menjemput Sienna dan Adhara seperti biasanya. Kebiasaan itu sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu, tepatnya setelah pernikahan mereka. Senyum Lendra terbit saat beberapa teman Adhara menyapanya dengan semangat dan senyum menggemaskan."Papanya Ara!" Lendra tidak segan melambaikan tangannya saat teman-teman putrinya melambaikan tangan kepadanya. Beberapa wali siswa juga pamit pulang duluan dan Lendra hanya mengiyakan saja. Lendra berjalan mendekati Sienna yang berjalan dibantu oleh Belva, disisi yang lain Adhara membawa tas Sienna. Lendra tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya dengan apa yang dia lihat.Seingatnya saat tadi pagi dia mengantarkan Sienna ke sekolah, istrinya itu baik-baik saja. Wajahnya memang jutek karena marah kepadanya, tapi tidak pucat, wajahnya masih memiliki warna."Sayang kenapa?" tanya Lendra. Dia mengambil alih tubuh Sienna yang dipapah oleh Belva. Sienna menggeleng, dia merasa sangat lemas, sehingga dia tidak mampu hanya m
Lendra menatap Sienna yang sedang membaca buku kehamilan. Setelah dua hari yang lalu bertemu dengan dokter kandungan yang direkomendasikan oleh sang mama. Sienna meminta Lendra menemaninya ke toko buku untuk membeli buku kehamilan. Setelah makan malam, Sienna mulai membaca bukunya dengan serius.Perihal Sienna yang marah, ya calon mama muda itu masih marah dengan Lendra perihal kemaren pagi di rumah mantan istrinya. Tapi Sienna tetap meminta tolong kepada Lendra, meskipun dengan tidak menatap wajah Lendra.Dan mual yang tadi siang Sienna rasakan, bahkan tidak membuat amarah Sienna surut padahal istrinya itu sudah minta dipeluk saat ingin tidur siang, tapi setelah bangun tidur Sienna melanjutkan marahnya.“Sayang,” panggil Lendra.“Hmm..”Sienna masih asik dengan kegiatannya membaca buku kehamilan. Lagi pula dia masih kesal dengan suaminya. Bayangan wajah menggoda Thalia membuatnya kesal. Apa lagi perasaan takut, jika suaminya tergoda dengan mantan istrinya itu membuat amarahnya justru
Minggu ini keluarga kecil Lendra mulai pindah ke rumah baru yang mana hadiah dari keluarga Sienna. Angga dan Adhara bingung saat kemarin Sienna menyuruh keduanya untuk memasukkan baju mereka ke dalam koper milik mereka. Sienna hanya tersenyum saat keduanya bertanya, membuat keduanya mengira kalau mereka akan berlibur kembali.Tapi pikiran itu terbantahkan saat sadar kalau terlalu berlebihan jika berlibur dengan membawa semua baju yang mereka miliki. Angga menarik kopernya keluar dari kamar. Alisnya berkerut saat melihat ada beberapa pria dewasa mengangkat computer beserta perangkatnya keluar rumah.“Mas, jangan dibawa ya barang-barangnya, biarin aja disini, disana mama udah isi rumahnya," larang Sienna saat melihat suaminya meminta pria yang membantu mereka untuk berpindah rumah untuk mengangkat perabotan dapur.“Serius Yang? Kulkas dan mesin cucinya gak dibawa?” tanya Lendra, meyakinkan istrinya apakah kulkas dan mesin cuci ditinggal juga seperti peralatan dapur yang lain.“Bawa aja
Pagi ini Lendra akan berangkat menuju negeri dengan julukan negeri Paman Sam bersama Joshua. Joshua adalah salah satu orang kepercayaan yang bekerja bersama Savero. Sesuai dengan kesepakatan kalau Lendra tidak diizinkan pergi sendiri. Oleh karena itu Sienna meminta Savero memerintahkan salah satu anak buahnya untuk menemani Lendra.Savero heran saat Sienna meminta salah satu orang kepercayaannya untuk menemani Lendra ke luar negeri. Karena dia pikir Lendra sudah dewasa untuk apa ditemani, saat tahu kalau Sienna tengah mengandung Savero mengizinkan.Meskipun belum pernah berhadapan langsung dengan wanita hamil, tapi Savero sering mendengar dari beberapa temannya kalau wanita hamil sangat sensitif, jadi sebisa mungkin turuti apa yang dia inginkan.Daripada membuat mood Sienna memburuk dan khawatir karena suaminya, Savero lebih memilih mengizinkan Sienna meminjam orang kepercayaannya untuk ikut bersama Lendra.Adhara dan Angga menunggu di dalam mobil. Keduanya kembali melanjutkan tidur s
Lendra hanya tertidur satu jam, setelah itu dia bersiap menuju perusahaan dimana dia bekerja. Pagi ini, managernya menyuruhnya untuk datang membahas proyek besar bersama salah satu perusahaan hiburan yang sangat terkenal dikalangan pecinta animasi.Lendra tentu saja tidak bisa menolak perintah dari atasannya itu, terlebih proyek yang akan mereka tangani adalah proyek besar yang mana sangat menguntungkan perusahaan dan timnya.Hotel dimana dia tempati merupakan hotel untuk kalangan kelas atas. Sienna tidak membiarkan Lendra memesan kamar hotel dan pesawat, wanita itu meminta abangnya yang memesan segalanya. Savero tentu saja tidak keberatan karena dia bisa menyuruh sekretarisnya. Masalah tiket pesawat dan reservasi hotel bukan sesuatu yang sulit untuknya.Lendra membersihkan tubuhnya agar rasa lelahnya hilang bersama air yang membasahi tubuhnya. Setelahnya dia akan langsung ke kantor dimana dia bekerja, dia akan makan sarapan di kantor saja.Joshua keluar dari kamar hotelnya bersamaan
Lendra berjalan memasuki rumah mewah milik Mr. Shancez. Mr. Shancez mengadakan acara ulang tahun pernikahannya di rumah mewahnya yang berada di kawasan elit New York. Rumah dengan halaman yang sangat luas itu sudah dipenuhi mobil-mobil mewah milik para undangan.Hanya beberapa karyawan yang diundang di acara malam ini. Lendra cukup terkejut dengan informasi yang diberi oleh Charlie pagi tadi. Charlie juga memberitahu Lendra kalau Lendra harus bersyukur karena hanya Lendra, pekerja baru yang sudah mendapatkan banyak perhatian dari sang CEO.Charlie tidak tahu saja kalau dia adalah teman anak dari yang punya acara malam ini. Lendra tidak berniat bercerita karena dia khawatir Charlie tidak percaya dan malah mengatakan kalau Lendra sedang bermimpi.Lendra berjalan bersama Charlie menuju Alex Shancez, direktur sekaligus putra Mr. Shancez. Sedangkan Joshua, pria itu memperhatikan Lendra dari jauh seraya menikmati hidangan yang disediakan oleh tuan rumah.Ini kali pertama Lendra bertemu lagi
Malam ini seperti yang direncanakan Sienna. Dia mengundang keempat adik kost nya dan sahabatnya untuk makan-makan bersama karena merayakan rumah baru milik keluarga kecilnya.Mereka mengadakan makan-makan di halaman belakang rumah Sienna yang sangat luas. Dengan dibantu pekerja di rumah itu, sore tadi mereka menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan untuk memanggang.Sienna merasa ada yang berbeda dengan salah satu adiknya, adiknya yang biasanya ceria itu terlihat murung."Megan kenapa?" tanya Sienna tiba-tiba.Semenjak datang ke rumahnya, Sienna merasa Megan tidak baik-baik saja. Gadis itu terlihat sedikit murung, tidak ada Megan yang cerewet dan penuh semangat. Sienna sudah bertanya apakah Megan baik-baik saja, tapi jawaban gadis itu dia baik-baik saja.Sienna tentu saja tidak percaya. Mereka sama-sama perempuan dan jawaban baik-baik saja dengan wajah murung berarti tidak baik-baik saja. Ingin rasanya Sienna mamaksa Megan bercerita tapi itu bukan keputusan yang tepat, dia akan men
Suasana kantor yang mulanya hening mendadak ramai. Beberapa karyawan wanita bergosip heboh membicarakan menantu CEO perusahaan itu. Lendra yang tidak tertarik dengan permasalahan orang lain lebih memilih melanjutkan memeriksa hasil kerja timnya sebelum diberikan kepada Axel.Menjadi ketua di dalam timnya membuat Lendra merasa tertekan. Dia merasa kurang pengalaman dalam memimpin, sehingga dia berusaha meminta kepada Alex untuk jangan Lendra yang menggantikan ketua sebenarnya yang tengah sakit pasca operasi.Alex tentu saja tidak menerima penolakan Lendra. Baginya Lendra memiliki pengalaman yang sudah banyak. Kenal dengan Lendra beberapa bulan sudah membuat Alex faham bahwa Lendra bisa menjadi pemimpin.Tapi sayangnya Lendra selalu merendah kalau ada orang lain yang lebih berkompeten. Padahal Lendra jauh lebih kompeten untuk menjadi pemimpin."Serius banget Bapak ketua." Charlie memperhatikan apa yang sedang dikerjakan oleh Lendra."Harus, kalau gak serius saya yang kena marah atasan."