Jangan lupa tinggalkan like dan komentar yaa guys :)
Lendra memperhatikan Adhara yang hanya diam. Sejak pulang sekolah bersama Angga beberapa menit yang lalu. Putrinya itu hanya diam, tidak mengeluarkan sepatah katapun.Lendra tidak tahu apa yang membuat putrinya diam, yang dia ingat dia tidak bisa mengantar putrinya karena sakit tapi putrinya tahu jika dia sedang tidak enak badan. Lantas apa yang membuat Adhara diam?"Adhara suka gak kuenya?" tanya Marsha.Pertanyaan dari Marsha membuat pandangan Lendra beralih kepada gadis itu. Lendra meringis saat sadar kalau keberadaan Marsha membuat putrinya diam.Ingatan Lendra terlempar kepada kejadian satu bulan lalu saat Marsha ikut ke pasar malam. Setelah pulang dari pasar malam, Adhara berbicara kepadanya kalau dia tidak menyukai Marsha.Saat Lendra bertanya kenapa Adhara apa yang membuat putrinya itu tidak menyukai Marsha jawaban Adhara hanya tidak suka dan dia lebih menyukai Sienna.Dari percakapan itu Lendra ingat kalau saat ini pasti Adhara berpikir kalau papanya ingin dekat dengan Marsha
Sofia menatap bingung seorang gadis kecil dan laki-laki yang mengenakan baju santai, mereka duduk di ruang tamu rumahnya dengan tenang. Asisten rumah tangganya yang memberitahu Sofia kalau ada dua orang anak yang mencari Sienna.Sofia yang penasaran meninggalkan pekerjaannya sebentar untuk melihat dua orang anak kecil yang mencari Sienna. Mungkinkah anak didiknya Sienna? Jika iya untuk apa mereka kemari?Tidak mungkin mereka mencari Sienna karena ketidak hadiran putrinya itu, karena Sofia sangat yakin kalau Sienna pergi bekerja sejak tadi pagi."Kalian mencari siapa?" tanya Sofia dengan lembut, melihat wajah polos gadis kecil itu membuat Sofia merubah ekspresi wajahnya.Sofia yang dingin dan selalu datar tidak bisa menunjukkan wajah itu kepada dua anak yang terlihat menggemaskan dan lucu. Melihat wajah dua anak itu entah mengapa Sofia langsung jatuh hati, dia seperti melihat Savero dan Sienna saat masih kecil.Melihat keduanya, membuat Sofia tanpa sadar flashback kepada kedua anaknya
Keluarga Xander Umumkan Pertunangan Putranya Dengan Putri Keluarga BimantaraSienna Bimantara, Putri Konglomerat Calon Istri Rayden XanderSofia Bimantara Bantah Pertunangan Putrinya dan Putra Keluarga XanderSofia menatap televisi di ruang keluarganya dengan tenang. Hari ini merupakan hari yang dia dan Mikaila sepakati untuk mengumumkan tunangannya. Keduanya sepakat untuk memberitahu berita pertunangan kedua putrinya kepada para jurnalis pencari berita.Akhir bulan kemarin mungkin keduanya setuju, tapi dua hari yang lalu setelah Savero memberikannya beberapa bukti tentang Lendra dan Rayden secara bersamaan membuat Sofia memutuskan untuk membatalkannya.Sofia melirik ponselnya. Dia yakin dua berita hari ini yang tentu saja dengan maksud yang berbeda akan membuat calon mantan besannya itu menghubunginya.Benar saja tidak lama setelah Sofia melirik ponselnya, nama Mikaila tertera di sana. Sofia dengan santai menjawab panggilan itu."Maksud Mba apa bantah pertunangan Rayden dan Sienna?"
Sienna terbatuk saat merasakan seseorang menyelamatkannya. Rayden memegang kepalanya yang dipukul dengan kayu oleh seorang pria. Sienna terduduk di kursi taman, menarik nafas sebanyak-banyaknya. Dia menatap pria yang menolongnya tanpa berkedip.Rayden memegang lehernya yang terasa sakit karena pukulan pria yang Rayden taksir beberapa tahun diatasnya. Dia menatap penuh kebencian pria yang tidak dia kenal itu. Rayden ingin sekali membalas perbuatan pria itu tapi ponselnya berdering, telpon dari salah satu orang suruhannya yang dia tugaskan mencari wanitanya. Rayden memilih pergi untuk mengangkat telpon dari suruhannya. Sebelum pergi Rayden menatap Sienna dan Lendra dengan tajam. Tatapan penuh kebencian. Ditatap begitu tajam oleh Rayden tidak membuat Lendra takut, pria itu menyunggingkan senyum miringnya, pertanda kalau dia tidak takut dengan tatapan Rayden.Lendra mendekati Sienna yang terduduk di bangku taman. Gadisnya terlihat memegangi lehernya. Duda beranak dua itu memeriksa lehe
Sienna masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan senang. Dia dan Lendra sudah memiliki rencana untuk mendekati kedua orangtuanya. Dan semoga rencana kali ini berhasil.Di tengah pemikirannya tentang rencananya bersama Lendra, Sienna melihat asisten rumah tangganya membawa secangkir kopi dan satu toples cookies menaiki tangga. Sienna menghentikan langkah asisten rumah tangganya itu, meminta wanita paruh baya itu untuk membiarkan Sienna yang membawa nampan itu. Wanita paruh baya itu terlihat bingung dengan tingkah putri majikannya, tapi dia tetap memberikannya, tidak berani membantah.Rencana pertama dimulai, Sienna berjalan perlahan dengan senyuman yang tidak pudar menuju ruang kerja papanya yang berada di pojok sebelah kanan di lantai dua. Sienna menghebuskan nafasnya, mencoba senatural mungkin berakting. Rencananya harus berhasil untuk mengambil hati papanya agar berada di pihaknya.Tangan kiri Sienna mengetuk pintu bercat cokelat itu, sahutan dari papanya membuat Sienna membuka pint
Suasana di ruang makan keluarga Bimantara pagi ini terlihat berbeda. Biasanya mereka mengambil makan mereka sendiri tapi kali ini berbeda. Sienna mengambil makan untuk mama dan papanya.Savero yang baru saja duduk hanya mengangguk saat Sienna menawarkan untuk mengambilkannya sarapan. Melihat tatapan Savero yang terlihat bingung, Sienna tersenyum dengan manis menatap kakanya itu.Alih-alih merasa tenang melihat senyuman Sienna, Savero justru merasa merinding. Senyum manis itu seperti memiliki sejuta rencana yang Savero tidak ketahui.Keempatnya makan dalam diam. Tidak butuh waktu lama untuk anggota keluarga itu menyelesaikan sarapan mereka. Sofia dan Savero kembali bingung dengan Sienna yang membereskan bekas sarapan mereka.Sedangkan Satria menahan senyumnya melihat kebingungan Savero dan Sofia. Pria paruh baya itu hanya bisa berdoa semoga rencana putrinya berjalan dengan lancar, sehingga hati istrinya bisa luluh dengan perlakuan Sienna.Savero berjalan menuju dapur dengan membawa gel
Sienna turun dari motor Lendra dengan hati-hati. Siang ini dia berencana ke kostannya yang beberapa hari ini tidak dia tempati karena misi mendekati mamanya sehingga dia memilih tinggal di rumah.Karena jalur kostannya dan rumah Lendra searah Sienna tidak bisa menolak saat kekasihnya itu mau mengantarkannya pulang. Jika pulang ke rumah Sienna pasti akan menolak karena jaraknya yang jauh."Sore ini balik lagi ke rumah?" tanya Lendra, membantu melepaskan helm yang dipakai Sienna.Sienna melirik sekitarnya, dia menghembuskan nafas lega saat kostan terlihat sepi, karena jika ada keempat adik kostnya pasti mereka akan menggodanya tanpa henti.Sienna melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jarum pendek tepat di angka satu, pukul segitu penghuni lain biasanya sedang kuliah. "Iyaa, papa bilang aku juga harus bujuk mama biar mama lihat effort aku," keluh Sienna. Dia memberikan helm yang dia pakai kepada Lendra setelah berhasil melepaskannya.Lendra meminta Sienna untuk memegang h
Sepanjang perjalanan menuju salah satu penginapan di puncak yang mana telah Sienna booking, gadis itu tidak berhenti berdoa, semoga mamanya tidak membatalkan acara staycation yang dia setujui dua hari yang lalu setelah melihat Lendra di penginapan nanti. Sofia sempat ingin membatalkan saat tahu Savero tidak ikut acara staycation yang Sienna rencanakan tapi pria itu beralesan jika dia ada acara reuni yang tidak bisa dia tinggal, karena tahun lalu dia tidak ikut acara reuni itu. Ingatkan Sienna untuk berterima kasih kepada abangnya karena berkat bujukannya mamanya tetap mau pergi meskipun wajahnya terlihat tidak bersemangat karena putranya tidak ikut. Wanita paruh baya itu pasti memikirkan jika acara liburan kali ini akan sangat tidak bersemnagat karena hanya mereka bertiga. Dua jam kemudian mobil yang dikendarai oleh supir pribadi keluarga Bimantara sudah sampai di salah satu penginapan. Sienna yang pertama kali turun, gadis itu menatap sekeliling mencari keberadaan Lendra. Dua jam