Siang ini Gramedia terlihat sepi, hanya ada beberapa pengunjung. Belva mengajak Sienna menuju rak buku berisi fiksi-fiksi yang ditulis oleh salah satu penulis terkenal. Belva sangat menggilai komik karya dari salah satu penulis terbaik di negeri ini, sehingga dia selalu membeli komik-komik itu jika terbit dalam bentuk cetak. Meskipun sudah membaca secara online, Belva tetap akan membeli versi cetaknya.Berbeda dengan Belva, Sienna sangat menyukai novel, dia tidak bisa membaca komik, baginya membaca komik memusingkan. Mereka harus berpikir bagian mana yang pertama dibaca. Sedangkan jika membaca novel, kita hanya fokus membaca sesuai dengan halamannya saja.Belva dan Sienna fokus membaca prolog buku-buku itu, Selain dari penulis yang mereka sukai, Sienna dan Belva juga mencari dari penulis yang sedang naik dan menarik bagi mereka untuk dibaca.Masih dengan pakaian dinasnya, Sienna dan Belva fokus dengan kegiatan mereka. Memiliki hobby yang sama membuat keduanya betah berlama-lama di Gram
Sienna terkejut saat Jeje membuka pintu kamarnya dengan keras. Gadis itu segera meminta maaf saat melihat tatapan tajam Sienna kepadanya. Jeje lupa kalau mood Sienna sedang buruk, jadi apapun yang dilakukan orang lain akan dinilai salah.Jeje merupakan teman Hana dan Megan yang dekat dengannya. Gadis dengan pipi tembam itu meminta maaf saat melihat wajah Sienna yang terlihat tidak bersahabat beberapa hari ini."Si duda Kak, ayook buruan ikut gue!" Jeje berusaha menarik tangan Sienna."Kenapa?" tanya Sienna dengan malas."Buruan ikut gue! genting Kak!" paksa Jeje. Gadis itu menarik dengan paksa Sienna keluar dari kamarnya. Bahkan penampilan Sienna yang masih mengenakan piyama tidur."Bentar gue ganti baju dulu." Sienna berusaha menahan Jeje yang terus menariknya."Kelamaan!" Jeje menarik dengan paksa Sienna. Sienna berdecak kesal dengan tingkah semaunya Jeje. Gadis cantik itu tidak masalah jika pakaiannya benar dan sopan, tapi pakaian dia masih dengan pakaian tidur yang minim, benar-b
Mobil pajero dengan warna hitam itu berhenti di salah satu steam mobil di dekat perusahaan milik keluarga Sienna. Sienna dan Lendra turun setelah pria dengan pakaian santainya itu selesai mendaftarkan mobil yang dia bawa itu untuk dicuci.Setelah acara maaf dan memaafkan tadi, Lendra meminta Sienna menemaninya membawa mobil Kenzie ke steam mobil. Sienna tentu saja setuju, karena bagaimanapun juga kotornya mobil Kenzie disebabkan oleh adik kostnya, Sienna tentu harus bertanggung jawab.Sienna menyipitkan matanya saat keluar dari mobil, teriknya sinar matahari membuat kepala Sienna pusing. Sienna mendekat kepada Lendra, menyentuh lengan pria itu. Lendra menoleh kepada Sienna saat merasakan lengannya disentuh."Kenapa?" tanya Lendra khawatir."Pusing Mas," ringisnya.Lendra merangkul Sienna, membantunya masuk ke ruangan dimana para costumer menunggu mobilnya dicuci. Tidak banyak yang datang hari ini karena bukan waktu libur, hanya ada mereka berdua dan satu keluarga yang berisi ayah, ibu
Sore ini Sienna dan Belva berencana pergi menonton salah satu film yang mereka tunggu sejak lama. Rencana ini sepenuhnya direncanakan oleh Sienna, dia sengaja mengajak Belva menonton karena Savero yang tidak punya nyali mengajak Belva jalan bersama.Sienna mulanya bingung bagaimana Savero kenal dengan Belva sehingga kakaknya itu memintanya untuk mengenalkannya dengan Belva. Sampai akhrinya Savero bercerita kejadian dimana Savero yang sedang tidur terganggu dengan Belva yang tiba-tiba masuk ke kamar Sienna tanpa mengetuk pintu. Mendengar cerita itu Sienna tertawa, merasa konyol karena Savero tertarik dengan Belva hanya karena terganggu dengan kedatangan Belva.Tidak sampai di situ, Savero ternyata sering tanpa sengaja bertemu dengan Belva, puncaknya kemarin siang Savero menolong Belva yang sedang mendapat masalah karena motornya mogok di tengah jalan raya.Belva Nampak bingung saat melihat Savero juga berada di bioskop yang sama dengannya. Pria itu sedang mengantri untuk menscan tiket
Seharusnya Lendra yang keringat dingin karena bertemu orangtua kekasihnya, tapi dia tidak, justru Sienna yang berkeringat dingin. Bukan karena takut mamanya marah dengannya, Sienna takut mamanya berbicara yang bisa menyakiti hati Lendra.Sienna tidak masalah mamanya memarahinya, karena dia sudah terbiasa dengan itu. Tapi Sienna takut kalau Lendra yang terkena kemarahan mamanya, apa lagi jika membahas status sosial mereka. Sienna takut nyali Lendra menciut.“Kenapa kamu yang tegang? Santai saja, kita hadapi bersama.” Lendra mengusap tangan Sienna dilengannya.Sienna mengangguk saja. Dia terkesima dengan Lendra yang bisa sangat tenang. Mungkin karena pria itu lebih berpengalaman sehingga sudah biasa menghadapi orang berumur diatasnya. Pengalaman memang tidak pernah disepelekan.Keduanya keluar dari mobil Lendra dengan perlahan. Sejujurnya Lendra sedikit gugup sejak bertemu dengan Savero dua hari yang lalu. Tapi Savero yang terlihat berusaha bersikap santai dengannya membuat Lendra meras
Sofia keluar dari mobil yang dikendarai oleh supir pribadinya di depan restoran salah satu temannya. Hari ini Sofia akan menghadiri acara arisan bersama teman-teman sosialitanya. Sejujurnya Sofia tidak begitu suka dengan hal-hal seperti ini, jika bukan karena teman dekatnya, Sofia tidak akan mau mengikuti acara arisan seperti sekarang. Sofia tidak masalah jika teman-temannya tulus mengikuti arisan, tapi teman-teman Sofia arisan lebih banyak yang mencari muka dengannya, membujuknya jika suami mereka ingin bekerjasama dengan suaminya atau bahkan mengajaknya menjadi besan. Semua ajakan itu Sofia tolak. Tapi hanya satu teman arisannya yang membuat Sofia penasaran karena wanita itu tidak mengajaknya menjadi besan, yaitu Mikaila. Wanita itu terlihat tidak berniat mejodohkan anaknya, padahal Sofia tahu wanita itu memiliki seorang putra. Saat ditanya oleh teman-temannya yang lain jawaban Siska waktu itu membuat Sofia justru ingin menjodohkan putrinya dan putra Mikaila. "Mba Sofia!" Panggil
Sienna mengumpat saat melihat Kenzie lah pria yang menolongnya. Sienna menegakkan tubuhnya, tersenyum canggung dengan tatapan Kenzie yang penuh dengan selidik.Astaga apa yang ada di dalam pikiran pria itu? Apakah Kenzie berpikir dia adalah wanita tidak benar? Sienna tidak mau sampai pria itu bercerita sesuatu yang tidak benar kepada Lendra."Kamu ngapain disini?" tanya Kenzie dengan alis yang menaut. Menatap Sienna penuh selidik."Saya sedang ada misi," ucap Sienna asal. Dia benar-benar bingung bagaimana memberikan alasan kepada pria itu. Sienna sangat khawatir Kenzie akan memberitahu Lendra apa yang terjadi malam ini. Hingga kata 'misi' keluar begitu saja."Misi apa?" tanya Kenzie. Sienna memutar matanya malas dengan rasa ingin rahu Kenzie yang begitu besar. Pria itu tidak akan berhenti bertanya sampai Sienna benar-benar jujur. Sienna menatap sekeliling mencari jawaban dari pertanyaan Kenzie.Misi, misi apa? Sienna mendengus sebal, harusnya Kenzie tidak usah bertanya lagi. Dentuman
Siang ini mentari cukup terik, tapi teriknya matahari tidak membuat Sienna gentar mengikuti calon tunangannya. Setelah pulang sekolah, Belva mengajak Sienna untuk ke rumah tantenya, karena tantenya sedang mengadakan acara syukuran kecil-kecilan untuk kelulusan putrinya. Mulanya Sienna menolak karena merasa tidak enak karena bukan undangan dari sang tante, sehingga tanpa sepengetahuannya, Belva menghubungi tantenya sehingga tantenya yang memintanya langsung via telpon. Sienna yang cukup dekat dengan tantenya Belva tentu saja mengiyakan, dia tidak mungkin menolak tante temannya itu. Setelah satu jam berada di rumah tantenya Belva, Sienna pamit pulang. Saat tengah menunggu Belva mengeluarkan motornya, Sienna melihat calon tunangannya keluar dari rumah yang tak jauh dari rumah tantenya Belva bersama seorang wanita. "Buruan Bel!" teriak Sienna tidak sabaran. "Iya! Ini gue daritadi ngebut Ra!" sahut Belva. Belva mendengus sebal dengan Sienna yang terus menyuruhnya untuk mendekat kepada