Mau gak guys bu Aranya?? :D
Sienna mengikuti kemanapun Savero berjalan. Sebenarnya Sienna tidak menyukai acara seperti yang dia ikuti sekarang, kalau bukan karena kakaknya, Sienna tidak akan mau pergi ke acara ulang tahun perusahaan keluarganya. Ballroom hotel itu cukup ramai dengan tamu undangan papa dan mamanya. Savero mengajak Sienna untuk menyapa orangtua Rayden. Meskipun Savero tidak menyetujui pertunangan keduanya, dia tetap berlaku sopan kepada kedua orang tua itu. "Sienna, apa kabar?" tanyanya. Sienna menjawab dengan apa adanya. Wanita paruh baya itu menyuruh Sienna untuk bermain ke rumahnya, Sienna tentu saja mengiyakan saja, tanpa berniat berkunjung ke rumah wanita itu. Di sampingnya Savero menyapukan pandangannya mencari keberadaan temannya yang tak kunjung datang. "Abang tinggal bentar ya?" Sienna tersenyum kepada wanita paruh baya itu, kemudian berbisik kepada Savero. "Aku gak mau disini sendirian, aku ikut," bisiknya penuh penekanan. "Tante, Sienna kesana sebentar ya, mau ketemu temen Sienna.
Thalia keluar dari gedung dimana dia tengah mengambil beberapa adegan untuk iklannya. Siska memberitahu kepadanya kalau Mikail menunggunya di parkiran. Mendengar berita itu tentu saja Thalia senang bukan main. Dia senang akhirnya kekasihnya datang menemuinya.Mikail terkejut saat tiba-tiba Thalia membuka pintu mobilnya dan melemparnya dengan thumbler yang wanita itu bawa. Dia mengakui kalau dirinya salah karena tidak mengabari kekasihnya satu minggu ini. Ada permasalahan yang membuatnya tidak bisa mengabari Thalia, sehingga Mikail lebih memilih menyelesaikannya sendiri."Sorry Sayang, ada masalah perusahaan jadi aku si—" Thalia mengabaikan penjelasan Mikail. Wanita itu membungkam bibir Mikail dengan bibirnya. Dia percaya Mikail tidak mungkin berbohong. Dia melempar Mikail dengan thumblernya karena dia ingin menumpahkan rasa kesalnya kepada pria itu.Mendapat sambutan dari Thalia dengan ciuman menggebu-gebu, Mikail dengan senang hati membalas ciuman itu. Keduanya menumpahkan rasa rind
Lagu berjudul Pilihan Yang Terbaik menjadi teman perjalanan Sienna dan Savero mengelilingi kota. Tidak seperti biasanya Sienna akan mengajak makan saat keluar tapi malam ini, Sienna mengajak Savero untuk mengelilingi kota.Savero cukup terkejut dengan Sienna yang mau bertemu dengannya setelah pesan yang dia kirimkan kepada Sienna tentang seseorang yang sedang dekat dengannya. Dia pikir adiknya akan marah dan malas bertemu dengannya, tapi ternyata tidak. Sienna justru yang mengajaknya.“Gak makan beneran ini Dek?” tanya Savero, melirik sekilas Sienna yang menikmati lagu favoritnya.“Belum laper, nanti aja Bang," sahut Sienna. Dia kembali menikmati lagu milik salah satu penyanyi terkenal dari suatu program pencarian bakat.Savero hanya mengiyakan saja. Dia tidak mau membuat mood adiknya buruk karena terus bertanya. Membangun mood Sienna sangat sulit, bahkan dibujuk dengan makanan tidak akan bisa jika moodnya sangat buruk.“Jadi siapa laki-laki itu? Abang udah tau rumahnya, tapi Abang ma
Siang ini Gramedia terlihat sepi, hanya ada beberapa pengunjung. Belva mengajak Sienna menuju rak buku berisi fiksi-fiksi yang ditulis oleh salah satu penulis terkenal. Belva sangat menggilai komik karya dari salah satu penulis terbaik di negeri ini, sehingga dia selalu membeli komik-komik itu jika terbit dalam bentuk cetak. Meskipun sudah membaca secara online, Belva tetap akan membeli versi cetaknya.Berbeda dengan Belva, Sienna sangat menyukai novel, dia tidak bisa membaca komik, baginya membaca komik memusingkan. Mereka harus berpikir bagian mana yang pertama dibaca. Sedangkan jika membaca novel, kita hanya fokus membaca sesuai dengan halamannya saja.Belva dan Sienna fokus membaca prolog buku-buku itu, Selain dari penulis yang mereka sukai, Sienna dan Belva juga mencari dari penulis yang sedang naik dan menarik bagi mereka untuk dibaca.Masih dengan pakaian dinasnya, Sienna dan Belva fokus dengan kegiatan mereka. Memiliki hobby yang sama membuat keduanya betah berlama-lama di Gram
Sienna terkejut saat Jeje membuka pintu kamarnya dengan keras. Gadis itu segera meminta maaf saat melihat tatapan tajam Sienna kepadanya. Jeje lupa kalau mood Sienna sedang buruk, jadi apapun yang dilakukan orang lain akan dinilai salah.Jeje merupakan teman Hana dan Megan yang dekat dengannya. Gadis dengan pipi tembam itu meminta maaf saat melihat wajah Sienna yang terlihat tidak bersahabat beberapa hari ini."Si duda Kak, ayook buruan ikut gue!" Jeje berusaha menarik tangan Sienna."Kenapa?" tanya Sienna dengan malas."Buruan ikut gue! genting Kak!" paksa Jeje. Gadis itu menarik dengan paksa Sienna keluar dari kamarnya. Bahkan penampilan Sienna yang masih mengenakan piyama tidur."Bentar gue ganti baju dulu." Sienna berusaha menahan Jeje yang terus menariknya."Kelamaan!" Jeje menarik dengan paksa Sienna. Sienna berdecak kesal dengan tingkah semaunya Jeje. Gadis cantik itu tidak masalah jika pakaiannya benar dan sopan, tapi pakaian dia masih dengan pakaian tidur yang minim, benar-b
Mobil pajero dengan warna hitam itu berhenti di salah satu steam mobil di dekat perusahaan milik keluarga Sienna. Sienna dan Lendra turun setelah pria dengan pakaian santainya itu selesai mendaftarkan mobil yang dia bawa itu untuk dicuci.Setelah acara maaf dan memaafkan tadi, Lendra meminta Sienna menemaninya membawa mobil Kenzie ke steam mobil. Sienna tentu saja setuju, karena bagaimanapun juga kotornya mobil Kenzie disebabkan oleh adik kostnya, Sienna tentu harus bertanggung jawab.Sienna menyipitkan matanya saat keluar dari mobil, teriknya sinar matahari membuat kepala Sienna pusing. Sienna mendekat kepada Lendra, menyentuh lengan pria itu. Lendra menoleh kepada Sienna saat merasakan lengannya disentuh."Kenapa?" tanya Lendra khawatir."Pusing Mas," ringisnya.Lendra merangkul Sienna, membantunya masuk ke ruangan dimana para costumer menunggu mobilnya dicuci. Tidak banyak yang datang hari ini karena bukan waktu libur, hanya ada mereka berdua dan satu keluarga yang berisi ayah, ibu
Sore ini Sienna dan Belva berencana pergi menonton salah satu film yang mereka tunggu sejak lama. Rencana ini sepenuhnya direncanakan oleh Sienna, dia sengaja mengajak Belva menonton karena Savero yang tidak punya nyali mengajak Belva jalan bersama.Sienna mulanya bingung bagaimana Savero kenal dengan Belva sehingga kakaknya itu memintanya untuk mengenalkannya dengan Belva. Sampai akhrinya Savero bercerita kejadian dimana Savero yang sedang tidur terganggu dengan Belva yang tiba-tiba masuk ke kamar Sienna tanpa mengetuk pintu. Mendengar cerita itu Sienna tertawa, merasa konyol karena Savero tertarik dengan Belva hanya karena terganggu dengan kedatangan Belva.Tidak sampai di situ, Savero ternyata sering tanpa sengaja bertemu dengan Belva, puncaknya kemarin siang Savero menolong Belva yang sedang mendapat masalah karena motornya mogok di tengah jalan raya.Belva Nampak bingung saat melihat Savero juga berada di bioskop yang sama dengannya. Pria itu sedang mengantri untuk menscan tiket
Seharusnya Lendra yang keringat dingin karena bertemu orangtua kekasihnya, tapi dia tidak, justru Sienna yang berkeringat dingin. Bukan karena takut mamanya marah dengannya, Sienna takut mamanya berbicara yang bisa menyakiti hati Lendra.Sienna tidak masalah mamanya memarahinya, karena dia sudah terbiasa dengan itu. Tapi Sienna takut kalau Lendra yang terkena kemarahan mamanya, apa lagi jika membahas status sosial mereka. Sienna takut nyali Lendra menciut.“Kenapa kamu yang tegang? Santai saja, kita hadapi bersama.” Lendra mengusap tangan Sienna dilengannya.Sienna mengangguk saja. Dia terkesima dengan Lendra yang bisa sangat tenang. Mungkin karena pria itu lebih berpengalaman sehingga sudah biasa menghadapi orang berumur diatasnya. Pengalaman memang tidak pernah disepelekan.Keduanya keluar dari mobil Lendra dengan perlahan. Sejujurnya Lendra sedikit gugup sejak bertemu dengan Savero dua hari yang lalu. Tapi Savero yang terlihat berusaha bersikap santai dengannya membuat Lendra meras