Home / Romansa / MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG / Bab 5. Gagal Kerjasama

Share

Bab 5. Gagal Kerjasama

Author: Jielmom
last update Last Updated: 2025-01-06 14:40:49

Ethan merapikan jasnya, menghela napas panjang untuk bersiap menghadapi Elmer. Ethan masuk ke kantornya langsung menuju ruangan meeting dimana tuan Elmer menunggu.

"Halo, tuan Elmer! Bagaimana harimu?" sapa Ethan dengan senyum menyapa Elmer dan hendak memeluknya.

"Stop! Kamu sudah menipuku tuan Ethan! Kamu mengambil wanitaku dan menukarnya dengan wanita murahan!" hardik tuan Elmer sambil menunjuk-nunjuk jarinya pada Ethan.

Ethan tersenyum, melihat tingkah laku tuan Elmer yang seperti anak kecil dihadapannya itu. "Tuan, aku tidak menipumu, aku memberikanmu dua orang wanita untuk anda nikmati. Apakah anda tidak menyukainya?" tanya Ethan dengan muka yang dibuat keheranan.

"Kamu memang memberikan aku dua wanita, tapi gadis itu kamu ambil, tuan Ethan!"

"Gadis? Gadis yang jalan saja tidak sanggup? Bagaimana tuan bisa tertantang dengan gadis yang menurut tuan Elmer liar, tapi tertidur di lantai? Aku harus mencari gantinya agar tuan bisa tetap menikmati malam ini, bukan?" ujar Ethan meyakinkan.

Tuan Elmer terdiam dan berpikir, "Apakah aku memberikan obat terlalu banyak?"

"Tuan, justru aku ingin memberitahukanmu, kalau aku ingin membatalkan kerjasama kita," ungkap Ethan.

"Justru aku yang datang ingin membatalkan rencana kerjasama ini karena aku merasa kamu tipu!"

"Maaf tuan Elmer, tidak ada yang berani menipumu. Bukankah semua kesepakatan sudah tertuang dalam perjanjian? Lalu bagian mana yang menurut Tuan, aku ini seorang penipu?"

"Cih! Robert! Ayo pergi! Kita akhiri semuanya disini!" Tuan Elmer bangkit berdiri keluar dari ruang meeting diikuti oleh Robert dan para bodyguardnya.

Ethan menghela napas lega, akhirnya dia bisa terbebas dari tuan Elmer. Dipandanginya Erick yang berdiri di dekatnya sambil tersenyum.

"Lain kali, tolong cek lagi orang-orang mau kerjasama dengan kita, Erick."

"Maaf, Tuan, bukan aku yang mendapatkan klien, tapi sahabat tuan sendiri, tuan Marco dia yang rekomendasikan kepada perusahaan kita."

"Oh iya, aku hampir lupa. Aku akan menghubungi Marco setelah ini."

Ethan kembali ke ruangannya. Hari ini dia bahkan belum kembali ke rumah semenjak semalam pergi ke pub The Glaze. Dia mengambil gawainya dan menelepon Safira, istrinya.

"Halo, Sayang, apa kamu mau pulang?" tanya Safira dengan manja.

"Maaf, aku semalam tidak pulang, Sayang."

"Hm …."

"Sayang? Maaf ya? Aku salah, seharusnya aku pulang tadi malam."

"Gak apa-apa, Sayang. Marco yang memberitahuku, kalau kamu sedang meeting dengan pengusaha tambang Elmer, jadi kemungkinan kamu akan menemani tuan Elmer," jawab Safira dengan tenang.

"Oh, yah. Apa Marco yang memberitahumu?"

"Jelaslah, dia punya semua jadwalmu, jadi aku tidak khawatir lagi kalau kamu tiba-tiba gak pulang."

"Sayang … terima kasih, yah?"

"Untuk apa?"

"Untuk mengerti aku."

"I love you," tutup Safira.

Ethan menggenggam gawainya disertai dengan rasa bersalah yang sudah membohongi istrinya.

"Oh Tuhan, maafkan aku," runtuknya.

"Ethan!" panggil seseorang yang datang ke ruang kerja Ethan.

"Halo, Marco!" Senyum Ethan mengembang. Marco adalah sahabatnya, teman semasa di high school dan kuliah bareng. Sekarang, Marco adalah juga partner dalam berbisnis. Ethan di bidang developer, sedangkan Marco dibidang arsitek.

"Bagaimana pertemuanmu dengan tuan Elmer?"

"Aku batalkan kerjasamanya," sesal Ethan. "Sorry, walau dia rekomendasi darimu, ternyata aku tidak menyukai dengan kepribadiannya."

"Sayang banget, Ethan! Dia adalah pengusaha tambang! Aset dia berlimpah, bahkan jika dia mau, dia bisa memakai jasa developer milikmu untuk membangun setengah kota kita," sesal Marco.

"Maafkan aku." Ethan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak mungkin juga dia mengatakan kerjasama gagal hanya karena seorang gadis yang dia sendiri tidak dia kenal. Akan banyak timbul pertanyaan lainnya.

"It's okey, Ethan. Akan aku cari lagi investor lainnya, untuk proyekmu lagi."

"Aku rasa, cukup, Marco! Keadaan perusahaanku cukup stabil walau aku harus menggarap proyek-proyek lokal. Apalagi sekarang ini, aku memegang kerjasama dengan pemerintah untuk jangka waktu panjang."

"Ethan, Ethan. Kamu itu dari dulu tidak mau menambah proyek ini itu. Bahkan aku mencarinya pun kamu tolak, malah proyek-proyek sosial yang kamu ambil," keluh Marco.

Ethan tertawa, proyek-proyek sosial yang dimaksud Marco adalah proyek dengan keuntungan yang tipis, berbeda dengan Marco, dia adalah arsitek, bayarannya berdasarkan gambar yang dia buat, walaupun proyek itu tidak jadi terlaksana. Seperti proyek tuan Elmer, dia ingin membuat Mega mall di pulau pribadi yang baru dia beli, dan dirancang oleh Marco. Marco melemparkan kepada Ethan untuk proses penggarapan fisiknya.

"Proyek-proyek sosial itu, tidak membuat aku miskin, Marco," ucap Ethan.

"Jika kamu ingin proyek sosial, aku punya klien, dia hanya ingin membuat sebuah vila di Bali, jika kamu ingin, aku akan mengontaknya untuk kamu terbang beberapa hari ke Bali."

"Baiklah, serahkan datanya pada Erick, jika cocok, aku yang akan berangkat ke Bali," jawab Ethan.

"Good! Kali ini, jangan sampai gagal lagi yah? Aku tidak ingin proyekku gagal ditangan sahabatku sendiri," sindir Marco tertawa.

"Okey!"

***

"Aduh! Kepalaku sakit," erang Karin memegang kepalanya yang nyeri karena minuman beralkohol.

Matanya perlahan dibuka, lalu memindai sekeliling tempatnya tidur. "Dimana ini?" Karin berusaha bangun dari tidurnya. Seluruh badannya terasa pegal-pegal, lengket dan berkeringat, dibuka selimutnya untuk turun ke kamar mandi.

"Heh? Mana bajuku?" Dibuka seluruh selimutnya, dan baru menyadari kalau dirinya tidak memakai sehelai baju pun.

"Oh my God! Apa yang terjadi padaku semalam?" Karin panik dan mencari pakaiannya yang berada di tempat sampah, basah kotor dan bau karena terkena muntahan.

"Astaga! Bajuku dibuang? Siapa yang tega membuang bajuku?" Karin melihat disampingnya terdapat meja panjang dengan baju baru yang ditaruh di atasnya.

"Apakah ini untukku?" Karin membawanya ke dalam kamar mandi dan mulai menyalakan air shower.

"Astaga! Aku mengingat semalam aku juga menyalakan shower, lalu … seorang pria … oh Tuhan! Apa yang aku lakukan! Kenapa aku sebodoh itu?" Karin menangisi kebodohannya dibawah shower yang mengalir.

"Tenang Karin! Kamu memang bodoh, tapi apa yang sudah terjadi pada hari ini, bukankah karena si brengs*k Martin dan Brenda?" tanyanya membenarkan diri sendiri.

"Angkat wajahmu!" ucap Karin pada cermin di depannya. "Mulai sekarang, jangan tangisi lagi si brengs*k itu, apalagi harus bersaing dengan si jal*ng! Kamu punya harga diri, Karin!" ucapnya mensugesti dirinya sendiri.

Karin membersihkan diri, memakai baju yang sudah dipersiapkan dan melihat uang yang cukup banyak di meja kecil, samping kasur. Terdapat catatan kecil berisi nomor kontak. "Kamu pikir aku seorang pelacur yang meminta uangmu? Jangan harap aku akan meneleponmu!" Dimasukkannya uang itu ke dalam dompet, sedangkan nomor kontak Ethan dirobeknya dan dibuang ke tempat sampah.

Karin keluar dari kamarnya pulang menuju apartemen tempat Karin dan keluarganya tinggal.

Hari ini, Karin memutuskan untuk cuti sehari dari pekerjaannya. "Aku ingin menata hidupku lebih baik, jangan sampai nanti pekerjaanku menjadi berantakan karena aku putus cinta," gumam Karin. 

Sepanjang hari, Karin hanya memikirkan pria yang sudah membuat dirinya menyerahkan mahkotanya. "Aku rasa, bukan pria gemuk yang berada sana," pikir Karin yang masih mencoba mengingat-ingat.

"Lalu, semalam, aku melakukannya dengan siapa?" Dipijatnya kening Karin yang masih terasa pening.

Related chapters

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 1. Pesan Singkat Adik Ipar

    "Sialan! Memangnya aku percaya dengan pesan seperti ini? Jangan karena Martin orang yang supel bisa kamu ajak seperti itu!" geram Karin melihat pesan Brenda, adik tirinya.Walau Brenda kadang bermulut besar, tapi sepertinya pesan yang dikirimkan Brenda mengusik hatinya. Dibacanya sekali lagi pesan itu, "Hari ini aku akan bercinta dengan kekasihmu!"Pesan itu singkat, tapi menohok hatinya. "Kali ini, akan aku buktikan, kalau kamu pembual ulung, Brenda!" Digenggamnya erat gawai miliknya karena kesal, dilihat jam dinding sudah hampir waktu jam pulang kerja. Karin pun segera membereskan meja kerjanya.Jam lima sore tepat, Karin sudah bergegas keluar kantor. Taksi yang melintas di jalan raya, segera dipanggilnya. "Apartemen Cempaka Putih!" ujar Karin yang masuk duduk dibelakang supir."Baik, Nona." Supir taksi melajukan kendaraannya menuju tempat yang dituju Karin, Apartemen Cempaka Putih, tempat Martin tinggal. Dilihatnya jam tangan dan jalanan yang macet, membuat Karin tidak sabar. Dia s

    Last Updated : 2025-01-06
  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 2. Nyanyian Fals Karin

    "Siapa orang itu?" bisik Karin pada satpam yang masih berdiri disampingnya."Bos besar, Tuan Elmer, pengusaha tambang dari pulau seberang!" "Oh," Karin hanya manggut-manggut, walau dia sendiri tidak mengenalnya. Bos besar yang dipanggil tuan Elmer itu berjalan diantara para bodyguard dan melihat Karin yang berdiri agak di belakang barisan bodyguard, tiba-tiba, Elmer memandang Karin dan menyeringai kepada Karin. Karin sendiri kaget, diberi senyuman seperti itu. "Bukankah dia sudah kakek tua tambun yang sudah bau tanah?" bisik Karin pada satpam."Hati-hati dengan ucapanmu, Nona. Dia bisa membeli dirimu dengan harga yang dia inginkan. Bahkan istri tidak sahnya ada beberapa orang," ucap satpam memberi peringatan.Karin menggidik mendengar ancaman satpam. Dia langsung menutup mulutnya. Setelah Elmer masuk, mobil yang ditumpanginya pun pergi dari area depan pub dan digantikan dengan mobil kedua yang sama mewahnya, tapi kali ini yang dilihat Karin lebih baik dari si Elmer tambun itu.Peraw

    Last Updated : 2025-01-06
  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 3 Jebakan untuk Tuan Elmer

    Ethan melihat Karin yang akan menemani Elmer merasa kasihan. Tampang Karin bukan seperti wanita penghibur. Pakaiannya pun hanya pakaian kantor dengan make up yang sudah luntur, berbeda dengan wanita penghibur yang bersolek dan berpakaian mini hanya untuk memuaskan hasrat lelaki hidung belang seperti Elmer."Tuan Ethan, saya sudah memilih wanita untuk saya sendiri. Kamu jangan sungkan untuk memilih wanita-wanita yang ada di pub ini. Tenang saja, semua sudah saya bayar." Tuan Elmer tertawa, dan menyuruh Karin untuk duduk dekatnya.Karin yang awalnya menolak, mau tidak mau duduk disamping tuan Elmer apalagi mata Elmer menatap Karin seperti ingin menelanjanginya. Ethan yang merasa jengah melihat pemandangan seperti itu, rasanya ingin membatalkan kontrak kerjasama dan menonjok muka bulat si tuan Elmer. Namun tidak semudah itu, Elmer memiliki banyak bodyguard. Dia harus memakai cara yang lain."Tuan Elmer, Anda berasal dari luar pulau bukan? Apakah Tuan tahu jika pub ini menyatu dengan hote

    Last Updated : 2025-01-06
  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 4. Aku Ingin Bercinta

    Setelah agak menjauh dari hotel, Ethan merasa sedikit lebih lega dan mengendarai mobilnya dengan perlahan. "Rumahmu, dimana? Akan aku antarkan pulang," tawar Ethan dengan pandangan mata tetap fokus ke depan. "Martin, mengapa kamu ngebut! Perutku mual!" tangan Karin menarik lengan Ethan, membuat Ethan kaget. Akhirnya melaju perlahan, tapi tiba-tiba saja Karin muntah di paha Ethan. "Oh … My God … Mobilku!" pekik Ethan kesal karena muntahan Karin. "Hoex!" Sekali lagi Karin muntah di jok mobil mewah milik Ethan. Dengan rasa jijik, Ethan melihat di depannya ada hotel melati, lalu membawa mobilnya menuju ke hotel itu. "Maafkan aku, sudah mengotori mobilmu," ucap Karin. Ethan melihat tidak hanya baju dia yang kotor, tapi baju Karin juga kotor. "Keluarlah!" "Keluar? Apa kamu tega menyuruhku keluar, Martin?" "Dengar! Aku bukan Martin! Aku menolongmu dari si tua Elmer, tapi malah aku yang kena sialnya. Cepat keluar!" usir Ethan. "Maafkan aku." Dibuka pintu mobil Ethan, udara di

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 5. Gagal Kerjasama

    Ethan merapikan jasnya, menghela napas panjang untuk bersiap menghadapi Elmer. Ethan masuk ke kantornya langsung menuju ruangan meeting dimana tuan Elmer menunggu."Halo, tuan Elmer! Bagaimana harimu?" sapa Ethan dengan senyum menyapa Elmer dan hendak memeluknya."Stop! Kamu sudah menipuku tuan Ethan! Kamu mengambil wanitaku dan menukarnya dengan wanita murahan!" hardik tuan Elmer sambil menunjuk-nunjuk jarinya pada Ethan.Ethan tersenyum, melihat tingkah laku tuan Elmer yang seperti anak kecil dihadapannya itu. "Tuan, aku tidak menipumu, aku memberikanmu dua orang wanita untuk anda nikmati. Apakah anda tidak menyukainya?" tanya Ethan dengan muka yang dibuat keheranan."Kamu memang memberikan aku dua wanita, tapi gadis itu kamu ambil, tuan Ethan!""Gadis? Gadis yang jalan saja tidak sanggup? Bagaimana tuan bisa tertantang dengan gadis yang menurut tuan Elmer liar, tapi tertidur di lantai? Aku harus mencari gantinya agar tuan bisa tetap menikmati malam ini, bukan?" ujar Ethan meyakinka

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 4. Aku Ingin Bercinta

    Setelah agak menjauh dari hotel, Ethan merasa sedikit lebih lega dan mengendarai mobilnya dengan perlahan. "Rumahmu, dimana? Akan aku antarkan pulang," tawar Ethan dengan pandangan mata tetap fokus ke depan. "Martin, mengapa kamu ngebut! Perutku mual!" tangan Karin menarik lengan Ethan, membuat Ethan kaget. Akhirnya melaju perlahan, tapi tiba-tiba saja Karin muntah di paha Ethan. "Oh … My God … Mobilku!" pekik Ethan kesal karena muntahan Karin. "Hoex!" Sekali lagi Karin muntah di jok mobil mewah milik Ethan. Dengan rasa jijik, Ethan melihat di depannya ada hotel melati, lalu membawa mobilnya menuju ke hotel itu. "Maafkan aku, sudah mengotori mobilmu," ucap Karin. Ethan melihat tidak hanya baju dia yang kotor, tapi baju Karin juga kotor. "Keluarlah!" "Keluar? Apa kamu tega menyuruhku keluar, Martin?" "Dengar! Aku bukan Martin! Aku menolongmu dari si tua Elmer, tapi malah aku yang kena sialnya. Cepat keluar!" usir Ethan. "Maafkan aku." Dibuka pintu mobil Ethan, udara di

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 3 Jebakan untuk Tuan Elmer

    Ethan melihat Karin yang akan menemani Elmer merasa kasihan. Tampang Karin bukan seperti wanita penghibur. Pakaiannya pun hanya pakaian kantor dengan make up yang sudah luntur, berbeda dengan wanita penghibur yang bersolek dan berpakaian mini hanya untuk memuaskan hasrat lelaki hidung belang seperti Elmer."Tuan Ethan, saya sudah memilih wanita untuk saya sendiri. Kamu jangan sungkan untuk memilih wanita-wanita yang ada di pub ini. Tenang saja, semua sudah saya bayar." Tuan Elmer tertawa, dan menyuruh Karin untuk duduk dekatnya.Karin yang awalnya menolak, mau tidak mau duduk disamping tuan Elmer apalagi mata Elmer menatap Karin seperti ingin menelanjanginya. Ethan yang merasa jengah melihat pemandangan seperti itu, rasanya ingin membatalkan kontrak kerjasama dan menonjok muka bulat si tuan Elmer. Namun tidak semudah itu, Elmer memiliki banyak bodyguard. Dia harus memakai cara yang lain."Tuan Elmer, Anda berasal dari luar pulau bukan? Apakah Tuan tahu jika pub ini menyatu dengan hote

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 2. Nyanyian Fals Karin

    "Siapa orang itu?" bisik Karin pada satpam yang masih berdiri disampingnya."Bos besar, Tuan Elmer, pengusaha tambang dari pulau seberang!" "Oh," Karin hanya manggut-manggut, walau dia sendiri tidak mengenalnya. Bos besar yang dipanggil tuan Elmer itu berjalan diantara para bodyguard dan melihat Karin yang berdiri agak di belakang barisan bodyguard, tiba-tiba, Elmer memandang Karin dan menyeringai kepada Karin. Karin sendiri kaget, diberi senyuman seperti itu. "Bukankah dia sudah kakek tua tambun yang sudah bau tanah?" bisik Karin pada satpam."Hati-hati dengan ucapanmu, Nona. Dia bisa membeli dirimu dengan harga yang dia inginkan. Bahkan istri tidak sahnya ada beberapa orang," ucap satpam memberi peringatan.Karin menggidik mendengar ancaman satpam. Dia langsung menutup mulutnya. Setelah Elmer masuk, mobil yang ditumpanginya pun pergi dari area depan pub dan digantikan dengan mobil kedua yang sama mewahnya, tapi kali ini yang dilihat Karin lebih baik dari si Elmer tambun itu.Peraw

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 1. Pesan Singkat Adik Ipar

    "Sialan! Memangnya aku percaya dengan pesan seperti ini? Jangan karena Martin orang yang supel bisa kamu ajak seperti itu!" geram Karin melihat pesan Brenda, adik tirinya.Walau Brenda kadang bermulut besar, tapi sepertinya pesan yang dikirimkan Brenda mengusik hatinya. Dibacanya sekali lagi pesan itu, "Hari ini aku akan bercinta dengan kekasihmu!"Pesan itu singkat, tapi menohok hatinya. "Kali ini, akan aku buktikan, kalau kamu pembual ulung, Brenda!" Digenggamnya erat gawai miliknya karena kesal, dilihat jam dinding sudah hampir waktu jam pulang kerja. Karin pun segera membereskan meja kerjanya.Jam lima sore tepat, Karin sudah bergegas keluar kantor. Taksi yang melintas di jalan raya, segera dipanggilnya. "Apartemen Cempaka Putih!" ujar Karin yang masuk duduk dibelakang supir."Baik, Nona." Supir taksi melajukan kendaraannya menuju tempat yang dituju Karin, Apartemen Cempaka Putih, tempat Martin tinggal. Dilihatnya jam tangan dan jalanan yang macet, membuat Karin tidak sabar. Dia s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status