Share

Tabur Tuai

Dendra akhirnya memilih bergegas pergi. Nanti-nanti dia bisa kembali lagi untuk menjelaskan saat emosi Tibra sudah stabil kembali. Kalau sidsh begini, mau diberikan penjelasan bagaimanapun Tibra tidak akan mendengarkan. Emosi sudah menguasai sepupunya itu

Tibra mengikuti kepergian Dendra dengan ujung mata sampai sepupunya itu hilang dari pandangannya. Dia mengusap wajah kasar saat belakang tubuh Dendra sudah tidak terlihat lagi.

“Mas ….” Andhira mendekati Tibra perlahan sambil memegang perut. Dari tadi janinnya terasa bergerak-gerak seperti gelisah. Dia benar-benar ketakutan tadi saat melihat Tibra begitu kasar. Bayangan saat dulu Devan menghajarnya langsung memenuhi ingatan. Susah payah dia menguasai diri agar tidak pingsan.

“Dengar, Andhira. Aku tidak berlaku kasar padamu hanya karena memandang kau sedang hamil walau aku tidak yakin itu anakku.” Tibra menepis tangan Andhira yang berusaha menyentuhnya.

“Satu lagi, jangan bermimpi aku akan melepaskanmu begitu saja. Dulu saat aku mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
dendra othoer tidak segan segan ngasih km karma wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Migi Ayu Lestari
hari nuranimu baru menyadarinya skr dendra?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status