Share

Bab 77

Waktu cuti melahirkanku tak terasa sudah habis. Hari ini adalah terakhir aku berada di rumah. Esok harus sudah mulai aktivitas seperti biasa lagi.

Hari minggu pagi yang cerah. Papa Banyu sedang duduk di teras rumah bersama baby Cakra yang tergeletak di atas stroller. Matahari pagi Kota Karawang menyorot hangat. Menelusup menembus pori-pori dan membuat badan terasa lebih semangat.

“Alhamdululah, proses sidang Mbak Karissa dan Mas Glen selesai.” Suara itu membuat tarikan pada garis bibirku melengkung. Wajah suamiku pun tak kalah sumringah kulihat.

“Apakah itu artinya semua sudah seleai?” tanyaku seraya mengaduk teh dalam cangkir.

“Ya, mereka sudah mendapatkan ganjaran hukuman yang setimpal.” Dia menjawab sambil menerawang.

“Mas Glen dapat juga hukuman, Pa?”

“Tentu! Dia terbukti sebagai dalang di balik semuanya. Mbak Karissa hanya pion catur yang dia gerakkan.” Dihembuskan kasar napasnya.

“Iya, masih berasa mimpi. Awalnya kukira kedatangan Mbak Karissa adalah dewa penyelamat untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status