Share

8

Author: Redflame
last update Last Updated: 2024-08-18 20:35:08
Keduanya saling menatap tajam dengan pikiran berkecamuk di otak mereka.

"Minggir, Ris. Ini bukan urusanmu, aku muak dengan masalah yang aku hadapi. Harusnya aku tak pernah bertemu dan berhubungan lagi denganmu! Anakku sekarang yang jadi korbannya. Cukup orang tuanya yang ga bisa bersatu jangan anak kita, Ris!"

"Hmm..maaf menyela, nasib saya gimana nih..jadi melayani tante kah atau harus dibuka satu lagi undiannya untuk gantiin tante?" tanya berondong yang dipilih oleh Yanti.

"GA USAH!" jawab Yanti lantang

"GANTI AJA!" Jawab Aris bersamaan dan langsung memegang pergelangan Yanti dengan paksa dan membawanya keluar.

Teman-teman Yanti yang melihat perdebatan mereka berdua terlihat santai dan kembali mengocok arisan karena mereka tidak terlalu peduli dengan urusan orang lain yang terpenting bagi mereka saat ini adalah mendapatkan malam penuh kenikmatan bersama brondong tampan dan kekar.

Aris menghentikan langkahnya di tangga darurat yang terletak di samping ruang yang dipakai YAnti dan kawa
Redflame

hmmm...khaaannnn... mau jujur salah mau bohong tapi jawabnya apa.. Dahlah...

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Luka Dalam Dusta    9

    "Hah..ya enggak lah, Nak. Papa tadi ke kantor tapi Papa langsung pergi lagi karena ada perlu sama klien Papa.""Oh..ya udah kalau gitu.""Kamu gimana, Nak. Sudah enakan moodnya?""Masih belum, Pa. Aku masih males angkat telpon Tomi.""Ya udah tenangin diri kamu dulu, Papa akan segera pulang kok.""Ya, Pa..bye.""Bye.."Aris kemudian memasukkan ponselnya ke saku bajunya."Gina ya?' tanya Yanti"Iya, maaf kalo aku harus bohong.""Ga masalah buat aku, tp Gina perasaan anakmu kalo ternyata Papanya bohong?""Aku bohong dari sebelum dia jadi embrio, Yan. Hahahaha...""Dasar gila kamu, RIs.""Dari dulu aku gila..gila karena kamu." Aris kembali mendekatkan tubuhnya ke Yanti membuat wanita itu terpojok di sisi pintu mobil depan."Makasih ya, Ris. Dan maaf bikin kamu berantakan saat itu.""Sssttt..itu dulu sayang, sekarang adalah waktunya kita menebus kesalahan kita dimasa lalu. Dulu aku kehilanganmu satu kali, tapi kali ini aku tak mau kehilanganmu untuk kedua kalinya." kata Aris dengan tatapa

    Last Updated : 2024-08-20
  • Luka Dalam Dusta    10

    Pagi ini Yanti tengah sibuk persiapan Fashion Week Festival di luar kota, ia benar-benar mencurahkan segala isi pikiran dan idenya untuk konsep peragaan busananya kali ini. Drrrttt...drrrttt... Ponselnya muncul notif chat dari Aris, Yanti tersenyum simpul melihat isi chat dari kekasihnya itu."Selamat pagi jodohku yang tertukar. Semangat ya sayang, tunggu aku disana. Pengen dibawain apa kali aja kamu pengen sesuatu yang perlu aku bawain dari sini.""Hahahah..ga perlu, Ris. Kamu sampai sini udah segalanya buatku kok.""Serius??""Yup.""Oke deh.. coba lihat ke pintu keluar."Seketika Yanti menengok ke pintu keluar dan betapa terkejutnya dia ketika pria yang menjadi pengisi hatinya kali ini sudah berada di hadapannya. Wajahnya terlihat sumringah dan langkahnya langsung menuju ke tempat Aris berdiri. "Iiihhh kamu tuh ya, jago kalo bikin surprise deh." Yanti dengan senyum mengembang mencubit mesra lengan Aris dan seketika jemarinya di genggam oleh Aris."Aku harap kehadiranku ga menggan

    Last Updated : 2024-08-22
  • Luka Dalam Dusta    11

    Tomi memandang Gina dengan wajah heran dan terkejut. Bagaimana bisa Gina mengatakan hal itu sedangkan dalam hubungan mereka selama ini, mereka berdua selalu main aman dengan menggunakan pengaman. Mereka masih menjaga nama keluarga agar jikalau mereka memang menikah ya memang menikah karena restu dan sudah waktunya, bukan karena keadaan yang terpaksa dengan kondisi Gina yang hamil."Kamu waras kan sayang?? Kamu ga sedang lupa ingatan kan??" tanya Tomi dengan wajah cemas.Hubungan keduanya memang berjalan sangat bebas dalam artian yang sebenarnya. Saat mereka menjalin hubungan pertama kali Tomi menyatakan cintanya di apartemen Gina, dimana saat itu keduanya bersahabat cukup lama dan kala itu Gina sedang tidak enak badan sehingga Gina meminta Tomi untuk menjemputnya dikantor.Sesampainya di Apartemen Gina rebahan di tempat tidur sedangkan Tomi membuat teh hangat agar badan Gina sedikit lebih baik. Gina sebenarnya sudah memendam perasaan pada Tomi sejak lama begitu

    Last Updated : 2024-08-23
  • Luka Dalam Dusta    12

    "Gina, dia bener? Dia pacar kamu?" tanya Fano dengan wajah setengah tidak percaya."Ga usah tanya Gina. Pernyataan yang aku katakan adalah benar jadi jangan harap kamu memiliki Gina karena dia itu punyaku." Tomi menjawab dengan tegas, terlihat bahwa ia berusaha memberi tanda teritorial untuk tak boleh ada orang lain yang boleh massuk ke area terdekat Gina kecuali dirinya."Aku butuh jawaban dari Gina, bukan kamu! Gina jawab aku, bener kamu pacarnya Tomi? BUkannya kalian cuma temenan?" kata Fano tegas."Maaf Fano..aku ga bisa jadi seseorang yang kamu mau.""Jawab aku dulu! Bener dia pacar kamu?""Iya..dia pacarku dan kami sudah memutuskan untuk berkomitmen." Gina menjawab dengan terbata-bata dan ragu"Sejak kapan!? Kenapa aku baru tahu kalau kalian punya hubungan? Kenapa kamu ga cerita ke aku sih, Gin.""Maaf aku belum sempet cerita ke kamu, aku ga bermaksud buat bohong sama kamu, Fan." jawab Gina yang berusaha terus berbohong, i

    Last Updated : 2024-08-24
  • Luka Dalam Dusta    13

    "Ris, kita dah 2 hari loh disini.""Trus?""Kamu ga balik duluan? Kamu dicariin loh sama istrimu dan Gina.""Dicariin doang kan, belum juga jadi DPO polisi masih aman lah..ga usah panik.""Iisssshhh..ni orang bandel banget sih, heran aku tuh sama kamu.""Ya biarin emang kenapa? Aku pengennya sama kamu kok malah kamu nyuruh aku buat buru-buru balik. Jangan-jangan kamunya yang ga mau aku temenin?""Bukan gitu, Ris. Aku sih seneng-seneng aja kamu temenin tapi kan keluargamu butuh kamu. Mereka pasti nyariin kamu.""Nyariin pasti, tapi aku dah bilang ke mereka kalau aku ada kerjaan di luar kota dan aku juga dah bilang ma anak-anak kantor untuk mengatakan hal yang sama kalau orang rumah tanya aku kemana.""Kamu udah prepare segitunya??""Iya, so what? Ada masalah?""Ya enggak sih.""Ya udah berarti case close, ga ada masalah dong ya sekarang. Jadi kamu sekarang yang santai ya, ga usah mikirin orang rumah gimana-gimana pokoknya aku disini mau nemenin kamu dan kamu fokus ke kerjaan kamu. Aku

    Last Updated : 2024-08-25
  • Luka Dalam Dusta    14

    "Kenapa, San?" tanya Aris dengan nada datar."Kok kamu ga ada kabar sih, lagi sibuk banget apa kok sampe susah ngabarin?""Hmm..iya nih, lagi ada kerjaan yang bener-bener ga bisa ditinggal." saat Aris menjawab hal itu, Yanti berjalan dengan santai tanpa mengenakan pakaian ditubuhnya, membuat Aris yang tadinya bete dan kesal jadi berubah sumringah kembali. Wajahnya terlihat kaget saat melihat Yanti melakukan hal itu, ia melongo namun sedetik kemudian ia tersenyum licik, terlihat dari wajahnya bahwa ia ingin segera menerkam tubuh itu."Kamu kapan pulang?" Santi berkata tentang banyak hal namun tak digubris oleh Aris dan yang ia dengar hanya kata-kata itu saja."Hmm..aku ga tau kapan, kalau urusanku kelar aku pulang udah dulu ya, Bye." Aris langsung menutup telponnya tanpa menunggu Santi menjawab.Dengan cepat Aris berjalan menuju ke arash Yanti dan mereka kembali menikmati malam yang sungguh menggairahkan berdua.====Ditempat lain Santi merasa sedih kenapa suaminya seperti berbeda, mema

    Last Updated : 2024-08-27
  • Luka Dalam Dusta    15

    Hari ini adalah hari terakhir Yanti dan Aris di Bandung. Kegiatan Yanti disini telah selesai, namun kesibukannya tak berhenti sampai hari ini saja. Yanti mendapatkan undangan ke Singapore untuk menghadiri pagelaran perhiasan milik Lisa, sahabat sekaligus rekan bisnisnya, ia tak mungkin bisa menolaknya karena kemarin saat pagelaran fashionnya pun Lisa menyempatkan untuk datang."Sayang hari ini aku ga bisa ikut kamu pulang, kamu tahu kan aku harus ke Singapore sekarang." kata Yanti dengan sedikit manja karena harus berpisah dengan kekasihnya."Iya aku tahu sayang, aku juga ga bisa pulang hari ini karena aku harus ke Jakarta dua hari ada klien yang harus aku temui disana. Kamu rencana balik kapan?""Hmm..mungkin juga dua hari deh aku disana, tapi entahlah..nanti kita berkabar aja gimana? Soalnya aku juga sekalian mau ke galeri berlianku biar sekalian aja.""Oke deh, kamu hati-hati ya.. jujur aku ga suka kalau aku harus jauh dari kamu.""Emangnya aku suka..enggak lah, aku juga ga suka ka

    Last Updated : 2024-08-30
  • Luka Dalam Dusta    16

    Yanti yang mendapatkan serangan tiba-tiba merasa terkejut dan tidak nyaman."Maksud kamu apa ya?" tanya Yanti dengan sinis."Orang sehebat dan sepintar kamu aku rasa tak perlu adanya penjelasan mendetail mengenai kata-kataku yang tadi, bukankah kata-kataku cukup jelas?""Ya cukup jelas dan bahkan sangat jelas, saking jelasnya membuatku ingin pergi dari sini!" Yanti terlihat marah dan berjalan pergi meninggalkan Farhan, namun sialnya tangan Farhan cukup cepat mencengkeram lengan Yanti dan menahannya untuk tetap tinggal.Yanti berusaha melepaskan lengannya dari Farhan, ia berusaha mengibaskan beberapa kali namun usahanya sia-sia."Kalo kamu ga lepasin tanganku, aku akan teriak!""Teriak aja, aku tidak takut. Silahkan berteriak dan aku akan membuatmu lebih malu dari saat ini, silahkan pilih." senyum Farhan terlihat sinis dan membuat Yanti berfikir keras akan apa yang sedang dikatakan manusia gila yang ada dihadapannya."Maksud kamu apa sih? Mau kamu apa??""Good..kau wanita yang cerdas a

    Last Updated : 2024-09-01

Latest chapter

  • Luka Dalam Dusta    38

    Farhan melajukan mobilnya dengan cepat dan mendahului mobil Aris membuat emosi Aris memuncak. Ia mematikan saluran panggilan lelaki yang sedang terang-terangan mendekati kekasihnya itu. Terlihat Farhan tersenyum smirk dibalik kemudinya, ia sangat faham karakter sahabatnya itu dimana ia tidak bisa diam jika ditantang untuk balapan. "Kau terlalu mudah tertebak, Ris. Mau kalah berapa puluh kali lagi sekarang?" kata Farhan dengan wajah penuh kemenangan karena ia bisa membaca bahwa ia akan memenangkan sepersekian detik dari Aris."Brengsek!! Ia sangat tahu celah untuk aku jatuh!!" Aris memukul kemudinya dengan cukup keras membuat Yanti yang ada disampingnya takut."Ris, udahlah ngapain sih kalian?! Berhenti ga!! Ini jalur jalan raya, padat kendaraan!!" Yanti berteriak namun itu tak membuat Aris berhenti. Dengan cepat Yanti mengambil ponselnya dan menelpon Farhan, karena ini hanya bisa berhenti jika salah satunya berhenti."Kamu ngapain??!" tanya Aris membuat kensentrasinya sedikit buyar.

  • Luka Dalam Dusta    37

    "Kok kamu ga kasih tahu aku sih, Ris?""Trus kalau kamu tahu mau kamu apain? Hubungan kamu sama dia sudah renggang, apa aku tega makin menambah bensin di api yang sedang menyala? Apa kamu mau itu terjadi dan membuat semua makin runyam?"Yanti hanya bisa terdiam dan menatap jalan yang ada dihadapannya sambil menggigit sisi bibirnya tanda bahwa ia sedang berfikir keras."Udahlah, kamu harus berfikir dari sisi positifnya bahwa ia seprotectif itu karena dia sayang sama kamu dan ingin memperhatikanmu.""Memperhatikanku atau ia ingin menghancurkan hubungan kita berharap hubungannya dengan Gina bisa berjalan tanpa hambatan?""Yan, apapun alasannya ingat bahwa ia Tomi..anakmu, jangan terlalu keraslah sama dia? Aku tahu hubungan kalian saat ini sedang tidak baik, aku juga tidak akan bahagia jika berada diposisinya melihat kedekatan kita yang setelah sekian tahun lamanya berakhir namun kembali terjalin sedangkan dia memiliki hubungan dengan anak dari kekasih

  • Luka Dalam Dusta    36

    Pagi ini Farhan ada janji temu diluar kota dengan kliennya, setelah ia selesai mandi ia mendengar suara notifikasi chat masuk, masih dengan mengenakan handuk putih yang ia lilitkan melingkar di area pinggang Farhan kemudian mengambil ponsel di meja nakas dan melihat rupanya dari Kia sang informan."Tuan, hari ini nyonya Yanti dijemput oleh tuan Aris menuju ke kantornya. Berikut saya kirim foto sebagai bukti." Kia memberikan foto-foto tersebut kepada Farhan.Ketika Farhan melihat foto tersebut rasa kesal dan cemburu kembali membakar hatinya. 'Brengsek!!! Kenapa dia bisa dekat lagi sama Yanti, harusnya sudah tidak ada celah untuk membuat Yanti kesal padanya!!! Arrrgghhhhh!!!' Farhan terlihat sangat kesal, wajahnya yang semula sumringah tiba-tiba berubah dan kehilangan semangat.====Kebersamaan Aris dan Yanti sebelum Kia datangPagi ini Yanti rencana hanya ingin berdiam dikantor, ia berusaha melupakan sejenak semua kekesalannya terhadap para lelaki terutama Aris. Saat ia tengah bersiap

  • Luka Dalam Dusta    35.

    "Gina??" suara Rachel memecah keadaan, ia terlihat terkejut namun ada satu sisi yang membuatnya merasa menang dari Gina.Tomi yang muai terbangun melihat kearah Gina berdiri, ia cukup terkejut dan merasa bersalah namun Tomi melihat ini sebagai suatu kesempatan dimana Gina pasti akan pergi meninggalkannya karena melihat situasi yang membuat calon tunangannya itu sangat terluka."Tom..kok kamu tega sih sama aku?!! Kenapa kamu berubah!" Gina berteriak sambil terisak.Tomi kemudian berdiri, kebetulan ia hanya bertelanjang dada dan ia sudah mengenakan kembali celananya yang sempat ia tanggalkan. Ia berjalan mendekat ke arah Gina dengan senyum seringai yang memperlihatkan rasa muak akan wanita yang tak diundang itu."Aku tega? Lebih tega mana kamu atau aku? Kamu membuat statement buruk tentang Mamaku..inget Gina.. MAMA KU!!! Kau dengan enaknya menuduh wanita yang melahirkanku dengan mulutmu! Kau melukaiku teramat dalam kau harus tahu itu dan sekarang aku melakukan ini dengan Rachel dan kamu

  • Luka Dalam Dusta    34.

    Terdengar suara pintu kamar apartemen Tomi terbuka, rachel yang ketakutan mengintip dari balik tembok kamar yang dapat langsung melihat ke area ruang tamu, rupanya yang masuk adlaah sang pemilik apartemen. Wajah wanita itu langsung terlihat lega, dengan tersenyum ia berjalan mendekat dan menyapa lelaki itu, namun ia melihat wajah Tomi terlihat sangat kusut dan tidak seperti biasanya."Tom? Kamu ga papa?""Kenapa emangnya?" jawab Tomi singkat dengan nada yang datar."Hmmm..kalau kamu pengen sendirian, ga papa kok. Aku menghindar dulu karena sepertinya kamu sedang tidak ingin di ganggu.""Huffttttt..ga gitu sih, Chel. Aku minta maaf kalau sikapku bikin kamu ga nyaman. Tapi ga gitu maksudku." kata Tomi dengan wajah menyesal dan mendekat ke arah Rachel dan memegang kedua lengan wanita berambut panjang dan cantik itu."Lalu??""Ada hal yang bikin aku ga nyaman aja di sana.""Gina?""Kok kamu tahu sih?""Ya kan kalian satu tim

  • Luka Dalam Dusta    33

    Setelah tiga puluh menit berlalu, Aris rupanya sudah sampai lebih dahulu kemudian tak lama Farhan datang dan masuk ke ruang utama. Situasi terlihat berbeda karena tak biasa cafe itu sepi pengunjung, Farhan melihat sekeliling yang terlihat tidak biasa sedangkan Rana tetap berada di mobil untuk menunggu Farhan.Ketika Farhan melihat sang pemilik cafe, ia menanyakan kenapa dengan memberikan kode gerakan kepala dijawab oleh pemilik cafe kopi itu dengan memasang tulisan Closed di pintu. Wajah Farhan langsung berubah serius karena jelas ini akan berakhir tidak baik-baik saja karena tak akan mungkin Aris membooking tempat ini hanya untuk hal tak penting.Terlihat Aris duduk disudut area belakang, ia duduk dengan membelakangi pintu masuk. Farhan kemudian berjalan menuju meja tersebut."Ada apa kau memanggilku." tanya Farhan datar yang tanpa dipersilahkan ia langsung duduk berhadapan dengan Aris seraya menyalakan rokoknya."Langsung saja, apa maumu.""Mauku? Tentang apa dulu nih, kok tiba-tiba

  • Luka Dalam Dusta    32

    Farhan yang berada di lobby hotel sedikit curiga dengan seseorang yang mengikutinya, sudah ia lihat dari ia di bandara singapura sampai ia dihotel ini pria itu kebetulan selalu mengikuti. Farhan kemudian mencoba berjalan ke area lorong samping hotel, dan benar saja lelaki itu mengikutinya. Saat sampai di persimpangan area restoran, Farhan berhenti disisi tembok dan melihat apakah lelaki itu akan terus mengikutinya, dan benar saja tak lama pria itu mengikuti kemana Farhan pergi dan saat lelaki misterius itu melewatinya dengan sigap Farhan melakukan aksinya, bagi dia yang menguasai segala macam bela diri akan mudah baginya untuk melumpuhkan musuh. dengan satu kali gerakan lelaki itu tersungkur jatuh, lalu Farhan mencekiknya dan membangunkannya lalu menahannya ditembok."Kau mau apa? Mengapa kau mengikutiku!! Apa kau ingin mati muda?? Kalau mau akan ku antar kau ke neraka saat ini juga dan aku pastikan akulah satu-satunya orang yang akan kau lihat sebelum kau mati.""Maaf tuan, saya tida

  • Luka Dalam Dusta    31

    Keesokan paginyaYanti terbangun karena desiran suara air pantai dan angin yang berhembus lembut, ia begitu kelelahan hingga tertidur sangat pulas disana, ia melihat sekeliling dan melihat Farhan sudah tidak ada disampingnya namun ia merasa hangat karena jas milik Farhan melekat menutupi tubuhnya. "Selamat pagi putri tidur.." sapa seorang lelaki yang menemaninya semalaman."Wow..gila ya ternyata selama itu aku tidur, sampe-sampe aku baru pagi ini bangun dan sama sekali ga kebangun padahal ini diluar.""Nahhh..itu dia, aku pikir-pikir kamu ini tidur atau simulasi mati, soalnya ga bangun-bangun." kata Farhan dengan nada bercanda. "Ngaco ihh kamu, aku capek banget jadi aku sampe ga kalau aku tidur disini.""Emang dasar kamunya tukang tidur aja pake nge-les segala. Oiya kamu mandi dulu deh, aku udah open room di hotel, nih kuncinya." kata Farhan seraya memberikan kunci."Itu hotel milik kamu?" tanya Yanti sambil menunjuk hotel bintang lima plus diamond yang tak jauh dari tempatnya berdir

  • Luka Dalam Dusta    30

    Sesaat sebelum Aris melihat Yanti dan Farhan berduaan dipantai,Aris makan bersama dengan Gina dan juga Santi istrinya dicafe yang harusnya menjadi tempat untuk menghabiskan waktu berdua dengan Yanti. Sebenarnya Aris jengah dengan kondisi ini, ia sebanrnya sedang tidak mau menghabiskan waktu bersama dengan Santi sekalipun ia adalah istrinya."Papa nih pergi terus sampe jarang kasih kabar ke kita, kangen tauuukkk..." kata Gina dengan bersungut-sungut."Ya bukan ga mau ngabari tapi kamu tahu sendiri kan gimana kerjanya Papa dan ngurusin bisnis segitu banyaknya itu harus fokus dan ketika ketemu klien harus fokus juga, ga bisa sambil telpon kamu. Toh Papa juga ga lupa buat pulang." jawab Aris sambil memilih menu makanan tanpa melihat kearah anaknya maupun istrinya yang juga sedang memilih menu makanan."Ya ga gitu juga konsepnya, apa sih susahnya chat aku toh juga ga sampe lima menit kok. Semua tergantung prioritas." Gina mulai meninggi nada bicaranya, namun dengan segera Santi menyenggol

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status