Home / All / Ludus / 16. Pesan

Share

16. Pesan

Author: Queen typo
last update Last Updated: 2021-11-10 19:34:43

Suara ribut diruang keluarga kediaman Bapak Ahmad tampak ramai, dua keluarga tengah bersantai diruangan tersebut, ditambah teriakan Rangga yang berebut profesi menjadi Dokter menambah bising ruangan tersebut. Echa, Anna dan Nur tengah asik bersantai sabil memakan makanan hasil tangan Nur tadi siang. Sedangkan kepala keluarga yakni Bapak Ahmad tengah asik bermain catur diteras bersama Darga, karena Bagas belum pulang dari rumah sakit.

"Skak mat!" ujar Darga tersenyum senang, sedangkan Ahmad hanya mendengus kesal karena ini sudah ke lima kali nya ia kalah dari Darga yang notabennya teman dari anak pertama nya.

"Curang ya kamu Ga?" tanya Ahmad heran.

"ih enak aja Om! Aku mah no curang-curang!" balas Darga tak terima.

"ya abis nya kamu menang mulu!"

"ya karna bisa dong Om! Jago mah belum," balas Darga merendah untuk meroket.

Suara berisik dari pagar besi rumah membuat keduanya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ludus   17. Senyum licik

    Bel istirahat berbunyi nyaring di wilayah SMK Widkum, Bintang dan kawan-kawan tengah nyeblak dikantin. Panas seblak membuat orang-orang dimeja itu kepanasan. Gerah body gerah mulut gerah hati, hehe canda."pedes banget anjir!" ujar Lia yang diangguki semuanya."udah mah panas, pedes pula," ujar syami."si Mal Mal mana nih? Ko kaga ngantin?" tanya Aryani yang tengah asik mengaduk jus jeruknya."kumpulan mading mulu dia," jelas syami sambil mengipasi wajahnya dengan tangannya sendiri."anak organisasi mah beda," celetuk Ranti yang diangguki Anggun dan Lia."ga usah julid deh sama sahabat sendiri, Yani aja tuh anak paskib," jelas Bintang yang asik memakan kuacinya dan membiarkan seblaknya hingga hangat."gue ya ikut paskib tapi ga sepadat mading sih, soalnya madingkan banyak yang setor tiap harinya," jelas Aryani yang diangguki Bintang."yaud

    Last Updated : 2021-11-16
  • Ludus   18. Hukuman

    Tangan putih Bintang kini ternodai warna merah pekat dengan bau anyir tercium menyengat dihidungnya, isakan tangisnya tak dihiraukan oleh sang pelaku yang tengah mengukir namanya ditangan Bintang. Semakin memberontak maka Bintang harus bersiap menerima rasa sakit yang lebih, karena kemungkinan pisau tajam milik Sandi akan merobek lebih besar kulitnya jika ia tak bisa diam. Maka ia pasrah ketika Sandi mengukir namanya ditangan Bintang. "San gue mohon udah!" pinta Bintang sambil terisak dan merintih. "No! Masih ada dua huruf lagi!" ujar Sandi sambil menekan pisaunya tepat ketika hiruf N selesai diukir. "AKKHHH, Gue mohon San udah, sakit," Rintih Bintang. "Diam Ra! Kamu mau pisau ini pindah ke pipi mulus kamu?" tanya Sandi dengan senyum manisnya. Bintang menggeleng pelan, ia sudah tak tahan dengan bau anyirnya, kepalanya pun berkunang-kunang dan kepalanya seperti tertimpa beban membuat ia ambruk seketika. S

    Last Updated : 2021-11-22
  • Ludus   19.Kebohongan Bintang

    Bintang mengangsurkan helm ditangannya ke arah Darga, dengan pelan tangan yg memakai perban itu merapikan helai rambut yang menurutnya perlu diperbaiki. "udah cantik ko," ujar Darga sambil mengambil helm dari tangan Bintang. "masaa?" tanya Bintang dengan alis terangkat sebelah membuat Darga menjitak kening Bintang pelan. "awshhh, jahat banget sih!" dengus Bintang sambil mengusap jidatnya. "au ah malesin, belajar yang bener terus hari-hati jangan sampe kamu kaya kemarin, bikin khawatir banyak orang!" pinta Darga membuat raut wajah cemberutnya memudar dan diganti dengan wajah tegangnya. Tanpa membalas Darga, Bintang bebalik dan melangkah ke dalam sekolah membuat Darga mengerutkan keningnya tak paham dengan tingkah Bintang yang tiba-tiba itu. "aneh banget sih BiKu," gumam Darga kemudian menuju sekolahnya. Sampai disekolah, Darga berjalan pelan menuju k

    Last Updated : 2021-12-11
  • Ludus   20. Waiting

    Sudah berkali kali pemuda dengan helm kyt abu dengan motor matic hitam itu melihat ponselnya, ia sudah menunggu sejak sepuluh menit yang lalu namun orang yang ditunggu belum juga kunjung datang.Berbagai tatapan dari siswi SMK widkum membuat ia risih, belum beberapa siswa didekat pos satpam tampak dengan terang-terangan memantau dia, mungkin jaga jaga apabila ia berbuat onar, padahal ia hanya ingin menjemput sang pujaan hati saja.Sebuah motor kawasaki berhenti tepat dibelakangnya dan si pengendara terlihat turun dan mendekati nya, dan dengan jelas itu siswa dari sekolah ini."ngapain Ga?" tanya si pengendara kawasaki itu."eh Vo, kirain siapa, gue lagi nunggu Bintang," jawab Darga dengan tegas."masuk aja gih, kayanya masih dikelas.""gapapa Vo, gue nunggu disini aja! Thank's banget.""yaudah deh, gue duluan aja." pamit Revo yang dibalas anggukan dari Darga.Namun laju yang sempa

    Last Updated : 2021-12-25
  • Ludus   21. Dan lagi

    Seorang gadis tengah melihat sekitar dirinya, lalu lalang kendaraan yang sedang mengisi bahan bakar kendaraannya masing-masing. Sang gadis mencari pemilik motor yang ditinggal begitu saja. Ntah dimana sang pemiliknya yang meninggalkan tas miliknya, untung saja tidak ada manusia yang iseng mengambil tad yang berisi berbagai buku, dompet beserta ponsel tersebut.Lima menit sudah berlalu namun sang pemilik kendaraan tak kunjung menampakan wajahnya, tidak mungkin pulang dengan berjalan kakikan? Atau naik angkot? Sepertinya tidak."Apa Darga pulang ninggalin motor ya?" ujar sang gadis pada dirinya sendiri.Ketika ia mengalihkan pandangannya ke arah menuju toilet, sepasang anak adam tengah berpelukan mesra sehingga banyak dilirik orang lain, terutama para pengendara yang hendak mengisi bensin, bahkan ada ibu-ibu yang terang-terangan mencibir perilaku tersebut.Dengan mata yang tajam Bintang mengepalka tang

    Last Updated : 2022-01-11
  • Ludus   22. Bunga-bunganya Darga

    Langit jingga nampak indah hari ini, membuat para penikmat senja bahagia menatapnya. Namun tidak dengan seorang pemuda yang tengah menatap rumah disamping rumah tempat ia tinggal saat ini, ia gundah, takut jika kekhawatirannya benar. Dengan pelan ia mengendarai motor kesayangannya menuju halaman rumah sang tante tercinta yang terlihat sepi namun suara bising dari dalam terdengar jelas, teriakan Rangga dan Fiza pun terdengar nyaring ditambah suara gelak tawa sang bunda tercinta. Dengan memantapkan hati ia segera melepas kunci motornya dan berjalan menuju rumah Bintang untuk memastikan bahwa orang yang dicari sudah ada dirumah. Salam ia lantunkan kala sampai diteras rumah Bintang, tak lama suara pintu terbuka mengalihkan atensinya dari bunga anggrek dihalaman rumah itu. Terlihat ibu dari orang yang dicari yang membukakan pintu. "nyari Bibi Ga?" tanya Nur yang dibalas anggukan kikuk oleh Darga. "ga ganti baju dulu? Bibi nya lagi b

    Last Updated : 2022-03-21
  • Ludus   23. Otw jadian

    Sudah lima hari Darga tak bertemu dengan Bintang, dan sudah empat hari ia dan bunda nya pulang dari rumah sang tante karena ayahnya sudah kembali dari perjalanan bisnis. Setelah tragedi pom bensin itu ia merasa Bintang menghindarinya, mulai dari chat yang tak dibalas, telpon yang tak lagi diangkat dan jika Darga menunggu Bintang disekolah pasti saja ia tidak bertemu baik itu karena Bintang sudah pulang atau pura-pura sudah pulang, dan jika ia main ke rumah tantenya tidak memungkinkan juga ia bisa main ke rumah Bintang jika kucing-kucingan seperti ini."lemes bestie, belum liat gebetan," ujar Hans sambil membanting dirinya sendiri ke kursi samping Darga, membuat Darga mendengus kesal dengan menatap tajam Hans yang ngakak setelahnya."bilangnya jangan dideketin eh dianya sendiri dijauhin!" ujar Dudung membuat Darga mendengus kesal."BUKAN MAEN!" teriak Jordan membuat Romi dan Dudung ngakak tak karuan."diam hadirin!" balas Darga dengan kesal.

    Last Updated : 2022-03-24
  • Ludus   24. Bantuan

    Suara langkah kaki menggema di koridor yang sepi, hampir seluruh siswa siswi ada di kelas masing masing untuk belajar, langkah tersebut terhenti tepat dikelas yang ia tuju, diketuknya pintu didepannya kemudian membukanya dengan pelan, mata semua siswa dengan pasti menatap kearah pintu."boleh saya masuk?" tanyanya."Silahkan," balas Bu Yash yang tengah menulis di whiteboard.Langkahnya yang anggun membuat beberapa siswa terpana sedangkan para siswi hanya menatap sekejap. Senyum Bu Yash amat manis pada orang tersebut membuat beberapa murid kesal."saya siswi baru dikelas ini bu," ujarnya pelan namun masih bisa didengar beberapa siswa membuat suasana yang awalnya kondusif kini tampak ricuh dengan suara bising."SUDAH SUDAH! Silahkan nak perkenalkan nama kamu!" titah Bu Yash."selamat pagi semuanya?" sapanya membuat kelas tambah ricuh dan beberapa orang yang yang tengah fokus ke buku langsung menatap kearahnya."selamat

    Last Updated : 2022-03-25

Latest chapter

  • Ludus   56. Kebenaran (End)

    pagi ini terlihat cerah, sang surya memancarkan sinarnya diangaksa yang biru, sudah sebulan sejak Bintang sadar dari komanya, semuanya berjalan sebagaimana mestinya, tak ada lagi pesan ancaman, tak ada lagi bayangan kekerasan. Satu bulan penuh Bintang menjalani berbagai macam terapi ditemani keluarga, sahabat dan kekasihnya.Rasa takut dalam dirinya perlahan hilang ketika ia mulai konsultasi ke salah satu Dokter psikologi atas saran Bagas dan bujukan orang orang terdekatnya, Kakinya yang patah kini mulai membaik walau masih belum bisa berlari. Dokter Vian menjadi dokter yang terus mengawasi pengobatan Bintang atas permintaan Dokter Bagas. Hingga akhirnya Bintang dapat dinyatakan sembuh total dan bisa kembali bersekolah setelah sekian lama ia tak masuk ke sekolahnya. Kakinya menginjakan kaki diparkiran sekolah dengan bantuan Darga yang kini tengah merapikan rambutnya. Banyak pasang mata yang menatap Bintang pangling karena hamoir satu bulan setengah Bintang tak

  • Ludus   55. pelukan

    Terik matahari sore masih terasa menyengat dikulit, suasana ramai didukung dengan cuaca panas tak membuat banyak orang mengurungkan dan menunda kegiatannya, banyak orang yang berkeliaran diparkiran rumah sakit, Yasa dan Niken yang sudah menunggu sejak sepuluh menit yang lalu mulai gerget karena ketiga orang yang keduanya tunggu tak kunjung datang, Niken memang tahu ruangannya namun sudah janjian diparkiran. Tak enak jika ia dan Yasa duluan padahal yang mengajaknya Aryani dan sahabatnya.Keduanya tengan berdiri dibawah pohon mangga yang tidak terlalu tinggi namun sedikitnya bisa menghindari panasnya sengatan matahari walau hanya sedikit tubuhnya saja yang terhalangi."kita masuk duluan aja yuk, panas, mana disini ga ada tempat buat neduh," ujar Yasa pada Niken yang tengah mengedarkan pandangannya ke sekeliling parkiran yang nampak banyak orang bolak balik dan kendaraan yang tanpa henti keluar masuk."ga enak kalo duluan, kan kita cuma ikut sama

  • Ludus   54. putus?

    Sudah satu minggu sejak kejadian para wartawan mengejar siswa siswi, guru dan kepala sekolah SMK Widya Kusuma, semuanya sudah mereda sejak kemarin pagi akhirnya perwakilan dari guru dan siswa yang bersangkutan mau untuk diwawancara dengan syarat tidak mau dipublikasikan. Hanya sedikit penjelasan agar para wartawan berhenti mengganggu kenyamanan sekolah.Siswa yang menjadi perwakilan yaitu Yasa sebagai ketua OSIS yang sebentar lagi akan lengser. Banyak pertanyaan yang para wartawan ajukan, namun tak banyak yang dijawab oleh Yasa temasuk korban, Yasa tidak memberitahunya demi kenyamanan berbagai pihak.Suasana kelas OTKP 2 terlihat hening dengan Bu Yash yang tengah menjelaskan materi didepan kelas. Seminggu terakhir ini suasana kelas terlihat muram membuat para guru sedikit memberi arahan karena hampir semua muridnya terlihat tak bersemangat."materi hari ini cukup sekian, minggu depan tugasnya harus sudah selesai ya," jelas Bu Yash yang dibalas

  • Ludus   53. tersebar

    Yasa mengecek satu persatu CCTV, ia baru ingat mengenai kejadian beberapa hari yang lalu ketika Bintang diculik Sandi, dengan bergerak cepat Yasa membuka CCTV kelas Bintang.Terlihat pada jam istirahat kelas Bintang hanya Bintang seorang yang tengah memakan bekalnya, tak lama seseorang masuk yang tak lain Sandi membuat Bintang mematung, Senyum Yasa mengembang seketika.Namun senyumnya surut dan berubah menjadi umpatan ketika Yasa melihat jika rekaman CCTV kejadian itu dihapus dan hanya ada kelanjutannya ketika Sandi membawa Bintang yang terkulai lemas keluar kelas.Dengan tangan yang cepat, Yasa membuka satu persatu dari sekian banyak. Bahkan CCTV parkiran pun dihapus. CCTV hari ini bahkan tak bisa diputar semuanya dijam sembilan lebih. Sepertinya kejadian tadi sudah direncanakan.Dengan cepat Yasa bertanya pada security yang menunggunya diluar ruangan, "pak?" panggil Yasa."iya den?""apa sebelumnya ada yang mi

  • Ludus   52. Bukti

    Entah sudah berapa lama Darga beridam diri dikursi itu, Matanya menatap kosong ke arah lantai dengan kedua tangan disatukan dengan dikepalkan, kepalanya menunduk dengan memejamkan matanya yang sesekali keluar air mata.Silahkan jika kalian anggap Darga cengeng, satu hal yang membuat ia bisa tertawa lepas dengan kehidupan yang penuh warna selain dari keluarganya, ia bisa melalu itu hanya ketika bersama Bintang seorang.Niken mentapa Anggun dan Darga dengan tangan bergetar karena masih syok dan merasa bersalah. "Anggun? Darga?" panggil Niken membuat keduanya menoleh dan bertanya dengan sorot matanya."ada yang mau gue jelasin," ujar Niken membuat Anggun yangs sejak tadi berdiri menatap jendela pintu UGD yang tertutup gorden.Dengan langkah pelan, Darga dan Anggun berjalan menghampiri Niken kemudian duduk disamping gadis itu. Niken menutup matanya sekejap kemudian membuka matanya kembali dengan tangan yang tidak terlalu bergetar sekar

  • Ludus   51. Lagi

    Sorak sorai dengan tepuk tangan yang meriah menggema diseluruh penjuru SMK Widkum. Baik laki laki ataupun perempuan, siswa ataupun guru, semuanya ikut berpartisipasi menjadi supporter yang sangat dibutuhkan bagi para pemain.Dua tim yang kini tengah bersiap untuk berlawan yaitu Tim Yasa dengan Tim Romi dari SMA Pancasila membuat kedua tim mendapat banyak dukungan. Tribun yang biasanya hanya diisi paling banyak setengahnya kini tiba tiba penuh, pinggir lapangan dikelilingi para supporter yang akan mendukung tim sekolah masing masing.Berbeda dengan teman teman Darga yang kini bersemangat untuk mendukung Romi dan Timnya, Darga malah sibuk mencari sosok yang mengganggu pikirannya sejak tadi malam hingga ia tak bisa tidur.Matanya terus memindai dari sisi ke sisi, namun Darga belum menemukan satu orang yang ia cari dianta ratusan manusia dengan suara yang menggema disuruh antero sekolah. Ala Bintang tidak menonton pertandingan?Dengan geraka

  • Ludus   50. Salah paham

    Baju tidur motif beruang dilengkapi dengan jaket hitam polos menjadi pilihan Bintang saat ini, dengan langkah tergesa Bintang berjalan ke ruang keluarga untuk menemui Darga yang tadi mengantarnya pulang. Sakit dikakinya tak ia perdulikan saking semangatnya, dengan senyum yang terus mengembang tak luntur dari wajahnya.sampai diruang keluarga ia tak melihat Darga sama sekali, hanya ada Nur yang tengah mengajarkan Rangga dan Fiza menulis huruf. Nur yang sadar jika anak pertamanya berdiri disamping sofa sambil mengedarkan pandangannya mencari seseorang seketika memberi tahu kepulangan Darga."nyari Darga Teh?" tanya Nur basa basi yang padahal sudah tau alasan Bintang menghampiri ruangan ini."kenama dia Bu?" tanya Bintang malu malu."takut kemaghriban pulangnya jadi buru buru tadi, kamu kan lagi bersih bersih jadi Aga pamitnya sama Ibu aja," jelas Nur membuat senyum diwajah Bintang sirna digantikan dengan wajah murung dengan bibir cemberut.

  • Ludus   49. Pulang bersama

    Suasana SMK widya kusuma sore ini masih terbilang ramai di waktu ketika bel lulang sekolah sudah terdengar sejak setangah jam yang lalu, masih banyak siswa siswi yang mempersiapkan segala hal untuk esok hari, Pertandingan persahabatan antara sekolah sebelum ujian kenaikan kelas berlangsung bulan depan, maka sebagai bentuk kepedulian kedua sekolah ini kepada seluruh anak didiknya, kedua sekolah ini mengadakan perlombaan yang akan berlangsung selama beberapa hari kedepan.Tak ingin para siswanya dilanda stress untuk menghadapi ujian, jadi kedua sekolah ini berinisiatif untuk membuat siswa siswinya santai sejenak dengan adanya perlombaan ini. Istirahat sejenak dari banyaknya materi yang dipupuk sejak awal tahun ajaran lalu. "perlombaannya emang apa aja?" tanya Anggun yang melihat beberapa anggota OSIS dengan panitia penyelenggara membawa beberapa dus yang entah isinya apa."banyak loh, mulai dari olah raga, sains, senirupa sama kesenian lainnya," ujar

  • Ludus   48. Titip salam

    Tangan Bintang memeluk erat leher Darga membuat sesekali Darga menepuk tangan Bintang, namun bukannya dilepaskan malah semakin dieratkan, Bintang tertawa puas dan Darga menderita karena itu.Dengan sengaja Darga memutarkan tubuhnya dengan cepat membuat Bintang menjerit histeris karena putaran yang dilakukan Darga dilorong sekolah dengan lantai yang tak seberapa. Bagaimana ketika Darga berputar dan kakinya tak seimbang malah menabrak dinding kelas atau pilar?Sekarang terbalik, Darga yang tertawa puas dan Bintang yang menderita, beberapa orang yang kenal dengan Bintang ragu untuk menyapa karena jarang jarang Bintang yang dingin dan pendiam tertawa selepas itu."Ga udah ih cape," ujar Bintang disela jeritannya."yang cape aku, kan aku yang jalan," balas Darga dengan senyumnya."aku juga cape jerit jerit terus," ujar Bintang lelah kemudian menyimpan kepalanya dibahu Darga, membuat Darga mengembangkan senyumnya karena gema

DMCA.com Protection Status