Aloha, Baby's!
Mr. & Mrs. Player update!
Find me on:
@r_quella99
@girlsknight.official
Jangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍
🔹🔹🔹
BAB EMPAT
Tittup
Sepasang high heels membelah jalanan koridor. Wajah cantik dan tubuh molek Arabella menyala sempurna di tengah-tengah padatnya keramaian salah satu pusat perbelanjaan ternama di kota New York.
Gaun putih gading dengan belahan dada rendah di atas lutut itu melekat di tubuh rampingnya yang indah begitu juga dilengkapi dengan tas berwarna senada yang tersampir pada pundaknya dan menyempurnakan penampilannya. Polesan make up tipis juga rambut cokelat mudanya yang tergerai jatuh di pundaknya semakin menampilkan kesan seksi nan elegan darinya.
Beberapa kaum adam terang-terangan menatapnya penuh keterkaguman sementara sebagian yang lain beberapa kali terlihat mencuri pandang ke arahnya. Well, dengan segala pesona yang ada pada dirinya, tidak heran mereka kesulitan untuk hanya sekedar meliriknya sekali saja.
Sejak terakhir kali Arabella memergokinya menjalin hubungan diam-diam dengan Liana, tepat saat itu juga semuanya selesai. Dia tidak perlu repot-repot menemui Carl hanya untuk mengulang mimpi buruknya selama ini. Dan dia tidak membutuhkan penjelasan atau pun kata maaf dari mereka karena semua itu tidak ada gunanya. Lagipula, Arabella juga melihat kecocokan mereka, hubungan antara penggoda dan pengkhianat.
Bukankah itu terdengar manis?
Dering ponselnya bedengung, persis seperti beberapa jam yang lalu ketika Arabella mencoba mengabaikan mereka—pria-prianya. Ia menghela napas panjang, berpikir apakah mereka tidak memiliki kesibukan selain mengganggu dan menanyakan waktunya. Karena jujur saja ... Terkadang hal-hal remeh semacam itu sering kali membuatnya muak.
Dengan wajah ogah-ogahan, Arabella menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponselnya ke samping telinga.
"Hallo, Sweety ... Apa kau memiliki waktu?" suara lelaki mengalun dari ujung telepon.
Arabella menarik bibir, tersenyum kecut. "Maaf, Dear. Aku masih punya pekerjaan." jawabnya dengan nada menyesal.
Arabella sempat mendengar helaan napas lelaki itu sebelum kembali menjawab.
"Baiklah, semoga harimu menyenangkan."
"Tentu. Bye-bye...."
Dan dengan itu dia mengakhiri panggilan, kembali melanjutkan langkahnya—berniat mencari kado untuk Kylie Stevano; anak pertama Alessia—karena bocah itu terus saja menagih kado darinya yang tidak semahal pemberian Velove tahun kemarin. Menyebalkan memang, tetapi karena Kylie keponakan pertamanya maka dia tidak bisa marah pada bocah kecil itu.
Ponsel Arabella kembali bedengung dan bergetar dari dalam tasnya ketika ia menaiki tangga jalan pada undakan pertama. Dia sama sekali tidak mengharapkan wajah siapa pun terpampang dilayar ponselnya karena lagi-lagi mereka adalah salah satu teman kencannya.
"Yes, Dear?" Jawabnya dengan nada suara santai yang dipaksakan.
"Apa kau senggang, Honey?"
Pertanyaan yang sama dengan beberapa lelaki yang sebelumnya telah Arabella tolak ajakannya. Terlalu banyak selingan terkadang membuatnya kepusingan juga. "I'm so sorry ... Aku sedang bersama teman-temanku."
"It's okay, have fun honey."
"Yoo too, Dear. Bye-bye...."
Arabella mengembuskan napas panjang. Sepertinya ada baiknya ia mematikan ponselnya sementara. Dia ingin shopping dan menikmati me timenya.
Jadi, bisakah ada seseorang yang dapat mengerti dirinya?
Arabella sedang dalam mood yang cukup buruk hanya untuk kembali meladeni pria-prianya lagi. Sehari saja dia ingin bebas dan lepas. Tanpa gangguan seperti biasanya. Siang ini ia ingin libur dari gelar playernya. Nanti malam? Well, itu bisa dipikirkan nanti.
Arabella memasuki toko mainan anak-anak, berkeliling sebentar lalu keluar lagi. Tidak ada yang menarik. Arabella bahkan masih sangsi akan memberi hadiah apa pada si judes Kylie, bocah kecil itu terlalu menyebalkan seperti Albyazka Stevano, ayahnya. Dan ketika mata birunya masih mengedar menjelajahi sepanjang lantai ini, Arabella sempat terdiam begitu melihat di depan toko Hugo boss, seorang pria tampan berdiri di sana—nampak sibuk dengan ponselnya.
Well, libur bukan berarti tidak boleh menebar pesona, bukan?
Arabella berjalan penuh percaya diri sambil menenteng kacamata hitamnya yang sengaja ia lepaskan. Menyenggol pundak lelaki tampan itu dan menjatuhkan kacamatanya. Sontak hal itu membuat Arabella hampir terjatuh jika saja lelaki itu tidak menahannya.
"Kau baik-baik saja?" lelaki itu bertanya ketika melepaskan tangannya, dia menatap Arabella lengkap dengan pandangan keterkaguman.
Arabella mengerjap polos sambil mengulas senyum. "Maaf, aku tidak melihatmu tadi."
Lelaki itu tersenyum manis hingga memperlihatkan lesung pipitnya. "Bukan masalah, aku malah takut kau terluka."
Arabella menyunggingkan senyum menawannya. "I'm fine." balasnya membuat lelaki yang tidak ia ketahui namanya terpana beberapa detik ketika menatapnya. Lalu, lelaki itu merunduk dan memungut kacamata Arabella dan mengembalikannya.
"Milikmu." katanya menyodorkan.
"Thank you." katanya mengambil alih.
Tepat setelah itu satu kecupan mendarat di pipinya—membuat Arabella terperanjat. Ia menoleh dan lagi-lagi terkejut mendapati Keenan Maxfield berada di sampingnya. Parahnya lagi, lengan Keenan sudah bertengger di pinggangnya—menariknya lebih dekat sambil menunjukkan senyum jahilnya.
Ah, shit ... Jangan katakan kalau lelaki gila ini berniat menyingkirkan targetnya.
"Sorry, kekasihku tidak melukaimu, ‘kan?"
Lelaki asing itu tersenyum kikuk. "Oh, tidak. Bukan apa-apa. Aku masih ada urusan. Permisi." pamit lelaki itu pergi menjauhi mereka.
Seketika Arabella mencebik lalu menyikut perut Keenan keras, dan mengambil jarak. "Berhenti menggangguku, Ken!" sentaknya cukup pelan. Mereka di keramaian. Tentu saja Arabella harus menjaga imagenya.
Keenan sempat mengaduh sebelum kembali menyunggingkan senyum jahilnya. "Sepertinya kita berjodoh, Baby. Di mana ada kau, di situ juga ada aku."
"Itu karena kau mengikutiku!" sergahnya dengan wajah cemberut.
Keenan tersenyum tampan dengan jemarinya ia masukan ke saku celana. Tampak menawan dengan setelan kaos abu-abu yang di balut jas berwarna hitam yang ia gunakan pagi tadi. Dia terlihat santai dan fancy. "Kau terlalu memandang dirimu tinggi, Baby. But, its okay, aku tidak—”
Bunyi perut Arabella seketika menghentikan ucapan Keenan. Lelaki itu menyeringai lebar mendapati wajah Arabella sudah memerah malu.
Sialan! Kenapa harus sekarang?
Arabella memang belum sempat mencari makan siang ketika menghindari Carl yang bersikeras menunggunya di lobby butiknya. Alhasil dia memilih lewat dari samping gedungnya dan bergegas pergi tanpa sempat makan siang.
"Lepas, Ken." protes Arabella ketika Keenan menggandeng tangannya mengikuti langkah kakinya yang panjang. "Keenan Maxfield!"
"Diamlah, Ara. Kau tidak dengar? cacingmu kelaparan." katanya dengan tatapan lurus ke depan, tidak mengindahkan gerutuan Arabella di belakangnya seraya terus menggenggam tangan halus Arabella memasuki cafetaria.
Dan dengan ini Arabella menurut saja karena sejujurnya ia memang lapar. Pagi tadi ia hanya sarapan sedikit karena terburu-buru. Baru hendak membuka buku menu, Arabella mengangkat wajahnya begitu suara Keenan sudah mengalun. Tetapi bukan itu yang membuat Arabella terpengarah, melainkan beberapa menu yang Keenan pesan. Dan dengan santainya dia menutup buku menunya tanpa melirik Arabella sama sekali.
Menyebalkan!
Keenan menaikkan alis ketika Arabella memelototinya. "Kenapa kau menatapku begitu?"
"Kau tidak bertanya aku ingin makan apa?" kesalnya.
Keenan terkekeh pelan, menyunggingkan senyum geli. "Apa yang aku pesan belum cukup untukmu?" katanya.
Arabella terdiam sejenak. Ia pikir Keenan memesan untuk dirinya sendiri.
"Aku sudah makan kalau itu yang kau pikirkan." kata Keenan lagi.
Dan perkataan Keenan menjadi tanda tanya besar untuknya. Arabella mengernyit, menatapnya penuh pertimbangan. Jadi, menu yang Keenan pesan memang untuknya? Tetapi kenapa bisa kebetulan sesuai dengan yang dirinya sukai?
Alih-alih mengutarakan keingintahuannya, Arabella mencibir. "Percaya diri sekali aku memikirkan lelaki tidak penting sepertimu." ia mencebik sambil mengerucutkan bibir. "Kau menguntitku terlalu banyak, Maxfield." gerutunya.
Keenan hanya tersenyum miring dan kembali sibuk dengan ponselnya tanpa menanggapi gerutuan Arabella, sementara makanan yang Keenan pesan sudah terjejer rapi di atas meja hingga membuat Arabella semakin lapar. Arabella mengangkat wajah menatap Keenan yang masih menyibukkan diri dengan ponselnya, tampak benar-benar sibuk. "Kau tidak mau makan lagi?"
Keenan berhenti kemudian menatapnya sejenak. "Mau menyuapiku?" katanya tersenyum jahil.
Arabella mendengkus malas. "Tidak."
"Kalau begitu, makan." katanya santai namun mengandung perintah tanpa bantahan yang sangat kentara.
Keheningan membentang di antara mereka. Hanya suara dentingan sendok dan piring yang memenuhi meja, Arabella menikmati makanannya sendiri tanpa berniat ingin tahu apa yang Keenan lakukan dengan ponselnya. Dan ketika selesai, Keenan lalu membayar makanan Arabella dan kembali menggandeng tangannya untuk mengikutinya.
"Ke mana lagi?"
Pasrah dan menyerah. Arabella tidak mau susah payah mengelak hanya untuk berdebat dengan Keenan. Ia hanya menurut saja mengikuti langkah kaki Keenan karena dia tahu semua bentuk perlawanannya itu hanyalah sesuatu yang sia-sia.
Alih-alih menjawab, Keenan malah melingkarkan lengannya ke pundak Arabella, merangkulnya posesif begitu tatapan-tatapan haus dari kaum adam disepanjang mereka melintas terang-terangan menatapi Arabella.
"Turunkan tanganmu, Ken." protes Arabella mencebikkan bibirnya—tidak rela.
Seringaian jahil menghiasi wajah tampan Keenan. "Seperti ini?" kekehnya menarik Arabella lebih dekat.
"Keenan Maxfield...." Wajah Arabella sudah memerah menahan emosi yang siap meledak kapan saja. Dia Arabella Alison. Bisa-bisanya lelaki gila ini memperlakukannya seenaknya. Ingatkan Arabella untuk mencekik Keenan ketika mereka hanya berdua saja. Menyebalkan!
Keenan mengerling seraya mengulas smirknya yang Arabella tanggapi dengan putaran bola matanya. Dia membawa Arabella ke arena bermain. Arabella sontak berhenti dan bergeming di tempat ketika menginjakkan kakinya di sana.
What the hell! Untuk apa mereka kemari?
"Apa yang kau pikirkan, Ken? Untuk apa kemari?" tanya Arabella dengan wajah bodohnya.
"Tentu saja bersenang-senang. Aku tahu kau akan menolakku di ranjang jadi aku membawamu ke sini." jawabnya sekenanya.
Oke, Arabella akui apa yang Keenan katakan memang benar. Tetapi kenapa harus arena bermain? Tidak adakah tempat lain yang lebih berkesan lagi?
Otak Keenan memang benar-benar di luar dugaan.
Keenan membawa Arabella ke sudut ruangan dan mendudukkannya dibangku sembari memberi isyarat pada bawahannya untuk mendekat. Seorang lelaki bersetelan hitam dengan pin berwarna silver di dada kirinya itu lantas memberikan sebuah paper bag berukuran sedang pada Keenan lalu kembali ke tempat semula.
Well, Arabella bahkan baru menyadari kalau Keenan memiliki pengawal yang mengikutinya dari jarak yang cukup jauh—tepat ketika matanya tidak sengaja melihat keluar dari kaca bening di depan sana.
"Apa yang kau lakukan?" Arabella terkejut begitu menyadari Keenan berlutut di depannya seraya melepaskan sepatu tingginya dan menggantinya dengan sepatu sneakers berwarna putih yang sudah terpasang cantik di kedua kakinya.
Keenan mengulurkan tangannya yang Arabella raih dengan kening berkerut. "Untuk hari ini jadilah dirimu sendiri." katanya mengajak Arabella berkeliling.
Jadilah dirimu sendiri?
Kening Arabella kian melipat ke dalam. Kenapa seolah Keenan mengenalnya dengan baik, bahkan memintanya untuk menjadi diri sendiri setelah beberapa tahun terakhir Arabella menyadari kalau dia terlalu memaksakan diri dan menjadi orang lain yang bukan dirinya?
Arabella menyipitkan matanya, menatapnya curiga. "Apa kau juga menguntit kehidupanku, Ken?" tanyanya hati-hati.
Alih-alih menjawab, Keenan malah menempelkan bibir ke pelipis Arabella, mengecupnya ringan.
"Ken...," rengek Arabella menghentikan langkahnya. "Jawab aku." katanya serius.
Keenan tersenyum jahil. "Kalau kau mau tidur denganku, aku akan dengan senang hati menjawabmu, Ara." kerlingnya yang dibalas delikan tajam Arabella.
"Dalam mimpimu, Bastard!"
"Well, kalau dalam mimpi aku lebih sering melihatmu berada di bawahku dengan desaha—"
"Keenan Maxfield tutup mulut kotormu!" sentaknya galak. Ya lord ... Arabella sudah kepalang kesal menghadapi sikap Keenan yang tidak mudah ditebaknya. Pemikiran lelaki itu sama sulitnya memahami arti tatapan matanya yang misterius.
Lalu, pandangan Arabella terpaku pada game dance-dance revolution di belakang Keenan. Dulu ketika Girls knight masih remaja, Arabella sangat jago dibidang musik dan juga dance. Ingatan masa itu tiba-tiba berputar di kepalanya: masa remajanya yang menyenangkan dan jauh dari pengaruh laki-laki di saat itu. Dan hari ini ia kembali melihat permainan itu lagi, rasanya ... Seperti mengenang waktu yang telah lalu.
Keenan menyadari arah tatapan Arabella lalu mengulurkan satu tangannya. "Ingin battle?"
Arabella tercengang, berkedip dua kali. "No, Ken. Jangan bercanda."
"Aku tidak pernah main-main dengan perkataanku, Ara."
Setelah itu entah bagaimana ceritanya mereka berdua sudah asik berjoget mengikuti gerakan pada layar monitor game, seirama dengan gambar yang ada di depannya. Arabella tertawa lepas karena berhasil mengalahkan Keenan untuk yang ketiga kalinya. Mereka masih bermain—berteriak dan sesekali melemparkan gurauan, tampak asik sendiri tanpa memedulikan tatapan-tatapan beragam dari orang-orang di sekitarnya.
"Kau kalah, Ken!" teriak Arabella semangat.
Kalau bahagia sesederhana ini, lalu untuk apa arti kemewahan selama ini?
Keenan tersenyum, seakan tertarik begitu melihat binar bahagia dari wajah Arabella yang berseri-seri. "Sekali lagi. Setelah ini kita ganti permainan." tawarnya.
Arabella berdiri angkuh, tersenyum sombong. "Siapa takut?" kekehnya kembali bermain hingga Arabella lagi-lagi menang dalam 4 kali pertandingan diikuti tepuk tangan dari orang-orang yang sedari tadi mengerubungi mereka.
Arabella terkekeh malu dan menarik tangan Keenan pergi dari sana.
"Ini memalukan." gumam Arabella yang masih Keenan dengar.
"Apa itu malu? Apa itu sejenis makanan?"
Arabella tertawa ringan sambil memukul lengan Keenan geli. "Menyebalkan!" katanya geli.
"Sedih, senang, kau sendiri yang merasakannya, Ara. Jangan mau diperbudak ego, dia adalah sesuatu yang sering menyakiti diri sendiri."
Arabella terpana, menatapnya dengan pandangan baru. Dia tidak menyangka Keenan yang terlihat sangat kritis ternyata pemikirannya sangatlah sederhana. Dan itu jauh dari kesan kemewahan yang mengelilinginya. "Poin bagus, Dude."
"Siap untuk permainan selanjutnya?"
Arabella mengangguk antusias. Tersenyum begitu Keenan membawanya mencoba permainan Maximum Tune dan kembali mengajaknya berduel. Arabella tentu saja tidak keberatan dan mereka sudah siap di posisi masing-masing. Terlintas sebuah ide dibenak Arabella ketika mereka hendak memulainya. "Kali ini aku ingin hadiah kalau aku menang."
Keenan mengangkat satu alisnya. "Apa pun. Semuanya mudah bagiku."
Arabella mendengkus, nampak geli dengan kesombongan Keenan. "Sombong sekali Anda. Well, bukan apa tapi aku mau kau menepati janji."
Keenan lagi-lagi mengangkat satu alisnya.
"Ken...," rengek Arabella.
Keenan mengalah. Menganggukan kepalanya pasrah. "Ya-ya ... Katakan."
"Kau harus menepati janji kalau kau tidak boleh menyentuhku tanpa seizinku."
"Deal."
Arabella menyipitkan mata, tidak percaya. "Kau janji?"
"Cepatlah, Ara. Kapan kita akan memulainya,"
"Janji dulu!"
"Baik-baik ... Aku janji. Tapi kalau aku menang, aku tidak perlu izin untuk menyentuhmu."
"Enak saja!" balas Arabella melotot.
Keenan menyeringai jahil. "Harus adil, Baby." katanya santai.
"No! Hanya aku yang boleh mengajukan permintaan. Kau tidak boleh." tolak Arabella sambil menggeleng keras.
"Semaunya saja." cibir Keenan mengendikkan bahu hingga membuat Arabella tersenyum semangat.
"Jangan lupakan kalau kau yang mengajariku, B-a-b-y...."
Mereka saling menatap, tersenyum.
"Ready?"
Keenan menunjukkan smirk yang Arabella tangkap sebagai sebuah penghinaan. Hal itu tentu saja Arabella tanggapi dengan senyum meremehkan yang sangat kentara. Terlebih, Arabella merasa yakin dan percaya diri mampu mengalahkan Keenan seperti permainan yang sebelumnya.
"Go!"
HOPE YOU LIKE!
Aku berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, mohon untuk selalu support aku terus. Dengan cara like, coment and follow Ya!
Biar makin greget .. Ajak juga teman-temanmu, saudara, pacar, tetangga, kenalan atau bahkan mantanmu untuk baca babang Ken dan qaqa Ara. Sekalian juga kalian bisa share ke w*, i* story, F******k, Twitter ataupun postingan kalian yang lain. Ajak mereka join bareng kamu disini!
Sebelumnya Aku ucapkan terima kasih sangat atas partisipasi dan keikhlasan klean klean klean semua.
TANGKYUUU and LOVE U Baby's
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB LIMAUgly wolf dollSial!Arabella merengut sambil menatap Keenan kesal. Sementara Keenan hanya tersenyum geli, sengaja mendekatkan wajahnya hendak mencium Arabella, tetapi Arabella lebih dulu menutup bibirnya menggunakan telapak tangan yang mana kecupan Keenan mendarat di punggung tangannya.Mencebik, Arabella mendorong tubuh Keenan dan mengambil jarak. "Aku memang kalah, tapi kau tetap tidak boleh menyentuhku sembarangan."Keenan memasukkan tangan ke saku celana, tersenyum begitu Arabella terus menatapinya dengan sorot peringatan. "Aku pernah bilang padamu kalau aku tidak perlu perse
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB ENAMFond memoriesArabella mengembuskan napas dengan senyum lebar yang terpantri di wajahnya. Ia mengangkat gaun indah nan lucu yang baru saja selesai ia kerjakan dan menatapnya puas. Ulang tahun Kylie dirayakan di pulau pribadi milik Stevano dan hanya dihadiri kerabat dekat mengingat pesta acaranya mulai dari pagi sampai malam, menginap di sana seraya liburan. Bukankah itu menyenangkan?Beberapa kali Arabella sempat berpikir untuk membeli hadiah tetapi ketika dipikir kembali, dia adalah seorang desainer. Lalu, kenapa ia tidak memberi hadiah yang memiliki kesan daripada mewah. Dan akhirnya, Arabella memilih untuk membua
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB TUJUHI'm not your bitchArabella mengerjap ketika usapan halus di wajahnya terus mengusik tidurnya. Arabella lelah, dirinya masih mengantuk. Erangan protes meluncur mulus dari bibirnya. Dan seharusnya semua orang sudah tahu kalau dia benci di ganggu di pagi hari. Menyebalkan!Sayangnya, sentuhan itu makin lama semakin mengusiknya, apalagi ketika jemari kasar seseorang membelai bibirnya yang terbuka. Oh, shit! Siapa yang mengganggunya sepagi ini!"Bangun, Ara...."Suara ini...Sedetik setelahnya Arabella merasa bagaikan disiram air dingin begitu ia membuka mata dan mengumpat ket
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB DELAPANWhy shouldn't you include thatKegembiraan terpancar dari wajah-wajah mereka begitu berkumpul di tepian pantai merayakan ulang tahun Kylie. Setelah acara tiup lilin, mereka mengadakan barbeque dan menjadikan pesta di pantai ini terasa lebih menyenangkan.Arabella memberikan kadonya pada Kylie yang bocah itu terima dengan senyuman, tetapi tatapan matanya tetap memusuhinya. Arabella sebenarnya tidak tahu kenapa Kylie bisa tidak menyukainya. Terhitung sejak Kylie kerap kali diajak ketika perkumpulan Girls knight, bocah kecil itu terus menatapnya tidak suka."Ky, Aunty ingin bertanya deng
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB SEMBILANBut why is it empty?Arabella tersenyum sambil menyesap ice green tea nya. Menikmati suasana nyaman bersama Erlan di sampingnya, menemaninya minum setelah dirinya kembali ke New York sore tadi. Arabella mengulurkan tangan menyentuh luka Erlan di sudut mata juga bibirnya. Meringis begitu menyadari kalau luka itu karenanya, tetapi Arabella malah menghabiskan waktu bersama Keenan dan melupakan lelaki itu.Oh, shit! Sebenarnya ini kesalahan Keenan atau malah kesalahannya sendiri?"Maaf meninggalkanmu begitu saja, Er." katanya dengan wajah menyesal. Padahal, dalam sudut hatinya Arabella t
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB SEPULUHIndecisive"Carikan aku data, Kei."Keira melirik Arabella malas sambil mendengkus. Sudah dipastikan kedatangan Arabella ke mansionnya selalu memiliki tujuan. Velove sedang dalam perjalanan bisnis juga Arabella yang di minta pulang kedua orang tuanya membuat Keira turut mengikuti mereka. Pulang ke mansion keluarga.Mereka memang diizinkan untuk tinggal di apartemen tetapi para orang tua selalu meminta waktu agar mereka sesekali tinggal di mansion. Oleh karenanya, sudah bukan rahasia kalau mereka sering berpindah-pindah tempat."Siapa kali ini?" tanya Keira beringsut bangun, mer
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB SEBELASDo or you will lose meArabella menatap dirinya di cermin. Memperhatikan bayangan dirinya sendiri dari pantulan kaca. Riasan natural dengan perpaduan lipstik merah yang terpoles di bibirnya menyempurnakan gaun putih gading yang Arabella pakai. Gaun berbelahan dada lumayan terbuka dengan serat kain tembus pandang yang melekat pada tubuh Arabella makin menambah kesan seksi dari dirinya, menyempurnakan penampilannya.Arabella membandingkan dirinya yang dulu dengan sekarang, dan inilah dia. Jauh dari kesan dirinya di masa lalu. Dirinya yang sekarang adalah Arabella sang player. Tidak jauh dari kata seksi lengkap dengan sik
Aloha, Baby's!Mr. & Mrs. Player update!Find me on:@r_quella99@girlsknight.officialJangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍🔹🔹🔹BAB DUA BELASNot now, Baby..."Lakukan atau kau akan kehilanganku selamanya." suara Arabella mengalun penuh rayuan. Mendesak sekaligus memperingati.Keenan terpengarah sejenak begitu Arabella memiringkan kepalanya, memberinya akses penuh untuk memulainya. Memenuhi kebutuhannya. Tidak. Jelas Keenan tahu Arabella tengah diselimuti emosi dalam dirinya, Arabella tidak sepenuhnya sadar. "Aku tidak bercinta dengan wanita mabuk, Ara." gumamnya dengan geraman rendah."Persetan! Sudah kukatakan aku tidak mabuk, sialan!" sentaknya marah, tidak terima. "Sentuh aku di mana pun. Aku milikmu malam
Aloha, Baby's!Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan tentunya baik-baik saja, ya...Kangen notif Lovely BASTARD muncul gak? Ann aja kangen interaksi sama kalian di laman komentar, masa kalian ga kangen siiii. Ann maksa buat dikangenin! Ann tuh ga punya banyak teman, anak rumahan banget. Jadi, kalau ga ada interaksi sama kalian tuh rasanya hampa. Ann cuma punya kalian, jadi, jangan bosen-bosen menuhin/war sama Ann tiap ketemu di komentar, ya 5555 Okay, sekian basa-basinya. Kali ini, Ann muncul kembali membawa kabar gembira untuk penggemar Yayang Ken & Baby Ara—berniat untuk menginformasikan bahwa—Lovely BASTARD sebentar lagi akan TERBIT. Yey!Senang, ga? Harus senang dongs—Banyak bonus dan kejutan yang menanti soalnya! AhahaAda yang sudah penuh belum celengannya? Siap-siap ga perlu nunggu lagi 555📍Oke, sekarang kita lanjut ke pembahasan tentang Pertanyaan yang mungkin ingin kalian tanyakan. Simak baik-baik, ya:📌Q: Kak, Lovely BASTARD terbit di mana?A: Masih di
PESAN TERSEMAT _________________________ Hai, Baby's GIRLS KNIGHT 'TEAM mari serbu dengan Follow akun R_Quella juga I* @r_quella99 & @girlsknight.official Teruntuk cantik&gantengnya LB, thank you apresiasinya. Mari kita jaga pacar/kapal kita _________________________ Extra part 1 Katedral Bern, Bern—Switzerland | at 09 : 53 am. Pesta terbesar tahun ini di salah satu gereja menjadi sejarah baru keluarga Maxfield. Lampu kamera menyala di pelataran gereja, para tamu undangan bergumam kagum dan para reporter dengan cekatan mencari-cari judul legendaris untuk pernikahan dua pasang kekasih yang sejak berita kemunculan mereka sempat menghebohkan sosial media. Akhir dari kisah seorang Casanova bertemu player akan di mulai di sini. Menutup lembaran lama untuk bersiap membuka lebaran baru sebagai keluarga.
PESAN TERSEMAT📌_________________________Hai, Baby's🙌Cintai Girls Knight sama RATA, ya!GIRLS KNIGHT 'TEAM beri satu Emoticon🔥Follow akun R_Quella juga IG @r_quella99 & @girlsknight.officialMakasih sudah Voment🤟_________________________BAB LIMA TUJUHEpilogSchaffhausen Rhein Falls, Switzerland | at 16 : 38 PmHamparan air yang mengalir sekilas nampak seperti gumpalan awan putih di atas langit. Hawa sejuk seketika memenuhi mereka, bergerak lembut dan perlahan di sela-sela hilir orang-orang yang datang dan pergi.Arabella mendekat ketepian dinding yang menjorok ke arah aliran air yang deras di depan mereka. Satu pertanyaan konyol terbesit di dalam benaknya; bagaimana kalau tiba-tiba pondasi ini runtuh? Well, meski sudah teruji aman Arabella tetap penasaran dengan itu.
PESAN TERSEMAT📌_________________________Hai, Baby's🙌Cintai Girls Knight sama RATA, ya!GIRLS KNIGHT 'TEAM beri satu Emoticon🔥Follow akun R_Quella juga IG @r_quella99 & @girlsknight.officialMakasih sudah Voment🤟_________________________BAB LIMA ENAMEverything is changingKeenan dan Arabella keluar dari sebuah restoran setelah selesai mencari makan karena Arabella kembali lapar setelah hampir tiga jam mereka berjalan-jalan. Terik matahari tidak melunturkan semangat petualangan mereka. Keenan sempat bertanya pada Arabella untuk beristirahat di hotel tetapi Arabella menolak karena katanya rasa lelahnya hilang dengan keindahan-keindahan yang dia lihat."Ini bukan hanya tentang dirimu, Ara." protes Keenan yang entah keberapa kalinya dia meminta untuk melanjutkan perjalanan mereka besok-besok tetapi Arab
PESAN TERSEMAT📌_________________________Hai, Baby's🙌Cintai Girls Knight sama RATA, ya!GIRLS KNIGHT 'TEAM beri satu Emoticon🔥Follow akun R_Quella juga IG @r_quella99 & @girlsknight.officialMakasih sudah Voment🤟_________________________BAB LIMA LIMAReady for an adventure?Usapan halus menyapu sepanjang wajah Arabella yang tertimpa lengannya sendiri. Tiupan halus nan hangat di depan wajahnya memaksa Arabella membuka mata, mengerjap begitu cahaya lembut memasuki retinanya dan tersenyum begitu wajah tampan Keenan menjadi pemandangan pertama ketika matanya terjaga.Sungguh mimpi yang indah."Kita sedang liburan. Apa kau tidak berniat untuk menikmatinya, Ara?" suara lembut Keenan mengalun disertai bibirnya yang menempel di kening Arabella lama. 
PESAN TERSEMAT📌_________________________Hai, Baby's🙌Cintai Girls Knight sama RATA, ya!GIRLS KNIGHT 'TEAM beri satu Emoticon🔥Follow akun R_Quella juga IG @r_quella99 & @girlsknight.officialMakasih sudah Voment🤟_________________________BAB LIMA EMPATThere is no bad placeHotel des Bergues, Geneva—Switzerland | at 07 : 26 pm.Matahari sudah menggelincir begitu mereka sampai di hotel. Ini hari yang panjang untuk Arabella meski belum genap 3 jam setibanya mereka di sini. Lain hal dengan perdebatan batin dan logikanya, Arabella lelah. Benar-benar lelah hingga dia hanya ingin menggelung diri dalam selimut.Arabella tidak menyukai kejutan tetapi Keenan merupakan salah satu lelaki yang tidak terduga. Arabella bahkan tidak dapat membaca pergerakan lelaki itu meski k
PESAN TERSEMAT📌_________________________Hai, Baby's🙌Cintai Girls Knight sama RATA, ya!GIRLS KNIGHT 'TEAM beri satu Emoticon🔥Follow akun R_Quella juga IG @r_quella99 & @girlsknight.officialMakasih sudah Voment🤟_________________________BAB LIMA TIGAEarly new realityDi hari berikutnya, Arabella benar-benar tercengang begitu private jet Keenan mendarat di Bandar udara yang menyatakan bahwa mereka sampai di Swiss.Ya, Tuhan ... Kenapa? Dari sekian banyak tempat kenapa mereka harus berpijak lagi di tempat ini? Tempat yang menjadi awal hilangnya jati diri Arabella beberapa tahun lalu.Arabella tidak yakin dia benar membenci tempat ini atau hanya muak dengan kilasan malam itu. Semuanya terasa sama saja, tidak ada bedanya."Apa yang bisa kau j
PESAN TERSEMAT📌_________________________Hai, Baby's🙌Cintai Girls Knight sama RATA, ya!GIRLS KNIGHT 'TEAM beri satu Emoticon🔥Follow akun R_Quella juga IG @r_quella99 & @girlsknight.officialMakasih sudah Voment🤟BAB LIMA DUAWhich made me surviveArabella tidak dapat menyembunyikan perasaan leganya begitu Peter menerima kehadiran mereka. Sayangnya, Arabella sama sekali belum membicarakan ini pada keluarganya sendiri. Arabella yakin kalau ibunya tahu, dia akan lebih heboh dari dirinya sendiri.Sejak lama Megan mengharapkannya untuk benar-benar serius mencari pendamping hidup tetapi Arabella selalu mengabaikannya. Tentu saja, karena dia masih belum sepenuhnya sembuh, belum sepenuhnya berani sampai ... Keenan Maxfield muncul. Bajingan tampan yang mati-matian ingin Arabella hindari sejak pertemuan
PESAN TERSEMAT📌_________________________Hai, Baby's🙌Cintai Girls Knight sama RATA, ya!GIRLS KNIGHT 'TEAM beri satu Emoticon🔥Follow akun R_Quella juga IG @r_quella99 & @girlsknight.officialMakasih sudah Voment🤟_________________________BAB LIMA SATUHe's not badDetik demi detik berlalu ketika jaksa juga pengacara Lidya saling melontarkan argumen mereka. Berusaha saling mengungguli untuk sampai di kesepatakan yang sempurna. Memperoleh dukungan atas tindak kejahatan Lidya."Dengan semua bukti yang terarah pada terdakwa Lidya wilter. Terbukti Terdakwa merencanakan kejahatan dan mengambil dengan kejam kehidupan korban yang berharga, Atas nama keadilan dan hukum yang tegas pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup pada Terdakwa menurut hukum pidana pasal 340." suara ketukan palu mengakhiri sid