Beranda / Pernikahan / Love in the Dark / Bab 3. Bulan Madu

Share

Bab 3. Bulan Madu

Penulis: DEKIF5
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"HAh''

"Hah, hah, heh, ho gue tanya pinggang lo sakit gak?'' tanya Laura sekali lagi.

PLAK

"Sakit tahu kenapa kening gue di jitak,'' keluh Laura mengusap keningnya.

'Lo lo lo gue ini suami lo. Lebih tua dari lo, bisa kah panggil lebih sopan,'' ujar Bara.

Laura menatap malas ke Bara.'' Kamu dah, itu pun jika di depan para orang tua, karena gue kagak terbiasa,'' ucap Laura.

''Bang kek, mas kek, sayang kek ini kamu, nanti apa yang di pikirkan sama para orang tua,'' protes Bara.

''Bener juga, tapi gue ogah panggil sayang - sayang gitu jadinya kayak kepala lo peyang. Biar enak abang aja deh,'' ucap Laura.

''Itu lebih enak di dengar,'' ucap Bara.

''Udah kan, gue mau mandi bye bye.'' Laura langsung masuk ke dalam kamar mandi.

''Dasar bocah,'' ucap Bara menggeleng kepala.

''Ssssett pinggang masih sakit lagi,'' ringis Bara memegang pinggangnya.

Di meja makan para orang tua telah berkumpul. Dari arah tangga Bara dan Laura bersama menuruni anak tangga. ''Lihat pengantin baru sudah datang,'' kata Mama Bara.

Semua orang langsung menoleh ke arah Bara dan Laura datang. ''Selamat pagi semuanya,'' sapa Laura.

"Selamat pagi semua,'' sapa Bara.

Mereka berdua telah ikut bergabung sarapan bersama. ''KIrain mama, kamu gak bakal keluar kamar dan sarapan di dalam kamar,'' ucap Mama Laura.

Kening Laura berkerut.'' Maksud Mama apa? lagian aku masih bisa jalan ya bisa turun berjalan lah,'' ucap Laura.

''Jeng aku jadi curiga putraku dan putrimu belum buatkan kita cucu deh,'' ujar Mama Bara.

BUUUYUUURRR

Sontak saja Bara langsung menyemburkan air yang dia minum. Lain dengan Laura mendelik matanya setelah mendengar perkataan mertuanya.

''Jeng bener, aku saja yang dulu saat masa pengantin baru sampai tak bisa jalan saking ganasnya suamiku," ucap mama Laura malu- malu.

"Ah aku pun juga jeng bahkan saya dan dan suamiku sampai betah saat bulan madu kami di kamar terus," timpal Mama Bara.

Kedua bapak- bapak kini justru bersemu merah wajah mereka. Laura dan Bara sampai terpelongoh dibuat tinggal random kedua orang tua mereka. "Ah mama, papa masih bisa kok kayak waktu kita pengantin baru," ucap Papa Laura malu- malu kucing.

"Lah papa ikutan juga," batin Laura menatap geli sang papa.

"Ah mau kita ikut bulan madu kedua ma," ucap Papa Bara menarik turunkan kedua alis miliknya.

PLAK

Bara menepuk jidatnya papanya tak jauh beda dengan papa mertuanya. "Sudah cukup, cukup ini mau sarapan di meja makan bukan justru mendengarkan kalian nostalgia masa muda," kentus Bara menghentikan obrolan absuard para orang tua.

"CK. Maka nya Bar, buka segel dong biar rasakan apa yang kami dulu kami rasakan saat penggantin baru," ledek sang papa Bara.

"Sudah lah Pa, mereka juga bakal pergi bulan madu kok. Mama dan jeng besan udah pesankan tempat bulan madu terbaik deh pokoknya untuk mereka," ujar Mama Bara.

Bara dan Laura menatap satu sama lain. "Wah bagus tuh ma, emang pintar deh istriku ini biar kita bisa gendong cucu secepatnya," ucap papa Bara dengan girang membayangkan dirinya tak sabar mengendong cucu.

"Setelah kalian sarapan lekas bereskan baju- baju kalian ke dalam koper oke," suruh Mama Laura.

"Tapi ma, besok Laura masuk kampus loh," tolak Laura beralasan besok dirinya masuk kampus.

"Papa udah izin kok ke kampus Kamu selama satu Minggu kamu tak masuk," jawab sang papa membuat Laura tak berkutik lagi.

Laura tak menjawab dia menyenggol sikut suaminya. "ngomong dong," desak Laura berbisik.

Bara malah mengangkat kedua bahunya dan sibuk menikmati sarapan paginya. "Laki satu ini tak bisa di andalkan AAAARRRRggg hidup tenang gue!" pekik Laura sudah pasrah dengan hidupnya. Dia jadi tak berselera makan jadinya.

Dua jam kemudian mereka sudah berada di bandara. "Baik - baik ya sayang di sana jangan lupa oleh- olehnya harus bawa cucu titik," tintah sang mama cepiki- cepiki dengan putrinya.

Laura mendesah kasar."Ingat sayang saat di sana hajar aja terus kalahkan suami di ranjang sayang.Jangan mau kalah dulu mama mertua mu mengalahkan papanya Bara," ucap absuard mama mertua.

Laura jadi bergedik ngeri dia memasang senyum terpaksa. "Insyaallah ma," ucap Laura.

"Boy ingat ajaran papa tadi oke," ucap Sang papa mertua mengedipkan sebelah matanya.

"Ya boy pokonya lakukan apa yang kami katakan di jamin hasilnya markotop deh," timpal papanya mengajukkan Jempol.

Bara hanya mengaruk kepalanya tak gatal."Pesawat kami udah mau take off pa, papa mertua kami harus cek in," ucap Bara mendorong kopernya dan milik istrinya juga.

"Yuk," ajak Bara menuggu sang istri sibuk berpamitan.

Bara dan Laura berjalan menuju pemeriksa tiket pesawat. Para orang tua melambai tangan, di balas Laura juga dengan melambai tangan sebelum menghilang dari pandangan para orang tua mereka.

Pesawat pun lepas landas menuju pulau Jeju. Beberapa jam kemudian pesawat sampai di pulau Jeju. Kini sepasang pengantin baru memasuki hotel yang sudah di pesan oleh kedua nyokap mereka.

"Ah empuknya bisa juga tiduran di kasur empuk," ucap Laura berguling sana kemari menikmati kasur kamar hotel mereka.

Bara terseyum kecil melihat tingkah anak kecil dari Laura. Di letakan kedua koper mereka dekat lemari pakaian. Bara berjalan menghampiri jendela, di bukanya agar udara masuk kedalam.

"Pandai mama dan mama mertua milih tempat udaranya sejuk pula," puji Bara menghirup udara segar dari partai tak jauh dari hotel.

Bara menyusun pakaian miliknya ke lemari."Kita ke lantai yuk," ajak Laura mengharap ke arah Bara.

"Selesai saya nyusun baju dulu ya," jawab Bara.

"Apa gak terlalu formal ya kita ngomong gini aja deh kayak dulu panggilnya Abang dan adek gimana?" tanya Laura sudah mulai lunak.

"Tumben tak keluar kondam nya, sakit kah," ucap Bara meninggal kopernya dan berjalan menghampiri Laura, cek kening Laura.

"Apaan sih," ucap Laura menepis kasar tangan Bara di keningnya.

"Gak panas, ya biasanya marah- marah dah gitu panggilnya gue, Lo lagi wajar Abang bertanya- tanya dan heran," ujar Bara.

"CK. Namanya belum sepenuhnya menerima pernikahan dadakan gini, auto masih syok lah," ucap Laura berdecak kesal.

"Abang pikir kamu benci Abang, ya udah yuk kita main pantai dulu baru benahi baju - baju dalam koper kita," ajak Bara mengacak-acak rambut Laura.

"Iss bang berantakan jadinya rambut Laura, yuk lah," ucap Laura menarik tangan Bara.

Bara terseyum dan membiarkan Laura menarik tangannya.

✨ BERSAMBUNG ✨

HAPPY READING 📖📖📖🤓🤓

LIKE, KOMEN DAN VOTE SEBANYAK MAKKK . AUTHOR BUTUH DUKUNGAN KALIAN MAKKK

Bab terkait

  • Love in the Dark    Bab 4. Bule ganjen

    Laura berlari sana kemari dengan telanjang kaki. "Huuuiii... asik bener dah!" teriak Laura merentangkan kedua tangannya menghirup udara segar dari pantai. Bara hanya melihat Laura terduduk di pasir tempat sepatu mereka berada. "Cantik jika dia terus tersenyum," puji Bara memotret Laura sedang jongkok mengutip cakang keras di tepi pantai. "Hay, boleh kenalan tidak," sapa seorang wanita bule dengan baju pantai seksi. ( Anggap aja bulenya bicara bahasa Inggris sebab author malas Mak cari di google hehehe)Bara mengkerut kening melihat wanita bule datang - datang minta kenalan. Tanpa izin wanita bule itu malah santai duduk di sebelah Bara. Auto geser menjauh lah Baranya."Kenali aku Mischa," ucapnya mengeluarkan tangan untuk di jabat. "Bara," Jawab singkat Bara tanpa mau berjabat tangan dengan Wanita bule tersebut. Wanita bule itu kembali menarik tangannya." Kamu kemari sama siapa?" tanya Wanita bule tersebut.

  • Love in the Dark    Bab 5. Ketemu Mantan

    Bara cemberut mendengar ledekan terus - menerus dari Laura. "Ule ulu ulu suamiku gak tahu ya. Udah dong masang muka asemnya, gak enak tahu dilihat," ucap Laura masih cekikikan. "Terus - terus ketawa yang lebar kayak kuntilanak," sungut Bara merajuk di pinggir ranjang. "Udah ah bang, sakit perut adek mending Abang pergi mandi gih biar adek aja beresin nih kamar," ujar Laura. Bara pun melengos pergi masuk ke dalam kamar mandi. "Astaga niat banget nih para emak - emak sampai petugas hotel harus sediain baju kayak gini CK,CK,CK," ucap Laura geleng kepala sambil membersihkan tempat tidur mereka. DRIIIIINGSaat Laura sibuk membereskan taburan bunga, mendengar nada dering telepon, Laura menghentikan sejenak kegiatannya."Hallo ma, ada apa ma?" tanya Laura. "KHem ingat ya jangan lupa beri mama cucu saat kalian pulang bulan madu," sahut mama Laura di sebrang sana. Laura memutar bola matanya."Halo... halo Ma, gak dengar ma? a

  • Love in the Dark    Bab 6. Otw pulang

    Sudah seminggu lamanya Laura dan Bara berada di Bali.Dan hari ini mereka berdua berkemas mau pulang menuju bandara. "Lau, koper Abang udah di siapin?" tanya Bara bercermin di kaca. "Udah bang, aman tuh mah. Oh iya Bang kita langsung ke apartemen Abang kan? ingat Bang perjanjian kontrak nikah kita," ucap Laura mengingatkan Bara kembali. "CK aman tuh dek, urusan Mama entar jadi urusan Abang," Jawab Bara. "Yuk sekarang kita turun kebawah," ajak Bara menyeret dua koper dan Laura jalan terlebih dahulu. Sampai lah meraka di pintu keluar hotel menunggu mobil jemputan mengantarkan mereka berdua ke bandara. Mobil pun sampai sang supir membantu menaruh koper - koper di bagasi mobil lalu mengantarkan penumpang ke bandara. Selama dua jam pesawat baru lepas landas di Jakarta. Bara langsung menuju ke apartemen miliknya. Setelah sampai Bara menyeret kedua koper dan langsung naik ke life. Bara menekan kata sandi milik apartemen n

  • Love in the Dark    Bab 7. Amel buat onar

    "Justru gue yang nikah," ujar Laura sambil berjalan. "APA LO UDAH NIKAH!" serempak ketiganya. Laura gelagapan mendengar teriakan dari ketiga sahabatnya."Hussst Buser deh Lo pada bisa diam gak." Laura mengkode sahabatnya jari telunjuknya di bibir untuk diam. "Wah setelah habis kampus Lo harus jelasin ke kita - kita," ucap mika memiting kepala Laura dan menyeretnya ke kelas. "Aaakh sakit bodoh khuk... khuk... dasar gila punya temen pada kagak ada ngotak," maki Laura lehernya terasa tercekik akibat ulah piting mika. Di kantor Bara memeriksa beberapa dokumen agar saat rapat dia bisa meninjau ulang hasil kerja karyawan nya. Toktok"Masuk!" "Maaf pak, ketua Presdir mencari anda," ucap sekertaris nya."Ah ya kamu boleh pergi," perintah Bara. Masuklah Papa Bara langsung duduk di sofa. Bara beranjak berdiri dan duduk di samping Papanya."Tumben Papa kesini pasti ada niat terse

  • Love in the Dark    Bab 8. Buku Diary

    "Andre jangan tinggalkan Aku!" pekik nya beranjak berdiri tak peduli bajunya basah akibat kuah SOP. Amel mengejar Andre yang tak menggubris panggil nya. "Rasain tuh nenek lampir," kentus Poppy. "Hufff untuk mulut kita pada bar - bar ya kan?" Mika, Poppy dan Chintya pada bernafas lega, awalnya mereka kaget ulah Amel benar - benar Licik. Tapi pada akhir mereka yang berhasil buat Amel malu. Laura terkekeh mengingat perkataan pedas dari ketiga sahabatnya."Loh kok tahu Pop di Amel suka membuka selangkangan banyak cowok?" tanya Laura. "Hehe gue cuman nebak dari cerita Lo yang ngatakan si Amel dan Andre berlibur di Bali otomatis mereka pasti melakukan yang ah hi hu dong," Jawab Poppy. Ketiga temannya pada melongoh."Entahlah lagian itu bukan urusan gue juga," ujar Laura menyeruput es jeruk nya. Si taman Kampus Andre dan Amel berdebat hebat. "Bisa gak sih kamu gak cari masalah teruuuus aku capek dan malu tahu," n

  • Love in the Dark    Bab 9. Itu adek

    Laura terkejut mendengar suara Bara. Buku diary itu sampai terjatuh. Membuat Laura panik seketika. Bara berjalan maju mendekati Laura lalu menunduk mengambil buku diary tersebut. Laura gelagapan dibuat."It- itu tadi adek gak sengaja temuin buku itu, Bang," kata Laura gugup. "Ah begitu ternyata, tapi adek gak lihat kan. Isinya?" Bara terseyum jahil. "Tidak, Ya mana mungkin adek baca buku diary Abang, lagian Abang kok nulis buku diary gitu kayak cewek aja," Kila Laura. "Ya sudah jika adek gak baca, kenapa adek grogi gitu?" lagi- lagi Laura di buat salah tingkah oleh Bara. "Mana ada, adek gak gugup dan grogi tuh," ngeles Laura padahal aslinya iya. "Ya sudah jika gak, Abang cuman antarkan baju nganti dari mama, ya sudah ya Abang balik lagi ke ruang kerja Papa." Laura menerima baju tersebut. Setelah kepergian Bara, Laura langsung berganti pakaian nya. Di teras rumah utama Bara duduk di ayunan, dan membuka buk

  • Love in the Dark    Bab 1. Nikah Dadakan ( Menganti sang kakak)

    Laura Amalia Baskara, putri kedua dari kelurga Baskara. Yah sang empu lagi enak - enak tidur di kasurnya yang empuk. Karena semalem dia kelelahan membantu sang mama menyiapkan pernikahan kakaknya."Lau, bangun ih ini anak gadis susah banget dibangunin," ucap namanya menepuk pipi Laura."Kalau gak bangun mama siram ini," ancam mama Laura. Laura lekas bangun setelah mendengar ancaman Mama tercintanya. "Ya ma ini aku mandi!" pekik Laura masuk ke kamar mandi, mamanya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak keduanya."Mama tunggu dikamar kakakmu lau!" teriak mamanya pergi ke kamar putri sulung."Iya ma!" sahut laura dari dalam kamar mandi."Ah seger banget, saat nya dandan tampil cantik di MUA kakak ah,'' ucap Laura jalan menuju kamar kakaknya yang telah di hias seperti kamar pengantin umumnya.KLEKLaura masuk ke dalam.'' Ma dan___'' ucapan Laura terhenti melihat mamanya nangis di pelukan sang papa.

  • Love in the Dark    Bab 2. Perjanjian Kontrak Nikah

    Bara mengecup kening Laura, sentak saja Laura kaget.Tubuhnya menegak kaku merasakan sensasi seperti tersengat listrik. Bara mengucapkan doa di ubun- ubun Laura. Pernikahan mereka berjalan dengan lancar. DI depan panggung resepsi keduanya memasang senyum bahagia. Agar tamu undangan tidak curiga."Ternyata jadi pengantin capek juga cuy, berdiri seharian,'' keluh Laura duduk di kursi pelaminan sebentar dan memijat kakinya yang pegal.''Perlukah saya antar kamu ke kamar,'' tawar bara melihat istrinya tampak kelelahan. ''Apa -apaan coba maksud dia, atau jangan -jangan dia mau ---- wah kudu di jelaskan nih sama orang,'' batin Laura mendongkrak ke atas.''Gak. Gk perlu masih banyak lagi tamu undangannya," ujar Laura."Tapi ----""Ada apa nih?" tanya Mama Laura datang naik ke atas pelaminan. "Ini ma Laura capek deh ma, namun saat Bara tawarkan ke kamar eh katanya masih banyak tamu undangan," Jawab Bara langsung Laura

Bab terbaru

  • Love in the Dark    Bab 9. Itu adek

    Laura terkejut mendengar suara Bara. Buku diary itu sampai terjatuh. Membuat Laura panik seketika. Bara berjalan maju mendekati Laura lalu menunduk mengambil buku diary tersebut. Laura gelagapan dibuat."It- itu tadi adek gak sengaja temuin buku itu, Bang," kata Laura gugup. "Ah begitu ternyata, tapi adek gak lihat kan. Isinya?" Bara terseyum jahil. "Tidak, Ya mana mungkin adek baca buku diary Abang, lagian Abang kok nulis buku diary gitu kayak cewek aja," Kila Laura. "Ya sudah jika adek gak baca, kenapa adek grogi gitu?" lagi- lagi Laura di buat salah tingkah oleh Bara. "Mana ada, adek gak gugup dan grogi tuh," ngeles Laura padahal aslinya iya. "Ya sudah jika gak, Abang cuman antarkan baju nganti dari mama, ya sudah ya Abang balik lagi ke ruang kerja Papa." Laura menerima baju tersebut. Setelah kepergian Bara, Laura langsung berganti pakaian nya. Di teras rumah utama Bara duduk di ayunan, dan membuka buk

  • Love in the Dark    Bab 8. Buku Diary

    "Andre jangan tinggalkan Aku!" pekik nya beranjak berdiri tak peduli bajunya basah akibat kuah SOP. Amel mengejar Andre yang tak menggubris panggil nya. "Rasain tuh nenek lampir," kentus Poppy. "Hufff untuk mulut kita pada bar - bar ya kan?" Mika, Poppy dan Chintya pada bernafas lega, awalnya mereka kaget ulah Amel benar - benar Licik. Tapi pada akhir mereka yang berhasil buat Amel malu. Laura terkekeh mengingat perkataan pedas dari ketiga sahabatnya."Loh kok tahu Pop di Amel suka membuka selangkangan banyak cowok?" tanya Laura. "Hehe gue cuman nebak dari cerita Lo yang ngatakan si Amel dan Andre berlibur di Bali otomatis mereka pasti melakukan yang ah hi hu dong," Jawab Poppy. Ketiga temannya pada melongoh."Entahlah lagian itu bukan urusan gue juga," ujar Laura menyeruput es jeruk nya. Si taman Kampus Andre dan Amel berdebat hebat. "Bisa gak sih kamu gak cari masalah teruuuus aku capek dan malu tahu," n

  • Love in the Dark    Bab 7. Amel buat onar

    "Justru gue yang nikah," ujar Laura sambil berjalan. "APA LO UDAH NIKAH!" serempak ketiganya. Laura gelagapan mendengar teriakan dari ketiga sahabatnya."Hussst Buser deh Lo pada bisa diam gak." Laura mengkode sahabatnya jari telunjuknya di bibir untuk diam. "Wah setelah habis kampus Lo harus jelasin ke kita - kita," ucap mika memiting kepala Laura dan menyeretnya ke kelas. "Aaakh sakit bodoh khuk... khuk... dasar gila punya temen pada kagak ada ngotak," maki Laura lehernya terasa tercekik akibat ulah piting mika. Di kantor Bara memeriksa beberapa dokumen agar saat rapat dia bisa meninjau ulang hasil kerja karyawan nya. Toktok"Masuk!" "Maaf pak, ketua Presdir mencari anda," ucap sekertaris nya."Ah ya kamu boleh pergi," perintah Bara. Masuklah Papa Bara langsung duduk di sofa. Bara beranjak berdiri dan duduk di samping Papanya."Tumben Papa kesini pasti ada niat terse

  • Love in the Dark    Bab 6. Otw pulang

    Sudah seminggu lamanya Laura dan Bara berada di Bali.Dan hari ini mereka berdua berkemas mau pulang menuju bandara. "Lau, koper Abang udah di siapin?" tanya Bara bercermin di kaca. "Udah bang, aman tuh mah. Oh iya Bang kita langsung ke apartemen Abang kan? ingat Bang perjanjian kontrak nikah kita," ucap Laura mengingatkan Bara kembali. "CK aman tuh dek, urusan Mama entar jadi urusan Abang," Jawab Bara. "Yuk sekarang kita turun kebawah," ajak Bara menyeret dua koper dan Laura jalan terlebih dahulu. Sampai lah meraka di pintu keluar hotel menunggu mobil jemputan mengantarkan mereka berdua ke bandara. Mobil pun sampai sang supir membantu menaruh koper - koper di bagasi mobil lalu mengantarkan penumpang ke bandara. Selama dua jam pesawat baru lepas landas di Jakarta. Bara langsung menuju ke apartemen miliknya. Setelah sampai Bara menyeret kedua koper dan langsung naik ke life. Bara menekan kata sandi milik apartemen n

  • Love in the Dark    Bab 5. Ketemu Mantan

    Bara cemberut mendengar ledekan terus - menerus dari Laura. "Ule ulu ulu suamiku gak tahu ya. Udah dong masang muka asemnya, gak enak tahu dilihat," ucap Laura masih cekikikan. "Terus - terus ketawa yang lebar kayak kuntilanak," sungut Bara merajuk di pinggir ranjang. "Udah ah bang, sakit perut adek mending Abang pergi mandi gih biar adek aja beresin nih kamar," ujar Laura. Bara pun melengos pergi masuk ke dalam kamar mandi. "Astaga niat banget nih para emak - emak sampai petugas hotel harus sediain baju kayak gini CK,CK,CK," ucap Laura geleng kepala sambil membersihkan tempat tidur mereka. DRIIIIINGSaat Laura sibuk membereskan taburan bunga, mendengar nada dering telepon, Laura menghentikan sejenak kegiatannya."Hallo ma, ada apa ma?" tanya Laura. "KHem ingat ya jangan lupa beri mama cucu saat kalian pulang bulan madu," sahut mama Laura di sebrang sana. Laura memutar bola matanya."Halo... halo Ma, gak dengar ma? a

  • Love in the Dark    Bab 4. Bule ganjen

    Laura berlari sana kemari dengan telanjang kaki. "Huuuiii... asik bener dah!" teriak Laura merentangkan kedua tangannya menghirup udara segar dari pantai. Bara hanya melihat Laura terduduk di pasir tempat sepatu mereka berada. "Cantik jika dia terus tersenyum," puji Bara memotret Laura sedang jongkok mengutip cakang keras di tepi pantai. "Hay, boleh kenalan tidak," sapa seorang wanita bule dengan baju pantai seksi. ( Anggap aja bulenya bicara bahasa Inggris sebab author malas Mak cari di google hehehe)Bara mengkerut kening melihat wanita bule datang - datang minta kenalan. Tanpa izin wanita bule itu malah santai duduk di sebelah Bara. Auto geser menjauh lah Baranya."Kenali aku Mischa," ucapnya mengeluarkan tangan untuk di jabat. "Bara," Jawab singkat Bara tanpa mau berjabat tangan dengan Wanita bule tersebut. Wanita bule itu kembali menarik tangannya." Kamu kemari sama siapa?" tanya Wanita bule tersebut.

  • Love in the Dark    Bab 3. Bulan Madu

    "HAh''"Hah, hah, heh, ho gue tanya pinggang lo sakit gak?'' tanya Laura sekali lagi. PLAK"Sakit tahu kenapa kening gue di jitak,'' keluh Laura mengusap keningnya.'Lo lo lo gue ini suami lo. Lebih tua dari lo, bisa kah panggil lebih sopan,'' ujar Bara.Laura menatap malas ke Bara.'' Kamu dah, itu pun jika di depan para orang tua, karena gue kagak terbiasa,'' ucap Laura.''Bang kek, mas kek, sayang kek ini kamu, nanti apa yang di pikirkan sama para orang tua,'' protes Bara.''Bener juga, tapi gue ogah panggil sayang - sayang gitu jadinya kayak kepala lo peyang. Biar enak abang aja deh,'' ucap Laura.''Itu lebih enak di dengar,'' ucap Bara. ''Udah kan, gue mau mandi bye bye.'' Laura langsung masuk ke dalam kamar mandi.''Dasar bocah,'' ucap Bara menggeleng kepala. ''Ssssett pinggang masih sakit lagi,'' ringis Bara memegang pinggangnya.Di meja makan para orang tua telah ber

  • Love in the Dark    Bab 2. Perjanjian Kontrak Nikah

    Bara mengecup kening Laura, sentak saja Laura kaget.Tubuhnya menegak kaku merasakan sensasi seperti tersengat listrik. Bara mengucapkan doa di ubun- ubun Laura. Pernikahan mereka berjalan dengan lancar. DI depan panggung resepsi keduanya memasang senyum bahagia. Agar tamu undangan tidak curiga."Ternyata jadi pengantin capek juga cuy, berdiri seharian,'' keluh Laura duduk di kursi pelaminan sebentar dan memijat kakinya yang pegal.''Perlukah saya antar kamu ke kamar,'' tawar bara melihat istrinya tampak kelelahan. ''Apa -apaan coba maksud dia, atau jangan -jangan dia mau ---- wah kudu di jelaskan nih sama orang,'' batin Laura mendongkrak ke atas.''Gak. Gk perlu masih banyak lagi tamu undangannya," ujar Laura."Tapi ----""Ada apa nih?" tanya Mama Laura datang naik ke atas pelaminan. "Ini ma Laura capek deh ma, namun saat Bara tawarkan ke kamar eh katanya masih banyak tamu undangan," Jawab Bara langsung Laura

  • Love in the Dark    Bab 1. Nikah Dadakan ( Menganti sang kakak)

    Laura Amalia Baskara, putri kedua dari kelurga Baskara. Yah sang empu lagi enak - enak tidur di kasurnya yang empuk. Karena semalem dia kelelahan membantu sang mama menyiapkan pernikahan kakaknya."Lau, bangun ih ini anak gadis susah banget dibangunin," ucap namanya menepuk pipi Laura."Kalau gak bangun mama siram ini," ancam mama Laura. Laura lekas bangun setelah mendengar ancaman Mama tercintanya. "Ya ma ini aku mandi!" pekik Laura masuk ke kamar mandi, mamanya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak keduanya."Mama tunggu dikamar kakakmu lau!" teriak mamanya pergi ke kamar putri sulung."Iya ma!" sahut laura dari dalam kamar mandi."Ah seger banget, saat nya dandan tampil cantik di MUA kakak ah,'' ucap Laura jalan menuju kamar kakaknya yang telah di hias seperti kamar pengantin umumnya.KLEKLaura masuk ke dalam.'' Ma dan___'' ucapan Laura terhenti melihat mamanya nangis di pelukan sang papa.

DMCA.com Protection Status